Monday, November 30, 2009

Memimpikan Masa Depan..

Teman-teman..pasti kalian semua punya mimpi..

Tanpa mimpi segala perubahan  yang terjadi di dunia ini sulit terjadi..dengan mimpi kita bisa memulai sebuah perubahan..

Perubahan..

Dari yang awalnya tidak ada menjadi ada..Dari yang awalnya tidak sempurna menjadi sempurna..Dari yang awalnya biasa-biasa saja menjadi luar biasa..Dari yang awalnya hitam putih menjadi lebih berwarna..Dari yang awalnya sederhana menjadi bervariasi..Dari yang awalnya kasar menjadi lebih licin..Dari yang awalnya sulit menjadi mudah..

Ini mimpi saya..

Mimpi yang paling utama dan terutama, sudah pasti ingin MASUK SURGA..

Nah..selanjutnya di bawah ini adalah mimpi-mimpi yang bisa mengarahkan saya ke sana sesuai dengan keinginan..

Gini mimpi saya..

Pertama sesuai dengan kodrat saya sebagai wanita..jadi mimpi yang paling besar adalah menjadi seorang istri solihah dan menjadi ibu yang adil..beuh..siapa sih yang g mau..

Iya..itu artinya saya g boleh main-main nih..dan tentunya saya pun ingin mendapatkan lelaki yang soleh, agar terjadi keharmonisan dan sinkronisasi dari itu semua..hingga akhirnya pun mendapat anak-anak yang soleh dan solehah..(kukasih nama soleh n solehah aja kali ya anak-anakku ntar..hehe..)

Lalu, melihat bidang pendidikan saya, saya ingin menjadi dokter. Dokter yang bukan sembarang dokter, tapi dokter yang berkualitas..dokter yang insyaAllah saya jadikan juga sebagai ajang berdakwah, itu kesempatan besar bukan, karena kita sebagai dokter itu, mau tidak mau akan memperleh kepercayaan lebih dari masyarakat sendiri, sehingga apa yang kita katakan akan mendapat perhatian tersendiri. Oleh karena itu, berkata-katalah dengan baik dan yang member manfaat.

Selain itu, saya ingin menjadi seorang dosen, yup dosen.. Kenapa? Karena menjadi seorang dosen itu artinya saya akan memberi ilmu saya, berarti saya akan selalu menjadi orang yang memberi, menjadi dosen akan menjaga diri ini untuk tidak kikir ilmu, dimana kita pun harus saling memberi dan berbagi. Juga menjadi seorang peneliti, dengan meneliti saya bisa mengemukakan suatu gagasan baru yang bisa menimbulkan perubahan yang akan berguna untuk banyak pihak, jadi efek dari penelitian ini tidak hanya berefek orang per orang, tetapi akan berefek pada semua pihak bahkan efek itu bisa terjadi pada sebuah perubahan dunia. Antara dosen dan meneliti sendiri memiliki kesinkronan yang bagus. Bukan dosen yang baik jika tidak diikuti dengan penelitian-penelitian yang bermanfaat karena ilmu itu bergerak, ilimu itu tidak diam selalu terjadi perubahan. Jangan harap anda asih mau menggunakan teori yang ditemukan dari jaman jabot, pasti ada perubahan walau kecil, jika tidak pasti sedang ada perkembangan dari teori tersebut. Kita pun harus bisa menyinkronkan diri dengan segala perubahan yang ada.

Saya ini insyaAllah kelak bekerja di dunia social, membuat saya tidak boleh menjadikan penghasilan saya dari hasil membantu mengobati pasien menjadi pemasukan utama karena yang menjadi tujuan utama adalah pengabdian diri. Sehingga saya berpikir, apa yang harus saya lakukan kelak selain menjadi dokter agar kehidupan bisa berlangsung? Yup, bisnis…bisnis jawabannya..

