Saturday, October 30, 2010

Wis...Udah... Akhiri saja.. Capeeeeekk..




28 Oktober 2010

hari Sumpah Pemuda ternyata..sempet2nya di ngesrep patung kuda tembalang ada yang orasi..hoho..padahal kan lalin udah padet juga akan orang-orang yang berniat hadir di acara yang harus diakhiri..wis..udah.. hihi..
hari wis udah yang melelahkan..

ternyata nunggu begitu banyak anak-anak maju dipanggil ke depan untuk menerima ijazah dari rektor menguras tenaga juga ya..padahal kita cuma duduk..tapi, tetep aja yang namanya nunggu itu cape..

ditambah lagi, acaranya yang tidak banget deh waktunya..
acara diundangan jam 12.00 untuk wisudawan dan 12.15 untuk undangan..
lah kita disuruh datang 15 menit sebelum..
belum lagi harus solat, makin mepet tuh waktu..jadi, udah g sempet aja buat makan siang.. udah gitu, snacknya baru dikasihin setelah acara selesai...makin menjadi-jadi..lapaaaar...ngantuuuuk...capeeee... hwaaaa... *ternyata begini rasanya.. wis..udah.. akhiri saja.. kapan selesainyaaaa... luammaaaa bener...
dan Alhamdulillah..akhirnya wis udah..berakhirlah sudah.. jam 16.00 .. keluarnya aja riwehnya minta ampun..mau foto-foto bareng anak-anak, pada ngilang semua, ngumpulinnya susah bener.. *pada sibuk masing-masing si ya..dan ada keluarga.. setelah menunggu lumayan lama, tapi gda yang pada ngumpul juga, saya g betah juga ngeliat orang-orang semrawutan di depan saya.. segera saja pergiiiii...ahahay..

kesan pertama.. wis udah..akhiri saja..capeee.. hehe..

Friday, October 29, 2010

"Aku akan nikah kurang lebih 8 tahun lagi.."

Aku akan nikah kurang lebih 8 tahun lagi..

Itu adalah pernyataan salah seorang teman. Dia adalah seorang laki-laki, yang telah memiliki pekerjaan, dan saya rasa dia adalah orang yang paling mapan diantara temanku yang lainnya, karena dia sudah punya masukan sendiri dari beraneka macam usaha yang telah ia jalankan. Karena akhir-akhir ini kami sering sekali sekelompok, jadi sudah menjadi kewajaran kami lumayan sering ngobrol, dan ditambah lagi ada teman kami yang baru saja menikah, topik jadi lebih menjurus, tidak jauh-jauh dari jodoh, nikah, dan hal lain yang terkait. Dia yang sering memancing, dengan bertanya atau lebih tepatnya ngeledekin aku, “kapan nyusul ni bocil satunya?” main ngejodoh-jodohin seenaknya udel pula. Akhirnya, aku pun terpancing untuk kembali bertanya padanya, “kamu tu yang kapan? Calon udah ada, penghasilan udah punya, nunggu apa lagi??” Eh, dia dengan yakinnya menjawab, “ya kurang lebih 8 tahunan lagi lah..” *hweeeee…plis deh!!! Aku terlonjak kaget mendengar jawabannya yang sangat ekstrim itu. Kemudian dia melanjutkan, “berarti kurang lebih aku pacaran 14-15 tahunan lah.” *huft..makin mengelus dada. Saya langsung berujar, “serius kamu? Tega bener.” Kemudian dia melanjutkan, “aku udah bilang ko ke dianya.”  “He?? Terus? Apa responnya” Kembali bertanya. “Dia fine fine aja.”  “Masa sih?” Terus dia bilang lagi, “hm.. iya sih, pas aku bilang gitu, dia sempet terdiam dulu, baru bilang, oh..yaudah gpa2..”

Ngeeeekkk…ngeeeekk..ngeeekk.. aku dan iffa hanya bisa berkata, “kasian a*** (ceweknya)” Karena aku masih g bisa menerima itu, aku langsung bilang ke dia, “emang kamu yakin 8 tahun kemudian kamu masih bersama dengan dia?” “nggak” “lah tuh, terus tunggu apa lagi? Kenapa harus 8 tahun.”  Kemudian topik dialihkan olehnya.

Masih tidak bisa berpikir, apa yang ada dalam pikiran seorang laki-laki, merencanakannya seperti itu dan membiarkan wanitanya menunggu sampai rencana yang ditargetkan terealisasi. Tapi, apa pasti saat waktu yang telah direncanakan tersebut mereka yakin masih dalam kondisi yang sama saat mereka merencanakan hal itu. Waktu yang berjalan, tidak ada yang bisa memastikan, hati seorang manusia yang berubah, dan waktu yang bergulir tidak ada yang bisa memastikan untuk bertemu dengan sosok lain yang menurut mereka jauh lebih baik dari yang mereka rencanakan dulu, karena jodoh tidak ada yang tau, itu rahasiaNya. Banyak cerita yang saya dapatkan, bahwa 2 sosok manusia, adam dan hawa, yang telah mengukir janji bersama, yang sudah saling mengenal dengan baik, yang sudah saling suka satu sama lain, yang sudah saling cocok, yang sudah direstuin bahkan sudah sangat kenal dengan keluarga kedua pihak, bahkan sudah siap untuk hidup bersama, tinggal mencari waktu yang direncanakan yang ntah kenapa ditunda-tunda cukup lama, akhirnya.. ya..akhirnya tidak jadi melanjutkan ke jenjang pernikahan, suatu ikatan yang lebih diridhoi oleh Allah dibandingkan kedekatan tak berstatus tersebut (termasuk pacaran). Karena laki-laki menemukan wanita lain yang lebih baik seiring dengan perjalanan hidupnya sebelum waktu yang telah direncanakannya dulu tercapai. Akhirnya, ada yang tersakiti dan menyakiti, ada yang dirugikan dan merugikan, ada yang bersenang-senang dan ada yang teriris-iris. Apakah itu yang diinginkan? *ya memang.. mungkin mereka belum berjodoh, itu adalah jawaban yang sangat bijak, baik dan benar. Tapi, apakah harus seperti itu caranya?

Laki-laki, lihatlah lebih jernih, dimana letak keberanianmu itu? sehingga mengulur-ulur seperti itu, apakah kalian masih ingin mencari dan mencari wanita yang terbaik untukmu? Ya..aku tau, sudah pasti itu, karena para wanita pun seperti itu, ingin laki-laki yang terbaik untuk mereka. Tapi, tolonglah, jika kalian memang belum siap dan belum yakin akan wanita yang terbaik untukmu itu dan waktu yang tepat, janganlah pernah bermain-main atau mencoba iseng menggoda dan mendekati mereka, mengajak menjalin suatu hubungan tak berstatus (termasuk pacaran) tanpa kejelasan akhirnya. Atau bahkan menyatakan dengan gamblang bahwa engkau tertarik dan ingin melamar atau menikahi mereka. Jangan pernah! Jika memang belum siap. Jika engkau telah yakin dan telah sesuai dengan rencana kesiapan kalian, baru datang menemui dia yang terpilih tersebut, tapi jika hanya ingin dan tak ada kepastian atau masih sangat jauh dari waktu yang direncanakan, maka simpan saja baik-baik di hati kalian.

*begitu banyak cerita yang sampai pada telinga saya, kegagalan dalam pernikahan yang tinggal sedikit lagi, karena sang laki-laki akhirnya menemukan the real woman!! So, sebelum pasti jangan umbar-umbar dulu ya para laki-laki. Simpen aja di hati, seperti Ali yang menyimpan rasa cintanya pada Fatimah.
Jangan ikat seorang wanita pun sebelum engkau siap. Apa kalian mau menanggung, jika seorang wanita menolak lamaran orang lain hanya karena menunggu janjimu? Apakah kalian yakin, sanggup memenuhi janji tersebut? So, jangan bermain-main dengan perasaan. Konflik dan dinamika perasaan, begitu keras dan suram. Para wanita, jagalah hati dan perasaanmu, jangan buka tabirmu sebelum engkau siap juga, jangan berlagak yang membuat para laki-laki ingin menggodamu. Jagalah diri sebaik mungkin.

