Tuesday, June 30, 2009

Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un

Dengan sorak dua orang insan berniat untuk mengahalau kepenatannya. Rencana yang sudah lama ditunggunya. Akhirnya, hari ini, malem ini, mereka mencoba melaksanakan niatnya. Dipacu kecepatan motor cukup tinggi, bablas, hantam segala lubang, suing..suing..
Alhamdulillah sampailah mereka pada tempat tujuan. Dengan langkah gontai, penuh riang, euforia tinggi, setelah menanti cukup lama, akhirnya tiba saat ini. Terus melangkah hingga pintu masuk, dan mereka membaca tulisan: "TGL 30 JUNI, TUTUP! Dalam Perbaikan"
Dengan muka melongo dan tanpa dosa, mereka saling tatap! Kemudian terdengar suara satu "sekarang tanggal berapa? emang 30?", suara dua menyahut "iya, sekarang tanggal 30"
wedew! Hancurlah sudah semua rencana.. Musnah.. Pupus.. saat itu juga..
Dengan langkah lemas mereka kembali ke parkiran. Sampai akhirnya, mereka geli dan tak tahan untuk saling tertawa. Mereka benar-benar tidak bisa berkata apa-apa lagi, selain tertawa. Idaman mereka, mimpi mereka, Kesenangan mereka, hilang seketika..sirna..

Itulah kawan..sepenggal kisah penuh hikmah..
Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un..
Semua dari Allah dan akan kembali padaNya..
Qadarullahi wa maa syaa a fa'ala..
Allah telah mentakdirkan segala sesuatu dan Dia berbuat apa yang Dia kehendaki..

Hanya Allah yang punya kehendak. Sekuat apapun usaha kita, seniat apapun kita, seingin apapun kita, serajin apapun kita, se-, se-, se- apapun kita, ya tetep..semua akan kembali lagi padaNya..
Jangan sekali pun kita merasa yakin dan pasti akan suatu hal yang belum terjadi, bahkan apa yang bakal terjadi sedetik lagi pun..gda yang tau..semua gda yang tau..Hanya Allah Yang Mahamengetahui..
Kita sebagai manusia, seorang hamba yang sangat lemah dan hina ini, hanya bisa berharap dan berdo'a akan apa yang diinginkan..tapi tetap harus diiringi dengan usaha untuk mendapatkan itu..karena Allah tidak akan mengubah suatu kaum, hingga kaum itu mengubah dirinya sendiri..

Kemudian tentang apa yang akan terjadi akhirnya, hanya bisa pasrah..dan waktunya tawakallah yang bekerja saat ini..dimana ikhlas dan kesabaran tetap mengiringi tawakal kita..

wallahua'lam



Saturday, June 27, 2009

Ini Bukan Saatku

BIsmillah..

Khitan Massal,. saatnya berlatih, mencoba menjahit, atau menyuntik..

Sudah lumayan sering ikut khitan, tapi selalu saja mencuci dan melihat..
ingin rasanya mencoba untuk melakuakn sebagian dari tindakan itu..
Mencoba menjahit ataupunmenyuntik..
Kami butuh suatu keterampilan itu..
Kami belajar dengan didampingi para ahli..

InsyaAllah khitan kali ini adalah sebuah kesemmpatan untukku..
untuk belajar lebih mendalam lagi, melihat, dan memperhatikan lebih seksama..

Awal mula aku menjadi asisten alat dulu. Yups, siapkan mental terlebih dahulu. Kami satu tim bertiga, seorang dokter sebagai operator, dan seorang teman sebagaiasisten operator, kemudian aku sebagai asisten alat. berikutnya posisi kami berubah, aku sebagai asisten operator dan temanku sebagai asisten alat.

Ternyata operator kami melakukannya sendiri, dari anestesi, memotong preputium, juga menjahit dilakukan sendiri. Tidak memberi kesempatan kepada kami, asisten operator, untuk belajar. Mungkin tujuannya biar cepet selesai, sehingga anak ini tersebut tidak perlu mengalami kesakitan ataupun menunggu terlalu lama. Tapi, kami pun ingin belajar, setidaknya merasakan sekali dulu..

Apa boleh buat, lagi2 dan lagi2, aku belum mendapatkan kesempatan tersebut. Padahal, teman-temanku yang lain, sudah mendapatkan kesempatan itu. Apa boleh dikata, hanya bisa pasrah dan terus berharap.

Akhirnya, aku putuskan untuk pindah, karena ada yang menggantikan posisiku di meja operasi tersebut. Sekalian istirahat dan baru tersadar kalau belum mengisi perutk dair pagi tadi. Kemudian, aku keliling melihat teman-temanku yang lain sedang beraksi, dengan asiknya memotong atau bahkan menjahit. Kapan giliranku? dalam hati ku berujar dan hanya bisa kusampaikan dengan pilu ke teman-teman.

Sampai akhirnya, aku disuruh untuk mengantikan seseorang untuk menjadi asisten operator. He..:) dengan sumringah aku  mengiyakan. Alhamdulillah..

Lalu, aku segera bersiap diri untuk belajar juga membantu. Dengan mensterilkan diri dan mulai memakai sarung tangan. "Yeah, it's my time!" ujarku. Bismillah..
Kemudian, seorang anank datang ditemani ibunya, diiringi dengna suara gaduh dari anak-anak lain yang sudah mulai di khitan. Anak ini belum apa-apa sudah mengatur kami, "jangan diperban, jangan disuntik, jangan ini itu," pokoke jangan aja semua.. Jadi heran anak in maunya gimana?? Kami hanya bilang "iya..iya.." Lalu, kami mlai memberi antiseptik dan hendak mulai memberi anestesi terlebih dahulu, tapi gagal karena reaksi berontakan anak ini. Baru nempel aja jarumnya, anak tersebut sudah teriak bukan main, ditamah dumelan kekesalannya karena merasa tidak dituruti. Anak ini keras kepala luar biasa, ditambah lagi fobia tingkat tinggi dengan jarum suntik sepertinya.

Kami berusaha sekuat tenaga untuk menenangkannya agar mau diam juga menghilangkan segala bentuk ketakutannya. Karena kalau masih diliputi rasa takut dan tidak yakin, anastesi sebanyak apapun kagak bakal mempan! dan kunci khitan adalah anastesi! kalau anastesinya bagus, anak tenang, operator lancar menyelesaikan sirkumsisinya.

Anak ini pinter dan cerdik, juga sangat kritis, dalam hal mengelak dari segala bentuk tindakan yang harus dijalankan terutama menghindar dari jarum suntik! berganti-ganti dkter untuk menenangkan anak tersebut. Sekuat tenaga ibunya berusaha untuk menyadarkan bahwa betapa wajibnay khitan ini, "ntar kalo di khitan dapet pahala," ujarnya. Dengan dipandu ibunya, anak ini membaca absmallah, alfatihah, dan zikir-zikir lain untuk menenangkan, tapi cuma mempan bentar! habis itu, kumat lagi ngamuk2nya. Dibujuk kaya apa juga g mempan! Lalu, kami tutupi anak ini agar tidak melihat apa yang kami lakukan, dia malah berontak dan marah2 udah kami tutupi. baru dipegang suntikannya, dia udah teriak-teriak, pokonya dia selalu curiga pada kita, dan selalu memperhatikan dengan baik, tindak-tanduk kita, waspada siaga 3! Sulit melakukan tipu daya pada anak ini. Dengan segala kekuatan dan aturannya, dia tetep keukeuh g mau diapa-apain.
Cape juga menenangkan anak ini, akhirnya kami bilang, "Kalo gitu g usah di khitan aja ya, ntar adek sendiri loh yang g di khitan, ntar g jadi dapet hadiah. hayo..mau g di khitan?"
"mau..tapi jangan ditutupin hayo..jangan disuntik juga, suntikannya dipendekin, suntiknya di tangan aja, jangan di situ, terus janagn diperban juga"
Loh?! piye to dek..
"gpa2, g sakit ko. Sekali aja sakitnya, abis itu g sakit lagi, tuh liat temen2nya. Disuntik sekali aja ya.."
"tadi udah og!"
Padahal tadi jarum suntiknya cuma mampir bentar banget dikulitnya, sampe akhirnya anak ini bangkit dan berontak.