Tiba-tiba saya tertarik di dunia ini karena satu hal, sebuah mimpi yang sangat besar..memberi pekerjaan pada para orang yang tak beruntung yang ada di pinggiran jalan bahkan rumah pun mereka tak punya. Itulah yang menginspirasi saya pertama kali untuk berbisnis..

Rasanya kalau hanya sekedar memberi makan, pakaian, ataupun singgahan saja itu tidak permanen untuk mereka. Yang mereka butuhkan adalah kesempatan agar mereka bisa lebih mandiri ke depannya untuk hidup yang lebih layak, itu menurut saya. Dan saya berpikir keras, apa yang bisa saya berikan untuk mereka? Akhirnya terbukalah ide itu, membuka rumah makan.. apalagi saya tipe orang yang suka hunting makanan, wiskul lah kerennya. Dengan membuka sebuah warung makan, yang sederhana tidak mahal tapi cukup bergengsi sehingga menjadi inceran seluruh kalangan dari yang anak sekolah sampai yang berkeluarga, atau bahkan dari yang biasa-biasa saja sampai yang tajir abis, dan menjadikan warung makan ini sebagai tempat favorite mereka..

Beuuhh…boleh to mimpi..hehe..

Kemudian saya berpikir lagi…hm..kira-kira apa ya yang paling cocok…lalu saya memilih “Waroeng Djamoer” Alternatif lainnya adalah “Kedai Kari”… Klo ternyata saya tidak mampu mewujudkannya mungkin bisa meminta bantuan orang kepercayaan dan saya hanya menanamkan modal saja atau sekedar memberi ide. hm..semoga warung itu terwujud..amin..

Saya suka sekali sama jamur dan ini salah satu kesempatan emas untuk mencoba-coba menu makanan dari  jamur. Saya akan lampirkan kandungan gizi pada seitap menunya dan juga akan mencantumkan apa saja efek-efek kesehatan yang diperoleh jika memakannya. Wah, ini ni sesuai kaidah kesehatan, sehingga makanan tidak menjadi boomerang bagi tubuh tapi justru menjadi pelengkap pertahanan tubuh kita. Di sini saya bisa berperan sebagai pelayan kesehatan dengan tetap memperhatikan unsur gizinya demi terciptanya kesehatan masyarakat. Hwehehe..ngayale menjadi-jadi…

Klo dipikir-pikir ko aku banyak meloncat-loncat dan kurang sinkron antara perkerjaan satu dengan yang lainnya, tapi semuanya cukup saling melengkapi. Lagi pula semuanya ada prioritas dan itu telah urut saya ceritakan sesuai prioritas saya. Jadi tidak aka nada impian kedua sebelum impian pertama, tidak ada impian ketiga sebelum terwujudnya impian pertama dan kedua, begitu selanjutnya.

Mimpi simple dan bukan mimpi muluk. Saat ini saya belum bisa bermimpi untuk Indonesia atau bahkan untuk dunia, baru sebatas bermimpi untuk kontribusi saya pada Indonesia dan dunia. Hanya itu..

Mungkin mimpi ini bukan sekedar khayalan dan sekedar berandai-adai saja, tapi inilah tujuan hidup..yang mungkin bisa terjadi atau mungkin jauh dari gambaran itu semua, tapi setidaknya kita punya tujuan hidup agar lebih terarah jalan hidup kita ke depannya.. Impian yang InsyaAllah tidak membuat saya terobsesi dan harusmewujudkannya karena semuanya tetap terjadi atas kehendakNya.

Lalu apakah mimpi kalian, teman?

 

Dialog Api dan Cahaya

Api:

Cahaya, taukah kamu apa yang kurasakan?

Aku kecewa..aku sedih..ingin sekali menangis..

Aku merasa dikhianati, aku merasa seperti sampah yang sudah usang dan tak diperlukan lagi..

 

Cahaya:

Oh api..janganlah seperti itu..janganlah engkau egois pada keadaan..

Kamu hanyalah bagian terkecil, wajar ada saatnya kau terlupakan..

Begitulah hidup, terkadang kamu pun melakukannya..