Wallahu a’lam..

Saturday, October 23, 2010

Akhirnya..'setelah sekian lama gatel menahan rahasia..'

Bismillah..

Gatel sekali lidah ini untuk bercerita bahwa..sahabatku besok akan Ijab Qobul..(hm..nanti pagi deng..karena hari telah bergantii..) Seorang wanita yang sangat dewasa di satu sisi, tapi sangat kekanak-kanakan di satu sisi lainnya..
Satu-satunya perempuan yang akan selalu menemaniku, setiap kalinya stase berganti saat koas nanti..

Iffa namanya..ceu if..fufu..fuchan..biasa kita memanggilnya..

Agak berat rasanya, statusnya yang akan segera menjadi Ny. Widya, membuatku tak bisa seleluasa dulu padanya. Tidak bisa nginep bareng sesuka kehendak hati lagi, tidak bisa pergi makan sesuka kehendak hati lagi, dan tidak bisa..tidak bisa..tidak bisa..hehe..

Walau bagaimanapun..aku adalah orang yang sangat bahagia saat mendengar berita ini fuu..berita yang kudapatkan secara tidak langsung dan tidak diduga-duga.. hehe.. *nglirik isma..
Dan aku senang sekali bisa menemanimu mencari cincin..bulak balik tapi akhirnya bisa mendapatkan yang sesuai dengan yang diinginka, cincin seberat 5 gr.. *sesungguhnya kemudahan dari Allah lah akhirnya bisa menemukan cincin baru untuk menggenapkan berat 5 gr tersebut.. Semoga pernikahan kalian berkah ya kawan.. :)

Pesanku untukmu, sahabat..
Iffa..jadi istri yang baik yah..semoga istri solehah melekat pada dirimu..
belajar masaaakk faaa..jangan cuma bikin cake pake play doh..kasian ntar Widya dikasih makan lilin..hihi.. *klo kata Jepro..Iffa bacaannya sekarang disuruh majalah Kartini..liat resep masakannya..
Wah..akan berkurang nih jadwal mainmu fuu..atau malah semakin bertambah karena ada teman mainnya? hehe..

Wah..wah..sepertinya aku akan kehilangan teman sesama polos..*jangan-jangan ntar kamu semakin lihai aja lagi..membedakan aneka jenis kain..semakin pintar nawar, semakin pintar dengan model-model pakaian..dan semakin semakin lah untuk hal kewanitaan.. *biasanya kan kita berdua yang paling planga-plongo fa..hehe.. :)


Ingin sekali berada di sana saat kata SAH itu bergema..
Ingin sekali menyaksikan kalian bersanding..
Ingin sekali melihat kecantikanmu saat ijab nanti..

Apa daya..
Tak bisa kupenuhi niatan itu..
Malam ini aku harus memenuhi tugas,
atau lebih tepatnya sebuah hukuman,
 hm..lebih tepat lagi sebuah pembelajaran..
Aku saksikan saat kalian tiba di Semarang aja ya.. hehe..

do'aku teriring untuk kalian teman..
Barakallahulaka wa baroka 'alaika wa jama'a baina kuma fii khoir..

Thursday, October 21, 2010

[SumBar] "Sunset from Langkisau"




Magrib di sini jauh lebih lama daripada di Jawa.. jam setengah 7 lebih baru magrib..

sempet melihat sunset..sebelum pulang dan kembali ke rumah uni lagi buat numpang solat dulu.. *plus makan pempek..hehe..

[SumBar] "Bermain-main di Carocok"




Bareng ayah ibu uda uni om tante dan ade sepupu..bersama main ke carocok.. abis mampir dari silaturahim ke besan di Painan, sekalian main ke sini..
Ayah n ibu, lagi pada males ngintilin kita jalan-jalan, jadi mereka cuma dideket2 mobil aja.. *g seru yaaa..

jadi kita ber6 aja deh jalan2nya..
ini yang kedua kalinya saya ke caracok, tapi yang pertama hanya di tepi beberapa menit langsung cau pergi, tapi sekarang mpe nyebrang ke pulau kereta terus balik lagi ke tepi pantai carocok..

sebenernya ada satu pulau lagi *namanya lupa, tapi harus pake boat, jadi kita tidak ke sana, cukup berjalan-jalan saja..

Tuesday, October 19, 2010

Flying on the Sky


rasanya tak ada batas antara langit dan laut..

ini adalah kendaraan yang pualing amat sangat jarang kugunakan..hehe..
klo tidak mendesak, ya g make..hehe..

suka melihat pemandangan yang jarang ditemukan di kendaran-kendaraan lainnya..langit..dan berasa sebelahan sama awan-awan..hihi..
Alhamdulillah, kebagian duduk di deket jendela, jadi puas mandanginnya..
puas motret-motret juga deh..hehe..

Sunday, October 17, 2010

[SumBar] "the Journey to Bukit Tinggi"




Bukit tinggi ini adalah salah satu kota/kabupaten yang terletak di prov. Sumatra Barat..
Ada lagu minang yang sering kudengar karena selalu disetel ayah dan ibu
"bukit tinggi koto rang agam.. yo andam oi.."
dari lagu ini, aku jadi tau kalo penduduk asli bukit tinggi adalah orang agam, awalnya aku tidak mengerti, tapi kemusian dijelasin sama ayah, bahwa agam itu emang sebutan untuk orang asli sana..hooo..baru mudheng..kirain nama apaan..

suka keindahan bukit tinggi..bukit tinggi ini kawasan kaki gunung di prov. sumbar ini..
kemarin, diceritain uni, jadi bukit tinggi ini kota yang diapit oleh 2 gunung, yaitu gunung merapi dan gunung singgalang..dan ditengah2nya itu berdiri kota bukit tinggi.
hoooo...*baru tauuu..

di bukit tinggi ini, khasnya juga ada 'nasi kapau', sebelum mencoba, aku g terpikir apapun untuk membayangkan wujud nasi kapau ini..ternyataaa..nasi kapau ini kek nasi ramesnya padang gitu..*cukup tau aja deh klo gitu..

baru tau juga..ternyata di bukit tinggi ini ada makanan khasnya..yaitu itik cabe ijo.. enaaaakk deh.. *recomended buat dicobaaa, hehe..
*itik itu bebek..

di bukit tinggi objek wisatanya, ada lembah anai, air terjun dipinggir jalan, persis di pinggir jalan..ini nih yang bikin macet kalo lagi liburan kek lebaran ini..*objek wisata di pinggir jalan, mobil parkir gda tempat, makan badan jalan deh, padahal jalan pas-pasan hanya untuk 2 lajur dari arah berbeda, ya nyumbat deh, bikin trombus, ditambah alirannya yang makin banyak, ya pasti bikin macet deh..

selain itu, ada jam gadang, istana bung hatta, pasar di ateh, ngarai sianok, lubang jepang, terus benteng 'apa ya namanya..lupa..hihi'
berbeda dengan kampung ku pesisir selatan, di sini objek wisata sudah dilakukan pemeliharaan dan dipublikasikan..makanya orang-orang rame mengunjunginya..

ini link beberapa foto objek wisata ayng ada di bukit tinggi:

http://imadr.multiply.com/photos/album/100/SumBar_Bukit_Tinggi_Jam_Gadang-Istana_Bung_Hatta

http://imadr.multiply.com/photos/album/102/SumBar_Bukit_Tinggi_Ngarai_Sianok-Goa_Jepang

Friday, October 15, 2010

[SumBar] Bukit Tinggi "Ngarai Sianok-Goa Jepang"




dari mesjid tempat solat ke jam gadang terus ke Ngarai sianok-goa jepang ini, ditempuh dengan jalan kaki.. menikmati kepadatan kota sore hari, sekaligus menghirup segarnya udara kota yang sejuk..

pastinya, ayah dan ibu g ikutan jalan, jadi cuma aku, uda, dan uni. kami jalan bertiga deh.. daripada naik mobil, g jalan-jalan saking macetnya. hehe..
setelah agak lengang ayah dan ibu pun menyusul ke sini..

ini kali pertama aku ke sini..biasanya setiap ke bukit tinggi g pernah mampir ke sini, biasanya ke jam gadang terus jalan-jalan di pasar ateh..
untuk masuk tiketnya 4000 aja.. buat retribusi pemerintah kota meningkatkan kualitas pariwisatanya..