Ngabisin waktu 20menitan sendiri untuk menenangkan anak ini. Walhasil, sia-sia juga usaha kita, anak ini tetep menolak. Meng-inform consent satu orang aja, sama kaya nyunat satu orang. Susah emang menanamkan suatu keyakianan pada anak-anak! Hohoho..ini butuh keterampilan! Mari kita berlatih!

Akhirnya, kami benar2 nyerah. Dan ditengah-tengah keputusasaan kami membujuk anak ini, kemudian, anak ini dipanggil untuk khitan di dalam masjid, agar suasana lebih tenang dengan seorang yang cukup saya kagumi.

Oh no! ternyata dia pasien terakhir, tadi adalah kesempatan terakhirku pada khitan kali ini. Dan ternyata, aku gagal belajar dari anak ini. Kecewa, tapi g boleh egois! musti nrimo..
Maybe, it's not my time! I believe, there's a time for me to do it! but i don't know when..just hoping it! InsyaAllah, waktunya akn tiba.
Apa yang dilakukan sangat berguna, inilah sebuah TIM! Walau hanya menjadi tukang cuci atau menyiapkan alat, tapi insyaAllah hari ini tetep bermanfaa dan tidak sia-sia. Coba kalo gda yang nyuci, gda yang nyiapin alat, gda ayng manggilin adik2nya, gda yang nanya kondisi umum pasiennya, insyaAllah, g jadi khitanan kita! bisa gagal total! he..

Oiya, ternyata anak tadi walau sudah diambil alih, sama saja susah diajak kompromi. Tapi akhirnya berhasil juga disunat! Dengan berbuah cakaran pada sang dokter dan sang residen yang membantu. Oalah..adeknya ganas sekali..
Setelah selesai, kami lihat ekspresi anak ini yang senang dan udah jalan2 lagi, seperti tidak terjadi apa2 saja..
Dasar..Gemes liatnya! Apalagi kalo inget kejadian sebelumnya..pengen ketawa..
Dan tentunya senang sekali...




Keikhlasan dan Kesabaran, Sungguh Indah!

setelah ujian, menenangkan diri, berharap dan berdo'a akan hasil yang terbaik.
Ketika hasil keluar, tidak sesuai harapan, timbul kekecewaan..
Hasil yang tidak sesuai harapan atau harapan yang telalu tinggi dan tidak sesuai kenyataan??
kayanya harapan yang terlalu tinggi dan agak tidak sesuai kenyataan deh..he..
*berharap tanpa mengaca..

kalo gitu hanya keikhlasan dan kesabaran yang bisa menyembuhkan..
kepercayaan dan keyakinan akan semua yang terjadi pasti yang terbaik..
dan mencari-cari hikmah-hikmah lain yang ada dari hasil itu..
akhirnya pertahanan-pertahanan diri untuk mengelak dan menyenangkan hati agar tidak kecewa pun muncul..

ini artinya kita dikasih kesempatan untuk belajar lagi,
jadi kan tamah pol ilmunya..
tambah ngerti..
tambah faham..
coba kalo mulus-mulus aja..
pasti g belajar lagi, padahal ngerti aja belum..
hehe..

*weleh..weleh..pinter banget ngelesnya mba...(positive thingking nih ceritanya..)
padahal dalam hati sudah berapi-api tuh menahan gejolak kekecewaan yang ada..

tapi kan dengan itu, hati jadi lebih tenang meredam kekecewaan yang ada..
ikhlas..dan tetep sabar..
indah jadinya..apalagi tanpa didahului dengan kekecewaan..
keikhlasan dan kesabaran, pasti lebih bermakna jadinya..

*belajar untuk menerima apa adanya tanpa diawali kekecewaan..
walau kecewa itu hanya mampir sebentar..sebentar aja..tapi tetep akan lebih indah tanpa munculnya kekecewaan itu..dengan tetep ikhlas dan sabar..
karena kecewa nggak kecewa, yo hasilnya begitu juga..

Segenap Harapan di Tengah Kerisauan

Ingin rasa ku tolak..
tapi..
tak daya upaya..

hanya diam..
tak ucap satu kata pun..
rasa kasihan..
tak tega..

tangan ini bergerak juga..
kaki pun mengikutinya..
badan melengkapinya..
hingga tercapai satu tujuan itu..
tujuan yang ingin ku tolak di awal..
tapi tetap ku ikuti..
dengan harapan kebaikan di akhirnya..

Alhamdulillah..
segenap harapan yang tak sia..
kesenangan melihat orang lain bahagia..
sebuah beban yang dipikul bersama..
rasa kesetiaan..
sebuah loyalitas..
yang berbuah pada sebuah hasil yang luar biasa..

semoga apa yang ku laku tak sia adanya..
semoga apa yang ku abai agar wujudnya hal ini, selesai jua..
semoga semua berakhir bahagia..
dengan indah..
dan sempurna..

aamiiin...

Thursday, June 25, 2009

cinta yang tak pernah punah

hm..tumben tidak ada telpon berdering..sunyi, hampa rasanya tidak mendengar suara deringan itu..

akhirnya jari-jari ini tak kuasa untuk mendahului menghubungi mereka..
yaps tidak ada tanggapan seperti biasanya
"dek, ayah lagi nonton, nanti ayah telpon lagi ya.."

tumben, nonton tv aja dijabani segitunya, sampe anaknya telpon harus ditunda terlebih dahulu.
ya gapapa sih, setidaknya telah kudengar suaranya itu.

lumayan lama dari itu, telponku berdering..
"assalamualaykum."
"wa'alaykumsalam warohmatullah"
"dek, ayah abis nonton KCB sama ibu"
(hatiku berujar: ko bisa, emang KCB udah keluar VCD nya??)
"nonton dimana yah?"
"di bioskop"
Jeglek!! orang tuaku ke bioskop?? Subhanallah.. sedikit pun tidak menyangka mereka pergi berdua nonton di bioskop ditengah kesepian dan hari tua mereka.

"bagus dek filmya, tapi sayang bersambung"
saya memang belum menontonnya. saya bukan tipe orang yang suka nonton ke bioskop. bukunya satu pun belum saya baca, tapi saya sudah liat traillernya dan dengar cerita dari teman-teman. katanya bagus. ada juga yang bilang biasa aja.

yah saya senang melihat mereka senang dan akur-akur saja. sampai usia tuanya, mereka tetap setia untk bersama. walau cantik tidak lagi menghiasi wajah mereka, walau kekuatan tidak lagi berpihak pada mereka, walau penyakit kian menyerang mereka, walau hidup kian menguras peluh mereka, tapi kebersamaan tetap mereka jalin. keikhlasan untuk menerima kondisi yang beda dengan dulu adalah landasan semuanya. tujuan mereka sebelumnya untuk bersama karena Allah pun alas kebahagiaan mereka saat ini.

bukan fisik semata yang dicari, tapi keberkahan dan keridhoan Allah lah yang dicari dari terjalinnya sebuah hubungan yang dihalalkan oleh Allah ini. bahkan ketika sudah tidak ada lagi yang dibanggakan oleh masing-masing mereka, dimana hanya tersisa ketuaan dan kelemahan diri, mereka tetap bertahan bersama karena kemurnian cinta yang mereka miliki, karena Allah dan akan kembali kepada Allah.

ketika perselisihan-perselisihan yang wajar muncul ke permukaan, hanya butuh kesabaran untuk menghalaunya..
ketika kekesalan akan sikap aneh pasangan yang sudah mulai menurun kemampuan kognitifnya, hanya ikhlas yang bisa menghadapinya..
ketika kesendirian mengisi hati mereka, hanya kesetiaan yang sedia menemani..
ketika kelelahan akan hidup mulai menerkam pikiran mereka, hanya kekuatan hati yang membangkitkan lagi..
ketika kejenuhan bersama menggerogoti hati, keyakinan akan akhirat yang lebih abadi perlahan mengobatinya..

mereka bisa bersama hingga saat ini, hanya karena takdir Allah..

ya Allah, kokohkan ikatan hati mereka dan berilah kesabaran pada masing-masing mereka..
berilah surga kepada mereka..
sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil..
ampunilah segala hilaf mereka..

semoga kami dapat dipertemukan dalam surgamu kelak..aamiiinn..