 

Api:

Tapi, dahulu aku adalah yang terutama, aku selalu menjadi perhatian..kenapa sekarang tak lagi seperti itu?

Sekedar disapa pun telah jarang..apalagi mendapatkan lebih..

 

Cahaya:

Kamu tau, walaupun dulu kamu yang utama dan menjadi perhatian, tapi kamu tetap bagian terkecil..

Kamu hanya mengisi relung-relung dangkal diantara relung-relung dalam lainnya..

Kamu hanya setetes air diantara hamparan lautan luas..

Kamu hanya selembar daun diantara rimbunan dedaunan pohon lebat..

Kamu hanya seekor nyamuk diantara ribuan serangga lainnya..

Kamu hanya setetes darah diantara aliran deras darah dalam tubuh..

Kamu hanya sehelai rambut diantara geraian rambut di kepala..

Kamu hanya sebuah angka diantara deretan bilangan yang panjang..

Kamua hanya sebuah huruf tak bermakna diantara deretan kalimat bermakna..

Kamu hanya seutas benang dalam sebuah kain indah..

Kamu hanya segores cat dalam sebuah lukisan indah..

Wajar kamu sesekali menjadi perhatian, sesekali menjadi yang utama, tapi sering kali kamu bisa menjadi yang terlupakan dan terbelakang..

Wahai api..janganlah engkau egois..bersabarlah dan tenanglah selalu..

Cukup berikan yang terbaik..dan selalu ada untuk saling mengisi..Tanpa ingin diberi lebih..

Wednesday, November 25, 2009

Mahasiswa dan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Mahasiswa..

Pendidikan..pengabdian masyarakat..penelitian..

3 hal yang merupakan tri darma perguruan tinggi..

Yup..3 hal itulah yang selayaknya dimiliki oleh setiap insan di perguruan tinggi. Lalu kita? Kita ini mahasiswa, menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mau tidak mau kita pun tak akan bisa lepas dari tri dharma perguruan tinggi tersebut. Semua perguruan tinggi mempunyai tri dharma tersebut.

 

Pendidikan..

Itu semua yang menjadi tujuan utama kalian semua ada di sini pastinya, mendapat ilmu secara teoritis melalui kuliah yang diberikan oleh dosen yang pengalaman ilmunya lebih banyak dari pada kita, atau mungkin dari buku-buku textbook yang semuanya ditujukan untuk pemahaman kita akan suatu ilmu. Bisa kita sebut pendidikan ini merupakan ajang pencarian ilmu di perguruan tinggi ini.

 

Pengabdian masyarakat..

Ini kurang di rasa oleh semuanya. Sebenarnya pendidikan yang kia geluti dalam rangka mencari ilmu memperkaya khasanah diri kita itu tak ubahnya adalah langkah awal untuk memberi ke yang lain, mengabdikan diri kita untuk masyarakat sekitar. Untuk apa ilmu kita kalau hanya untuk sebuah gelar, jika sama sekali tidak memberikan guna untuk orang lain. Ilmu akan bermanfaat jika kita mengaplikasikannya dengan sebaik-baiknya dan dapat bermanfaat untuk orang banyak. Inilah yang harus kita tanamkan baik-baik bahwa ilmu itu bukan hanya untuk kita, tapi ilmu itu hak yang lainnya juga, seluruh masyarakat pun berhak untuk mendapatkan efek dari ilmu itu. Sebagai mahasiswa yang merupakan insan perguruan tinggi, sudah selayaknya kita amalkan tri dharma perguruan tinggi ini. Sepenuhnya kita aplikasikan ilmu kita untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik. Misal kita sebagai mahasiswa kedokteran maka mengabdilah untuk masyarakat dengan menjadi dokter yang baik dan memberikan yang terbaik untuk kesehatan masyarakat yang lebih baik lagi.

 

Penelitian..

