Saturday, May 30, 2009

bingkisan untuk ibu....

ibu..
anakmu ini ingin sekali berterima kasih..
atas segala kasihmu..
atas segala sayangmu..

ingin juga berterima kasih..
atas lindunganmu..
atas penjagaanmu..

ingin berterima kasih..
atas belaian lembutmu..
atas dekapan hangatmu..

ingin sekali berterima kasih..
atas semua do'a yang terlontar disetiap sujudmu..
atas semua air mata yang kau teteskan atas do'a-do'a itu..

ingin sekali berterima kasih..
atas perhatian yang tak pernah luput sedetik pun..
atas nasihat yang tak pernah henti keluar dari bibir itu..

oh ibu..
rasanya tak sanggup kutulis semua kebaikanmu disini..
rasanya akan berlembar-lembar jika aku tetap nekat menuliskannya..
rasanya tidak akan bisa menghentikannya..
rasanya tidak ada akhirnya..
karena kebaikanmu itu bagai air mengalir..
terus mengalir melewati sungai-sungai..
terus mengalir hingga ke muara..
dan terus mengalir menuju laut luas..
benar-benar luas..

anakmu ini hanya bisa menerima..
menerima dan menerima..

kapan giliranmu yang menerima..
menerima segala kebaikanku..
menerima segala penjagaanku..
menerima segala dekapan hangatku..

walau aku tahu semua yang kulakukan ini..
tidak bisa dibandingkan dengan segala kebaikanmu..
tidak bisa dibandingkan dengan segala pengorbananmu..
tidak bisa dibandingkan dengan segala waktu yang kau berikan padaku..
tidak bisa dibandingkan dengan segala kekecewaanmu padaku..
tidak bisa dibandingkan dengan segala kenakalanku yang merisaukanmu..

ibu...
anakmu ingin sekali mendakap erat dirimu..
anakmu ingin sekali mencium pipi keriputmu..
anakmu ingin sekali berjumpa dengan wajah tegarmu..

ibu...
maafkan anakmu ini..
atas segala perangai buruk ini..
atas segala kata yang menyakiti hati..
atas segala tindak-tanduk kasar ini..

anakmu hanya bisa mendo'akan..
semoga engkau diberi kesehatan..
semoga engkau diberi kekuatan..
semoga engkau diberi kebahagiaan..
semoga engkau selalu dijagaNya..
semoga engkau selalu ada dekatNya..
semoga engkau selalu diingatNya...
dan..
semoga engkau selalu dicintaiNya..
karena itu merupakan kado terindah untukmu..ibu...

aamiinn..ya rabbal'alamiin...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
* kangen ibu



Friday, May 29, 2009

sebuah renungan-2.....

satu lagi kejadian yang mengingatkan ku kepada Allah..

segala sesuatunya pasti akan kembali lagi kepada Allah..
semua yang ada di dunia ini milik Allah..
kita hanya dipinjamkan..

tadi, usai pertemuan rutin dengan teman-teman KSM, saya segera melaju ke ATM, lalu mampir ke AsySyifa menjalankan perintahNya. tiba-tiba saja teringat untuk mampir sejenak ke perpustakaan. cuma bentar di perpus, hanya 20menit. iseng memang. saya agak malas ke perpus, soalnya kondisinya yang tidak nyaman dan juga tempatnya yang terpisah dan lumayan butuh tenaga jika harus ke sana tiap hari, apalagi tanpa kendaraan. kata temanku, 'penting ma kita ke perpus, silaturahim dengan penjaga perpus.' hehe..saya tertohok, tapi gimana donk??hihihi... betul juga, perlu rasanya kita mengunjungi dan bersilaturahim dengan mereka yang sudah rela menuggu kami(mahasiswa) untuk berkunjung, tapi hanya segelintir yang sedia untuk memenuhi panggilan mereka. sayalah contoh orang yang jarang sekali memenuhi panggilan mereka dan teman saya ini merupakan contoh orang yang senang sekali memenuhi panggilan mereka. rasanya dia ini sudah mengenal semua penjaga perpus. ups, saya jadi malu.

setelah keluar dari perpus, pikiran saya baru berespon tentang Hp. saya cek tas saya..loh ko..mana hpnya??
gawat..gawat..saya tidak mau lagi kehilangan hp untuk kedua kalinya. belum lagi saya baru kehilangan jam yang sulit didapatkan di sini. hp saya bukan hp bagus, heran saya klo ada yang doyan dengan hp saya. tapi jangan salah, penampilannya saja yang seperti itu, sesungguhnya dia masih cantik dalamnya. temen-temen saya aja pada sirik, pengen punya hp kaya saya,hehe..soalnya hp satu ini bener2 bisa muat inbox mpe serebu..hohoho..^^
belum lagi dia telah menyimpan banyak contact teman lama saya untuk sarana bersilaturahim saya. dan juga nomor itu kan nomor yang sudah dikenal banyak orang. bahaya klo ilang.

secepat kilat saya pikirkan kemungkinan hp ini ketinggalan, saya tidak berfikir dicuri atau bagaimana, karena hilangnya masih di lingkungan kampus, dan saya merasa setelah dari sekrebem tempat acara tadi, saya tidak berinteraksi dengan banyak orang lagi. berarti yang menjadi pikiran saya adalah sekrebem. lalu saya minta teman saya untuk miscol hp saya, dia pinjamin hpnya. dan ada yang ngangkat saudara..
Alhamdulillah..
tapi orang yang ngangkat ko aneh ya..
jadi ragu saya..
tiba2 saya ingat klo ini hp orang dan saya cuma minjem untuk miscol. eh malah saya pake ngobrol. maaf ya teman..

ah,saya tidak bisa berfikir dimana lagi selain di sekrebem. langsung deh saya jabanin sekre.
dalam perjalanan saya harap-harap cemas, semoga benar orang yang mengangkat tadi ada di sekre. saya berdoa jangan sampai hilang. saya tahu, semua itu hanya pinjaman, mungkin hp itu mau diambil lagi oleh Yangpunya, gara-gara saya yang kurang amanah menjaganya. mungkin ini merupakan pengingat untuk saya agar lebih dekat lagi denganNya. lebih sering mengingatNya. atau ini juga peringatan kepada saya untuk bisa menjaga titipanNya dengan sebaik mungkin. atau peringatan supaya saya tidak ceroboh lagi dan lebih bisa menjaga barang dengan baik.

