Thursday, July 23, 2009

Kenapa terus laki-laki yang selalu mengalah dan menerima beban berat?

Jika kita lihat di setiap acara, pasti laki-laki yang menjadi seksi angkut-angkut dan bawa-bawa. Bisa dibilang laki-laki adalah seksi perkap sejati! Seperti misalnya ketika pengobatan masal di suatu tempat di semarang. Pastinya kami menyiapkan obat-obatan yang jumlahnya berkardus-kardus. Ketika berangkat dengan sigap para kaum laki-laki membawa kardus-kardus berisi obat itu kedalam mobil. Kami para wanita, tinggal jalan membawa beban diri dan tas bawaan, tinggal langsung naik ke dalam mobil. Begitu pula ketika sampai, mereka dengan sigap kembali mengangkut bawaan itu dari mobil ke tempat acara. Eh, usai acara kami para wanita membenah, ternyata kali ini mereka kurang sigap, sehingga diantara para wanita, membawanya. Tapi, melihat itu, mereka langsung dengan sigap menawarkan bantuan, seperti rasanya tidak terima kalo tugas mereka diambil alih. Huh, payah! Tidak sampai di sini, ternyata di mobil pun, mereka memilih untuk duduk di belakang, bersama barang-barang yang mereka pangku. Subhanallah.. pengorbanan mereka ini. Kami sudah menawarkan bantuan, tetapi ternyata jiwa kejantanan mereka mengatakan, “ g usah ringan ko!” padahal kan kami sudah nyaman duduk di tengah, adem kena AC, lega. Lah mereka, duduk di belakang sempit2an, mual, panas. Kasihan sekali mereka. Lalu kalau seperti ini siapa yang mesti disalahkan? Hm.....

 

-------------------------------------------------

Hanya sebuah selingan dalam keisengan berpikir..hehe..

 

Hari Anak Nasional

23 Juli merupakan Hari Anak Nasional, inilah hari untuk anak-anak Indonesia. Pada hari ini anak-anak menyuarakan tekadnya dalam Tujuh butir suara anak Indonesia untuk menjadi perhatian pemerintah, yaitu:

1. Anak Indonesia ingin didengar dan dihargai pendapatnya tanpa diskriminatif.
2. Anak Indonesia bertekad menjalin komunikasi.
3. Anak Indonesia bertekad menjaga lingkungan dan menjaga alat reproduksi
    sehingga bisa terhindar dari bahaya penyakit seperti AIDS atau sindrom hilangnya sistem kekebalan tubuh.
4. Mendukung Anggaran Negara 20 persen untuk pendidikan dan penataan ulang Ujian Nasional
    yang saat ini digunakan sebagai satu-satunya syarat kelulusan.
5. Menghindari bahaya rokok, dan lingkungan yang tercemar rokok.
6. Mendukung proses hukum yang ramah terhadap anak.
7. Meminta disediakan fasilitas publik untuk anak.

Nah lo, anak-anak udah bertekad seperti ini, sekarang yang dewasa harus punya tekad yang lebih lagi mestinya. Masa kalah dengan anak-anak..hehe..^^

Kita lihat juga, apakah ini hanya sekedar tekad dari seseorang yang masih anak-anak, ataukah memang naluri seluruh anak Indonesia? Apakah ini hanya sebuah ucapan dari seseeorang yang masih anak-anak ataukah benar-benar sebuah tekad yang mesti kita dukung?

