Saturday, June 26, 2010

[Semarang]Hutan Alam Tinjomoyo




horrraaaayyyy...
Alhamdulillah..finally..saya datangi juga ni hutan alam..
setelah sekian lama, direkomendasiin temen (red: lu**k), tapi baru sekarang kesampean ke sini..

makasih luk..
hari yang menyenangkan..melakukan kegilaan bersama di sini..

besok-besok lagi yaaa...
next target: pantai!

Tuesday, June 22, 2010

Sebuah Kata Maaf..

Senyum itu membesarkan hatiku..sungguh..
Senyum itu..menenangkan jiwaku..
Seketika itu, ketegangan batinku luruh..
Seketika melihat senyum itu terpancar dari wajahmu..

Tapi..Teringat kembali kejadian-kejadin kemarin..
Tak bisa aku melupakannya..
Sungguh sakit..
Senyummu membuat luka ini semakin dalam..

Jika kuingat, apa yang telah kuperbuat padamu..
jika kuingat kembali detik-detik berlalu..
jika kuingat suara kesakitan itu..
jika kuingat rentetan kejadian itu..

Hanya kepada Allah aku memohon ampun..
Dan hanya kepada Allah aku memohon segala kebaikan untukmu..

Bergetar jiwa ini..
Keringat dingin tubuh ini..
Mengingat itu semua terjadi..
Tak ingin aku ulangi sekali lagi..



Ya Allah ya rob..
Hanya kepadaMu aku memohon ampun..
Hanya kepadaMu aku meminta..
Sembuhkanlah mereka..
Jadikanlah mereka anak-anak yang kuat dan soleh..
Jadikan mereka pemimpin yang adil di muka bumi ini..
Terimalah segala pengorbanan mereka dalam menunaikan perintahMu ini..
Gantilah sakit mereka, peluh mereka, ceceran keringat dan tangis mereka dengan sesuatu yang lebih indah dan lebih abadi..
Dan ampunilah kami..
Berikanlah pelajaran yang nyata untuk kami..
Lindungi selalu setiap langkah kami..
Dan tunjukilah kami jalan yang lurus..
Amin..

Sunday, June 20, 2010

[Cirebon] Lanscape


gunung Ciremai diliputi awan..

aku mengambilnya dari atas menara Mesjid AtTaqwa..

baru pertama kali aku naik menaranya, dari dulu udah ngidam..pengen banget liat view Cirebon dari ketinggian..
dan.. wow!! Subhanallah..takjub..
tampak laut..berasa deket banget.. (emang deket si itu mah, hehe..)
dan saat itu langit Cirebon lagi baguuussss banget..cerah..
gunung Ciremai pun tampak wujudnya..

Love it!! I Love Cirebon..

[Cirebon] Tuparev-Gunungsari-Wahidin




Jalan-jalan sama ibu naik becak, iseng-iseng sambil motoin jalanan Cirebon..
Ngelewatin Sekolahku juga..
SMA N 1 Crb dan SMP N 5 Crb..kebetulan SMP dan SMA ku sederetan sama-sama di jalan Wahidin, dipisahin satu sekolah, yaitu SMA N 6 Crb. Jadi Peris 3 sekolah berderet di Jalan Wahidin ini..
6 tahun, tidak jauh-jauh aku sekolah, masih didaerah-daerah itu juga, hehe..

Friday, June 18, 2010

Wajah Semarang


nah ini..mulai terlihat lanscape yg paling banyak dijumpai di Semarang..bertumpuk-tumpuk..Semarang itu berbukit-bukit. rumah-rumahnya juga numpuk-numpuk..
tapi deket pantai, jadi walau tinggi, tetep aja panas..
*tapi akhir-akhir ini, Semarang adem..knp ya? padahal musim hujan aja harusnya udah selesai..

Wajah Semarang..berbukit-bukit..bertumpuk-tumpuk rumahnya..lumayan pohonnya di beberapa tempat aja..tapi panas g ketulungan..hihi..

*sekarang sih sering adem..

Sunday, June 13, 2010

Tragedi Kekonyolan Bersama

Bismillah..

Kutulis ini semua karena kekonyolan bersama kita selama tiga hari ini. Yang mengocok perut tiada henti. Terimakasih teman atas kebersamaannya.