--------------------------------------------------
luv u yah..bu..

Wednesday, June 24, 2009

nura's minded

http://nukymurasaki.blogspot.com/
blog baru temenku yang ingin untuk mengeluarkan segala bentuk pikirannya dalam sebuah tulisan-tulisan yang bisa dibaca oleh siapapun

Bandungan




Menikmati indahnya pegunungan siang bolong bersama teman-teman..
Tepatnya, berada di kawasan LEMAH ABANG KM.2 , DS. DUREN, BANDUNGAN AMBARAWA..

PKIM 2009




RSDK-FK UnDip




Saturday, June 20, 2009

Derita Duka Ujian

Alhamdulillah..

Ujian pre semester telah selesai. Rasanya senang sekali telah melewatinya, padahal ini bukan akhir dari ujian karena masih ada ujian-ujian semester seminggu lagi, hanya dijeda dengan minggu tenang. Ow..minggu tenang?? Minggu tegang sepertinya lebih tepat. Yups, inilah kampus saya, ujiannya satu semester itu bisa mpe tberkali-kali. Jadi berasa satu semester itu penuh dengan ujian, padahal satu semester efektif saja hanya 3 bulan, belum lagi rata-rata ada 8 matakuliah, nah tiap mata kuliah g nentu lagi ujiannya, jadi untuk satu kali masa ujian aja bisa butuh waktu 3 minggu terkadang. Baru saja melepas lelah dari rentetan ujian pertama(mid), tiba-tiba rentetan ujian berikutnya muncul(pre). Nah loh..ujian pre usai, giliran ujian semesteran..Wow g kebayang..ko g berhenti-berhenti yah ujiannya...

Gitu-gitu terus sepertinya yang saya alami. Tapi masih lebih baik daripada saat kami dulu masih menggunakan system blok, itu lebih ancur lagi. Kuliah satu blok 4 minggu, tapi bahannya bahan kuliah satu semester!!gila ga tuh..(agak lebay sih, tapi bener-bener ga jauh ko seperti 1 semester, hanya agak dikurangi sedikit-sedikit, makanya kami tidak memperoleh materi sama seperti yang system lama) jadi kaya bukan belajar itu mah, tapi kaya dikejer-kejer setoran, jalan pintas bener-bener kami libas..belajar soal tanpa mengerti materinya. Alhasil!! saya ngulang lagi pas sudah ganti ke system lama lagi.

Sangat sangat beda dengan waktu sekolah dulu. Jadi merasa agak jeglek aja waktu saya baru awal-awal kuliah mendapat serangan-serangan ujian berentet ini. Lama-lama ko jadi baal ya, mpe akhirnya belajar tidak harus dilakukan secara mutlak. Ketakutan-ketakutan pun jadi hilang dan jadi kebal klo g bisa ngerjain soal ujian, jadi kebal klo dapet nilai jelek, kebal klo akhirnya mesti ikut semesteran lagi, dan kebal juga untuk mengulangnya dengan ikutan sisipan.

 

Sampe akhirnya, untuk ujian-ujian sekarang ini saya merasa jenuh sendiri, dengan bahan yang berjubel minta untuk dimasukkin ke otak saya yang punya kapasitas terbatas juga pastinya. Akhirnya, ya ada yang masuk..ada yang g sempet masuk sedikitpun, ada juga yang udah masuk, tapi  gara-gara g dapet pelayanan dari saya, jadinya mereka pergi lagi deh dari otak saya. Wah yang seperti ini nih bikin g nyaman. Sepertinya saya baca nih..tapi..hm..apa ya..ko g dapet kata konkretnya..(jadi deh pikiran-pikiran seperti itu yang selalu muncul saat ngerjain soal. Syukur-syukur klo rejeki, saya bisa manggilin mereka untuk pada balik lagi. Tapi, klo udah g rejeki, kerasnya usaha kaya apa juga untuk manggil mereka, boro mereka mau dateng, mampir buat nongolin muka aja g mau! Itulah gunanya do’a ---Ya Allah..hope everything will be best---)

 

*tidak untuk ditiru di rumah,,he..^^

Al-Kautsar Sabtu Sore

Ika, salsa, ami, putri, puput, adam, kiki, irvan, bofa, yusuf, tria, cantika, farel, elang, slamet riyadi, avi, desi, azizah, sakinah, ridho, novi, laras, farhan, dan masih banyak lagi anak-anak yang tidak kuingat.

Saya ingin sekali mulai mengingatnya satu per satu agar ikatan itu ada, rasa saling percaya, menyayangi dan menghargai pun bisa timbul. Tidak seperti yang saya rasakan selama ini, mereka benar-benar tidak menghargai kami dan benar-benar tidak mau nurut dengan kami. Mungkin pendekatan kami ke merekanya yang kurang baik juga. Setiap sabtu, saya selalu berusaha mengajak mereka yang sedang asik main-main, biasanya mereka bermain juga segerombolan yang ikut ngaji, jadi agak lebih gampang mengajaknya. Yah..walaupun, boro-boro mereka mau denger dan nurut, yang ada mereka selalu cari-cari alasan..”moh ah mba..males ngaji”, “ga enak ngaji tuh mba” “mba e pelit og ngasih nilainya” “mba e pilih kasih og kalo sama yang cewe-cewe” “nanti mba main dulu” “libur si mba..masa ngaji terus..” dan banyak lagi alasan-alasan yang selalu terlontar. Haduh..haduh..saya bingung harus bersikap seperti apa. Sabar..sabar.. Hm..mereka itu sangat bervariasi sifat dan sikapnya, tapi kalau bisa disimpulkan, sangat-sangat membuat lelah, tapi seneng.

 

Nah, sekarang saya ingin cerita tentang farel..

Farel, anak yang masih sangat kecil sekali, hm..2 atau 3 tahunan..belum jelas bicaranya, sehingga butuh usaha ekstra untuk bisa tahu apa yang dia omongkan.

S: “farel..hayu sini..ngaji yu sama mba..”

F: “eh..eh..”(sambil mukul-mukul saya lalu dia nunjuk-nunjuk bukunya)

S: “wah..ini bukunya farel?”

F: “bis..bis..”(sambil nunjuk-nunjuk bukunya dengan bulpennya)

S: “mau gambar bis?” (sambil kebingungan dan berusaha keras mencerna apa yang dia  mau)

F: “heeeee…ni..bis..bis..ni..”