Orang dewasa mestinya paham akan nasib anak Indonesia yang semakin rusak karena perilaku orang dewasanya yang buruk, yang berdampak pada pola asuh yang buruk kepada anak sehingga mengganggu pertumbuhannya juga perkembangannya. Anak Indonesia telah bersuara, bahwa mereka butuh perhatian orang dewasa agar menjadi contoh yang baik untuk mereka dan menghargai mereka sebagai sosok manusia ciptaan Allah yang sangat berharga. Mereka butuh lingkungan yang nyaman dan aman untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan mereka agar mereka bisa tumbuh menjadi sosok yang sempurna saat dewasa demi melanjutkan perjuangan bangsa. Jika mereka tumbuh menjadi sosok yang paripurna, dampaknya pun akan berefek pada kemajuan Indonesia, kemajuan dunia, demi kebaikan akhirat. Dengarlah suara mereka, mereka pun makhluk yang diberi akal untuk berfikir, walaupun pikiran mereka belum sekritis orang dewasa tapi mereka butuh mengasah otak mereka untuk berfikir dan mengemukakan pendapat. Terkadang pendapat yang terlontar dari seorang anak itu lebih jujur dan belum terkontaminasi dengan pemikiran-pemikiran aneh yang telah memenuhi kepala orang dewasa. Mereka adalah sosok yang punya indera pengucap dan pendengaran, mereka memang diberikan keahlian untuk mendengar dan berbicara, atau bisa kita sebut berkomunikasi, jika Allah memberikannya, itu hak mereka untuk berkomunikasi, orang dewasa tidak punya hak untuk melarangnya, orang dewasa yang baik adalah memberi kesempatan dan membiarkan mereka mengeluarkan pikiran dengan pengontrolan dan ajaran-ajaran yang baik dari orang-orang dewasa. Oleh karena itu, mereka butuh contoh yang baik dari orang dewasa agar mereka tumbuh dan berkembang secara optimal. Tidak layak kita mengenalkan kekerasan pada mereka, tidak layak kita memberi beban kerja yang tinggi untuk mereka, tidak layak kita menghukum secara keji pada mereka, karena mereka berada dalam masa pembelajaran. Ada aturan yang bisa dikomunikasikan dengan baik kepada mereka. Mereka ada pada tahap tumbuh dan sedang menjalani masa perkembangan diri dan mental. Sudah selayaknya kita ada disampingnya untuk membantu dan mengajarkan anak Indonesia sesuatu yang baik, memberikan contoh yang baik.

Anak Indonesia butuh tumbuh dan berkembang dengan baik. Mereka membutuhkan fasilitas lingkungan yang mendukung. Mereka adalah makhluk yang masih rentan dan belum sempurna pertahanan tubuhnya, mereka sangat mudah terkena penyakit. Dan mereka belum pantas untuk menderita penyakit-penyakit aneh seperti HIV/AIDS, tapi jika Allah memang sudah menghendakinya, tidak ada yang bisa mengelak, anak-anak sekalipun. Tapi, jika seorang mendapatkan infeksi dari orang tuanya, karena pergaulan orang tuanya yang buruk, apakah itu bisa dimaafkan? Orang tua seperti apa itu yang membeiarkan anaknya terinfeksi suatu penyakit yang belum pantas mereka tanggung. Jadilah orang tua yang melindungi dan menaungi mereka. Buatlah anak-anak merasa terlindungi dengan bersama kita, orang dewasa. Bukan malah membuat anak merasa was-was bersama orang dewasa. Jangan sampai, mereka malah merasa tidak aman ketika bersama orang dewasa. Gimana tidak, udah tau rokok sangat bahaya masih aja dihisap. Okeh lah kalo dampaknya hanya untuk diri mereka sendiri, silakan saja, hak kalian untuk memilih mau sehat atau tidak. Tapi, masalahnya dampak dari rokok ini pun mengenai orang-orang yang ada disekelilingnya. Orang-oran tidak berdosa pun akan merasakan imbasnya, dan jangan salah, perokok pasif jauh lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Terlebih lagi kalo anak-anak yang menjadi sasarannya. Hm..sungguh keterlaluan. Mereka yang masih kecil dibiarkan terpapar asap rokok sejak dini, maka akan berefek lebih buruk lagi, seperti telah diketahui suatu efek akan semakin menimbulkan masalah apabila paparan yang terjadi semakin lama dan semakin sering. Ada sebuah hubungan antara lamanya terpapar sesuatu zat yang buruk dengan efek buruk yang ditimbulkannya. Kalo seperti itu apakah pantas seorang ayah merokok didepan anaknya? Apakah pantas ibu yang sedang hamil merokok? Apakah pantas orang-orang dewasa merokok di tempat-tempat umum, dimana banyak anak-anak disekeliling mereka? Mana kepedulian kita sebagai seorang dewasa dalam mewujudkan anak yang sehat fisik dan jiwanya, jika fisik dan jiwa kita saja tak terbenah dengan baik.