Sumbar..majukan pariwisatanya..
saran: jangan deh ke bukit tinggi pas event2 seperti lebaran ini, ruammmmeeee puoooll, jadi kurang menikmati indahnya... *tapi, klo g kapan lagi ke sananyaaa, hehe..
(ini adalah nasehat yang senantiasa terlontar setiap kali ke bukit tinggi di saat lebaran, hihi..)

ada ralat.. ternyata ini bukan lembah anai..tapi ngarai sianok..hihi..*salah ternyata..

Thursday, October 14, 2010

Akhirnya Ketemu Rakun..

Alhamdulillah..akhirnya aku punya hewan peliharaan..kura-kura.. dialah salah satu hewan yang kusuka!!
Pertama kali tertarik dengannya waktu aku SMA, berjumpa dengan kura-kura punya temanku, hwaaa…hewan ini unik sekali! Aku suka cangkangnya, bentuk dan warnanya. Aku langsung tertarik dengannya saat itu. Waktu itu, kura-kura yang kulihat udah gede dan sering dibebasin di dalam rumah. Kemudian, beberapa waktu yang lalu, aku ngeliat sekawanan kura-kura di tempat saudaraku, ternyata ponakan-ponakanku pada melihara kura-kura, jadi pengen. Awalnya kau berpikir, melihara kura-kura itu sulit, jadi aku g terlalu ngincer. Tapi, kemarin saat nganterin temen (baca: luluk) ke pasar ikan karena dia udah terobsesi banget buat punya ikan, yauda deh tak temenin. Eee..aku berjumpa dengan kura-kura dan bertanya banyak ke mas yang menjualnya, jadi tau, kalo memelihara kura-kura itu, tidak sesulit yang aku bayangkan.

Sebenernya, hewan yang paling aku suka adalah kucing, terutama yang berjenis Persia, heuh..lucu pisan pokonya mah. Kucing pemalas!haha.. Tapi, berhubung aku agak sedikit khawatir memelihara kucing karena alesan kesehatan, jadi aku emang g ngoyo buat melihara. Lagi pula, udah ada barrier yang dibentangkan oleh ibuku, bahwa tidak boleh melihara hewan di rumah, apalagi yang suka buang air besar maupun kecil sembarangan!! Tambah makin g mungkin aje aku melihara kucing. Dulu, aku sempat menyatakan keinginanku ini pada ibu secara gamblang, spontan saja ibu langsung melarang dengan keras, “nggaaak!!” no argue. Hweee.. siap bu!!
 
Sebelumnya udah pernah melihara hewan di rumah. Yang pertama, melihara burung perkutut. Ini juga karena waktu itu, tetangga nitipin ke kami, g diambil-ambil, ujug-ujug dikasihinnya ke kami. Jadi, mau g mau, ibu mau deh melihara. Lagi pula, ayah yang ngurusin, ibu mana mau. Hehe.. Dulu pas masih SD, aku suka ngasih makan juga sama ngeliatin burungnya. Tapi, sekarang ntah kemana, mungkin mati, mungkin dikasihin, mungkin terbang. Tapi, sepertinya bukan karena mati, keknya dikasihin ke orang lain lagi.

Yang kedua, melihara ikan! 2 ekor Ikan Lohan, ikan lohan ini suka tarung, mirip ma ikan cupang, makanya dipeliharanya satu akuarium tapi dipisahin dengan kaca pembatas. Pernah salah satunya loncat, akhirnya tarung dan sedikit luka-luka. Alhamdulillah segera ketahuan, jadi segera diantisipasi. Melihara Lohan ini atas inisiatif kakakku yang kedua, dia beli pas masih kuliah, eh terus dibawa pulang! Jadi diperlihara di rumah deh! Tapi aku senang, jadi ada temen main di rumah. yang ngurusin si ayah, aku cuma ngasih makan, ngeliatin mereka muter-muter, sama gangguin mereka. Aku paling suka, ngedeketin akuariumnya, terus ngagetin ikannya, mereka jadi mempercepat gerakan dan menjauh. Haha.. senang deh.. *haduuu..jangan-jangan aku ada bakat psikopat lagi? Hwaaa.. Tapi, aku sama sekali tidak menginginkan kematian mereka kok.. :(( Pada suatu hari, salah satu Lohannya mati, g berapa lama kemudian yang satunya nyusul. Hwaa.. beneran deh.. kerasa banget sepinya waktu itu. Gda yang diliatin lagi, juga gda yang digangguan dan dikagetin lagi.

Dan sekarang, aku melihara hewan lagi, kura-kura, namanya Rakun. Awal mulanya pengen dikasih nama ‘raku’, kan rakurakura, jadinya kura-kura, tapi kok ngomongnya rada ngganjel, akhirnya kukasih akhiran ‘n’, jadilah rakun. Ternyata rakun kan nama hewan jenis lain, “raccoon” jenis mamalia kek tupai bermata item. Hah! Taukah teman, apa kebiasaan si rakun ini? dia senang sekali memanjat-manjat, kalo g lagi tidur dia pasti membuat keributan, seolah-olah dia ingin kabur, tapi tak sanggup. Gini posenya.. (sayangnya ngeblur..)

Dia berdiri dengan 2 kaki belakangnya, kemudian dia mepetin ke kaca, lalu berusaha untuk manjat tapi g sanggup, akhirnya dia jendor-jendorin cangkang bagian bawahnya kekaca akuariumnya. Hoho..rakun.. aku takut kamu malah jadi kesakitan dan stress. Padahal aku telah member tempat untukmu manjat, cangkang keong hijau. Kalo mau manjat, di atas itu aja yah..kan lebih gagah keliatannya..


Lalu, aku certain kelakuan si rakun ini ke temanku, dan dia malah berkata, “tuh kan ma, ganti nama sana! Kasian si rakun, dia pasti depersonalisasi, dia bingung sebenernya kura-kura atau rakun, makanya dia suka manjat-manjat gitu.” Aaaargh..jangan..rakun udah imut namanya. Kan beda tulisannya, “raccoon” dengan rakun, kalo kura-kura ku itu namanya rakun, r-a-k-u-n.

Waktu sebelum membelinya, saya interogasi si mas-mas yang ngejual. Saya Tanya macem-macem, mulai dari, repot g, gimana ngurusnya, makannya apa, airnya semana, apa aja yang dia butuhin, dsb. Tapi aku malah lupa nanya, dia kura-kura jenis apa? Hehe.. setelah sercing gambar kura-kura, ternyata dia sangat mirip dengan kura-kura brazil! Hoho..


Rakun ini doyan sekali tidur..saat ku menulis ini pun dia sedang terlelap. Mpe aku khawatir, sebenernya dia maish hidup g sih, hwaaa… Kalo kumat isengnya, pasti akuarium mini tempat tinggal rakun ini, aku goyang-goyangin, biar bangun, terus biasanya dia langsung garuk-garuk dinding akuarium ingin melarikan diri keluar, haha.. *nakal ya aku.. Tapi, seringnyadia Cuma bangun bentar, abis itu tidur lagi, huuuu..dasar rakun..

