Sunday, May 16, 2010

Apa yang Allah Berikan Pasti yang Terbaik

Allahumma laa sahla illaa maa ja'altahu sahlan wa anta taj'alilhazna idzaa syi'ta sahlan

"Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau mudahkan dan tidak ada yang sulit jika Engkau menghendakinya mudah"

Saya merasa benar-benar beruntung untuk ujian panum modul Kepala dan Leher. Ujian THT dan ujian Neuro. Kata teman-teman saya yang sebelumnya telah mendapatkan modul ini, modul kepala dan leher ini memang yang paling serem. Pertama tata caranya berbeda dengan angkatan-angkatan lalu, sehingga ini baru diterapkan pertama kali di angkatan kita.  sesuatu yang baru terkadang memang lebih bikin tegang, karena kita belum tau medannya. Tapi, bukan menjadi yang baru lagi untuk kelompok saya karena kelompok-kelompok lain telah merasakannya sehingga ada persiapan bagaimana menghadapai ujian nanti.

Ujiannya 2 hari, hari pertama ujian mata dan THT, hari kedua ujian neuro. Ujian di hari pertama ini, kita tidak akan tau akan mendapatkan mata atau THT hingga nama kita dipanggil untuk ujian, saat itu pula kita baru tau sipa dosen yang menguji kita dan apa yang akan diuji. Jadi kita harus siap semua materi. Kita udah dapet bocoran dari kelompok sebelumnya kalau dapet mata, maka kasusnya cuma mata merah dan mata kabur. Jadi untuk mata, jelas kita belajar 2 hal tersebut. Tapi THT, hm.. tidak ada kejelasan, tergantung maunya dosennya apa, jadi kita harus belajar semua penyakit di THT, mantab.. Dan peluang untuk mendapatkan THT lebih besar karena dosen yang menguji untuk THT lebih banyak dibandingkan dengan mata. Mata hanya 2 dosen, sedangkan THT.. semua dosen yang sedang tidak ada tugas turun semua untuk menguji kita. Mau dapet dosennya siapa, pasangannya siapa, kasusnya apa, tidak akan pernah tau sebelum waktunya ujian kita. Jadi, sebelum ujian kita bener-bener nge-blank, sehingga harus siap semuanya. Dan di sini lah.. harus do'a sebanyak-banyaknya. Karena faktor pintar dan tau segalanya yang paling berperan, tapi faktor keberuntungan, yaitu rizki dari Allah, menurut saya itulah yang paling berperan. Begitu juga ketika nanti kita koas, pintar saat di pre klinik, tidak menjamin pintar saat koas. Tapi, hati yang bersihlah yang harus kita punya. *ini petuah dikasih oleh residen neuro saat ujian neuro*

Saya percaya akan pertolongan Allah, dan saya pasrahkan seluruhnya pada Allah, siapapun dosennya, apapun kasusnya, siapapun partner kita, semoga pemberian yang terbaik dari Allah. Kejadian saat THT, saya datang telat, gara-gara dateng pas waktu, terus di jalan ketemu senior dan diajak ngobrol di jalan, saya pikir masih belum masuk ujiannya karena belum jam 09.30. Ternyata saat masuk, semua orang pada bilang, kalau saya tadi sudah dipanggil, ujian bareng dr. X dan dengan A. "oh.." saya cuma bisa ber oh, tapi Alhamdulillah, kata temenku tidak apa-apa, udah digantiin yang lain. Temen yang berangkat bareng dengan saya juga ternyata sudah dipanggil sebelumnya, dan dia dapet pasangan dengan laki-laki. Ya Allah, kami cuma bisa mengucapkan syukur, dengan terlambatnya kami (walau sebenarnya tidak terlambat, hanya saja ujiannya yang dimajuin) temanku tidak berpasangan dengannya, soalnya ujiannya ada pemeriksaan fisik, kalau dosennya ingin harus dibuka kepala lehernya untuk diperiksa, tapi g semua dosen mengharuskan.