nyampe-nyampe, seperti biasa sekre sedang dipenuhi dengan anak-anak bem yang lagi asik rapat. kedatangan saya agak mericuhkan mereka sepertinya. tapi mereka tidak merasa menemukan hp jelek ku ini. mereka malah menanyakan hal-hal g jelas. "ko bisa ilang mba?" "amng mba naro dimana?" "siapa yang ngangkat mba?" "wah fansnya kali mba" "emang orangnya tadi bilang apa aja mba?" "suaranya gimana mba?" "buat sayembara aja mba kaya H***** (kemarin orang ini juga habis kehilangan Hp dan membuat pengumuman)" pokonya aneh2lah yang mereka tanyakan dan mereka sarankan. hm..semakin mecurigakan saja tindaktanduk mereka..
saya sepertinya dikerjai mereka.
benar saja..akhirnya mereka nyerah, kemudian memberikan hp nya pada ku..
dasar anak-anak nakal!!!

Alhamdulillah dia kembali..
berarti ini  masih rejeki saya. terimaksih ya Allah..
berarti saya masih dipercaya untuk menjaga hp ini. saya masih diberi kesempatan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin..

selain itu yang saya pahami adalah..janganlah kita takut akan kehilangan sesuatu atau sedih akan hilangnya sesuatu karena semuanya akan kembali lagi pada Allah YangMahapenentu. akan kembali lagi pada kita jika Allah meridhoi seperti itu, dan akan lenyap dari diri kita jika Allah meridhoi seperti itu.

sebuah renungan..

bismillah..

di sebuah ruangan yang tidak besar dan juga tidak kecil, cukuplah menampung 20an orang bahkan lebih untuk melakukan segala aktifitas kemahasiswaan. usai solat jum'at, segera beranjak ke tempat ini. sebuah tempat dimana telah diberitahukan semalam sebelumnya akan diadakan acara rutin suatu kelompok. saya tidak boleh telat, harus mencontoh yang baik. lagi pula menunggu orang itu memang tidak enak, maka janganlah menjadi orang yang ditunggu. yups, nyatanya saya telat juga..1 menit dari jam di hp saya, walau menurut teman saya sudah telat bermenit-menit. itu hanya kesalahan teknis, perbedaan jam yang dipakai.
sesampainya di sana, saya kaget, kemana orang-orang? selalu dan selalu saja seperti ini..bahkan sekarang lebih parah! hanya ada koordinator acaranya, penanggung jawab acara hari ini, pembicara, dan tentunya saya! jeglek! kapan ini akan berubah..
rasanya tidak mungin kalau acara ini langsung dimulai, mana orang-orang yang seharusnya berhak mengikuti acara ini, mana orang-orang yang ingin belajar, kami hanya memberikan sarana ini... tapi nyatanya bahkan mereka sendiri pun tidak peduli akan adanya acara ini..

walau kemudian perlahan ada yang datang satu, dua orang..
ada juga yang datang hanya sekedar izin..
banyak pula yang hanya meng-sms untuk izin..
tapi lebih banyak lagi yang tidak ada kabar beritanya..
akhirnya 4L (Lo Lagi Lo Lagi)

rasanya kalau seperti ini terus, ingin rasanya saya hentikan sampai di sini saja..
cukup untuk semua ini..
tidak perlu lagi ada acara-acara untuk mempersaranai mereka dalam memperoleh ilmu yang tidak didapat di ruang kuliah..ataupun membantu mencari peluang-peluang besar dalam berkarya..toh mereka juga tidak menginginkan ini sepertinya..
sama-sama enak jadinya..
mereka tidak perlu meluangkan waktu untuk acara rutin seperti ini, dan kami pun tidak perlu susah-susah mengadakannya..
*itu gejolak hati hitam saya

tapi bukan itu masalahnya..
ada visi dan misi yang lebih besar lagi yang harus dibangun di sini..
dan itu memang tidak mudah..penuh dengan pengorbanan..
bukan mau saya memang melaksanakan ini,,tapi saat ini sudah beda posisinya,,saat ini adalah waktu untuk menjalankan dengan sebaik mungkin..
bukan lagi penyesalan yang muncul..
atau keluhan-keluhan tak berguna..
atau bahkan menyalahkan orang lain..
atau malah kesal pada sekelompok orang..
atau hanya mencari-cari alasan..

cukuplah berusaha dan tetep melaksanakannya sebaik mungkin..
tetap berikan fasilitas itu..
karena walaupun sedikit pasti ada yang membutuhkan itu..
buktinya akhirnya ada juga yang datang..
dan akhirnya pun merasa puas dan mendapatkan ilmu baru..
keakraban pun bisa terjalin..

loyalitas milik sebagian orang saja..
dan orang yang berloyalitas tinggi berhak untuk medapatkan ini..
tapi, jika tidak ada tanggapan, maka bersabarlah sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersabar.

yang paling penting, jangan sampai engkau melupakan dan menyia-nyiakan amanah yang sudah dipercayakan..
Astaghfirullah..
sebenernya, kalau boleh dipikir-pikir..tidak sanggup rasanya melakukan ini..tapi ini sudah terima, itu artinya harus siap menjalankannya..
jadi, cukuplah ikhtiar sebaik mungkin dan berdoa kepada Allah..lalu setelah itu,,bertawakallah..
sesunguhnya Allah maha mengetahui segala hal..

maafkan saya teman-teman..jika apa yang saya lakukan hanya mengecewakan kalian..dan jauh dari harapan kalian semua...
sungguh, sebenarnya saya ingin memberikan yang terbaik..
ternyata hanya inilah kemampuan saya..
sampe2 saya tidak bisa mejadi figur yang baik untuk kalian..
semoga kita tetap diberikan petunjuk jalan yang lurus..aamiin..