Teman-temanku ini paling tau jelek-jeleknya aku. Bahkan mereka lebih tau daripada aku sendiri. Ntah mengapa, udah gda kata malu kalo sama mereka. Abisnya semua jelek-jeleknya diriku udah kebongkar sama mereka. Aku ceroboh, udah bukan hal baru bagi mereka. Aku jalan g pernah lurus, sudah menjadi hal biasa buat mereka. Aku g sabaran, mereka pun udah g heran. Aku nyari-nyari kacamata, udah hal pasti bagi mereka, bahkan mereka lebih tau dimana aku menaruhnya. G mau diem, udah bukan pemandangan baru buat mereka, selalu ada aja yang dilakukan tanganku, ntah lipet-lipet kertas, mukul tangan mereka, apapun itu. Aku yang selalu heboh, padahal tidak terjadi apa-apa, pun sudah biasa mereka jumpai. Sampai mereka suka males sendiri kalo aku udah teriak-teriak g jelas, karena pasti Cuma kepanikan g jelas. Haha..

Sepertinya aku ini agak luar biasa aneh dan gerakanku sering impulsive dan tak wajar. Jika aku diam, mereka pasti akan heran, seperti bukan diriku. Padahal, aku sering sekali diam, dan aku sangat menikmati kesendirianku, yang tak bisa kulakukan kalau sudah bertemu dengan mereka. Karena mereka selalu membawa keceriaan. Aku bukan tipe yang bisa sedih di depan mereka. Keceriaan selalu kutampakkan jika bersama mereka. Walau hatiku sedang sedih, hilang semuanya jika bersama mereka.

Teman..
Terimakasih buat semuanya..
Kalian adalah sahabat terbaikku..

Maaf atas semuanya..
Maaf atas kerusuhan yang selalu kulakukan..
Maaf atas keanehan yang telah kuperbuat..
Maaf atas tindak tanduk yang sering membuat kalian geleng kepala..

Kalian adalah sahabat yang paling mengerti aku..
Bahkan kalian lebih tau dibandingkan aku..
Kalian lebih paham kebiasaan jelekku..
Kalian tau itu..dan kalian ingatkan padaku..

Bersama kalian berarti..
Tawa tiada henti..
Diskusi tiada henti..
Belajar tiada henti..

Teman..aku sayang kalian..
Berasa sekali saat tidak ada kalian..
Sepi..dan tak tentu arah..

Berasa sekali saat bersama kalian..
Hidup terasa lebih hidup..

Tilang? Tidak..

Bismillah..

Beberapa hari yang lalu, saya menemani teman saya buat ke dokter gigi, sebut saja G. Sampai di tempat praktek, ternyata dokternya belum datang, jadi kami daftar dulu aja. Karena dokternya baru datang satu jam lagi, kami memutuskan untuk makan dulu, kebetulan ada tempat makan dekat-dekat situ. Ternyata, kami lupa arah jalan ke tempat makan itu, padahal seinget kami tinggal lurus, tapi ternyata tidak menemukannya. Lalu kami muter-muter daerah tersebut, sama sekali tidak menemukannya, sampai akhirnya waktu semakin mendekati dan kami pun nyerah mencari tempat makan tersebut. Kami putuskan untuk kembali ke tempat praktek dokternya aja, menunggu di sana.

Saat di  lampu merah perempatan, kami berhenti karena lampu menunjukkan warna merah, Alhamdulillah kami semua tidak buta warna untuk membedakan mana warna merah mana warna kuning dan hijau. Hehe.. Setelah ini kami akan berbelok ke kanan, ke arah tempat praktek dokternya. Temanku, G, sudah mengesent kanan. Tapi dia ragu, dia memang selalu menanyakan ke kami jika ingin berbelok, takutnya tidak boleh. Lalu, kami, aku dan A, mencari rambu yang menandakan tidak boleh belok kanan. Tidak ada. Lalu kami meyakinkan lagi. Kami liat mobil belakang kami –kebetulan kami mobil paling depan- ternyata mobil itu juga sent kanan. Kami simpulkan.. Boleh! Saat lampu hijau, teman kami tanpa ragu membelokkan mobilnya ke kanan. Sip!! Tidak ada yang mempripit, berarti kita benar. Loh..tapi kok tidak ada mobil lain yang mengikuti kita?

Tanya kenapa???