Inilah yang bahkan tak semua insan perguruan tinggi menyadari akan salah satu wujud tri dharma perguruan tinggi yang satu ini. Tidak semua ingin untuk melakukan penelitian. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang sifatnya sangat luas sehingga perlu diperhatikan. Kalau pengabdian masyarakat kita mengabdi pada orang per orang sedangkan penelitian ini bisa memberikan efek  pada seluruh masyarakat dalam lingkup besar, satu negara misalnya bahkan bisa satu dunia ini bisa mendapatkan efek dari penelitian yang kita temukan. Mahasiswa harus menyadari peran ini dan memberikan yang maksimal. Meneliti harus dilakukan tulus dari lubuk yang paling dalam demi terciptanya suatu sistem hidup yang lebih baik. Sebagai mahasiswa S1 mungkin kita baru bisa penelitian yang amat sederhana, tapi itu merupakan langkah awal untuk menuju sebuah penelitian yang luar biasa. Meneliti pun tidak harus dalam skala yang besar, dalam skala kecil pun tetap bisa terplikasikan jika teruji dengan baik. Penelitian ini pun dalam rangka untuk menemukan ilmu baru yang lebih efektif dan efisien dari sebelumnya.

 

Sebagai mahasiswa, salah satu anggota dari civitas perguruan tinggi, sudah selayaknya menyinkronkan ketiganya dan menanamkan dalam diri bahwa tugas seorang mahasiswa tidak hanya di akademisi, tapi juga berperan dalam dunia sosial langsung terjun pada masyarakat, juga dalam dunia research sebagai alat untuk menemukan ilmu baru yang melengkapi ilmu sebelumnya atau lebih baik dari sebelumnya.

 

Wallahua'lam.

Monday, November 23, 2009

Sandiwara Langit

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Ust. Abu Umar Basyir
Bismillah..

Buku yang bagus!