*Rakuuuun..semoga kamu g stress ya hidup bersamaku..semoga kamu betah menemaniku hingga..hm..hingga...hm..hingga kapanpun deh..yang pasti yang lama ya..
 

Tuesday, October 12, 2010

[SumBar] Bukit Tinggi "Jam Gadang-Istana Bung Hatta"




ntah kenapa, setiap ke sumbar, selalu ingin menginjakkan kaki di bukit tinggi ini..
suasana yang berbeda dengan kota lainnya, bahkan dengan kampungku mungkin ya yang membuatku ingin ke sana..

Bukit tinggi ini suasana pegunungan..sejuk udaranya..
bisa dibilang, bukit tinggi ini seperti puncaknya buat jakarta..
tapi bedanya, bukan pemandangan kebun teh yang dijumpai, tapi ini salah satunya.. jam gadang dan monumen bung hatta..

karena cuma beberapa jam menginjakkan kaki di sini, saya hanya lewat dan mengambil gambar, tanpa masuk ke dalamnya, hehe..
itu aja udah menahan pusing dan kesumpekkan melihat kepadetannya..tapi udaranya sangat mengobati..sejuk..

Monday, October 11, 2010

Tak Hanya pada Perempuan, pada Laki-Laki pun Mungkin Terjadi..

Wanita memang lebih sering menjadi korban laki-laki, tapi jangan salah ada juga laki-laki yang jadi korban wanita.

Inilah salah satu kisahnya..

Sebelumnya saya pernah cerita tentang pasien yang didiagnosis PK (perilaku kekerasan) dikarenakan putus cinta. Yah, saya simpulkan seperti itu. Berdasarkan alloanamnesa dengan keluarga pasien, dikatakan bahwa awal mulanya yang menjadi stressor adalah, hubungan yang dilarang oleh kakak pihak wanita walaupun mereka sudah sama-sama suka. Hm..tragis ya.. tapi kalau mau dipikirkan secara jernih, memang kalau mereka tidak jodoh kan pasti g akan bersama, walaupun bukan kakaknya yang melarang, pasti ntar ada halangannya. Setuju kah? Tapi, ya namanya juga manusia, ada kalanya labil, ada kalanya antara pertimbangan dan nafsu menang nafsu, ada kalanya antara id dan ego/ super ego menang id, jadi ada kalanya pikiran seperti itu tidak muncul, tapi malah kekecewaan yang timbul. Mungkin sakit hati yang mendalam, kekerasan yang membekas, akhirnya berbuahlah gangguan pada jiwanya.

Waktu menceritakan kisahnya, aku melihat ibunya meneteskan air mata.. Argh.. persaan seorang ibu pasti sangat mendalam pada anaknya. Kemudian, saya diceritakan bahwa dia, sebut saja Mr. FBI (karena dia mengaku sebagai agen FBI, hehe..), saat ini telah menikah dan memiliki satu orang anak. Menikahi seorang janda yang belum beranak, saat jiwanya sedang stabil dan sedang tidak kambuh. Jiwa Mr. FBI ini masih sangat labil, jika dia merasa sedih sekali, senang sekali, atau sedang dalam keadaan capek, maka PK nya akan kambuh, dia akan marah-marah dan melakukan kekerasan lainnya. Tapi, taukah teman? Setelah itu.. dia akan sadar, lalu akan minta maaf dan sangat menyesalinya. Perbuatannya ini di luar kontrol akal dan pikirannya. Itulah bedanya antara orang yang masih sehat jiwanya dan yang sakit jiwanya, orang yang sehat seharusnya mampu mengontrol nafsu dan emosi melalui pertimbangan-pertimbangan yang baik sehingga segala tindakan dan perilakunya akan terkontrol. Selalu seperti itu perilaku Mr. FBI ini, marah-marah lalu minta maaf, jika kumat lagi, maka akan marah-marah lagi dan kemudian setelah sadar minta maaf lagi, dan seterusnya. Dia sudah sering bolak balik ke psikiater dan juga sudah sering rawat inap di rumah sakit ini.

Hm.. manusia tetaplah manusia, saat jiwanya sedang sehat, walaupun tampang preman, kelakuan preman, tapi ada satu sisi jiwa yang lembut..
Aku terperangah saat melihat Mr. FBI yang biasanya grasak grusuk tidak mau diam ke sana kemari jalan-jalan, dengan kesadaran yang sangat baik, tau situasi dan tau lokasi ini sedang curhat dengan salah seorang perawat laki-laki. Aku tak sengaja mendengar dan melihatnya menangis, sambil berujar, “saya ingin pulang, saya kangen anak saya, saya ingin nganterin dia sekolah TK, dia udah mulai masuk sekolah lagi” terenyuh hatiku melihat air mata yang mengalir dari matanya dan cukup terenyuh mendengar seorang bapak berkata seperti itu..hm..bayangkan teman, jika engkau pun melihatnya..
Kemudian Mr. FBI ini bercerita kembali tentang anaknya pada perawat tersebut saya tidak sempat merekam dengan jelas percakapan mereka.

Seorang laki-laki PK pun akan tersentuh jika mengingat anaknya dan dia sangat menyayangi anaknya. Hm.. pelajaran buat laki-laki lain yang jiwanya masih sehat, jadilah suami yang sayang keluarga dan jadilah ayah yang menyayangi anak-anaknya, jangan pernah menelantarkan mereka dan didiklah mereka menjadi anak yang baik..

*Begitu banyak hikmah yang bisa kuperoleh dari mereka, ‘pasien-pasien RSJ..’
Bisa dibaca cerita-cerita lainnya:
- kisah kasih dari bangsal RSJ
- lebih dekat dengan pasien RSJ
- gangguan jiwa tak selamanya hitam

Kisah Kasih dari Bangsal RSJ

Karena kami dibebasin berkeliaran di RSJ ini,  akhirnya, kami memutuskan untuk mengunjungi pasien di bangsal-bangsal lain. Mendengarkan cerita mereka dan bercengkrama dengan mereka. Mereka itu tidak untuk ditakuti, walaupun saya juga masih takut kalau ada pasien dari bangsal X, dimana isinya adalah pasien gaduh gelisah, takut aja kalo tiba-tiba dia bertindak impulsive dan mengancam, hehe.. pengamanan diri itu adalah yang utama, jadi saya masih suka menghindari bangsal tersebut.

2 hari pertama, kami hanya ngobrol dengan pasien laki-laki, kemudia kami bosan juga, akhirnya kami mengunjungi bangsal perempuan dan mencoba untuk ngobrol-ngobrol dengan mereka. Wow, lebih menyenangkan, lebih mudah berbaur dengan mereka. Dan mereka itu terlihat sekali simptom-simptomnya. Saya menemukan symptom baru, seperti halusinasi autoskopi dan echolalia, dan simptom-simptom lainnya sangat menonjol, seperti halusinasi auditorik, halusinasi visual, karena dia pun tampak hipervigilitas. Ada juga pasien yang sangat apatis, bahkan stupor, hanya dengan posisi yang sama. Ditegur, sama sekali tak menoleh. Jadi, kami hanya ngobrol dengan mereka yang mood dan afeknya masih bagus.