Wednesday, May 27, 2009

Pengobatan Massal: Memecahkan atau Menambah Masalah?

Bismillah..

Hm..pengobatan  masal merupakan aksi yang sering sekali digala oleh mahasiswa-mahasiswa kedokteran, untuk acara amal, bakti sosial, bahkan program dari suatu lembaga, dsb. Maksudnya baik menolong orang-orang yang tidak mampu dengan memberi kesempatan berobat murah bahkan gratis. Jarang-jarang saya mengikutinya, bukan karena apa-apa, tapi karena kesempatan yang datang pada saya sedikit. Hehe.. atau mungkin sayanya saja yang jarang menjemput kesempatan itu..

Ups..melenceng dari bahasan neh.. sebenernya bukan mu ngebahas seberapa sering saya ikutan pengobatan massal, tapi lebih ke konten dari pengobatan massal itu sendiri.

 

Saat-saat yang jarang itu saya manfaatkan untuk belajar berinteraksi  langsung dengan pasien dan juga belajar  banyak hal lainnya untuk bekla dikemudian hari. Biasanya seorang mahasiswa dalam pengobatan massal itu membantu di pendaftaran, vital sign(pemeriksaan yang penting menyangkut fungsi vital, seperti tensi, berat badan, suhu, nadi, pernafasan, dll), dan juga mengurusi peresepan atau sebagai apotekernya disini. Itulah kesempatan untuk bisa lebih mepraktekan ilmu-ilmu dasar yang kita punya, seperti menensi, semakin sering kita menensi akan semakin baik dan bisa menambah kepekaan kita dalam mendengar kemudian menentukan tekanan darah seseorang. Kemudian berada di bagian pendaftaran akan melatih seorang mahasiswa kedokteran untuk berkomunikasi dengan baik pada pasien karena komuniasi akan sangat diperlukan bagi seorang dokter kemudian, jika kita tidak mengomunikasikan semuanya kepada pasien kita, salah-salah mereka bisa menuntut dengan enaknya. Selain itu, kita pun bisa melatih diri untuk berinteraksi dengan orang, merasakan penderitaan mereka, berbahasa dengan bahasa mereka, dan memberikan empati dengan baik. Seseorang jika dihormati dan dihargai pasti akan kembali menghormati dan mengahargai kita. Hal ini penting untuk menimbulkan kepercayaan diantara dokter dan pasien. Jika kepercayaan itu timbul, maka pasien akan lebih cepat sembuh dan akan ringan dalam menaati aturan yang diberikan dokter.

 

Banyak sekali yang bisa kita (mahasiswa kedokteran) pelajari dari sebuah pengobatan massal. Selain itu, ada diposisi perobatan yaitu memberikan obat sesuai dengan resep yang telah diberikan, memang ini tugas seorang apoteker, tapi dokterlah yang meresepkan, sehingga seorang dokter pun harus tau tentang obat. Disini kita bisa melatih diri untuk lebih mengenal obat dan juga kita bisa belajar bagaimana dokter itu meresepkan obat pada pasiennya. Penyakit x diberi obat ini, penyakit y diberi obat itu, dsb. Selain itu, juga bisa berlatih untuk melihat cara penulisan resep yang benar dengan aturan-aturannya yang berbeda-beda. Yups begitu banyak pelajaran yang bisa diambil dari pengobatan massal ini.

 

Tapi..

Tidak hanya sebatas itu, ketika kita melihat secara baik-baik, pengobatan massal yang dilakukan untuk sebuah kerja sosial dalam rangka bakti sosial  atau apapun itu dimana dilakukan massal, pasiennya banyak, waktu dan sarana sedikit, bisa menjadi suatu dilema. Bayangkan ketika yang melakukan vital sign-menentukan tanda-tanda vital pada pasien, umumnya menensi atau mengukur tekanan darah pasien-kita lihat yang melakukan bisa saja mahaswiswa yang baru berpengalaman dan jam terjunnya belum lama, belum lagi tensimeter yang digunakan hanay sebuah tensimeter biasa dengan merek biasa, bukan sebuah tensimeter yang peka seperti merek litman, sehingga kesulitan dalam mendengar pun menjadi hambatan. Diulang-ulang terus tetap saja tidak terdengar, akhirnya hanya bisa berspekulasi dengan teknik kiro-kiro yang menjadi andalan. Bukan apa-apa, tapi mungkin karena tidak enak dengan pasien yang sudah menunggu lama dengan harap-harap cemas, tapi hasil tak kunjung tiba,  akhirnya cara ini dipilih. Yah..ini memang mental kerdil saudara-saudara. Padahal tensi ini penting, bisa menjadi arahan dokter dalam mendiagnosis dan memberi obat. Kalau saja kita salah mendengar, harusnya tekanan darahnya rendah, lalu kita tulisnya tinggi, ditambah pasien mengekuh pusing-pusing, bisa-bisa pasien ini diberi obat-obat antihipertens ayng dapat melemahkan kerja jantung, padahal dia lemas karena tekanannya rendah, tubuhnya sebenarnya menbutuhkan darah banyak, tetapi malah diberi obat yang dapat mengahambat penerimaan darah. Jadi aja pasien bisa tambah lemas dengan obat itu. Itu hanya salah satu contoh dari kesalahan mengukur tensi.