S: “ho..iya iya..sini digambarin”

F: “ni..ni..(sambil nunjuk-nunjuk suatu tempat di bukunya untuk digambar)”

S: “iya..bentar ya..”(lalu saya menggambar di tempat lainnya)

F: “eeee…ni..ni..”(sambil menunjuk di suatu tempat dan dengan kerasnya dia meminta untuk dituruti kalau saya harus gambar di tempat itu g boleh di tempat lain)

(lalu saya gambar deh bis itu..hm..g bagus sih..tapi lumayanlah dia pun tak menginginkan gambar bagus, hanya ingiin saya menggambar bis)

F: “bis..bis..nih..nih”

S: “loh..lagi??” (dalam hati)

(dengan rada bego, saya pun menggambar lagi)

F: “ni..ni..bis..”(menunjuk tempat lainnya)

terus dan terus...lagi dan lagi..permintaan yang sama...

hanya tempatnya yang beda-beda..

hanya dengan ucapan..”bis..ni..ni..bis..”

saya jadi terpikir sebenernya yang diinginin anak ini beneran suruh gambar bis atau g sih??hahaha..untung kamu masih kecil seperti ini, jadi saya ga mungkin berfikir kalo kamu lagi ngerjain saya. Jadi saya ikuti deh apa yang diminta. Akhirnya saya lelah dan waktu pun semakin sore, kemudian saya putuskan untuk mengakhirinya, dengan membiarkannya berceloteh seinginnya. aAkhirnya dia jenuh senidri dan pergi ke orang tuanya (ho..semoga dia tidak wadul yah..) dan saya pun memfokuskan ke anak-anak lain yang ingin mengaji..Alhamdulillah akhirnya anak-anak semakin banyak yang berdatangan..

Wednesday, June 17, 2009

MISS COM!!

Suatu siang di Lab. Parasit, para asisten sedang menjaga adik-adik semester 4 latihan identifikasi Parasit untuk persiapan ujian praktikum mereka.

Pipin bersama Yuyun baru tiba ketika preparat telah terpasang semuanya dan kloter satu telah dimulai. Mereka tidak sempat ikut mempersiapkan prepara-preparat yang akan dikeluarkan hari itu. Otomatis mereka tidak tahu dengan pasti preparat-preparat apa saja yang dikeluarkan, udah gitu kunci jawabannya pun sedang di foto copy. Al hasil mereka hanya bisa menggunakan jurus-jurus jitu mereka dengan mengandalkan ingatan dan feeling mereka dan pastinya ke-sok-pintar-an mereka ketika ditanya adik-adik. Hoalah...sesat...

Kloter satu pun telah usai. Waktunya untuk PeBe (Praktikum Bebas), waktunya mereka bisa bertanya-tanya sepuasnya ke para asisten dan melihat kembali preparat-preparat yang masih belum jelas. Waktunya para asisten beraksi untuk menjelaskan dan unjuk kemampuan. Nah loh, si Pipin benar-benar tidak ada persiapan, belum belajar, dan belum mengecek preparat sebelumnya, tapi demi tanggung jawab dan amanah yang telah diberikan padanya, dia tetap berusaha untuk membantu adik-adiknya ini. Dia tetap melayani pertanyaan-pertanyaan yang disodori dan menjawab serta menjelaskan semampunya. Tiba-tiba ada yang menanyakan sebuah preparat,

adik 1 : "ini telur apa ka?"
pipin   : "hm..apa yah..sek yo dek..ko agak aneh ya bentuknya.."

Pipin bingung, soalnya selama ini dia merasa tidak pernah melihat preparat telur yang seperti itu, agak tidak jelas wujudnya, dia kemudian berfikir telur Paragonimus, tapi gda operculumnya, telur Schistosoma, tapi gda durinya, sungguh aneh. Ah, mana kuncinya gda lagi. Jerit hati Pipin. Karena tidak ingin menyesatkan mereka, akhirnya dia bertanya deh pada temannya yang sembari tadi sudah datang dan juga ikut serta menyiapkan preparat-preparat ini.

pipin  : "jen, ini telur opo toh?"
Jejen : "itu loh..Telur Schistosoma...*teeetttt..."
pipin  : "ohhh..Schistosoma japonicum..ko aneh ya bentuknya"

pipin langsung menjelaskan ke adik-adiknya tadi. berhubung dia belum belajar, jadi dia pun menelan mentah-mentah yang dikasih tau temannya ini, kalo itu adalah preparat Schistosoma japonicum, padahal duri di ujung itu sebenarnya ciri telur Schistosoma haematobium, kalo telur S.japonicum itu benjolan-benjolan bukan duri. Nah loh, pipin yang sebelumnya tidak belajar lagi, dia lupa, kalo yang durinya diujung itu telur S. haematobium bukan japonicum. Karena dia emang lupa, ya..dia santai aja seperti tidak terjadi kesalahan.

"tok tok tok" (suara batu yang dipukulkan 3x ke meja). Wah, tandanya kloter1 telah usai dan dilanjutkan dengan kloter2 yang masuk. duapuluan anak-anak semester4 lainnya berebutan masuk. Dan Alhamulillah... kunci jawaban pun telah tiba...seketika itu juga Pipin melihat dan mengamati lagi, apa-apa yang tadi sudah ditanyakan ke dia, benar atau salah yang dia katakan ke mereka itu. Dan...tampak guratan pucatan pada wajah pipin, dalam hatinya ternyata ada sebuah kecemasan "loh kok, no. 11 jawabannya Telur Schistosoma haematobium, bukan S.japonicum???", merasa bahwa ini bukan kesalahannya, dengan spontan pipin langsung protes pada jejen dan menyalahkannya...

pipin: "jen..no. 11 Schistosoma haematobium...bukan japonicum.."
jejen: "lah iya..emang..tadi kau bilang gitu kan??"
pipin: (gmau kalah dan gmau disalahkan)
          "nggak ya..tadi kamu bilangnya S.japonicum.."
jejen: (gamau kalah dan gamau disalahkan juga)
         "japonicum gimana, itu durinya diujung ko. Aku ga bilang japonicum, jelas-jelas aku               bilangnya haematobium "
pipin: (yang masih ngotot juga klo dia g salah denger)
          "tapi kamu tadi bilangnya japonicum ke aku!"
jejen: (masih g terima disalahkan)
          "apaan? aku ngasih taunya haematobium juga"
pipin: (tidak yakin dengan pengakuan jejen karena dia merasa masih mengingat betul kalo           jejen bilang japonicum)
          "masa sih? bukannya  kamu bilangnya japonicum ya tadi?"
jejen: "nggak..haematobium yo...."

ah..mereka ini membuat ribut saja..keributan ini spontan menjadi perhatian para asisten yang lain.

Iis: "udah..udah..g usah ribut donk ah..cuma salah paham aja tuh, miss com doank!                   mungkin pipin yang salah denger, mungkin juga jejen yang salah ngomong.."
Pipin: (Tersadar)
          "Hahaha..iya iya..aku yang salah denger, maaf deh.."
Jejen: (g  mau kalah menampakan penyesalannya juga)
          "iya aku yang salah ngomong deh.."

gubrak!! kacau!! malah rebutan merasa bersalah..
tadi mereka rebutan merasa bener..lah sekarang rebutan merasa salah..
dududuh..aneh sekali mereka..

Iis: "hadoh hadoh...gimana sih kalian, tadi aja pada g mau ngalah, merasa paling bener. lah       sekarang giliran udah pada sadar, eh..sama aja, pada ga mau ngalah juga. Malah pada        pengen jadi terdakwanya!!"
Pipin dan Jejen: (tertawa)
                         "HAHAHA...IYA YAH..ANEH BGT SIH KITA!!"
pipin: udah ah..cape berdebat..
jejen: "sama"
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sepenggal percakapan yang menurut saya banyak hikmahnya..^^
hihihi..terkadang kita itu tidak sadar ketika berucap dan bertindak. terkadang kita pun sulit sekali melihat kesalahan diri sendiri dan lebih senang berfikir kalo kitalah yang benar dan dia yang salah. hm..rasa egois yang ada pada diri ini lah yang terkadang membuat kita merasa selalu benar, sehingga untuk memenuhi rasa kepuasan akan id(nafsu) kita, terkadang tampa sadar kita cenderung untuk menyalahkan orang lain. inilah suatu defense pada diri kita, suatu mekanisme pertahanan jiwa kita agar tetap bertahan di dunia ini dalam kondisi sempurna. begitu berfariasi defense yang dilakukan setiap orang salah satunya dengan cara diatas.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nih penjelasan dari beberapa kata sulit:
Parasit: jasad yang mengambil makanan
Schistosoma: cacing trematoda yang berbentuk seperti daun, badannya tidak bersegmen, memiliki alat pencernaan, hidup di darah.
S.japonicum: salah satu spesies schistosoma, telornya memiliki tonjolan di permukaannya
S.haematobium: salah satu spesies schistosoma, telornya memiliki duri di ujungnya.
S.mansoni: salah satu spesies schistosoma, telornya memiliki duri di sisi samping.
Paragonimus: cacing trematoda yang hidup di paru-paru. telornya mempunyai operkulum.