Jika ingin masa depan Indonesia baik, maka perbaikilah generasi mudanya, perbaikilah generasi anak-anaknya. Jika ingin generasi mudanya baik, maka optimalkanlah pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pertumbuhan dan perkembangan yang baik akan kembali lagi dengan masyarakat kini yang cerdas dalam mendidik anak-anak. Jadi, jika ingin perbaiki Indonesia, maka perbaiki diri terlebih dahulu untuk menjadi insan yang baik!

 

Icon “teroris” untuk umat islam..

Bismillah..

 

Teringat saat Kuliah jaman dulu..(kaya udah g kuliah lagi aja..hehe..)

Saya suka cara mengajar dosen yang satu ini dan masalah kedisiplinannya. Caranya mengajar yang komprehensif! Tidak memecah-mecahkan disiplin ilmu yang ada. Memang penting untuk tidak melupakan ilmu-ilmu yang telah kita pelajari sebelumnya karena semuanya itu saling keterkaitan, tidak bisa kita belajar bedah tok, atau interna tok, atau anak tok, tapi lupa bagaimana anatominya, fisiologinya, mekanisme penyakitnya, patologi anatominya, histologinya, biokimianya, dan beberapa disiplin ilmu lainnya. Kedisiplinannya juga bagus, dia tidak akan membiarkan mahasiswa yang telat untuk masuk kuliahnya, dia paling tidak suka ada yang masuk setelah dia mengajar. Okeh saya suka cara anda mengajar!

 

Tapi bukan itu yang ingin saya bahas di sini. Ada sisi yang lebih menarik yang membuat hati saya lebih gelisah! Masalah yang lebih penting menurut saya dibandingkan itu semua. Kata-kata yang terlontar dari mulut seorang dosen ini terkesan seperti melecehkan umat islam yang memegang syariat dengan sebaik-baiknya. Kenapa semua orang bercelana cingkrang dan berjenggot dibilang sebagai teroris! Saya benar2 tidak setuju dengan pandangannya ini. tidak semua umat islam bercelana cingkrang dan berjenggot adalah teroris. Tidak bisa dikarenakan perbuatan beberapa orang bercelana cingkrang dan berjenggot yang menyeleweng dan tak beradab, lantas seluruhnya menjadi korban icon ”teroris” tersebut.

 

Hm..miris saya mendengarnya. Bahkan ini dianggap sebuah lelucon pendamping kuliah. Kenapa bisa seorang umat melecehkan saudaranya sendiri? Padahal telah kita ketahui bahwa kita tidak boleh meremehkan dan mengejek seorang muslim. Itu berarti telah merobek kehormatan seorang muslim. Seperti dalam sabda Rasulullah:

"Janganlah saling hasad, saling membuka aib, saling benci, saling berpaling, dan janganlah kalian menjual dagangan saudaramu, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Muslim dengan sesamanya adalah saudara, tidak saling menzhalimi, saling menghina, meremehkan. Takwa letaknya ada disini (Rasulullah SAW menunjuk pada dadanya 3x ). Seorang sudah cukup dianggap jahat jika menghina saudaranya. Setiap muslim dengan sesamanya adalah haram; darah, harta dan kehormatannya"(HR. Muslim).

 

Tidak kuat iman seorang dan tidak baik kadar takwa seseorang jika belum melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah. Syarat diterimanya suatu amal adalah ikhlas karena Allah dan i’tiba kepada Rasulullah salallahu ’alaihi waSalam. Dan kita ketahui salah satu perintah Allah dan yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah cara berpakaian yang baik. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, yang artinya : “Apa-apa yang ada di bawah mata kaki berupa sarung maka tempatnya adalah neraka.” (HR.  Bukhari dan Ahmad). Maksudnya janganlah laki-laki berpakaian hingga menutupi mata kakinya (isbal), sebagaimana Rasulullah bersabda : ” Isbal berlaku pada sarung, gamis, sorban. Siapa yang menurunkan sedikit saja karena sombong tidak akan dilihat Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat.” (HR Abu Dawud dengan sanad Shohih). Jadi, kedua hadits ini membuahkan faidah yakni  apa-apa yang ada di bawah mata kaki maka tempatnya adalah di neraka baik ia  berupa sarung, celana, gamis, maupun lain sebagainya, yang mana ia merupakan  pakaian yang berfungsi menutup aurat dari atas ke bawah.