 

Kemudian, banyaknya pasien yang datang, tapi waktu dan tenaga yang relatif sedikit mengakibatkan pelayanan yang diberikan menjadi tidak maksimal dan lebih terkesan seadanya. Pasien melontarkan keluhan, lalu dokter menanggapi sedikit dan secepat kilat untuk menuliskan resep. Itulah yang saya tangkap, walau sebenarnya mungkin mereka tidak mau berbuat seperti itu, tapi mungkin mereka anggap cukup dengan mendiagnosis rata-rata hanya 5menitan. Wow..padahal baiknya bertatapan dengan pasien itu setidaknya membutuhkan waktu 15 menit, agar dapat tersampaikan dengan baik semua keluhan pasien itu. Akhirnya dokter lebih cenderung untuk menghilangkan atau mengobati gejalanya saja dibandingkan dengan mengobati penyebabnya. Padahal kita ketahui bahwa mengobati yang baik adalah obati kausanya bukan gejalanya. Ada keluhan pusing, maka bukan pusingnya yang diobati, tapi kenapa orang ini pusing? lalu sembuhkanlah penyebab dari kepusingannya ini. Kalau sudah mendesak dan gejalanya benar-benar mengganggu, baru obati gejalanya ini. Itu yang saya dapatkan dari dosen farmakologi. Agak miris memang melihatnya. Kemudiian, kepadatan pasien tapi waktu tatap muka yang seadanya dengan pasien, mengakibatkan pemberian obat yang tidak disesuai dengan masing-masing pasiennya, dimana sesuai dengan kaidah farmakokinetiknya. Harusnya tiap individu akan mendapatkan pengobatan yang berbeda-beda walau penyakitnya sama, karena fungsi tubuh dalam tiap individu itu akan berbeda-beda. Tapi disini masalah itu dikesampingkan. Di sini lebih melihat keadaan orang pada umumnya dalam keadaan norma.

 

Kemudian dalam masalah obat lainnya, yang saya lihat di sini adalah masalah higien dari obat. Rata-rata obat yang diberikan merupakan obat generik yang biasanya berbotol-botol. Lalu diambil satu-satu sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokternya menggunakn sendok. Belum lagi, obat-obat tersebut nggak tau dari jaman kapan. Walaupun belum kadaluarsa, tapi tetap saja sudah terbuka dan tersimpan lama. Belum lagi, karena..lagi-lagi karena waktu, akhirnya sering sekali obat-obat tersebut dibiarkan terbuka begitu saja setelah selesai diambil. Saya membayangkan ada banyak kuman yang sudah hinggap di sana. Belum lagi masalah puyer. Yap, masalah yang telah menggemparkan Indonesia beberapa waktu yang lalu, tentang polemik puyer. Yang saya ketahui, puyer itu bukan merupakan suatu masalah jika penggunaannya benar. Puyer merupakan suatu bentuk obat dimana diperuntukan untuk anak yang tidak dapat meminum tablet. Puyer yang baik itu yang benar-benar puyer paten dimana emang sudah ditakar dengan baik, menggunakan alat pembuat yang steril, pembagian harus tepat dengan dosis yang telah diperhitungkan dengan tepat, dan pengemasannya pun mesti steril. Tapi itu jatuhnya akan lebih mahal dibandingkan dengan obat tablet pada umumnya. Oleh karena itu, puyer yang ada umumnya, terutama dalam pengobatan yang dilakukan secara massal ini, dimana sarana, biaya dan waktu yang tersedia terbatas, hanyalah puyer seadanya puyer. Obat-obat yang sudah dalam bentuk tablet yang diresepkan dicampur, kemudian diulek menggunakan alat khusus untuk menggerus (baca: ulekan) hingga halus, lalu dibagi-bagi sesuai dengan resep, semua itu benar-benar tidak mengikuti kaidah dengan baik. Dimana sajakah salahnya? Satu, ulekan yang digunakan tidak jelas kesterilannya. Dalam satu kali pengobatan massal pasti menggunakan cawan yang sama tanpa dicuci terlebih dahulu, bisa-bisa bekas obat yang sebelumnya akan tercampur dengan komposisi obat yang sekarang. Dua, obat yang digunakan bukan merupakan obat murni, melainkan menggunakan obat yang sudah dalam bentuk tablet dimana sudah tercampur dengan bahan-bahan lain, sehingga dikhawatirkan akan adanya interaksi dengan obat lainnya. Tiga, pembagian yang dilakukan juga tidak sesuai dengan aturan, hanya menggunakan feeling, kalau feelingnya baik, maka akan terbagi dengan rata, tapi kalo feeling ternyata lagi jelek, bisa-bisa kemasan yang satu dosisnya 200mg, yang satunya lagi cuma 50mg, bahaya kalau gitu jadinya. Empat, pembungkus yang digunakan juga ditanyakan soal kesterilannya, belum lagi tempat yang seadanya sehingga tempat meletakkan pembungkusnya pun ditanyakan kesterilannya. Jika ternyata memang benar tidak steril dan daya tahan tubuh anak, ini malahan bisa membuat anak menjadi tambah sakit dengan puyer tersebut, bukan malah tambah sembuh.

 

Sebatas itu yang bisa saya amati, walaupun sebenarnya masih banyak lagi yang bisa diamati. Mungkin ini tidak terjadi pada setiap pengobatan massal yang ada, tapi minimal kenyataan ini terjadi pada pengobatan massal yang pernah saya ikuti. Jika saya ambil kesimpulan, ini bukan salah dari wadah yang namanya pengobatan massal. Karena menurut saya pengobatan massal merupakan suatu wadah yang memberikan kesempatan bagi masyarakat khususnya masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan biaya yang sangat murah bahkan gratis. Yang salah disini adalah caranya sehingga pemberian pelayanan yang diberikan hanya seadanya, sebatas masyarakat mendapatkan obat, kemudian pulang, selanjutnya apa yang terjadi bukan urusan kami lagi. Ckckck.. Seharusnya walaupun pengobatan massal tapi tetap efektif untuk memberikan pelayanan yang terbaik dari petugas kesehatan kepada masyarakat.

Wallahu a’lam.