Yang dipanggil ujian benar-benar acak. Tiba-tiba, saya dipanggil, dengan teman saya B, laki-laki. Haduuu..piye iki.. dalam hati aku udah kebingungan aja, bener-bener udah pasrah dan berharap gda pemeriksaan fisik yang perlu membuka jilbab atau pun g perlu dipegang-pegang, komat-kamit saya berdo'a, meminta yang terbaik dariNya. Lalu, kami menemui dosen penguji kami, dr. Y. Beliau seorang wanita, tidak menggunakan jilbab, saya sendirinya sebenarnya tidak tau dia Non-I atau beragama islam, wajah cina, tapi sepertinya beliau ini islam. Setelah melihat kami, beliau langsung bilang dengan mbak-mbak yang mengacak ujian, "jangan laki-laki perempuan pasangannya, cari yang laki-laki dgn laki-laki atau perempuan dengan perempuan, ayo diganti.." Hwaaa...dalam hati saya benar-benar lega.. Subhanallah..Alhamdulillah..Allahu akbar!

Lalu, saya diajak keluar untuk dituker, dan kebetulan ada pasangan yang sedang dicarikan penguji juga, mereka juga pasangan campur, terus kita dituker deh, jadi perempuan dgn perempuan dan kali-laki dgn laki-laki. Akhirnya saya dengan C, temannya yang perempuan. Terus kami masih menunggu dicarikan penguji, hwa..saya masih deg-degan karena masih diawang-awang siapkah gerangan yang akan menguji kami. Dan ternyata dr. Z saya hanya berharap beliau baik. Dan terbukti.. beliau sangat baik sekali, pertama kami disuruh anamnesa, beliau sebagai pasiennya. Giliran saya terlebih dahulu, saya dapet kasus suara serak. Diagnosanya menuju ca laring, tapi ternyata ada beberapa pertanyaan yang saya miss. Begitu juga temanku, dia dapet kasus sulit menelan, diagnosa arahan menuju tonsilitis atau abses parafaring., ada juga beberapa pertanyaan yang miss. Setelah kami selesai, beliau menerangkan kekurangan kami, dan menjelaskannya, apa-apa yang harus kami kejar pertanyaannya. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemeriksaan yang akan kami lakukan jika mendapatkan kasus tersebut, saya terangkan semampu saya, dan ternyata bapaknya ingin lebih, dan bertanya ini itu, yang jujur saja saya tidak terlalu banyak belajar tentang pemeriksaan laringoskop indirek maupun direk, saya hanya sebatas mengetahui gini loh caranya, terus yang keliatan ini-ini, tapi aku disuruh gambar, *jedduuuerrrrr... saya lupa gambarnya, cuma inget seperti bangunan segitiga..hwaaa...tetap tenang..tetap tenang..ambil nafas.. Saya gambar segitiga, agak dilengkung-lengkungin dikit, ternyata tidak sesuai dengan harapan bapaknya, saya bingung. Dengan dudulnya saya malah mengingat preparat laring saat praktikum anatomi semester 1 dulu, preparat lepasan yang laringnya udah dibelah, jadi pita suaranya mirip stoma, makin salah lah aku. bapaknya kan minta gambar laring kalo diliat dengan laringoskop, berarti dari atas. Haduu haduu.. Begitu juga dengan temanku, dia disuruh gambar tonsil dan pembesarannya, sama ruang-ruangnya, masih kebayanglah ya kalo itu, masih sering diliat soalnya, dan pembesaran juga tinggal bagi empat aja antara uvula dan dinding paling lateralnya, ternyata tidak, kami salah menafsirkannya. Tapi, bapaknya yang tidak langsung marah atau menyuruh kita keluar dengan rasa tidak puas, tapi beliau menetir kami yang benarnya seperti apa dan mengajarkan kami yang lainnya. Hwaaa... saya benar-benar mengucapkan terimakasih pak, saya jadi tau mana yang benar dan mengingat kembali materi kuliah dulu.