Tuesday, June 16, 2009

“Forensik Odonthogi: Menggunakan Gigi untuk Identifikasi Korban”

Forensik odonthologi sangatlah penting dalam hal keperluan untuk mengidentifikasikan korban bencana, terlebih lagi apabila korban sudah tidak bisa teridentifikasi dari fisiknya, maka gigi bisa berbicara untuk memberitahukan informasi-informasi penting yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan korban. Identifikasi ini penting karena untuk perwujudan HAM, menentukan seseorang secara hukum, dan juga berkaitan dengan bidang santunan, warisan, asuransi, pensiun, maupun untuk menikah kembali bagi pasangan yang ditinggalkan. Apabila manusia ini tidak teridentifikasi maka semuanya akan sulit.

Terlebih lagi jika korbannya hangus terbakar dan mengalami pembusukan tingkat lanjut yang sulit untuk dikenali serta tidak dapat dilakukan identifikasi melalui pemeriksaan konvensional. Identifikasi melalui gigi memiliki kontribusi yang tinggi dalam hal ini. Kenapa gigi yang dipilih? Karena gigi merupakan bagian terkeras dari tubuh manusia yang komposisi bahan organik dan airnya sedikit sekali, dan sebagian besar terdiri dari bahan anorganik sehingga tidak mudah rusak. Selain itu, orang identik data gigi dan mulutnya adalah satu berbanding dua miliar penduduk dengan asumsi jumlah penduduk tiga miliar. Bahkan, dari gigi geligi, kita dapat memperoleh informasi tentang umur, ras, jenis kelamin, golongan darah, ciri-ciri khas, dan bentuk wajah atau raut muka korban.


Gigi untuk Identifikasi Jenis Kelamin

Melakukan determinasi jenis kelamin melalui pemeriksaan gigi sulit pada umumnya. Identifikasi jenis kelamin dari gig bisa melihat dari besarnya ukuran gigi dan dari bentuk gigi. Pada umumnya, laki-laki ukurannya labih besar. Sedangkan untuk perempuan, caninusnya lebih lancip dan ukuran lebar bucolingualnya lebih sempit. Perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki juga bisa dari perbedaan besar ukuran gigi Incicivus 1 dan incicivus 2.

Selain itu, determinasi jenis kelamin juga dapat dengan menggunakan kromosom Y dari pulpa dentin. Sebenarnya identifikasi dengan kromosm Y juga bisa dengan specimen lain, yaitu seperti rambut. Kromosom Y ini dideteksi dengan menggunakan mikroskop electron dan dengan kuinakrin.

Ada penelitian lagi, yaitu dengan mengisolasi sex specific binding pattern dari profil DNA kromosom X dan Y ayung dikembangkan dari specimen yang masih bagus maupun yang sudah jelek.

 

Gigi untuk Identifikasi Ras

Melalui gigi kita pun dapat mengidentifikasi ras seseorang. Determinasi ras dengan tulang secara tradisional difokuskan pada karakteristik kraniofasial, misalnya proporsi perbandingan orbita dan nasl area, karakteristik lubang nasal, batas nasal terbawah, bentuk pallatum, kontur tulang pipi, dan lain-lain. Prespektif gigi dari mandibula maupun gigi dapat merefleksikan karakteristik ras. Determinasi ras dapat diilihat dari ukuran dan bentuk gigi (insisivus berbentuk sekop, carabeli’s kuspis, enamel, bentuk pulpa dentin). Karakteristika yang dapat ditemukan diantarnya adalah:

  • Dagu yang menonjol ditemukan pada orang Eropa dan beberapa orang Asia.
  • Dagu yang bulat ditemukan pada orang australia Aborigin dan orang-orang kepulauan Asia Pasifik.
  • Dagu dengan bentuk diantaranya dapat dijumpai pada orang Afrika dan AfroAmerika.
  • Yang mengalami eversi paling besar pada orang Eskimo dan Amerika India.
  • Mandibula yang pergerakannya keras biasanya pada orang Hawaian.
  • Insisivus berbentuk sekop pada orang-orang Asia dan Amerika India.
  • Carabeli’s kuspis pada permukaan mesolingual insisivus 1, 50% pada orang Amerika putih, 34% pada AfroAmerika, dan 5-20% pada Amerika India.
  • Gigi besar dengan mahkota lebar biasa dijumpai pada orang Aborigin Australia, Melanesia, Amerika India termasuk Eskimo.
  • Gigi kecil pada orang kecil Lapps dan Bushmen.
  • Adanya ciri khas berupa open bite pada orang suku Negroid.

Gigi untuk Identifikasi Usia
Identifikasi dengan melihat pertumbuhan gigi ini memberikan hasil yang lebih baik daripada pemeriksaan antropologi lainnya. Pertumbuhan gigi secara reguler terjadi hingga usia 15 tahun. Pertama kali, pertumbuhan gigi desidua terjadi pada minggu ke 6 intra uteri. Dilanjutkan dengan mineralisasi gigi pada minggu ke 12 - 16 yang akan dilanjutkan setelah bayi lahir. Saat bayi, aapbila terjadi trauma dapat menimbulkan kelainan sel  berupa neonatal line, yaitu garis tipis yang memisahkan enamel dan dentin. Hal ini terjadi karena trauma tersebut dapat merangsang stress metabolik yang mempengaruhi pembentukan sel gigi. Neonatal line ini akan tetap ada walaupun seluruh enamel dan dentin telah dibentuk. Jdi, neonatal line ini bisa menjadi salah satu ciri yang bisa ditemukan saaat mengidentifikasi wayat bayi yang tidak dikenal.

Pembentukan enamel dan dentin ini dapat digunakan untuk identifikasi dengan melihat ketebalan dari struktur di atas neonatal line.
Pertumbuhan gigi permanen diikuti dengan penyerapan kalsium, dimulai dari gigi molar pertama dan dilanjutkan sampai akar dan gigi molar kedua yang menjadi lengkap pada usia 14 - 16 tahun. Penentuan secara klinis danradiografi juga dapat digunakan untuk penentuan perkembangan gigi. 

Penentuan usia antara 15 dan 22 tahun tergantung dari perkembangan gigi molar tiga yang pertumbuhannya bervariasi. Setelah melebihi usia 22 tahun, terjadi degenerasi dan perubahan pada gigi melalui terjadinya proses patologis yang lambat dan hal seperti ini dapat digunakan untuk aplikasi forensik.

Penentuan identifikasi korban melalui gigi juga bisa dengan melihat kandungan asam aspartat yang dikandung dalam gigi. Asam aspartat bisa digunakan untuk mengestimasi umur gigi. Asam aspartat terdiri dari gugus L amino dan D amino. Telah dilakukan penelitian dan didapatkan hasil bahwa rasio coronary asam aspartat D amino dibandingkan L amino yang lebih tinggi dijumpai pada kelompok umur ang lebih muda.