 

Begitu juga dengan hukum memelihara jenggot bagi kaum laki-laki, seperti dalam hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab Shahih keduanya dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Artinya : Selisihilah orang-orang musyrik, potonglah kumis (hingga habis) dan sempurnakan jenggot (biarkan tumbuh lebat,-peny)’ [Shahih Al-Bukhari, kitab Al-Libas (5892, 5893), Shahih Musim, kitab Ath-Thaharah (259)] Di dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Artinya : Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot memanjang, selisihilah orang-orang Majusi” [Shahih Muslim, kitab Ath-Thaharah (260)]

 

Jika baik iman kita, kuat iman kita, maka selayaknya seorang mulim itu akan mengikutinya dengan landasan ini adalah perintah Allah dan inilah yang dicontoh oleh Rosulullah, selain itu, jelas perintahnya. Apa lagi yang dipikirkan oleh seorang muslim dalam bertindak. Jika masih berfikir dan mencari2 alasan dan enggan untuk melakukan berarti belum bagus iman dan takwa seseorang itu.

 

Lalu klo udah seperti itu, kenapa orang (muslim) yang dengan sepenuh hati telah berusaha untuk melakukan perintah Allah ini malah disepelekan dan dihina sebagai teroris..Astaghfirrullah..

 

Pengeboman kembali mengguncang Indonesia beberapa hari lalu, bahkan sampai sekarang berita ini masih saja menghiasi layar kaca kita. Berbagai spekulasi dilakukan oleh pihak terkait dan juga diteliti dengan seksama oleh pihak aparat maupun pihak-pihak lainnya. Pengeboman yang terjadi kali ini, di JW Marriott dan Ritz Carlton, tetep diidentikkan dengan pengeboman yang lalu-lalu. Kembali lagi isu teroris yang diduga didalangi oleh umat islam, Noordin M. Top masih menjadi dugaan pelaku utama, dari kelompok jama’ah islamiyah, yang sampai sekarang pun masih buron. Mereka ini mengatasnamakan tindakannya sebagai jihad fi sabilillah. Saya pun tidak habis pikir apa yang mereka pikirkan sampai melakukan pengeboman bunuh diri seperti ini dikatakan sebagai sebuah jihad. Yah, saya tidak akan membahas apa motif dan kenapa pengeboman ini kembali terjadi. Saya hanya ingin mengedepankan kenapa langsung tuduhan pengeboman ini diperutnukkan untuk umat islam? Kembali lagi, suatu efek buruk bagi islam, kembali lagi nama Islam tercoreng, kembali lagi umat islam menjadi icon ”teroris”, terlebih lagi para umat islam yang bercelana cingkrang dan berjenggot akan semakin identik dengan teroris, hanya karena mereka berpenampilan seperti itu. Padahal tidaklah seperti itu, tidak bisa kita menilai keseluruhan umat hanya dari beberapa contoh saja. Tidak juga bisa kita menilai seseorang umat hanya dari luarnya saja, kesempurnaan iman dan takwa akan tercermin dalam penampilannya juga, tapi bukan berearti semua orang yang berpenampilan baik, baik pula iman dan takwanya. Takwa letaknya di hati, dan ketakwaan pun akan tercermin pada ketakwaan badaniah. Tapi orang yang berpenampilan takwa belum tentu hatinya pun telah takwa. Olah karena itu, janganlah mudah menilai orang hanya dari penampilan luarnya saja, jangan pula mengambil sebuah kesimpulan untuk keseluruhan yang luas dari data yang hanya selingkup kecil. itu tidak valid!

 

Wallahu a’lam

 

Wednesday, July 22, 2009

Cirebonku berubah!