Sunday, May 17, 2009

Kehidupan Kampus




Kampus akan identik dengan kegiatan yang ada di dalamnya. Menjadi mahasiswa akan berbeda dengan menjadi anak sekolah. Hidup di dunia kompus akan lebih kompleks dan penuh dengan pembelajaran. Menjadi mahasiswa tidak akan bisa lepas dengan segala rutinitas kampus yang lain, kehidupan ekstra kuliah pun kerap kita lakoni. Tidak hanya kuliah dan kosan yang kita lakukan di sini. Tapi begitu bnyak aktiftas yang ada, dari yang sangat erat dengan kuliah maupun hanya berupa senang2, bahkan lebih luas lagi dari itu. Berilmu dilakukan bukan hanya melalui kuliah dengerin dosen, tapi melakukan segenap aktivitas di luar itu pun merupakan ajang untuk mencari ilmu. Belajar berada di kehidupan komunitas bersama dengan berbagai jenis orang yang ada, belajar untuk menjadi kompak, belajar untuk mengambil suatu keputusan yang tepat, belajar untuk mengemukakan pendapat kita, belajar untuk menghormati orang, belajar untuk selalu menjadi orang yang bersikap baik di segala kondisi, belajar untuk disiplin, belajar untuk memahami dan mengerti keadaan orang lain, belajar untuk bisa berjiwa besar, belajar untuk rela berkorban, belajar untuk selalu bersyukur atas apa yang diberikan, belajar untuk mebuat orang lain senang, belajar dan belajar tentang hidup..
Ini akan menjadi bekal dikehidupan baru saat bekerja dan sudah melingkupi masyarakat luas, dimana masalah yang timbu di sini akan lebih kompleks lagi.
yang nantinya, kesemuanya adalah menjadi bekal kita ketika menghadap Allah Subhanallahu WaTa'ala kelak.
tetapkan niat dan tujuan kita dari sekarang hanya untuk Allah Subhanallahu WaTa'Ala

Wednesday, May 13, 2009

Cos 34 Smansa Cirebon


hm..kangen pake baju ini..

Cos 34=0,8290375
hahaha..

saat-saat yang indah memang, ketika kita bersama sahabat kita, ketika kita saling berbagi, ketika kita saling bercengkrama, ketika kita saling menolong, ketika kita saling ber-narsis2-an, ketika saling makan krupuk sambel bersama, ketika ngerumpi bersama, ketika saling contek-contekkan(loh?jangan ditiru yang ini..hehe..:)), ketika kita saling bersenda gurau, ketika kita saling belajar bersama, berdiskusi bersama, berfikir bersama, memecahkan suatu persoalan bersama...
hm.. apa lagi ya? pokonya saat2 bersama deh...
kalian adalah sahabat2 ku..

Anak-anak! Itulah Mereka..

Kamis sore lalu, saya diajak seorang teman untuk menemaninya mengajar ngaji di sebuah rumah penduduk. Kurang lebih ada 12 anak yang belajar mengaji di tempat ini. Anak-anak yang lugu dan penuh kebahagiaan. Ada yang sudah lumayan besar bahkan ada yang masih kecil. Anak terkecil yang saya jumpai baru berumur 3 tahun. Subhanallah, saya takjub dengan orang tuanya karena sudah mengajak anaknya untuk belajar ngaji diumur semuda itu. Setidaknya anak ini sudah diajak untuk berada dilingkungan yang baik sejak dini.

 

Ketika saya tiba, rasanya agak gimana gitu..terasa asing! Lah iya, kan ini kali pertama saya  ke sana. Lama-lama perasaan ini berubah menjadi perasaan senang. Saya senang, karena mereka terlihat lebih nurut dan manis-manis tingkahnya. Itu awal perjumpaan. Kami ucapkan salam kepada mereka yang sudah menunggu kami, lalu di buka dengan membaca do’a dan AlFatihah. Selanjutnya adalah materi yang diberikan teman saya. Di sini begitu rapih, semua anak-anak  menulis apa yang diberikan, walau hanya sedikit ilmu yang disampaikan, mereka tetap semangat untuk mendengar dan mencatat. Andaikan di Alkautsar pun seperti ini. Sekarang tibalah waktu untuk mengaji.

 

Pertama seorang anak laki-laki, sebut saja bebe, tampaknya ini pertama kali dia mengaji, masih iqra jilid 1 dan belum mendapatkan buku bimbingan. Saya senang berinteraksi dengan anak kecil, mereka sangat polos dan kreatif. Kreatif? Yah..kreatif dengan segala tingkahnya yang baru, bahkan mungkin mereka tidak mengerti apakah yang dilakukannya salah atau benar. Teman-temannya yang lain ikut nimbrung dan merusuhkan Bebe belajar mengaji, mereka selalu mengucapkan huruf-huruf arab itu sebelum Bebe berhasil mengucapkan, lalu mereka saling dorong-dorongan, cubit-cubitan, bahkan saya pun dicubitnya. Anak-anak, ada saja tingkahnya yang menggemaskan. Tapi, kesel juga tingkah mereka ini membuat mengaji jadi tidak konsen. Mereka tidak mau diberi tahu, dengan kata-kata manis, bahkan dibuat selembut mungkin, supaya mereka mau diam, tapi tetap saja mereka bercengkrama dan membuat keributan. Sampai akhirnya, si Bebe yang sedang mengaji ini pun ikut meladeni ajakan main temannya, dengan ikut cubit-cubitan dan dorong-dorongan. Tiba-tiba terdengar suara tangisan. (”waduh ada yang menjadi korban ternyata”, hati saya spontan berujar). Ada apa ini, anak-anak yang sangat kreatif sampe-sampe menyakiti temannya. Hah, pusing saya, spontan saya diamkan anak yang menangis itu dengan sikap lemah lembut dan penuh kasih sayang (halah!). Kupeluk anak ini. Yes! Akhirnya dia mau diam dan tidak menangis lagi. Lalu waktunya untuk mendamaikan mereka, agar saling minta maaf. Awalnya dengan kepolosan mereka, mereka gda yang mau, yang satu merasa tidak bersalah, dan yang satu merasa sangat tersakiti. Tapi, akhirnya mereka mau memaafkan. Alhamdulillah, satu urusan teratasi.