 

Daftar Pustaka:

Julianti R, dkk. Peranan Forensik Odontologi Dalam Bencana Masal. [online] Available from: http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/11/23/peranan-forensik-odontologi-dalam-bencana-masal/

Stimson PG, Mertz CA. Forensic Dentistry.

Pentingnya Dokter Gigi Identifikasi Korban Bencana Massal. [cited April 2009]  Available from: http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=755&Itemid=1

Atsu S, Aka P, Kucukesmen H, Kilicarslan M, Atakan C. Age-related changes in tooth enamel as measured by electron microscopy: Implications for porcelain laminate veneers
The Journal of Prosthetic Dentistry, Volume 94, Issue 4, Pages 336-341
Available from: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0022391305004348

 

 

 

 

 

 

 

Saturday, June 13, 2009

Kisah di Bangsal Neuro

Subhanallah..
saya suka saat-saat ini..

ketika bertemu dengan orang-orang sakit..
berbicara dan mencoba menenangkan hati mereka..
ketika mendengarkan kisah dan perasaan mereka..

seorang ibu yang sudah tua, orang jawa asli, dan masih bisa mengerti bahasa Indonesia walaupun dia sendiri mungkin kesulitan bila berbahasa Indonesia.
wanita dengan anak-anaknya yang sudah besar dan berkeluarga, bahkan sudah mempunyai cucu yang hampir sebaya dengan kami.
wanita yang telah renta dimakan usia yang hanya bisa pasrah dengan pertolongan Allah yang maha kuasa.
wanita yang bisa dibilang merupakan keluarga yang kurang mampu, terlihat dari ketika kami mengajaknya berbicara dia langsung megeluhkan tentang biaya yang dikeluarkan untuk ini dan ketika keluarganya -yaitu anaknya- bertemu kami, padahal kami hanya ingin memberikan buku panduan solat kecil secara cuma-cuma, tapi mereka langsung spontan menolak karena dipikirnya kami ingin berjualan. kami maklum dengan respon mereka.

wanita ini awalnya sendirian tiduran tak berdaya di bangsal neuro di salah satu rumah sakit di kota Semarang. kami berniat mengunjungi beliau, selain ini program dari rumah sakit yang bekerja sama dengan remaja masjid rumah sakit tersebut, kami ingin meringankan penderitaan mereka. mereka pasti merasa tersiksa berada di penjara -kalo bisa dibilang seperti itu- tidak bisa melakukan segenap aktivitas yang biasa dilakukannya dulu ketika masih sehat. saya iba melihat wanita renta ini, suaranya yang parau dan sudah tidak jelas ini, spontan berbicara ketika melihat kami, tak lupa sebelumnya kami salam dan memperkenalkan diri. saya melihat kesenangan akan kedatangan kami terpancar pada wajah wanita tua ini. dengan segala kelemahan yang beliau alami, wanita ini tetap berusaha bercerita tentang keadaannya, dia mengeluhkan semua yang bisa ia keluhkan kepada kami, sejujurnya kami bukan dokter, kami hanya berusaha untuk menampung keluh mereka agar mereka bisa tenang. keluhan-keluhan rasa sakit yang dialami, sulit berjalan, mata kirinya tidak bisa membuka, mata kanannya yang masih normal pun sudah kabur, kedua tungkainya alami udem. wanita ini mengalami hipertensi sepertinya. penyakit yang hampir mengenai orang usia tua. (semoga engkau diberi kesabaran ya bu, dan semoga sakitmu ini bisa menghapuskan dosamu, insyaAllah-- la ba'sa thohurun, insyaAllah)

lalu, kami berusaha sebisa mungkin ntuk menenangkan dan menguatkan kesabaran ibu ini (sebenernya saya hanya ikut menemani seorang kaka, saya pun di sana hanya bisa tertegun, terperana, dan miris mendengar cerita si ibu dan melihat kondisinya terkulai lemas di atas tempat tidur, hanya sekali-kali menimpali dan ikut menyemangati si ibu). saya bingung dan tidak bisa berkata-kata.

akhirnya, kami menjurus ke tujuan utama kami, yaitu mengingatkan mereka yang sedang dalam keadaan tidak berdaya ini, agar tetep ingat ke pada Allah, tetep menjalankan perintah Allah walau kondisi terkadang tidak memungkinkan. salah satunya solat, dimana solat merupakan amalan yang akan pertama kali dihisab. dan ketahuilah bahwa sakit kita datangnya dari Allah, maka sudah selayaknya kita serahkan juga kepadaNya.oleh karena itu, kita tetap tidak boleh lupa kepadaNya dalam kondisi seperti apapun. Allah sangat baik kepada kita, Dia selau memberikan keringanan-keringanan. ketika kita sakit tak mampu untuk bergerak dan menyentuh air sekalipun kita tetap bisa berrwudhu. Allah mengajarkan kita untuk bertayamum. Dan ketika kita tidak mampu berdiri, maka Allah memberikan keringan kepada kita untuk solat dalam keadaan duduk, begitu pula ketika duduk pun tak mampu, maka ada keringan lagi untk kita, yaitu kita diperkenankan untk solat dambil tiduran dan menghadap kiblat, jika tak mampu juga, maka kita cukup dalam posisi kita, semampu kita bisa dengan niat yang mengiringi kita. yang pasti adalah kita harus tetep ingat padaNya dan tetap menjalankan perintahNya.

wanita tua ini, ketika kami tanya "ibu, gimana solatnya selama sakit?"
dia hanya bisa berkata, saya tidak solat udah seminggu ini,"Astaghfirullah" lalu, kakak saya ini menjelaskan betapa pentingnya solat itu. Kita dalam kondisi apapun wajib melaksanakannya. hanya Allahlah yang punya kewenangan akan kita, Dia punya Kuasa akan sakit kita, jika Dia menghendaki kita sembuh saat ini juga, maka kita akan sembuh. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mendekatkan diri denganNya, tetap ingat padaNya, dan tetap sujud padaNya. kalau kita lupa padaNya maka Allah pun akan lupa pada kita.
"jadi, ibu tetap solat ya.."
"nanti ibu bisa minta anak ibu untuk membantu ibu solat, ibu tinggal bilang 'ibu ingin solat' insyaAllah mereka mau membantu ibu"

Hm..terpancar kesedihan dan juga kesenangan dalam hati wanita tua ini. Sepertinya wanita ini sangat senang dengan kunjungan kami. yah..walaupun saya hanya sebagai pelengkap di sana, tapi pertemuan ini sangat berefek pada saya juga. benar sekali, kata kakak saya ini "2 hal yang paling aku senangi, menjenguk orang sakit dan ngajar, karena keduanya itu setelah kulakukan akan berefek pada diriku juga. Jadi tidak hanya manfaat ke merekanya, tapi kitapun merasakan efeknya"

hm..saya setuju sekali teh..Terimakasih atas pembelajaran-pembelajarannya..Jazakillahu Khair..Uhibbukifillah..

Wednesday, June 10, 2009

Apa yang harusnya ditakuti di dunia ini?

Bismillah..

Terinspirasi dengan seorang teman yang bertanya pada saya tentang hidup ini. Dia bertanya seperti ini, “apa ketakutan terbesar dalam hidupmu?” Senyam-senyum saya menjawab seasalnya. Eh, g ngejawab tepatnya. Saya hanya bisa bilang “hm..saya tau jawabannya, ntar ya ngerangkai kata dulu..” Sepertinya ada yang telah menghantui pikiranku selama ini. Sebuah ketakutan dan sebuah perenungan yang lama saya lewati. Tapi saya bener-bener bingung, harus menjawab seperti apa. Memang saya pun belum menemukan konkretnya, apa itu yang saya takuti.