Setelah itu, ada motor polisi memberhentikan mobil kita. Wuduh. Ampuuunn. Kita mesti ngapain ini? Mulai panik dan bingung.
Polisi: suratnya mbak?
Temanku, G, memberikannya.
Polisi: mbak tau kenapa?
Kami: g boleh belok kanan ya, pak?
Polisi: benar
Kami: kami g liat rambunya, pak?
Polisi: kita ke kantor aja, kita biscarakan di sana. Saya buatkan surat tilangnya dan mbak bisa liat rambunya nanti.
Kami: kita buru-buru, pak. Harus ke dokter, pak. Tidak bisa sekarang aja pak penyelesaiannya?
Polisi: di pos saja mbak.
Kami: tapi kami harus ke dokter, pak.
Polisi: ya sudah, mbak ke dokter saja dulu, setelah selesai nanti temui kami di pos.
Pak polisi pergi meninggalkan kami dengan membawa surat mobilnya.

Kami masih bingung, apa yang harus kami katakan nanti? Jurus-jurus apa yang harus kami berikan agar kami tidak dibodohi? Kami sama-sama tidak paham urusan ini. hm.. Aku ingat, waktu penelitian dulu, kami sempat mebicarakan tentang ini, surat biru dan surat merah. Tapi mana yang bisa langsung bayar di atm, jika kita mengaku salah? Surat biru sepertinya. Argh..tidak ada yang pasti, nanti klo main argue dengan polisi kita kalah lagi kalo tidak punya sumber informasi yang pasti. Akhirnya, kami gugling dulu, nyari surat biru surat merah. Ternyata benar, mintalah surat biru. Lucunya pas gugling, malah dapet cerita tentang ditilang juga, supir taksi ngotot-ngototan sama pak polisi karena pak polisi tidak mau ngasih surat biru. Lama sekali kita baru turun dari mobil untuk mendiskusikan hal ini. Akhirnya, kita putuskan untuk menghadapi pak polisi dengan berani. Tapi tetap saja, kami masih belum puas dengan keterangan surat biru dan surat merah, apakah benar masih berlaku? Atau jangan-jangan memang sudah kadaluwarsa, hehe.. Lalu, kami berpikir untuk menelpon seseorang mencari bantuan. Siapa ya kira-kira? Tanya anak hukum mungkin ya. Tapi gda ide siapa yang harus dihubungin, lost contact. Lalu, teman saya, A, ingat kalo dia punya teman anak akademi polisi. Harusnya dia lebih tau soal prosedur begini. Segera temanku menelponnya. Tidak diangkat. Teman saya satunya, G, mencoba telpon Papahnya. Tidak diangkat juga. Lalu, A mencoba telpon teman yang orang tuanya polisi. Sama. Tidak diangkat juga. Kembali lah menelpon lulusan akpol ini. Alhamdulillah, akhirnya diangkat. A mulai ngobrol-ngobrol, alu dia mengutarakan maksudnya, dia minta maaf sebelumnya kalo udah melanggar dan tidak bermaksud apa-apa terhadap instansi nya. Belum sempat nanya-nanya, tapi tiba-tiba temennya ini minta telponnya dikasihin ke pak polisinya, padahal kita aja belum ke pak polisinya. Yasudah, sekalian kita mulai menemui pak polisinya. Aku dan G menhadapai pak polisi dulu, A standby dengan telponnya.

Polisi: udah liat rambunya?
Aku dan G: sudah, pak. Ternyata itu rambunya. Jauh dibelakang, pak. Tidak terlihat. Mobil kami kan paling depan, pak.
Polisi: yasudah lain kali diperhatikan ya. (dan nasehat lainnya)
Setelah itu, A memberikan telponnya.
A: maaf, pak. Ini teman saya ingin bicara.
Polisi: berbicara ditelpon.

Kami bingung, kami tidak paham apa yang dibicarakannya. Penasaran juga.
Selesai berbicara lewat telpon. Bapak polisi itu meninggalkan kami tanpa bilang apa-apa. Hyaaa…nasib kita gimana ini. dia sepertinya diskusi panjang dengan teman polisi lainnya. Terus aku dan G menunggu, sementara A masih telpon-telponan. Kita Tanya deh, katanya kalau sampai kita ditilang, bilang ke dia. Wuduu..diapain tu bapak polisi, mpe bisa keok gitu. Makin penasaran, kode-kode apa yang diberikan, sampe lewat telpon pun, bapak polisi percaya apa yang dibicarain temennya A ini. Sementara ini, Bapak polisi masih asik diskusi dan kita ditinggal. kami resah nungguin, surat-surat masih di pak polisi. Beberapa lama kemudian, si bapak mendatangi kita.