 

Satu anak saja sudah menghabiskan waktu yang lama. Ada acara nangis dan marahannya dulu sih. Kemudian, dimulai lagi mengajinya, kali ini giliran anak yang menangis tadi, sebut saja dengan Cece. Ternyata sama saja, teman-teman yang lainnya ikut mengumpul dan saling merecoki, sampai akhirnya si anak yang mengaji ini, kesel dan menyiku temannya, mungkin maksud hati hanya ingin menyuruh temannya untuk diam, tapi ternyata berdampak lain. Si anak yang disikuin ini, sebut saja Dede, awalnya biasa saja. Saya terusin mengajar ngajinya. Lalu, makin lama dia merintih kesakitan, tidak tega saya melihatnya. Kali ini sepertinya benar-benar parah, tampak dari raut wajahnya itu. Tidak seperti anak yang menangis tadi, si Cece, yang menangis tapi lebih terkesan manjanya. Anak yang ini benar-benar terlihat rintihannya. Saya bingung, tapi saya tidak tega. Ternyata ada kakaknya juga. Dan hanya bisa terucap sebuah kalimat perintah dari kami, ”dibawa pulang aja, dek.” Habis kami pun bingung harus seperti apa lagi, dan menurut kami itulah solusi yang paling bagus karena orang tuanya pasti akan lebih bijak dalam menindaklanjuti keadaan anak ini. Tapi, tidak segampang itu, si Cece ini tidak mau pulang, dia takut sama orang tuanya, takut dimarahi, katanya. Loh, ko bisa? Orang tua malah marah melihat anaknya sakit. Wajar sih, saya pun suka dimarahi kalau sakit, karena itu artinya saya tidak hati-hati, tidak nurut dan tidak mau menjaga kesehatan. Padahal kan saya juga tidak mau sakit. Begitu juga dengan anak ini. Hm, susah emang, pengen rasanya sekalian belajar mendiagnosa, kenapa anak ini bisa sampai sakit segitunya, padalah hanya di siku oleh temannya.

 

Usut punya usut, ternyata anak ini dulunya juga punya riwayat jatuh dan dadanya pun terkena, sampai sesak. Sudah di bawa ke dokter, tapi kata dokter tidak apa.  Anak ini hanya diberi obat, ujar kakaknya ini. Ketika menanyakan ke anaknya, apa yang dirasa, si anak hanya mengatakan ”sakit...sakit...aduh...huhuhu...” Hm, anak kecil, sulit sekali menganamnesa dirimu. Lagian saya sebenarnya juga belum punya ilmu untuk menganamnesa dan mendiagnosa, hanya pengen belajar. Saya benar-benar tidak tega, sepertinya ada sesuatu di dadanya. Saya menyuruhnya untuk tiduran aja dengan tenang, walau anak ini suka tidak mau nurut, malah duduk lagi dan melanjutkan menangisnya. Lalu, biar tidak sesak, kancing bajunya dibuka, tapi anak ini tidak mau, dikancingkan kembali bajunya itu. Oh, sulit sekali menangani anak kecil. lalu, saya mencoba memegang dadanya, siapa tahu ada yang aneh dengan dadanya, sepertinya  tidak. Teman saya pun tidak menemukan sesuatu yang aneh. Saya penasaran, saya pegang lagi dadanya ini, mempalpasi lebih baik lagi, saya merasakan ada cekungan yang aneh pada dada anak ini. Ntah ini fisiologis atau patologis. Ilmu saya belum nyampe ke tahap ini. Ilmu saya masih sangat sedikit. Tapi, rasa ini bergejolak pengen sekali membantu anak ini. Dari dulu saya ingin sekali menjadi dokter anak. Karena anak itu sungguh manusia yang unik. Manusia yang harus dimengerti seutuhnya. Karena mereka sangat rentan. Karena mereka masih lemah. Karena hidup mereka yang masih panjang. Karena mereka tonggak kehidupan berikutnya. Karena mereka masih butuh banyak perhatian, sehingga terkadang keluhan yang mereka berikan itu hanya sebuah keluhan bualan, bukan keluhan kesakitan. Itulah mereka, dan kita harus mengerti mereka.

Tuesday, May 12, 2009

enak di pandang, sejuk di hati...




keindahan alam hasil ciptaan Sang Pencipta Yang Mahakuasa, Subhanallah..tiada duanya..

Wednesday, May 6, 2009

DO’A SANG NELAYAN

Di waktu pagi di hari Minggu di Pantai Marina, Semarang.

Saya melihat begitu banyak aktifitas yang dilakukan di pantai ini, pantai yang notabenenya merupakan salah satu objek wisata di Semarang.  Dijumpai orang-orang yang asyik olah raga jalan pagi, bahkan ada sekelompok ibu-ibu yang melakukan senam di sini. Ada pula keluarga yang asik bersenang-senang dengan anak-anaknya, bahkan ada pula yang melakukan maksiat di sini, berduaan dengan orang yang mereka bilang kekasih tercinta, padahal mereka telah berzina dengan itu.

 

Saya bersama teman saya hanya bisa miris dan agak tidak nyaman berada di tempat ini, ditambah lagi tempatnya kotor dan tak terawat. Jujur, ini kali pertama saya ke pantai ini. Sedikit kecewa dengan pertemuan pertama saya dengan pantai Marina. Pasir pantai yang saya bayangkan pun ternyata tidak ditemukan di sini. Penuhnya pantai ini membuat kami merasa tidak punya space untuk bisa menikmati ciptaan Allah ini. Kami bingung mau ngapain. Tujuan awal untuk berolah raga pagi, enggan kami lakukan lagi. Kami hanya muter2 dengan motor mengitari kawasan ini, tidak jelas memang. Di salah satu sisi pantai yang agak sepi namun sayangnya lebih kotor, akhirnya kami memutuskan untuk turun, kami tetap ingin menikmati indahnya ciptaanNya ini. Hm...menarik napas sedalam-dalamnya...menghirup segarnya udara pagi dan amisnya udara laut. Tak sengaja saya menatap pada satu sosok yang sangat menarik hati, telihat seorang nelayan penjaring ikan sedang asik mencari tangkapannya. Wah, si bapa berhasil menangkap ikan-ikan itu. Ikan yang kelak akan dijual dan hasilnya akan ia berikan pada keluarganya. Sungguh hebat perjuanganmu, pak! Bekerja keras membanting tulang di pantai ini, sementara di sisi lain orang-orang berdatangan ke pantai hanya sekedar untuk berekreasi bahkan berbuat maksiat di hari libur ini. Tak mengapa pak, sesungguhnya kerja kerasmu ini akan berbuah rekreasi yang lebih indah jika engkau laksanankan dengan ikhlas, yaitu surga Allah kelak, amin..