Kisah pertama, dan paling menarik

“dilarang menikah, jadi gila”
Seorang anak remaja berusia 17 tahun, bernama W. Berdasarkan alloanamnesis yang kami baca di statusnya, dia dilarang menikah oleh bapaknya, semenjak itu, tingkahnya aneh.
W ini, orang Jakarta, jadi bicaranya pun kaya orang Jakarta. Waktu ditanya, W kenapa di sini? “tidak tau, emak yang bawa, tadinya kan mau ke rumah saudara, terus tiba-tiba emak bawa ke sini” ini artinya, dia tidak tau kalo dia sakit. Sikapnya sangat mudah teralihkan, lagi ngobrol enak-enak dengan kita, tiba-tiba dia sering mengeluarkan kata, menyahut ucapan orang lain, dan juga memperlihatkan gerakan seperti meladeni orang lain. W ini sangat lucu sekali, berulang kali kami dibuatnya tertawa, saat teman sekelompok kami yang laki-laki datang, kebetulan cuma dia laki-lakinya di kelompok kami, W langsung malu-malu, dan berujar “ih..mirip X” siapa X? “pacar” hwaa.. spontan kita makin ngegodain dia.. Dia bilang, X adalah cinta pertama dan terakhir dia, g akan lumer. Gileeee..g waras aja bilangnya kaya gitu.. tapi, dia tetep terpesona dengan temanku ini, sampe tiba-tiba aja waktu kita lagi cerita-cerita yang lain, ujug-ujug dia berkata “ya ampun..sempurna banget..” he? Kenapa? Apa yang sempurna? Lalu dia menjawab.. “itu loh yang tadi..cowok yang tadi, sempurna banget. Masa kalian g melihat kesempurnaannya?” hweee.. W.. kamu terlalu waras, apa kita yang g waras ya? Pusing deh..

Kisah kedua

“saya ini model”
Namanya D, seorang perempuan setengah baya, sudah punya suami dan 2 orang anak. Kelihatannya kalau mendengar ceritanya, beliau ini korban kekerasan rumah tangga dan korban suami yang selingkuh. Ih..kelakuan laki-laki! Semoga saya tidak memperoleh suami yang seperti itu. Dia ini lucu banget, mulai dari caranya berbicara, caranya cerita, dia selalu senyum dan tertawa. Hm..apa ya ini namanya, bisa dibilang hiperthimi g ya? Pertama kali dia mendatangi kami, lalu berujar ke temenku yang Chinese, dia emang cantik, tinggi, putih banget, jadi emang sangat menonjol, “mba artis ya?” hehe.. kita senyum-senyum aja dengernya, terus kita ajak ngobrol-ngobrol, dan ibunya cerita banyak, diawali dari dia cerita kalau dia dan suaminya main selingkuh-selingkuhan, janjian buat selingkuh. Gilee..ada ya yang kaya begini? Serem aja.. Kemudian, dia tiba-tiba cerita kalau dia ditonjokin suaminya, tapi sambil senyum-senyum, afeknya sangat tidak sesuai, harusnya kan sedih ya. Terus dia bilang, kalau suaminya pergi dengan perumpuan lain, tetep menceritakannya dengan ekspresi senyum-senyum. Cerita yang dilontarkannya ini benar atau tidak, perlu di crosscheck dari pihak orang yang dekat dengan dia secara alloanamnesa, tapi kami tidak bisa melaksanakannya karena keluarga sedang tidak berkunjung, dan tidak sempat membaca CM nya.
Dan yang lucunya, dia ngaku seperti ini, “saya itu dulu tinggi banget, ya kurang lebih se mbak lah (sambil menunjuk temanku yang china itu), tapi karena suatu kejadian, tiba-tiba saya jadi pendek. Dulu saya cantik, saya juga model.” Kita Cuma mendengarkan dan mengiyakan, sepertinya dia punya waham kebesaran.

Kisah ketiga

“saya dinodai, mba.”
Itu adalah kata yang diucapkan oleh seorang perempuan remaja berusia 19 tahun. Tapi, dia mengucapkan tanpa terpasang mimik sedih pada mukanya dan tak ada suara kesedihan dalam suaranya. Afeknya tidak sesuai, dan moodnya juga tidak sesuai (parathimia). Dia bercerita sangat tidak jelas, tapi sedikit-sedikit bisa ketangkap dan terputus-putus, tapi masih bisa disimpulkan. Kemudian, beberapa saat lagi dia bercerita kalo dia belum kawin, tapi udah nikah. Dia udah punya suami, tapi suaminya belum mengawininya. Kurang lebih seperti itu. Apakah itu hanya sebuah halusinasi? Atau itu merupakan suatu kejadian traumatic dalam dirinya sehingga membuat dirinya terganggu jiwanya seperti itu, saya tidak tahu, karena butuh alloanamnesis dari keluarga. Kemudian, dia pun selalu membahas orang-orang yang di depannya lebih cantik dan lebih putih, padahal dia pun sangat cantik, tapi tetep merasa tidak pede. Kemudian akhirnya dia berujar, “mba emange aku ayu po?” tentu kita mengiyakan dan dia agak tidak yakin dengan jawaban kita. Hm.. perempuan, bersyukurlah akan karunia dari Allah dan sesungguhnya setiap perempuan itu cantik, jadi tidak perlu khawatir. Yang penting, percantiklah hatimu..

Kisah keempat

“saya ini tidak waras mba, awalnya karena pura-pura gila”
Ini cerita unik lainnya, tilikannya sangat bagus, dia tau kalau dia tidak waras, dia tau kalau dia ada di RSJ dan sedang diobati, dan dia ikhlas asal bisa sembuh. Gile kan nih orang. Waktu di Tanya, ibu udah lama seperti ini? “iya mba. Sejak MAN dulu. Awalnya karena saya pura-pura gila, eh jadinya keterusan begini. Dulu, saya ini mau dinikahin, tapi saya g mau, saya masih ingin sekolah, terus saya pura-pura gila aja. Saya juga g bisa kuliah jadi sarjana kaya kakak saya, kakak saya di IAIN dan adik saya di akper. Ibu saya yang nyuruh adik saya di akper, soalnya kakaknya gila seperti ini, jadi bisa ada yang rawat.” Wow ibunya, okeh bener. Dia ini sepertinya ingin sekali bisa kuliah, karena pertama kali, menyapaku, pertanyaan yang terlontar adalah “mba, sebenarnya enakan mana kuliah di bidang agama atau umum?” dia sepertinya tertarik dengan seputar pendidikan. Kemudian mulai dari itu, kita ngobrol lebih jauh. Ternyata dia udah punya suami, tapi bukan laki-laki yang dulu meminta menikah dengannya. Tapi, sekarang sudah tidak bersama lagi, dan suaminya sekarang sudah menikah dengan wanita lain, yang katanya sangat cantik sekali. Dia mengizinkan suaminya menikah lagi karena dia kasian dengan suaminya, sudah 2 tahun pisah ranjang karena dia sakit..apa gitu, tapi bukan sakit jiwa yang pasti, karena jatuh dari motor, terus tidak bisa jalan, kakinya luka, yah begitu deh, saya pun agak sulit mencernanya. Lalu, aku yang bingung sendiri, ini ibu kenapa sadar bener dan gda symptom yang muncul, terus ngapain ada di sini?? akhirnya saya pancing, “ibu pernah dengar suara-suara yang g berwujud” lalu dia menjawab, “pernah, suara suami saya, yang manggil-manggil saya” ternyata ada halusinasi juga. Hwaaa.. sepertinya beliau ini masih sayang dan masih menginginkan suaminya.
*tadi setelah ujian saya lewat bangsalnya dan bertemu dengan beliau, lalu dia memanggilku dan berkata, “mba, mau ujian kan? Saya do’akan ya dari jauh.” Wah.. terharu..walau jiwa dan pikirannya terganggu, tapi dia tidak sungkan mendo’akan, untuk hal apakah dia sadar atau tidak saat berkata seperti itu, wallahua’lam.. yang pasti saya sangat berterimakasih.. do’akan sekolah saya lancar-lancar saja ya bu.. dan semoga ibu bisa sembuh total dan bisa segera pulang ke rumah. Amin..

Hwaaa..
apa kesamaan dari empat kisah di atas?? Ada yang bisa menyimpulkan?