Begitu juga dengan neuro, yang nguji kami residen, bukan dosen. Informasi dari kelompok sebelumnya, residennya beda-beda, ada yang baik banget, ada yang rese nanya ini itu. Yah, jadi saya mah pasrah aja. Alhamdulillah kami mendapatkan residen yang sepertinya baik dan sangat tidak rese. Ternyata anggapan kami tidak salah. Benar-benar baik. Pertama kami masuk, beliau langsung bilang, "cepet aja ya, dek. Saya udah cape banget ni, tenang kalian pasti dapet A." Aduh ibu..engkau baik sekali, hehe..
Kami mulai anamnesis, dengan kasus yang sebelumnya sudah kami janjikan, neuro berbeda dengan THT dan mata, informasi dari kelompok sebelumnya, kita akan dapet pasangan urut absen dan kasusnya kalau tidak nyeri kepala, ya pusing vertigo. Jadi kami sudah nyiapin kasus masing-masing, yang dianamnesa temen kita juga soalnya. *hihi..coba ujian kaya gini semua.. Kemudian ibu nya menjelaskan apa-apa yang harus kita kejar agar anamnesa bisa cepat dan tepat sasaran. Lalu beliau juga memberikan petuah-petuah untuk kami. Kalau kami tidak boleh sombong, sombong dengan teman-teman kami yang lainnnya yang tidak seberuntung akmi yang sudah panum, harus selalu menyapa kalau ketemu siapa aja, termasuk cleaning services, harus baik sama pasien kita, bahkan ketika kita ada uang lebih dan mereka membutuhkan bantuan, maka berilah walau hanya kecil, terus kita juga harus maksimal untuk menjadi dokter, g boleh setengah-setengah, udah begitu banyak yang kita korbankan untuk ini. Dan kalo aku bisa tambahkan perumpamaan, "ketika kita telah tercebur ke dalam lautan luas, maka sekalian saja kita teruskan hingga ke dalamnya, untuk menjumpai keindahan dasar laut yang lebih indah lagi."

Berjuang terus untuk menggapai ridhoNya..


Di Sudut Jalan Itu

"Apa yang harus kuberi..
Aku malu untuk kembali..
Sementera keluargaku menanti..
Sesuap nasi dariku sejak pagi.."

Di sudut jalan itu kau menanti..
Tak lupa becakmu menemani..
Tapi tak satupun menghampiri..
Hingga petang mengganti..

Sabarlah yang kau punya..
Kau tetap setia pada becakmu..
Yang dulu kau berjaya degannya..
Tapi sekarang tak satupun melirikmu..

Kejayaan berpihak pada kendaraan bermesin..
Engkau kalah pamor dengan angkot-angkot itu..
Apalagi mobil pribadi..
Juga motor-motor yang semakin seperti semut..

Tapi kau tak kan menyerah..
Menanti datangnya pelanggan setia..
Engkau yakin akan pertolonganNya..
Dan kau percaya, tetap menanti dalam do'a..

Thursday, May 13, 2010

Kisah Kapal Layar

kisah sebuah kapal layar yang mencari tempat berlabuh..yang telah lelah terombang ambing gemuruh ombak dan terhantam badai laut yang sangat kejam...seolah-olah ingin segera memuntahkan kapal layar ini dari wilayahnya..pun kapal layar tak tahan lagi menghadapi para perompak-perompak dunia yang lihai..sungguh kehidupan laut yang suram..

inilah perjalanannya..silakan disimak..

***
Terlalu cepat untuk berlabuh..
belum saatnya kapal layar ini berhenti..
masih panjang perjalanan..

ombak dan badai masih harus dilewati..
ini bukan tempat yang tepat untuk mengistirahatkan diri..
walau godaan dan ajakan kian memanggil..

Aku masih harus membentangkan layar..
berlayar terus untuk menemukan tempat labuhan yang tepat..
di sana pasti sambutannya lebih indah..
aku percaya itu..

perjalanan masih jauh..
aku pun heran mana tempat labuhan yang dijanjikan itu..
tak kunjung aku menemuinya..
padahal peluh aku membentangkan layar..
dengan gagah berdiri di tengah samudra luas..
dengan kuatnya menerpa hantaman ombak-ombak..

mana tempat labuhanku itu..
pelabuhan-pelabuhan lain telah menggodaku untuk mampir..
tepat sekali, ketika aku pun telah lelah melebarkan layar..
saat aku ingin istirahat..dan menikmati kesenangan-kesenangan semu..