Semakin jauh mata memandang, perahu-perahu nelayan menampakkan dirinya terombang-ambing di laut yang tenang. Banyak ternyata orang-orang yang bekerja keras di pantai ini. Mereka dengan susah payah bekerja becucuran keringat untuk  mendapatkan uang. Tak hanya uang yang kau cari tapi ridho Allah dan kebahagiaan keluarga pun menjadi tujuanmu. Begitu besar risiko yang kau dapatkan, pak, tapi engkau tetap terus menekuninya hanya untuk membahagiakan hati keluargamu. Padahal jika engkau tahu, menjadi nelayan itu berati menjerumuskan dirimu untuk terkena kanker kulit, sebagaimana kita ketahui engkau selalu terpapar sinar matahari yang terik tanpa pelindung apapun, sinar UV dari matahari itu bisa menjadi zat carcinogen untuk kulitmu, pak. Mengayun-ayun dan terombang ambing di lautan, itu pun sangat berisiko untuk tenggelam dan terhempas kerasnya ombak di lautan. (jadi ingat ayahnya lintang yang hilang ketika berlayar untuk bekerja). Angin laut yang sangat kencang membuat tubuhmu rentan untuk masuk angin, penyakit rakyat yang sudah umum, tapi patofisiologinya tidak jelas. Beberapa penelitian pun mengatakan bahwa engkau rentan terkena katarak karena paparan UV itu. Semua itu bisa kau lawan, pak. Hanya do’a-do’a yang tak henti-hentinya engkau lantunkan di setiap sujudmu , seusai solatmu, diantara suara azan dan iqomah, ba’da ashar hari jum’at, dan di setiap penghujung malammu dimana semua orang asik dengan tidurnya, yang dapat menolongmu dari bencana itu semua.

“ya Allah segala puji hanya bagi-Mu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan apa yang telah Engkau lapangkan dan tidak ada yang dapat melapangkan apa yang Engkau tahan, tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepada orang yang telah Engkau sesatkan, dan tidak ada yang dapat menyesatkan orang yang telah Engkau beri petunjuk, tidak ada yang dapat memberikan apa yang telah Engkau cegah, dan tidak ada yang dapat mendekatkan apa ayng telah Engkau jauhkan, dan tidak ada yang dapat menjauhkan apa yang telah Engkau dekatkan. Ya Allah lapangkanlah keberkahan, rahmat, karunia, dan rizki-Mu kepada kami. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kenikmatan abadi yang tidak berubah dan tidak pula lenyap. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kenikmatan pada hari kesengsaraan, dan keamanan pada hari ketakutan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang telah Engkau berikan kepada kami dan kejelekan dari apa yang telah Engkau cegah kepada kami. Ya Allah, jadikanlah kami cinta terhadap keimanan, jadikanlah ia hiasan dalam hati kami dan tanamkanlah kebencian kepada kami terhadap kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan, serta jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. Ya Allah wafatkanlah dan hidupkanlah kami dalam keadaan muslim, serta pertemukanlah kami dengan orang-orang shalih dalam hal tidak terhina dan tidak pula terfitnah. Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang mendustakan Rasul-rasul-Mu dan menghadang jalan-Mu dan timpakanlah siksaan dan azab kepada mereka. Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang telah diberi  Alkitab, ilah yang Maha benar. Aamiin” (HR. Ahmad)

 

Keluh kesah pun tak pernah keluar dari bibirmu, karena engkau percaya akan ada balasan yang lebih baik dari Allah. Engkau hanya bisa berusaha bekerja dengan seikhlas mungkin. Hanya do’a-do’a Yang engkau panjatkan yang keluar dari bibirmu itu, pak

” Ya Allah, jadikanlah aku merasa Qana’ah  (merasa cukup, puas, dan rela) terhadap apa yang telah Engkau rizkikan pasaku, dan berikanlah berkah kepadaku di dalamnya dan gantikanlah bagiku semua yang hilang dariku dengan yang lebih baik.” (HR. AlHakim I/510 dan dishahihkan serta disepakati oleh adzDzahabi dari Ibnu ‘Abbas)

 

Bahagiamu adalah melihat orang-orang sehat dengan tangkapanmu itu. Ketahuilah, pak, bahwasannya tangkapan yang engkau peroleh ini sangatlah menyehatkan dan bergizi. Ikan merupakan sumber protein yang tinggi, bagus untuk perkembangan otak kita. Protein juga dibutuhkan untuk regenerasi dari sel-sel tubuh kita. Kandungan yodium yang tinggi pun diperlukan untuk mencegah penyakit gondok, kerennya disebut goiter atau struma tiroid. Karena tangkapanmu itu, anak Indonesia dapat tumbuh sehat dengan sempurna. Begitu besar pahalmu, pak. Semoga Allah memberimu posisi yang terbaik dan membalasnya dengan kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin..

Friday, May 1, 2009

Kisah Dibalik Pisang

Cerita ini berawal dari kisah perjalanan saya dalam melaksanakan tugas siang kemarin. Jadi, ceritanya saya bersama seorang teman pergi ke pleburan untuk menransfer uang yang akan dipergunakan untuk keperluan pendelegasian. Kemudian ketika pulang, kami harus berjalan terlebih dahulu untuk mengakses angkot yang menuju ke tempat tinggal kami, yaitu kawasan kariadi. Saat kami berjalan di trotoar,kalo emang bisa saya sebut itu sebagai trotoar, karena hanya berupa bahu jalan yang sempit saja, saya melihat sesosok orang tua renta dengan dua buah bakul jualannya  sedang rehat sebentar. Tak sengaja mata saya menjurus ke arah bakul jualannya, ternyata berisi PISANG!! Waw like it! Hati saya spontan euforia melihatnya, ditambah lagi dengan perut kosong yang dari pagi hanya saya isi dengan sebuah arem-arem + gorengan yang saya beli dikampus usai ujian jiwa.
Secara spontan saraf sensorik dari mata saya meneruskan impulsnya ke otak, lalu otak saya dengan cepatnya memerintahkan seluruh anggota tubuh untuk berhenti dan membelinya.(Sebuah kerja otak yang Subhanallah)