Semakin lama aku meninggalkan cirebon, kota kesayanganku, tempatku hidup sejak menginjak SMP, semakin banyak perubahan yang kutemukan.
Setiap pulang ada aja yang baru dari kotaku ini. Semakin metropolit, semakin padat, semakin penuh kendaraan, semakin ramai, semakin tertata.
Cirebon yang dulu, standar untuk sebuah kota yang sederhana, tidak ramai, tidak padat, tidak bagitu banyak bangunan bertingkat, tidak begitu banyak pusat2 perbelanjaan modern, tidak begitu banyak kawasan kuliner, sedikit hotel megah, sekolah2 pun masih biasa saja, jarang yang bertingkat. Tapi sekarang, Cirebon berubah, Cirebonku yang mengajukan diri untuk menjadi Provinsi sendiri, lepas dari Jawa Barat, sepertinya telah siap. Apakah akan menjadi Provinsi atau tidak kita lihat saja nanti..
tapi, saya lebih senang dengan Cirebonku yang dulu. Cirebon yang lebih nyaman, tidak ramai, tidak sumpek, tidak banyak hiburan, tidak macet, akses kemana-mana cepat, perolehan kebutuhan pun mudah, tidak perlu pusing dengan keterbatasan pilihan.

Universitas Diponegoro | Diponegoro University .. Become an Excellent Research University

http://www.undip.ac.id/

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro...

http://fk.undip.ac.id/

FULDFK

http://www.medicalzone.org/fuldfk/portal.php

Sang Petualang

http://fikassaif.blogspot.com/
Blog temenku..silakan dikunjungi..

Thursday, July 16, 2009

Syukurku padaMu, ya Allah..

Kata syukur itu bener-bener kata yang paling okeh, menurutku..

Dengan syukur..bisa ngademin hati..

Dengan syukur..bisa membuat kita jadi lebih sabar..

Dengan syukur..menjadikan kita orang yang tahu terimakasih..

 

Hm..

Syukur..

Alhamdulillah..

Alhamdulillahirobbil ’alamin..

Bukan hanya sebatas untuk diucapkan..

Bukan pula hanya lontaran bibir semata..

Tapi..

Sebuah kata yang tak ubahnya rasa tunduk kita pada Yang Maha Kuasa..

Sebuah kata yang maknanya sangat dalam, keimanan kita..

Sebuah kata yang dapat menjadikan kita lebih baik..

 

Syukur itu berarti kita ikhlas dengan apa-apa yang diberi olehNya..

Syukur itu bukan berarti kita merasa cukup tanpa usaha..

Syukur itu berarti kita percaya bahwa apa-apa yang sudah dikasih itu adalah yang terbaik untuk kita bagiNya..

 

Coba deh..

Klo kita bersyukur, hati jadi tenang..

Klo bersyukur, tak ada penyesalan..

Klo bersyukur, insyaAllah kita akan diberi yang lebih baik lagi..

 

Syukur itu bisa menghalangi kita dari berbangga diri..

Karena kita bersyukur..kita tahu bahwa semua itu bukan kerja kita..

Semua yang kita peroleh bukan sepenuhnya hasil usaha kita..

Bukan hasil kerja keras kita semata..

Atau kemampuan luar biasa yang kita miliki..

Kepinteran kita ini bukanlah senjata keberhasilan kita..

Kecerdasan kita pun mampu mengalahkan kekuatan Sang Maha Kuasa..

Hanya dengan kehendak Allah Subhanallahu Wa Ta’ala semua bisa terjadi..

Kun Fayaku..jadilah maka jadilah..

Janganlah menjadi hamba yang sombong wahai kawan..

Sesungguhnya Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui..

 

Bukan hak kita untuk menentukan bahwa apa yang kita peroleh ini jelek atau baik..

Bukan hak kita untuk bilang..”harusnya saya bisa memperoleh yang lebih baik”

Bukan hak kita pula  untuk selalu menyalahkan kegagalan yang terjadi..

 

Sungguh indah sebuah ucapan Syukur itu..

Alhamdulillahirobbil ’alamin..

Segala Puji bagi Allah rob semesta alam..

 

Wallahu a’lam

 

*Ya Allah..jadikanlah hamba orang-orang yang selalu pandai bersyukur atas segala nikmatMu..amin..