ternyata..perjalananku masih jauh..
aku terlena dengan iming-iming pelabuhan-pelabuhan megah itu..
belum saatnya berhenti..aku harus terus berlayar..
mencari tempat pemberhentian yang lebih abadi..
mencari tempat pemeberhentian yang seharusnya..

aku akan mencari..
aku tak boleh lelah mencari..
hingga labuhan itu kutemukan..
***

akhirnya..kapal layar ini menemukan tempat labuhannya..dan dia beristirahat di pelabuhan itu hingga tua dan lumutan..tidak lagi terpakai..tapi dia bisa istirahat dengan damai..hanya ditemani dengan riuh kecil ombak pantai dan gemerisik suara angin..tidak ada lagi badai, ombak yang marah, dan perompak-perompak jahat..

selamat istirahat kapal layar..

Saturday, May 8, 2010

Sahabat bagiku..

BIsmillah..

Ingin sekali bicara tentang sahabat, aku merasakan campur aduk hari ini karena kata sahabat. Dan hari ini pula aku baru memahami, apa itu makna sahabat..
Hari ini, aku mendapatkan hadiah dari sahabatku, hari ini pula aku senang karena sahabatku bisa menyelesaikan tugasnya dan bisa membantu seadanya, hari ini pula aku khawatir dengan kondisi sahabatku,  di hari ini juga aku merasakan kesedihan dan hilangnya semangat sahabatku yang membutuhkan suntikan semangat, di hari ini bahkan mendengar cerita bahagia mereka, dan hari ini juga aku merasakan bahwa aku seperti bukan sahabat bagi sahabatku. Begitu campur aduknya perasaanku, senang pun sedih sejujurnya...

"Sahabat". kita semua pasti memiliki sahabat, dengan versi masing-masing. Siapakah yang kita anggap sebagai sahabat, atau siapakah yang hanya kita anggep sebagai teman dekat, teman biasa, ataupun teman kenalan hanya diri ini yang tau. Selama ini, aku jarang sekali membagi-bagi dan mengklasifikasikan teman-temanku ke dalam klasifikasi-klasifikasi di atas. Tapi aku baru sadar, ada beberapa orang yang aku sebut dia sahabatku. Dimana aku merasakan mereka sebagaimana keluargaku sendiri, tempat duka dan suka bersama, orang-orang yang paling aku percaya. Ketika sedih, jika kutemui mereka, hilang sedihku. Begitu juga ketika melihat mereka sedih, maka sedih pula kita dan bahkan senang rasanya melihat mereka yang selalu bahagia, dan mereka adalah orang yang paling aku tunggu ceritanya.Dan mereka adalah orang yang selalu mengingatkanku kepada kebaikan juga selalu mengingatkanku jika  melakukan kesalahan.

Orang-orang yang kugelari sebagai sahabat, belum tentu menganggapku sebagai sahabat juga. Karena kita merasa cocok, belum tentu meraka pun merasakan yang sama. Tapi, bagaimanapun juga, aku akan tetap memposisikan diri sebagai sahabat untuknya, orang-orang yang kugelari sahabat. Aku akan ada jika engkau butuh, tapi aku tidak akan pernah memaksakan kalian untuk menjadikanku sebagai orang yang paling dekat dengan kalian dan orang yang paling kalian butuhkan, atau bahkan aku tidak akan pernah memaksa untuk kalian menceritakan segala apa yang terjadi pada kalian. Tapi, cukup aku di sini, ketika engkau butuh, tanganku akan terbuka lebar, dan ketika emang tidak terpentingkan, maka aku paham dan aku akan diam. Aku tidak ingin menjadi orang terpenting buat kalian semua, sahabatku. Tapi aku ingin menjadi orang yang selalu ada, jika kalian membutuhkan tanganku ini. Jika engkau berkeluh kesa, aku akan senantiasa mendengarkan. Jika engkau kesepian, aku akan senantiasa menemani. Jika engkau sedih, aku akan hibur kalian. Jika engkau butuh semangat, akan kuberikan degnan senang hati semangatku, bahkan saat aku pu kehilangan semangat, sisa-sisa semangat ini kuberikan untukmu.