Sunday, October 10, 2010

Lebih Dekat dengan Pasien RSJ

sebenernya siapa sih yang jiwanya terganggu?
baca dulu yang ini.."gangguan jiwa tidak selamanya hitam"

Psikiatri merupakan stase yang berbeda dengan stase lainnya. Ada perasaan yang khas ketika berada di stase ini, begitu banyak cerita yang kuperoleh di sini. Pertama, adalah perasaan syukur yang luar biasa karena Allah masih melindungi ku dan memberikanku akal sehingga bisa membedakan mana yang nyata dan tidak. Kedua, stase ini sangat menghiburku, cerita mereka dan tingkah mereka sangat polos, tapi kepolosan mereka megungkapkan sebuah perasaan mendalam dalam dirinya, bukan kebohongan yang banyak dilakukan orang waras pada umumnya, kalaupun tidak sesuai dengan kenyataannya bukanlah karena dia ingin berbohong, tapi memang itu yang dipikirkannya. Ketiga, begitu banyak pelajaran yang bisa kuambil dari berbicara dan mengenal mereka. Mereka ada di sana dengan keadaan yang seperti itu bukan karena keinginan mereka, siapa yang mau gila? Tidak ada!! Pasti ada stressor yang mengawali kegilaan mereka itu dan stressor tersebut dapat berupa suatu peristiwa atau situasi yang harus diatasi oleh setiap manusia, mungkin saja stressor ini ulah orang lain, dan tentu saja ditambah dengan diri yang lemah, lingkungan yang tidak kondusif, dan adanya genetik yang mendukung sehingga ada beberapa orang yang tak sanggup untuk menghadapi stressor tersebut.

Ada sebuah kisah, tentang seorang anak remaja perempuan. Dia bercerita banyak kepada kami, walaupun tentu saja, cerita mereka tidak bisa kita percaya 100%. Tapi, satu yang bisa kusimpulkan, apa yang mereka ucapkan dan mereka ceritakan dilatarbelakangi oleh kejadian sebelumnya, walaupun itu sebuah khayalan mereka. Dia masuk ke rumah sakit karena tidak boleh menikah dengan orang tuanya, lebih tepatnya bapaknya, semenjak itu dia melakukan tindakan diluar kendali dan bicara sendiri. Dan dalam setiap ceritanya, dia selalu membicarakan tentang cinta, tentang laki-laki, tentang pacarnya, dia tidak pernah menyebut bapaknya, tapi dia masih menceritakan ibunya. Masih berhubungan kan, antara yang dibicarakannya dengan stressor yang melatarbelakangi sakitnya ini. Ada lagi, kisah seorang laki-laki yang didiagnosis PK (perilaku kekerasan), dia tiba-tiba mengamuk kalau sedang sedih sekali atau bahagia sekali, jiwanya labil. Dia bertingkah seperti itu, awalnya adalah karena dia larang dengan keras untuk mendekati perempuan yang dia sukai oleh kakaknya perempuan.

Penting sekali rasanya agar kita bisa menguatkan diri terhadap segala stressor yang memungkinkan jiwa kita labil. Kuncinya adalah kembali menyerahkan diri pada Allah, dan kembali meluruskan niat, bahwa apa yang kita lakukan itu adalah untuk Allah, jadi cobaan apapun akan terasa ringan dan meniatkan untuk ibadah. Dan juga hidup itu jangan terlalu ngoyo, terimalah dan syukuri segala pemberianNya..

*harus banyak belajar nih!! Semangat semua..bersihkan hati..bersihkan jiwa..dicuci pake byclin..hihi..

-091010-

Wednesday, October 6, 2010

Gangguan Jiwa tak Selamanya Hitam..

Hari pertama komuda di stase psikiatri..

Perlehatan sebentar setelah diborong stase sibuk..anak dan interna langsung..anak sangat disibukkan dengan tentiran dan kunjungan pasien, setiap hari bisa pulang sampe magrib bahkan aku pernah pulang sampe jam 8 karena ada tentiran dengan residen pembimbing sebelum ujian maju kasus. Kemudian di interna, sangat disibukkan dengan membuat laporan dan melakukan revisi. Setiap 2 hari sekali, membuat laporan kelompok satu dan membuat laporan individu satu, sedangkan kita 6 hari di interna. Belum lagi, kita anamnesis dan PF sendiri pasien kita tersebut. tapi, enaknya interna gda ujiannya. Hehe.. Dan akhirnya, sekarang di stase psikiatri. Santaaaaiiii.. hehe.. baru hari pertama sih. Kita dibagi menjadi 4 kelompook, masing-masing 5-6 orang. Oiya, kelompoknya juga acak dan g urut nim, jadi ada variasi teman, setelah selama ini hampir sekelompok dengan orang yang sama, merefresh diri dengan orang-orang baru. Kemudian dibagikan residen pembimbing selama seminggu ke depan dan supervisor penguji kami. Setelah ketemu, ternyata hari pertama kami dibebaskan, hanya disuruh mencoba untuk ngobrol dengan pasien di sana, tapi belum dibimbing, hyaaaa..kami bingung sendiri deh.. jadi ngobrol ngalor ngidul..bukannya mengarahkan untuk memunculkan simptomnya, kita malah yang terbawa cerita pasiennya, haha..

Pasien pertama yang kita ajak ngobrol, belum sampai kami memunculkan simptomnya, tiba-tiba dia sepertinya sudah tidak betah dan pamit ke depan sebentar. Tetapi, setelah itu tidak kembali-kembali, ternyata dia menuju kamar bukan ke depan. Haha.. kami ditinggal tidur.

Pasien kedua, senang sekali bercerita. Ceritanya panjang kali lebar.. dan yang dibahas adalah hal yang sama tapi muter-muter ngomongnya dan tak ada isinya sama sekali yang dibicarakannya itu. Sering memberikan nasehat dan mengajari kita apa yang dipahaminya. Dan saat kita mengiyakan segala pemikirannya yang menurutnya pasti luar biasa itu, dia sangat senang sekali, kemudian kami tertawa bersama, bahkan dia mengajak aku tos, hwehehe.. kutanggepin deh dengan tos jauh.. eh dia, protes, harus nempel tangannya katanya, terus kubilangin, “nggak, tosnya gini aja, dari jauh.” Alhamdulillah dia ngerti dan malah bilang, “Oh.. gaya baru ya? tos..”
Dia selalu menyebut-nyebut kecocokan dalam berkomunikasi, harus bisa saling mengerti. Kalo yang satu g cocok susah. Dan dia merumuskan ada 12 item, agar kita hidup lurus dan bisa mencapai tujuannya, kurang lebih 12 item itu adalah.. tidak berarti, berarti, arti, artine, artinya, tentu, omong, omong-omong, omongan, omongane, omongannya, … *satu lagi lupa, tapi ya tidak jauh dan masih mengulang menggunakan kata yang sama. Hehe.. saya g mudeng sangat, tapi pas kita ulangi kembali 12 item itu, dia terlihat sangat puas karena kita terlihat bisa mengerti dan paham apa yang diomonginnya, dan dia puas sekali bisa memberitahu kami sesuatu yang tidak kami ketahui. Sip, pak! Kami jadi tahu 12 item yang telah bapak rumuskan dengan baik.  Huft.. *semoga selama seminggu kami di sini, tidak ada perubahan dalam diri kami, dan kami tetap dapat membedakan antara yang real dan unreal, amin..

Gangguang jiwa itu tidak selamanya hitam, seperti yang kita temui dipinggir jalan, yang sedang mengamuk-ngamuk, atau yang berada di RSJ. Gangguan jiwa ini, abu-abu, kita pun bisa mengalaminya, saya pun mungkin pernah mengalaminya. Menurut PPDGJ, ada 3 syarat seseorang bisa disebut mengalami gangguan jiwa:
1. adanya gejala klinis yang bermakna, berupa: sindrom atau pola perilaku; sindrom atau pola psikologik.
2. gejala klinis tersebut menimbulkan penderitaan (distress), antara lain dapat berupa: rasa nyeri, tidak nyaman, tidak tenteram, terganggu, disfungsi organ tubuh, dll.
3. gejala klinis tersebut menimbulkan “disabilitas” dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsugnan hidup (mandi, berpakaian, makan kebersihan diri).
Bahasa lainnya, timbul hendaya (kemunduran dalam melakukan fungsi) dalam 4 aspek, yaitu: hendaya fungsi peran, hendaya fungsi social, hendaya fungsi perawatan diri dan hendaya fungsi waktu.
    