Lama saya berpikir, apa yang telah membuat saya resah selama ini. Sepertinya, saya takut menyakiti dan membuat orang lain kecewa dengan sikap saya. Ini membuat saya menjadi orang yang senang minta maaf. Jika orang telah tersinggung dengan perbuatan saya, bisa-bisa memikirkannya sangat lama. Saya pun takut hanya melakukan sesuatu dibalik sebuah topeng saja dan tidak ikhlas akan apa yang saya lalui. Saya benar-benar takut melakukan kesalahan dan Allah tidak ridho itu. Saya takut, apa yang saya lakukan hanya sebuah kata riya’. Saya takut melakukan sesuatu yang saya anggap itu menyenangkan dan baik, tapi sebenarnya itu salah dimata Allah. Dan yang lebih saya takuti, saya tahu bahwa yang saya lakukan itu sebenarnya salah dan bertentangan dengan hukum Allah, tapi saya santai dan tetap senang melakukannya. Astaghfirrullaha’adzim...

Saya takut terperanjat tipu daya setan. Karena setan senang sekali menggoda kita, dia tidak akan puas sampai anak adam mengikutinya. Saya hanya hamba yang tak luput dengan dosa, semua itu bisa menyerang saya pastinya. Mungkin saat ini, saya berkata, ”saya tidak mau seperti ’itu’, karena ’itu’ salah” atau mungkin saya berkata ”kita tidak boleh berbuat ’itu’ karena ’itu’ salah.” atau berkata, kamu harus seperti ’ini’ karena ’ini’ lah yang benar. Tapi apakah saya akan berkata seperti itu lagi esok hari, esok hari, dan esok harinya..

Saya benar-benar takut menjadi kafir dan melupakan semua kata-kata itu. Lupa atau mungkin acuh dengan hal-hal yang benar dan lebih senang dengan hal yang salah.

Sebagaimana firmanNya:

“Allah memberikan petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki dan menyesatkan siapa saja yang dikehendaki.” (QS. An-Nahl [16]: 93)

Semoga kita tergolong hambaNya yang diberi petunjuk, aamiinn..


Terlalu banyak memang yang saya takuti. Kalo ditindaklanjuti, dicari asal muasalnya, ditelusuri baik-baik segala hubungannya. Saya temukan jawabannya, apakah yang paling saya takuti dari semua itu dan memang itulah hal yang harus pula ditakuti oleh semua muslim, jawabannya adalah saya takut kehilangan iman. Dan memang kita sebagai muslim pun tidak boleh takut akan apapun selain takut kepada Allah. Itulah jawabannya, saya takut pada Allah dan saya takut akan kehilangan iman yang saya miliki walau belum sempurna.

Marilah kawan kita sama-sama saling mengingatkan dan selalu menjaga iman kita agar tidak hilang kemana-mana. Biarlah dia selalu bersama kita, dan senantiasalah berdo’a kepada Allah agar senantiasa menjaga iman kita. Dan tetap meluruskan pemahaman kita, senantiasa berusaha agar iman itu tidak hilang dalam diri kita. Tauhid yang luruslah yang akan membawa kita kepada kebaikan-kebaikan. Tauhid merupakan pangkal syukur bagi seorang muslim. Aqidah adalah dasar utama dibangunnya umat ini, maka baik buruknya suatu umat tergantung dari keselamatan aqidah dan  manhajnya. Seluruh para Nabi telah mendakwahkan tauhid kepada umatnya di setiap kurun (generasi)nya.

”Dan tidaklah kami mengutus seorang Rasul pun sebelum engkau Muhammad, melainkan Kami wahyukan kepadanya: ’bahwasannya tidak ada illah (yang berhak untuk diibadahi dengan benar) selain Aku, maka beribadahlah kamu sekalian kepada-Ku’” (Q.S. Al-Anbiyaa’:25)

Juga firmanNya:

”lalu Kami utus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata), ’beribadahlah kamu sekalian kepada Allah, sekali-kali tidak ada ilah yang haq bagimu selain-Nya. Maka kenapa kamu tidak bertakwa kepadaNya?” (Al-Mu’minun:32)

Allah meciptakan seluruh makhluk agar menyembah-Nya semata, Dzat yang tidak ada sekutu bagiNya. Sebagaiman Allah berfirman, yang artinya:

”.....Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah padaKu” (Adz-Dzariat: 56)

Ibadah merupakan hak Allah yang harus ditunaikan oleh hambaNya. Dan hak Allah atas hambaNya ini tidak boleh didahului oleh urusan apapun dan hak seorang pun. Allah ta’ala berfirman, yang artinya:

Dan rabbMu memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat abik kepada ibu-bapak... (Q.S. Al-isra’: 23)

Orang yang mati dalam keadaan mentauhidkan Allah maka ia akan masuk surga. Rasulullah Shalallahu ’alaihi wa salam bersabda,

”Barangsiapa uyang meninggal dunia dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, maka ia masuk surga.”

Dengan demikian, kedudukan tauhid adalah sebagai pondasi bagi bangunan amal seorang muslim. Perhatian seorang yang arif tentu senantiasa tertuju pada pembenahan pondasi, sedangkan orang yang bodoh akan terus meninggikan bangunan tanpa mengokohkan pondasi sehingga robohlah bangunannya. Keikhlasan dan tauhid juga diibaratkan sebatang pohon yang tumbuh dalam hati, amal perbuatan adalah cabang-cabangnya, kedamaian adalah buahnya yang dirasakan dalam kehidupan dunia ini serta kenikmatan yang kekal di akhirat kelak. Sebagaimana buah-buahan surga tidak aakn putus dan terlarang, demikian pula halnya ’buah’ keikhlasan dan tauhid di dunia ini tidak akan terputus dan terlarang. Kesyirikan, dusta, riya’ bagaikan sebatang pohon yang tumbuh dalam hait manusia, buahnya di dunia adalah ketakutan, kekhawatiran, kebingungan, kesempitan ayng dirasakan dalam dada, serta kegelapan yang menimpa hati. Sedangkan di akhirat kelak akan membuahkan zaqqum(sebatang pohon yang tumbuh di neraka) dan azab yang kekal.  [Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Tauhid Jalan Menuju Keadilan dan Kemakmuran]

 

”ya Allah, ampunilah aku, berilah petunjuk kepadaku, karuniakanlah rizki kepadaku, berikanlah ’afiat(keselamatan) padaku. Aku berlindung kepada Allah dari kesempitan tempat berdiri pada hari kiamat kelak.” (H.R. An-nasa’i II/209, ibnu majah no. 1356, dll)

”ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang ia merupakan benteng pelindung bagi urusanku. Dan perbaikilah duniaku untukku, yang ia menjadi tempat hidupku. Serta perbaikilah akhiratku yang ia menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah kematian sebagai kebebasan bagiku dari segala kejahatan.” (H.R. Muslim no.2720 dari Abu hurairah)

Aamiinn ya Rabbal ’alamiin..


-wallahu a'lam-

Tuesday, June 2, 2009

Papua Sebuah Fakta dan Tragedi Anak Bangsa

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Biographies & Memoirs
Author:John Manangsang
Refleksi 15 tahun Pasca Kisah Nyata: "Catatan Seorang Dokter dari Belantaran Boven Digul dan Komentar Para Pakar Indonesia"

Buku dengan tebal 477 ini sangat menarik dibaca. Alur bahasanya yang mengalir pun membuat kita inign membaca dan membaca terus. rasanaya halaman yang sebanyak itu akan tidak terasa, hanya ujianlah yang bisa menghentikan untuk membacanya (haha^^). Tidak membosankan, penuh dengan ketegangan dan rasa penasaran.

Dengan membaca buku ini kita bisa melihat kondisi masyarakat yang terpuruk dan sangat terpencil di Papua, bagian Indonesia Timur yang masih butuh perhatian dari kita.