Rasanya aku harus segera meresensinya karena dikhawatirkan akan hilang dalam memoriku.
Sebelumnya aku mau cerita, kenapa bisa membeli buku ini. Ceritanya gini.. di Semarang kan lagi banyak event buku murah. Seperti di gramedia Java mall, all item diskon 30%, terus dilanjutkan dengan bookfair di gedung wanita. Nah, dasar laper mata, apa laper diskon ya..aku bener2 ingin beli buku cerita ditambah lagi kepenatan abis ujian dan segala aktivitas belakangan ini, tapi apa bukunya malah bingung. Dua kali saya kunjungi gramedia, tapi selalu bingung dan berujung tidak membeli buku cerita apapun. Malah saya beli buku kuliah, hwahaha..
Yasudah, saya pasrah saja dan kembali berfikir, sepertinya masih ada buku yang belum selesai saya baca. Saya pun tak niat untuk mengunjungi book fair saat itu. Sampai akhirnya, saya terjebak dan diajak teman untuk menemaninya ke sana, apa boleh buat, saya ikut saja. Dengan meniatkan diri, tidak membeli apa-apa. Tapi, sesampainya disana saya melihat begitu banyak buku, saya jadi ingin membeli satu saja bacaan yang tidak tebal untuk dibaca diakhir pekan. Keliling dan berputar saya menemukan beberapa buku, seperti rabithah cinta, perahu kertas, kick andy corner, dsb. Tapi hati masih bimbang untuk membelinya. Hingga waktu ashar pun masuk, kami luangkan waktu untuk menjalankan kewajiban terlebih dahulu. Lalu, saya berdo’a, “ya Allah jika saya dikehendaki untuk membeli buku, maka pertemukanlah dengan buku yang benar2 bermanfaat, jika tidak, beri kesabaran kepada saya untuk menahan.”
Usai salat, kami keliling lagi sebentar, dan kami berhenti pada sebuah toko buku, buku islam. Saya lihat-lihat buku-buku yang ada, membaca tiap juduk-judul buku yang sebenarnya banyak sekali yang ingin aku miliki, tapi apa daya, belum sanggup membelinya, seperti tafsir ibnu katsir, riyadus sholihin yang 4 jilid, fathul bari’, buku-buku fiqif, dsb. Hwaaa…mupeng..
Lalu, teman saya menanyakan siroh karangan al-mubarokfurry, hwaaa….mau… ketika ditanya ternyata harganya 110.000 diskon 30% jadi 77.000. tambah berbinar-binar diri ini untuk membelinya pula. Sudah lama saya ingin punya dan membaca siroh. Jujur saya lupa banyak tentang siroh nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wa salam, padahal dulu saya telah mempelajarinya di madrasah. Rasanya semuanya masuk telinga kana keluar telinga kiri, yang membekas cuma sedikit sekali.
Masih berpikir dan melihat-lihat buku, tiba-tiba mbak yang menjaga tokonya menawari saya sebuah buku judulnya “sandiwara langit”, dia benar-benar meyakinkan bahwa ini buku bagus, best seller, buku yang udah lama terkenal. “ini bukunya udah lama booming mba”, ujarnya. “sebuah kisah nyata penuh hikmah dan penjelasan ayat, tapi diceritakan dengan bagus oleh pengarangnya”, tambahnya. Makin penasaran saya. “emang tentang apa mba?”, tanya saya. “ini kisah tentang dua ikhwan yang masih sangat muda, tapi ingin segera menikah dengan seorang akhwat yang masih sangat muda juga, mereka menikah dalam keadaan belum memiliki pekerjaan sama sekali”, jawab mba nya. Awalnya dia sungkan menceritakannya, takut saya jadi g penasaran. Tapi, saya tipe orang yang ingin tau dulu, jadi saya desak mba nya buat menceritakan sedikit cuplikannya. “ini satu cerita mba? Atau kumpulan cerita-cerita”, Tanya saya masih penasara. Mba nya menjawab, “oh, ini satu cerita mba, langsung tamat. Pokonya mba tidak akan menyesal deh. Banyak hikmah yang lebih bagus yang harus mba baca sendiri”. Hehe..awalanya saya mendengar ceritanya, agak kecewa, yah..g jauh-jauh, tentang percintaan juga. agak males, tapi ketika mba nya bilang banyak hikmah yang jauh lebih bagus dari hanya sekedar yang dia certain dan semangat mba nya mendorong saya untuk membelinya. Saya jadi penasaran, ditambah karena saya juga lagi ingin baca buku motivator atau buku sarat hikmah, udah gitu harganya setelah didiskon menjadi cuma 20.000, jadi rasanya bagus atau tidak setidaknya ada hikmah yang bisa saya ambil mungkin dari buku ini, dengan harga buku yang tergolong murah. Kenapa tidak? Akhirnya saya putuskan untuk membelinya.

Setelah membacanya ternyata buku ini memang bagus. Diceritakan dengan bahasa yang ringan dan dengan alur yang bagus sehingga kita terbawa ke dalamnya. Saya benar-benar menikmatinya. Ternyata bukan cerita yang saya pikirkan tadi, bukan sebuah kisah romantisme belaka, tapi itulah kehidupan yang penuh dengan pasang surut dan semuanya bekerja di atas kuasa dan kehendak Yang Maha Agung. Tidak ada yang mengetahui rahasiaNya, tidak ada yang tahu sandiwara yang akan kita lakoni di dunia ini, semuanya berdasarkan skenario yang dibuat sangat rapih dan penuh makna dan hikmah, hanya Allah pemilik alam semesta ini. Kita hanyalah manusia yang menjalankan skenarionya, dengan tidak punya kuasa apa-apa untuk protes atau merubahnya. Hanya keimananlah yang harus kita miliki dengan alatnya berupa sabar dan ikhlas akan semua takdir yang Dia lukiskan untuk kita. Dan inilah salah satu wujud kuasaNya yang dituangkan dalam sebuah tulisan agar bisa dijadikan pelajaran bagi para pembacanya “SANDIWARA LANGIT”

Selamat menikmati..

*Sebenernya, saat browsing saya mendapatkan bentuk pdf nya, tapi saya tak paham mendownloadnya dan sepertinya butuh registrasi lalu membayar..