Yang membedakan, gangguan jiwa yang abu-abu tersebut akan menjadi hitam atau putih, dan hal tersebut didukung dengan mekanisme pertahanan jiwa yang kita miliki, seberapa besar kita bisa terlepas dari gangguan jiwa tersebut sehingga tidak terseret ke dalam zona psikosis, keadaan saat kita sudah tidak mampu lagi membedakan mana yang realitas dan yang non realitas. Nah, dan inilah yang kita jumpai keadaan hitam orang-orang yang mengalami gangguan jiwa yang kita lihat dijalanan atau bahkan di rumah sakit jiwa, karena mereka sudah tidak mampu lagi ada di dunia nyata dan berpikir real.

Seminggu di RSJ, semoga membuatku semakin peka melihat sifat dan sikap manusia yang sesungguhnya sangat abstrak dan sulit sekali untuk diidentifikasi dengan sebaik-baiknya..

Dan bersyukurlah, bagi kita yang masih bisa memebedakan mana yang nyata dan tidak, mana yang baik dan tidak, dan masih memiliki pikiran yang sehat. Maka, banyak-banyaklah berdo’a agar kita selalu diberi kekuatan dalam menghadapi segala cobaanNya dan sesungguhnya hanya Allah lah tempat kita kembali dari segala masalah, jadi tidak perlu khawatir hingga harus mengganggu pikiran kita.
 

Monday, October 4, 2010

[SumBar] "Sudut Sisi Keindahan sepanjangTeluk Bayur-Pesisir Selatan"




hm..sepanjang jalan antara Padang hingga ujung pesisir selatan memang indah..
hm..kali ini ujungnya baru nyampe Kambang..ke sananya Kambang pun pasti masih banyak sudut sisi yang indah yang dapat ditemukan..

ini diambil dari mobil, atau g menyengajakan diri untuk turun sebentar untuk mengabadikan view yang menurutku Subhanallah..luar biasa indah..
view ini gratis..tis..tis.. kalau pemerintah mau sebenarnya banyak sekali sudut-sudut yang bisa dilestarikan dan dijadikan objek wisata..

aslinya, jauh lebih bagus dari ini tentunya..jadi, ayoo kunjungi pesisir selatan..*promosi..hihi..

[SumBar] Padang




cuma menginjakkan kaki beberapa jam saja di Padang..
dan menyempatkan jalan-jalan di kotanya..

melihat sisa-sisa gempa yang lalu..
tapi, yang dijepret cuma kantor walikotanya aja, soalnya banyak ternyata bangunan-bangunan yang hancur gitu..jadi g mungkin turun dan motoin satu2..

moto bangunan dengan atap bagonjong..rumah khas minang kabau..karena g sempat ke rumah gadang, istana pagaruyuang..jadi, klo ada bangunan dengan atap bagonjong di padang, difoto aja deh.. nah ternyata itu adalah gelanggang olah raga kota Padang..sama masjid agung kota Padang yang sedang dalam pembangunan..

terus ke jembatan siti nurbaya..
baru tau kalo ada jembatan siti nurbaya..
kirain hanya dongeng, ternyata mpe ada jembatannya juga..

terus ke pantai padang juga..
haha..g bosen-bosennya ke pantai..di padang pun menyempatkan diri untuk ke pantai..
ternyata selama ini aku belum pernah merekam dalam otak wujud pantai padang, seperti baru ke sana..padahal sebenarnya dulu pernah..duluuuuuu...ntah kapan..haha..
pantai padang ini biasa aja, tidak seindah pantai di sepanjang pesisir selatan..tapi..satu yang kusuka dari pantai ini..OMBAK nya..ombaknya buesar banget..
*aku suka air..mulai dari air putih..air keran yang mengalir..air sungai yang mengalir..air hujan..air laut..gelombang air, ombak, dll..
mulai dari wujudnya, alirannya, mpe suaranya..
tapi yang kusuka air yang mengalir dan beriak, sehingga menimbulkan suara yang adem..

Saturday, October 2, 2010

Cerita tentang Seorang Anak

Sebut saja..Tema.. pasien anemia aplastik yang sebelumnya didiagnosa ITP, sejak 4 bulan yang lalu. Tema ini sudah sering bolak balik ke Rumah Sakit untuk diterapi.

Pertama kali aku berjumpa dengannya adalah saat hari pertama aku berada di stase anak, dan pertemuan terakhirku adalah Sabtu kemarin, bisa dibilang hari terakhir aku di bangsal, karena senin dan selasa udah ujian dan udah tidak ada jadwal ke bangsal lagi. Tema diperbolehkan pulang hari Sabtu siang. Pagi-pagi saat tiba di bangsal, aku langsung menengok tema, dan dia sedang dikursi lagi boboan dan infuse udah di lepas, memakai kemeja rapih pula. Setelah itu, kuhampirin tema yang sedang sendirian ini, bapaknya mungkin lagi beli makan, biasanya seperti itu dan makanan favorit tema adalah soto, hehe.. Dengan suaraku yang masih serak ini, kutanyakan ke tema, “tema ngapain ko duduk? Wah..infusnya udah dilepas nih..” tema cuma diem aja, dia emang pelit ngomong, hehe.. terus kutanyakan pertanyaan favoritku buat tema “tema, udah makan?” hihi.. dia emang jagoan klo soal makan. “udah..” jawabnya. “pake apa? Soto?” tapi tema menjawab, “nggak, pake ikan.” Lalu aku tanyain bapaknya, tapi tema hanya diam aja. Tau tidak, beberapa jam berikutnya setelah aku pergi kemana-mana, aku kembali lewat bangsalnya tema, dan apa yang terjadi, aku melihat tema lagi makan dengan lahapnya, hwehehe.. dasar tema.. padahal tadi dia bilang udah makan ikan, hihi..

Tema, pertama kali aku mendengar suara tangisnya yang menggelegar. Saat itu, dia lagi di BMP, untuk melakukan pemeriksaan penyebab penyakitnya. waktu itu, aku hanya bertemu bapaknya. Ibunya di dalam menemani tema. Awalnya, aku dan beberpa teman sudah menunggu tindakan BMP ini, dan ingin ikut masuk untuk melihat prosesnya, tapi ternyata kami keduluan teman yang lain, jadi hanya bisa mendengar tangisannya saja. Selain itu, mencoba buat ngobrol dengan bapaknya. Dari anamnesis pertama dengan bapaknya, aku tau kalau tema ini didiagnosa ITP sebelumnya, udah 4 bulan yang lalu, dan sebelumnya juga pernah dilakukan tindakan BMP, tapi tidak ada hasilnya. Tema ini udah dua kali ke RSDK untuk terapi, selain itu di rumah juga dibekelin obat yang diminum tiap hari, ternyata dikasih steroid untuk meningkatkan pembentukan sel trombositnya. Dulu, tema trombositnya rendah sekali, datang dengan keluhan memar-memar, lemes, dan dicek trombositnya rendah sampai 3000. Penggunaan obat jangka panjang ini membuat wajah tema mengalami perubahan, moon face klo bahasa kedokterannya. Kata bapaknya dulu wajahnya tidak seperti itu. Hanya sejak sakit saja.

Perawatan saat ini, tema tidak diberikan darah sama sekali. Tapi, berdasarkan CMnya waktu awal-awal, tema diberikan PRC,TC, PRP, dan satu lagi aku lupa. Pemberian transfuse ini baru dilakukan atas indikasi, jika trombosit kurang dari 20000 tanpa perdarahan atau lebih dari 20000 dengan perdarahan.