Dengan membaca buku ini, banyak kisah dan pengalaman yang mengajarkan kita akan niali-nilai sosial. Di sini juga dapat menjadi pengalaman para calon dokter ataupun dokter yang berniat untuk mengabdi di daerah sangat terpencil, dimana kondisi masyarakatnya yang masih miskin dan sarana prasarana yang seadanya juga akses yang sulit untuk memenuhi semuanya, dimana semua itu akan menyulitkan dalam melakukan tindakan medik, apalagi yang butuh penanganan khusus yang luar biasa. Kondisi dimana kita butuh pendapat para sejawat seprofesi dalam menangani tindakan sangat sulit didapat.

Dalam buku ini disajikan banyak kasus yang tidak sepele dan butuh keterampilan tinggi juga sarana dan prasarana yang memadai, tetapi dapat diselesaikan dengan baik oleh dr. John Manangsang. Walaupun dengan segala sarpras seadanya juga keahlian seorang dokter umum yang masih sangat minim. Tidak semua kasus berbuah keberhasilan dan kehidupan, ada beberapa kasus dimana dia gagal, karena dokter juga manusia, bukan Tuhan yang bisa menentukan kematian atau kehidupan. Dokter hanya perantara dari Sang Pencipta, dalam hal menyembuhkan. Semuanya ada campur tangan Allah.

Tapi, hanya berlandaskan rasa kemanusiaan dan keinginan untuk menolong penduduk setempat yang kekurangan fasilitas dokter sebagai pelayan kesehatan bagi mereka, dia berusaha untuk melakukan yang terbaik dan tetep berusaha melakukan sesuatu walaupun tidak sesuai dengan level kompetensinya sebagai dokter umum. Tapi, kalau tidak, mereka pun hanya bisa terkulai karena tidak mampu juga meraih pelayanan kesehatan yang lebih mendukung.

Buku ini sangat menyentuh hati, tergambar juga dengan jelas ketertinggalan mereka dari segala betuk informasi yang sudah ada di kota. Listrik yang minim, sarana transportasi yang sangat sulit, hanya sesekali pesawat mendarat di sini, hutan belantara masih menjadi pemabtas antardaerah, alat komunikasi yang terbatas sehingga menyulitkan berhubungan dengan dunia luar. Pemikiran masyarakatnya yang terkadang masih irrasional pun merupakan sisi menarik. Kepercayaan mereka yang masih kuat akan tahayul dan mistis, terkadang masih suka menghubungkan suatu kasus penyakit dengan tindakan-tindakan mistis. Tugas dokterlah untuk bisa mengubah kepercayaan-kepercayaan itu, dan telah dicontohkan oleh dr. John Manangsang dalam buku ini.

Membuat pasien percaya penuh dengan tindakan yang telah kita lakukan dan tetap menyadarkan bahwa sepenuhnya merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa, dokter hanyaah perantara. Komunikasi ini penting agar tidak membuat pasien merasa kecewa dan tetap menerima atas apa yang terjadi kelak setelah tindakan yang penuh dengan risiko selesai dilakukan.

Pengalamannya mengabdi selama kurang lebih 2 tahun di Puskesmas Tanah Merah, Boven Digul benar-benar inspiratif!

Sebuah pengalaman dari seorang dokter di pedalaman Papua. Cocok bagi para calon dokter ataupun dokter yang berminat untuk membaktikan diri di daerah terpencil dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. Buku ini dapat dijadikan contoh dan sarana pembelajaran yang baik. Juga sangat cocok untuk para dokter, calon dokter, petugas kesehatan lain, dan juga masyarakat umum untuk membuka mata dan melihat sebuah kehidupan yang terpuruk di sebuah wilayah Indonesia timur yang butuh sentuhan kita semua.
----------------------------------------------------------------

Buku yang kuidam2kan sejak dulu, baru bisa terbeli saat ada diskon. Berdasarkan referensi dari seorang teman yang sangat berminat untuk mengabdikan diri di Papua (semoga cita-citamu terkabul mba..ku tunggu cerita-ceritamu kelak..Dengan anak2 papua itu, dengan impianmu menjadi murobbi bagi ibu2 papua di sana..hohoho..jadi kangen drimu mba..)

Ujian dan segenap aktivitas telah menghalangiku untuk menyelesaikan membacanya..belum hatam2 juga mpe sekarang..hohoho...

From Beirut To Jerusalem

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Biographies & Memoirs
Author:Ang Swee Chai
cerita yang bagus tentang kondisi palestina dan penduduk sekitarnya dalamkeadaan perang dan terungsikan bahkan tidak ada tempat untuk mereka, sarana semua dihancurkan bahkan rumah sakit pun dimusnahkan. seorang dokter bedah orthopedi, kristiani fanatik atas dasar rasa sosialnya yang tinggi tergerak hatinya untuk pergi dan menolong, awalnya dia tidak memihak pada orang palestina ini, namun segala penyerang yang diberikan kepada mereka dan kesabaran yang mereka tunjukkan, membuat ang swee merasa bertambah iba, dan tambah yakin bahwa palestina bukanlah bangsa yang salah seperti yang telah diberitakan selama ini. mereka tak pantas mendapatkan kekejaman seperti itu dari bangsa Israel. lama2 dia tersadar dan akhirnya dia sepenuhnya membela palestina, tidak hanya menolong dari segi medis saja tapi lebih dari itu bahkan pun tak takut dengan segala konskuensi atas sikapnya yang terang-terangan ada di pihak palestina.

Monday, June 1, 2009

Kick Andy!

Rating:★★★★★
Category:Other
saya suka banget dengan acara ini..

ditayangkan
di : Metro TV
hari : Jum'at
pukul : 21.30 s.d. 23.00
dan
hari : Minggu (ulangan)
pukul : 13.30 s.d. 15.00

Selain itu, bisa dilihat di web kick andy:
http://www.kickandy.com

Acara yang dipandu oleh seorang wartawan terkemuka, Andy F. Noya. Pria kelahiran surabaya ini, telah menggeluti dunia perlurnalistikan cukup lama sehingga pengalamannya dalam dunia ini sangat banyak. Kick Andy merupakan acaranya yang bisa dibilang cukup sukses. Acara ini berbentuk talk show dengan beberapa narasumber dalam satu tema yang disajikan. Pembawaan seorang Andy F. Noya ketika membawakan acara ini terkesan santai dan tenang, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan terkesan ringan, tapi begitu menendang, membuat acara ini lebih hidup, kemudian pesan yang ingin disampaikan pun nyampe di hati kita. Narasumber yang dibawa pada acara ini, benar-benar inspiratif dan patut dijadikan contoh. Selain itu, tema-tema yang dibawa pada acara ini, benar-benar sebuah tema yang beda, langka, unik, penuh haru, penuh semangat, dan penuh inspirasi. Selalu saja bisa diambil dan ditampilkan sisi yang luar biasanya pada setiap tema yang dibawa.

Setiap menonton acara ini atau membaca reviewnya di web, selalu menimbulkan gejolak di hati saya, kemudian terujar, terus dan tetap Semangat! Yakinlah pada diri sendiri! Semua pasti ada jalan keluar! Allah selalu memberikan yang terbaik, manfaatkanlah selalu potensi yang ada dalam diri kita walau hanya secuil, selama kita yakin dan terus berjuang dengan halal, potensi yang cuma secuil itu bisa berkembang menjadi besar, dalam keadaan apapun kita..
Dan percayalah setiap rejeki yang diberikan pada kita akan berbeda dengan rejeki yang diterima orang lain, yang pasti semuanya adalah yang terbaik, maka manfaatkan dan pergunakanlah sebaik mungkin rejeki yang telah diberikan Allah kepada kita tanpa memandang dan harus iri dengan yang lain..Senatiasalah bersyukur atas yang diberikan pada kita..