terlihat begitu banyak pisang yang dijualnya, tapi hanya satu genus pisang yang dijual, he..kalau itu bisa dibilang genus.., yaitu pisang raja dengan dua spesies yang berbeda..ada raja palembang dan ada raja susu.. dua2nya pisang favorit saya. saya pilih yang pisang raja susu karena harganya yang relatif lebih murah. Ketika saya tanya harganya, bapak2 itu langsung berkata, "saya kasih 5000 saja buat mbanya" Hm..ntah itu emang harga normal atau tidak saya tidak tahu, yang pasti yang saya tahu itu harga yang murah untuk sesisir pisang yang gendut-gendut dan banyak buahnya. ketika saya mengantar ibu ke pasar untuk beli pisang, biasanya sulit sekali untuk mendapatkan pisang seharga 5000.
Jadi, waktu aku mendengarnya aku langsung percaya! muka bapaknya yang memancarkan keramahan dan kesejukan pun membuat saya terhipnotis untuk segera membelinya..

Ketahuilah teman pisang ini sangatlah sehat. Pisang sangat kaya akan gizi yang penting untuk kesehatan kita, diantaranya 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram. selain itu juga pisang mengandung mikronutrient lainnya, yaitu 1 mg kalsium, 35 mg fosfor, 1 mg zat besi, 503 mg potassium, dsb. banyak kan?

Kandungan gizi yang terkandung itu bisa bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Misalnya saja, kalorinya yang tinggi dapat melengkapi kebutuhan kalori kita per harinya. Buah pisang ini dapat dengan mudah dicerna dalam usus karena pisang ini mengandung monosakarida dan disakarida (sukrosa, fruktosa, dan glukosa) membuat pisang bisa langsung diserap dengan cepat tanpa harus melewati pemecahan karbohidrat polisakarida yang panjang dan lama. Gula-gula yang terkandungan dalam buah tersebut dapat diubah menjadi sumber tenaga secara cepat, dimana tenaga ini dibutuhkan untuk proses pembentukan tubuh, kerja otot, dan aktivitas sehari2.

vitaminnya juga sangat baik untuk kesehatan, seperti misalnya vitamin A yang baik untuk kesehatan mata kita dapat mencegah terjadinya buta senja, atau bahasa kerennya nictalopia. Lalu vitamin B nya juga baik untuk pertumbuhan otak kita, dengan asupan vitamin B6 ynag baik bisa mencegah kita terkena demensia, atau awamnya merupakan penyakit yang mengakibatkan turunnya kesadaran kita, juga menurunnya fungsi kualitas hidup kita. Kandungan pottasiumnya sangat berperan dalam mencegah penyakit jantung, pottasium yang tinggi ini diperlukan untuk menurunkan tekanan darah kita, jadi cocok untuk penderita yang hipertensi dan mencegah terjadinya stroke.

Itu hanya beberapa manfaat yang ada dari buah pisang. Ketahuilah masih banyak manfaat yang bisa dipetik dari buah ini. Telah kita ketahui bahwa tidak ada satu pun hasil ciptaan Allah yang tidak berguna dan bermanfat bagi manusia. Seperti telah dijelaskan dalam ayatNya, artinya:
"Dan Dia-lah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak, berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), tetapi tidak sama(rasannya) Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah,dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnnya);dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (Al An'am: 141)

Subhanallah begitu besar ciptaanNya itu. Dia telah memberikan lengkap apa-apanya di dunia ini, untuk kita semua hambanya, tak kurang satu pun. Tapi, "nikmat Tuhanmu yang manakah yang kita dustakan?" Astaghfirullah..

wallahua'lam


duh..padet bgt hari2ku..mana waktu luangnya???

Alamdulillah adalah kata yang harus selalu diucapkan oleh seorang muslim..
ujian ku telah selesai untuk minggu ini..
minggu depan masih menunggu, begitu juga dengan minggu depannya lagi..
ujian benaran pun masih menunggu, saat kita benar-benar menjadi dokter kelak..

tak lupa kuucapkan kata ini "Alhamdulillaahirabbil 'alamiin' sebagai tanda syukurku pada Tuhan Semesta Alam, Pencipta, dan Pemberi rizki, Allah Subhanallahu wa ta'ala..
Dia yang selalau memberikan berkahnya kepada kita, hambanya yang penuh dosa dan selalu merasa tidak puas akan nikmatNya..

ujian telah usai tugas lain pun masih menunggu..
huh..sungguh lelah..rasanya ingin sekali rehat..
tapi ketahuilah bahwa waktu luang itu sangatlah sesat..
jadi jangan biarkan waktumu menjadi luang dan tak bermanfaat..
hayo manfaatkan waktu kita sebaik-baiknya..

karena Nabi Salallahu 'alaihi wa salam telah bersabda:
Artinya : Ada dua kenikmatan yang banyak menipu manusia, 
yaitu kesehatan
dan waktu luang
[
Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6412), at-Tirmidzi (no. 2304),
Ibnu Majah (no. 4170), Ahmad (I/258,344), ad-Darimi (II/297),
al-Hakim (IV/306),
dan selainnya dari Shahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu
‘anhuma.]

oleh karena itu, marilah kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, karena Rasulullah bersabda.
Artinya : Diantara indikasi baiknya ke-islaman seseorang adalah mau
meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya
[
H.R. Tirmidzi dan yang lainnya]

mulai sekarang..lupakan waktu luang..isi selalu waktu kita dengan kegiata-kegiatan berguna..
membaca, belajar, menulis, menyampaikan, berbagi ilmu, membaca, belajar, menulis, menyampaikan, berbagi ilmu..dst...
menolong orang, mengobrol biar membuka wawasan..
rekreasi tempat juga salah satu cara mengisi waktu..hehe..
biar kita semakin sadar akan indahnya ciptaan Allah...

hayu hayu..kita isi waktu kita selalu..dan g boleh ngeluh..