Semarang, 8 November 2009

Sunday, November 22, 2009

Perhatikanlah Aku, Saudaraku..

Selimuti aku.. 
Udara dingin, pak..
Aku lapar.. 
Untuk berbaring pun aku tak punya tempat.. 

Kemana saja kamu? 
Kenapa tak peduli sedikitpun dengan ku? 
Aku di sini.. 
begitu jelasnya terlihat.. 
berbaring tak kuasa menahan dinginnya malam dan hujan.. 
Bahkan perut ini selalu berteriak meminta diisi..
Tapi aku tak punya apa-apa untuk mengisi perut kosongku.. 
Aku pun tak punya apa-apa untuk menutupi tubuh ini.. 
Hanya ada kardus dan hamparan trotoar yang bisa kujadikan tempat menghanyutkan lelah..

Aku hanyalah sebuah barang usang.. 
Tak ada yang mau menerimaku untuk mengadu nasib.. 
Lelah rasanya kaki ini melangkah.. 
Hanya ingin dapatkan sesuap nasi.. 
Mengisi kekosong lambung yang sudah tak sabar lagi ingin diisi.. 
HCl sudah terlalu lelah menggerogoti lambung ini.. 
Bingung.. apa lagi yang harus diserang, sedang makanan tak kunjung hadir..

Kulit ini rasanya pun telah kebal.. 
Kebal dengan segala cuaca.. 
Hanya sehelai baju yang menutupi..yang ntah kapan terakhir kali kuganti..
Rasanya sudah sangat lama, sampai aku lupa kapan tepatnya.. 
Saat hujan menjadi moment besar untukku, membersihkan raga ini yang ntah kapan terakhir kali bersentuhan dengan sabun..
Rasanya sudah sangat lama, sampai aku lupa kapan tepatnya..

Ayolah saudara-saudaraku.. 
Yang katanya peduli padaku.. 
Tengoklah sebentar ke sini..
Masih banyak saudara-saudaramu yang tak seberuntung kamu.. 
Lihatlah aku.. Dan kawan-kawanku lainnya..

Bersyukurlah kalian semua..
Atas nikmat yang telah Allah berikan untuk kalian semua..
Aku pun tetap bersyukur di sini.. 
Karena Allah masih sayang padaku dengan memberi segala cobaan ini.. 
Allah masih sayang padaku.. 
Karena Allah tetap memberikan aku kekuatan untuk tetap bertahan hidup di dunia yang keras ini.. 

Minggu, 22 Nov 09

*hiks... :'( Teringat saudara-saudaraku di luar sana yang berjuang untuk tetap bertahan hidup walau tanpa atap yang melindungi mereka dari hujan ini.. Belum lagi lapar dahaga yang melengkapinya.. Ya Allah lindungilah mereka semua.. Maafkan hambaMu ini yang bahkan tak mampu berbuat apa-apa..

Saturday, November 21, 2009

SatNight Mission

Alhamdulillah.. Segala puji bagi Allah.. 
Awalnya, saya sangat khawatir malam ini missi kami tidak bisa berjalan sebagaimana karena hujan tak hentinya dari siang.. Sepanjang siang itu, kami tak lelah berdo'a agar malam nanti hujan digiring ke tempat lain dulu..jangan hujan dulu di sini. Kalau hujan, agak sangsi kami bisa menjalankan satnight mission malam ini. Padahal satnight minggu lalu kami sudah absen karena pulang, masa sekarang pun harus gagal karena hujan.. Dan setelah kami tunggu, hujan pun berhenti mendekati isya'..Alhamdulillah.. Allahu akbar, segala rencana Allah tidak ada yang tau..segala niat baik kami bisa terlaksana malam ini. Missi kali ini lumayan lebih lancar dan teroganisir, sasaran lebih mudah ditemukan, walau masih mencari-cari, dan missi terselesaikan lebih cepat. 