Kami: gimana pak? Kami harus bagaimana?
Polisi: saya dapat amanah dari teman mbak, barusan di telpon, untuk tidak menilang mbak.
Kami: (muka heran plus senang.)
Polisi: tapi mbak, harus hati-hati ya..bla bla bla..(nasehat-nasehat untuk tidak melanggar rambu)
Kami: iya, pak. Baik. Maaf ya, pak. Kami tidak bermaksud sama sekali. Kami benar-benar tidak tau dan tidak menemukan rambunya. insyaAllah kami tidak mengulangnya lain waktu, pak.
(sambil kita bercandain deh pak polisinya)
Kami: jadi kami tidak ditilang nih, pak?
Kami: wah..terimakasih banyak ya, pak. Besok-besok nggak lagi-lagi deh, pak.. hehe..
Kami: satu lagi pak, rambunya klo bisa dimajuin dikit ya, pak. Biar keliatan sama mobil paling depan, hehe..
Polisi: mana saya tau mbak. Udah dari sononya juga begitu.
Kami: hihi..saran pak..
Kami: okeh, pak. Terimakasih sekali lagi ya, pak. Maaf juga ya pak.

Lalu kami pergi dan segera ke tempat praktek dokter gigi. Lalu kami sangat hati-hati, jangan sampai salah lagi.

Benar-benar pengalaman luar biasa. Makan nggak jadi, malah ditilang. Hihi..
Inilah rencana Allah, kita mendapat pelajaran disela-sela menunggu.





*akhirnya saya bulatkan tekad kembali posting lagi di MP ini, setelah bertekad untuk sekian lama menelantarkan pageku..

Janganlah Takut...

Bismillah..

Semakin hari aku semakin takut menjadi dokter..
Semakin kupelajari banyak ilmu, semakin aku takut menjadi dokter..
Semakin aku bertemu dengan orang sakit, semakin aku takut menjadi dokter..

Tapi ini jalannya..
Tidak mungkin disudahi sampai di sini, sementara perjalanan panjang telah saya jalani..
Tidak mungkin disudahi, kecuali Allah yang berkehendak lain..

Tau kah teman, dokter adalah seorang manusia..
Dokter bukanlah dewa..
Dokter bukanlah yang berkehandak..
Dokter bukan yang maha mengetahui..

Mereka hanya manusia kerdil yang mencoba untuk mendewasakan seorang anak manusia..
Mereka hanya manusia pikun yang berusaha untuk mengingat teori-teori tentang penyakit..
Mereka hanya manusia rendah yang berusaha untuk meninggikan derajat kesehatan orang lain..
Mereka hanya manusia lemah yang berusaha untuk menguatkan pasiennya..
Mereka tak tahu apa-apa, hanya berusaha mencari tau untuk membantu..

Mereka hanya ingin menolong..
Sakit milik Allah..kesembuhan pun milik Allah..
Dokter hanya membantu mencari kesembuhan dari Allah..
Kesembuhan ada melalui cara yang Dia kehendaki..
Apapun itu..bahkan dengan air putih saja sudah cukup, jika Allah telah berkehendak..

Semakin hari aku semakin takut menjadi dokter..
Karena aku tak tau apa-apa..
Karena aku manusia kerdil..
Juga manusia rendah dan lemah..

Tapi aku sadar..
Sakit milik Allah..kesembuhan pun milik Allah..
Kenapa harus takut..kita hanya membantu, bukan menyembuhkan..
Semuanya Allah yang menetukan..

Bukankah aku sudah tau dari dulu protapnya..
Protap yang harus dipegang semua umat muslim/muslimah..
tugas manusia adalah ikhtiar..
setelah itu..Allah yang bekerja..manusia tinggal tawakal..

Kenapa aku menjadi takut..
Kenapa aku jadi khawatir..
Ya Allah lindungilah aku..
Berikan petunjukMu..ridhoi hamba agar mampu menjadi pembantu dalam mencari kesembuhan dariMu itu..
Berikanlah petunjuk untukku..agar aku tidak menjadi orang yang sesat dan menyesatkan..amin..

Tuesday, June 1, 2010

My Niece..




so cute..so beautiful..so sweet..

n so happy seeing you in the world..