Sahabat..
Dengan hangat akan kusapa kalian, dengan senyum akan kuhadapi kalian, dengan senang hati kan kuterima segala keluh kesah kalian. Tapi aku tidak akan pernah memasuki relung privasimu. Aku akan tetap mengerti batas-batas seorang sahabat, dan kalaupun aku tak diperlukan, aku pun akan paham. Aku tidak meminta kalian menjadikan diriku sebagai sahabat kalian. Cukup, kalianlah yang mendapat gelar sahabatk dariku. Aku tidak memaksa kalian memberikan semangat kalian, aku pun tak memaksa kalian selalu ada untukku, atau senyum hangat kalian yang kujumpai..
Dan tak lupa, iringan do'a senantiasa kuucapkan untukmu..dan semoga ridho Allah yang selalu mengiringi kita..

Sahabat, semoga engkau baik-baik selalu dan selalu dalam perlindungan Allah..amin..

*teruntuk seluruh sahabatku dari SD sampe sekarang..

Saturday, May 1, 2010

Kau Selalu Ada di Hati ini..

kakak..
saat ini tampak lelahmu..
tapi kau tetap setia temani diriku..

walau aku begitu payah..
bahkan sangat menyebalkan..
tapi kau tetap sabar..

kakak..
kini tampak gurat tua di wajahmu..
menandakan bahwa engkau sudah tak muda lagi..
kedewasaan memenuhi wajahmu dan segala tingkahmu..
kini kau bukan lagi temanku bermain-main..
tapi kau tetap menjadi panutanku..
kini kau bukanlah lagi temanku berbagi cerita..
tapi kau tempat aku mengais nasehat..

aku selalu percaya padamu..
dan selalu percaya pilihanmu adalah pilihan baik..
hingga saat ini pun, aku masih belum dewasa..
masih menggantungkan pilihan-pilihanku padamu..
aku terlalu percaya padamu..
atau mungkin karena kepercayaandirimu setiap memilihkan sesuatu untuk ku membuatku semakin yakin..
ah..ntahlah..yang pasti yang aku tahu, aku sangat percaya padamu..
bahkan hingga saat ini, setelah engkau memiliki kehidupan sendiri..
kehidupan baru dan tak lagi bisa kumiliki sepenuhnya..
tapi, aku tetap membuang keluh padamu..

bahkan ketika aku sudah tak lagi sepenuhnya menjadi milikku kelak, aku akan tetap menjadikan dirimu sebagai panutanku..

kakak..
engkau adalah orang-orang yang selalu membuatku bangga..
dan selalu membuatku tersenyum berada disamping kalian..

bahkan ketika jarak telah memisahkan kita..
hati kita tetap terpaut..
rasanya kita tetap dekat..
walau aku sangat rindu..
tapi aku pun sadar..kau tidaklah lagi milikku sepenuhnya..
kau telah memiliki kehidupan sendiri..
walau begitu..
kalian tetap selalu ada untukku..

terima kasih kakak..
maafkan adikmu ini..

*teruntuk..kakak-kakakku yang luar biasa nun jauh di sana..

Bangunan Tua




BIsmillah..

bangunan-bangunan tua ini sungguh eksotis..
Menampakkkan kegagahan jaman dulunya..walau sekarang telah terlupa dan hanya berteman dengan ilalang dan lumut..

"Kegarangan dan penuh misteri", aku menggambarkannya..
Seperti ada kenangan yang membekas dan luka lara sang bangunan yang terlupa..tetap kokoh walau teracuh tak terusik dan tak terurus..
Menampakkan kesuraman pada diri mereka, tapi kekokohan tetap mereka tunjukkan..

Itulah mereka..
Tergambar pula pada manusia renta..
Kita pun suatu waktu akan mengalaminya,
jika Allah mengizinkannya..

Tapi jika aku boleh memilih..
Aku ingin menjadi tua dengan kekokohannya..tanpa kesuramannya..
Tetap dikenang..tetap diingat..bersama saudara-saudara tersayang..
tanpa perlu menyusahkan yang ada..