Nikmat Allah sungguh luar biasa.. Tidak semua orang mendapatkan nikmat yang sama yang kita rasakan.. Oleh karena itu, syukurilah segala pemberianNya,,liatlah begitu banyak orang yang lebih tidak beruntung dari kita.. Bukan berarti kita tidak maju dengan hanya melihat ke belakang, tapi itulah cara bagaimana kita bisa bersyukur.. Liatlah yang lebih maju dari kita untuk mengambil hikmahnya agar menjadi lebih baik..tapi bukan untuk menggurutui nasib kita..karena bagaimanapun jeleknya nasib kita, itulah nasib terbaik kita sebenarnya, asal kita bisa mensyukurinya dan mengambil hikmah dari semuanya.. Ya Allah berkahilah hidup hamba..semoga hamba bisa menjadi orang-orang yang pandai bersyukur.. *ilmu yang diperoleh dari SatNight Mission malam ini..: harus mensyukuri semuanya..sebagus atau seburuk apapun pemberian Allah untuk kita..karena sebenarnya, itulah yang pemberian yang paling indah..

Walau Hujan, Semangat Tetap Ada..

Suasana sore hari yang tidak mendukung, hujan rintik yang tidak lebat cukup untuk menjadi hambatan kegiatan sore ini. Udara yang sejuk manjadi pelengkap kemalasan diri untuk tetap berbaring dibawah selimut tebal. Saat itu, aku berusaha tetap memacu langkah dengan semangat, ada payung yang menemani, jadi kenapa hujan harus menjadi hambatan..hujan bukanlah alasan untuk mengabaikan kewajiban sore ini. 

Sambil melangkahkan kaki, saya mengira-ngira, akankah anak-anak tetap semangat melangkahkan kaki juga untuk menuntut ilmu Allah..belajar bagaimana membaca wahyu Allah dengan tartil..dengan cuaca yang sangat tidak mendukung ini..semoga..dan walau cuma satu, pasti ada anak yang seperti itu.. Ketika tak sampai beberapa meter lagi langkahku, hamparan masjid itu tampak kosong..hanya ada dua orang ibu-ibu yang sedang asik mngobrol dan terhenti ketika melihatku di kejauhan, lalu mereka berseru padaku, "hujan mba, anak-anaknya pada g dateng, tadi ada yang dateng cowo2, tapi balik lagi dikirain gda ngaji hari ini". Saya malah kembali bertanya sambil senyum-senyum karena bingung harus menanggapi gimana lagi, "oh iya ya bu? Ada yang dateng tadi?" Dalam hati saya merasa sangat bersalah, ternyata saya telat, padahal jam menunjukkan jarum pendek diangka empat dengan jarum panjang telah bergeser keangka 10. Biasanya ngaji baru dimulai ketika jarum panjang di angka 30 bahkan lebih, walau sebelum itu beberapa anak telah datang. Tapi tetap saja, kedatanganku yang tidak tepat ini membuat mereka hanya melihat tempat yang kosong dan berpikir tidak ada ngaji hari ini karena hujan. Saya cuma bisa berdoa, semoga Allah memaafkan aku. 

Kemudian saya duduk dan menanti kedatangan anak-anak lain yang ingin memperoleh ilmu sore ini. Saya buka halaman kertas yang saya bawa untuk kubaca sambil menanti, selain itu saya mulai iseng dengan membuka hpku lalu mulai menjepret. Tak lama kemudian ada yang datang, seorang anak perempuan cantik berpakaian orange lengkap dengan kerudung yang juga berwarna orange, membawa AlQur'an di tangannya. Seorang anak kecil pintar yang masih duduk di bangku TK Nol Besar, hm..berarti umurnya sekitar 6 tahun. Kebetulan rumahnya tak jauh dari hamparan mesjid tempat kami mengaji. Senangnya hatiku, masih ada yang semangat untuk tetap hadir. Dari jauh kusapa anak ini, "shalsa..." dia pun berlarian menuju tempat ini karena tidak memakai payung. Kami tidak langsung memulai karena menunggu yang lain hadir. Sambil menunggu shalsa kecil yang emang masih kecil jadi tidak lepas dari bermain. Dia bermain-main dengan payungku, berlari-lari, juga ikutan mainin hpku, mulai dari jepret-jepret hingga main game yang ada di hp. Shalsa ini anak yang hebat, dia hampir hafal sejuz dari juz 30. Aku pun kalah hafalannya. hehe.. suatu saat aku ingin menceritakan khusus tentangnya, semoga saja aku sempet membuatnya. 

Tak lama kemudian datang satu orang lagi, anak laki-laki yang besar dan ulahnya minta ampun..mesti sabar-sabar aja deh..hehe.. Dia udah kelas 6 sd, sudah bisa baca AlQur'an, tapi untuk hafalan masih jago shalsa. Dateng-dateng, dia langsung berkata, "mba, punya fesbuk g?" sambil memegang hpnya. "wuduh..hp baru?masih sd aja udah gaya punya hape..mau fesbukan lagi.." dia menimpal sambil asik dengan hapenya, "nggak og mba..ini masih diumpetin, dikasihnya klo aku mau ngaji aja, kalo g dipegang ibu." lalu dia menambah celotehnya dengan tetap asik mainin hpnya, bahkan aku pinjem ngeliat bentar aja, g dibolehin sama sekali. Benar-benar dah ni anak. Dulu, dia ini minta ampun rese nya, tiap ngaji pasti menodong mba-mba atau mas-mas nya yang ngajarin ngaji supaya mau minjemin hp mereka buat dia main game. Kalo kita gamau ngasih, dia g akan menyerah dengan tetap memaksa bahkan mengambil dengan paksa. Dan repotnya dia gamau diomongin. Kalo kita nasehatin g mau ngedengerin sedikitpun, malah terkadang menimpali. Oia, namanya Bofa. Dia juga punya 2 orang adik yang ikut belajar ngaji juga. Tadi saat kutanyakan adik-adiknya, dia menjawab lagi sakit. 

Setelah lumayan lama menunggu, kami pun mulai dengan diawali membaca surat AlFatihah dan do'a mau belajar. Lagi-lagi Bofa berulah, dia sulit sekali diajak untuk membuka belajar kita sore ini, dia gamau membaca do'a mau belajar. Hm... Dia malah bilang "aku keri ah mba.." awalnya aku ga tau maksudnya, ternyata dia mau terakhir, "yowes to..karepmu..tapi baca do'a dulu" Lalu, tiba-tiba Doni datang. Adiknya Bofa yang paling kecil, anak laki-laki yang sangat lucu, pipinya sangat menggemaskan sekali. Dia masih duduk di bangku TK Nol Kecil, jadi dia masih menggunakan Iqro, berbeda dengan shalsa yang juga masih TK tapi dia sudah ngaji dengan AlQur'an dan hampir hatam, Subhanallah.. Doni diantar temanku yang juga mengajar mereka, kebetulan dia ngekos di rumah orang tuanya Bofa dan Doni. Dia mengajar di hari yang berbeda, tapi berhubung tadi aku sendiri, jadi kuminta dia menemani sebentar, dan ternyata Shalsa emang ingin ngaji bersamanya. Jadi deh, aku membimbing Doni dengan Iqronya. Hiiii...gemesin banget, apalagi ketika Doni mengucapkan huruf demi huruf hijayyah, sangat semangat, sambil diiringi senyum dan tawa.. Setelah itu, saya mencoba hafalan pada Doni, mulai dari AlFatihah, yang ternyata masih sedikit belibet. Lalu, saya coba dengan AlIkhlas aku bimbing biar dia mengikuti, taunya dia cuma ngucapin sepenggal-penggal aja, dan keras bgt pas diakhirnya..jadi yang bersuara cuma "edde..edde..edde.." Dia ngikutin pas qolqolahnya ajaaaa... Hwaaa...dasar Doni...lucu bgt si kamu..