Aku memberikan perhatian lebih, karena penasaran dengan penyakit ITP. Selain itu, ini adalah pasien non infeksi yang aku baca statusnya pertama. Anak ini lucu banget, pipinya keras banget dan sangat tembam. Kalo dipegang juga diem aja, hehe.. tema ini juga salah satu pasien yang hanya ditemani bapaknya, ibunya jarang sekali kelihatan, cuma saat di BMP aja ibunya datang, selama hampir 2 minggu setelah itu tidak pernah tampak batang hidungnya. Aku pernah bertanya pada tema, “tema, ibu mana?” dan tema menjawab “kerja” oh..hehe.. aku ingat, waktu hari pertama ngobrol dengan bapaknya, aku sempat bertanya, pekerjaan bapaknya, katanya beliau seorang buruh serabutan. Mungkin, saat ini sedang tidak ada kerjaan, makanya bisa menemani tema full di Rumah Sakit, kalau tidak aku g bisa ngebayangin, kasian sekali tema sendirian. Oia, tema ini anak satu-satunya. Hari sabtu, beberapa hari setelah Tema akhirnya diagnose bergeser ke anemia aplastik, Tema dikatakan sudah boleh pulang. Dan tau kah kalian? Waktu ditanya tema mau pulang? Dia tak mampu untuk menahan senyumnya. Terlihat sekali bahwa dia senang. Betul, di rumah sakit pasti jenuh sekali, tidak bisa bebas bermain, tidak bisa ngapa-ngapain, dan hanya duduk dan tiduran di atas kasur. Waktu awal-awal, Tema punya teman di tempat tidur sebelah, seorang anak yang sedang menjalani perawatan terapi rutin untuk leukemia, sebut saja Unyil. Tapi, unyil ini udah lebih dulu diperbolehkan pulang, sejak saat itu, Tema sendirian. Unyil ini juga selalu ditemani kakaknya, jadi pasti rame sekali di kamer itu dulu. Kemudian, saya sapa bapaknya Tema, dan menanyakan kabarnya, dan juga berita gembira bahwa Tema sudah boleh pulang, bapaknya pun tak sanggup menyembunyikan senyumnya waktu itu. Ah..saya senang melihatnya.. tapi, kemudian bapaknya berkata, “tapi hanya sebentar kok mba, 4 hari lagi harus ke sini lagi, ambil obat dan perawatan.” Ho.. kesenangan mereka hanya sesaat. Huft.. Semoga cepat sembuh Tema!!

Hari Selasa, hari terakhir aku di bagian anak, waktunya ujian berlangsung. Setelah selesai, rencananya kami ingin bertemu dengan pasien yang kami majukan untuk kasus ujian, sebut saja Rara. Tapi, ternyata dia sedang tertidur, jadi kami tak sempat pamit dengannya, seorang anak perempuan yang terlihat sangat ceria sekali dan sangat akrab dengan ibunya, bagaikan teman yang sedang bersenda gurau saja, senang sekali melihat mereka. Akhirnya kami memutuskan pulang tanpa membangunkan Rara lagi. Dan kami terkejut, bukannya bertemu dengan rara justru kami bertemu bapaknya Tema lagi. Argh..dia kembali dirawat, huft..sedih liatnya. Dan kami sapa bapaknya, “loh pak, kok udah dirawat lagi?” “iya, mbak. Cuma bentar aja di rumah.” Kan belum 4 hari padahal. Argh..yang sabar ya Tema. Sambil pulang, kami lewat ke bangsalnya Tema, “Tema..” tak lupa kami menyapanya, tapi ternyata dia lagi teriak-teriak menangis, baru sekali datang, masih berpakaian rapih. Haha.. suaranya kenceng banget, kalau udah ada suara tangisan sambil teriak-teriak, kami udah tau aja kalau itu Tema, haha..gemes deh..

Hm..kangen sekali ingin mampir ke bangsal anak dan melihat perkembangan kemajuan mereka. Padahal letaknya sebelahan dengan interna, tapi peraturan tak tertulis yang mengatakan bahwa harus mengenakan jilbab putih, selalu menggagalkan kami untuk berkunjung. Cepet sembuh ya adek-adek.. dan semoga setelah ini kalian bisa bermain-main lagi..
*berilah ketabahan dan kesembuhan pada mereka ya Allah..amin..

Mereka, yang kucintai..

Bismillah..

Aku sayang mereka..

Tak terasa, kurang lebih udah 2 tahun aku bersama mereka semua. Mereka selalu mengisi minggu-minggu ku lebih berwarna. Keceriaan, kebersamaan, tertawa, kekesalan, kepenatan pun ku jumpai bersama mereka. Tak mengelak, aku sering juga marah dan ugal-ugalan menghadapi kalian, tapi aku sayang kalian. Jika sudah tak tertahankan lagi, jika aku sudah benar-benar cape, dan kalian tidak mau dikasih tau, kalian ini sangatlah menyebalkan, tapi lebih banyak menyenangkannya dibandingkan itu semua. Lebih banyak sikap manis yang kalian tunjukkan, lebih banyak senyum yang keluar dari bibirku saat bersama kalian.

Begitu banyak kenangan kita rajut bersama, begitu banyak memori tentang kalian memenuhi sisi hipokampusku bahkan otak depanku. Kenangan saat kita ke MAJT bersama, bagaimana repotnya membawa kalian yang masih kecil, yang bertingkah macam-macam dengan jumlah yang lumayan banyak, sungguh sangat lelah. Suara ini rasanya habis berteriak, “hati-hati!” “jangan kemana-mana” “di sini aja” “hei..jangan ke sana” “ayo jangan lari-lari” dan sebagainya. Raga ini rasanya sudah kehilangan rasa. Lelah. Anak orang yang harus kami jaga dengan baik, berasa rusuh dan semrawut. Tapi aku sangat senang saat itu. Mereka telihat sangat bahagia dan antusias, menaiki menara, melihat-lihat museum, melihat kota Semarang dengan teropong. Jika aku tidak membawa kalian saat itu, mungkin sampai saat ini aku masih belum menginjakkan kakiku di menara MAJT, hehe..

 Saat itu, banyak sekali jumlah mereka. Dan aku tahu, setelah itu, mereka pun berguguran. Satu per satu batang hidungnya makin tak tampak. Dan seiring waktu bermunculan anak-anak baru yang lainnya. Aku kehilangan Elang sejak saat itu, seorang anak yang sangat kukagumi, seorang anak yang ringan tangan dan gemar membantu. Dengan senang hati, tiba-tiba dia mengangkut barang bawaan kami. Subhanallah. Terima kasih Elang. Saat itu, mereka masih imut-imut, aku ingat bagaimana saat itu seorang anak bernama Ridho, anak kecil yang blm sekolah(atau TK 0 kecil, saya lupa), rambutnya masih panjang menjuntai dan keriting, lucu sekali, dia sesalu nempel dengan Shalsa waktu itu, sehingga mereka pun selalu disatukan. Ridho adalah sepupu Shalsa. Dia malas banget untuk belajar mengaji. Tapi, sekarang dia rajin datang, tanpa perlu lagi untuk disuruh.

Al Kausar merupakan tempat bersejarah buat kami, saksi mati kebersamaan kami. Intensitas yang rutin ini membuat kami semakin akrab. Dan aku sendiri memang lebih akrab dengan anak-anak perempuannya karena mereka mengaji terpisah, yang laki-laki dengan mas-masnya, yang perempuan dengan mba-mbanya, dan sudah bisa ditebak, perempuan lebih banyak jumlahnya, hehe.. dan repotnya, mereka tidak mau kalo disuruh ngaji dengan mas-masnya, malu sepertinya. Baguslah, sejak kecil sudah punya rasa malu terhadap lawan jenis, semoga besarnya mereka tetap bisa menjaga sikap dengan lawan jenis.

Terakhir adalah ketika puasa, membawa mereka untuk mengikuti lomba yang diadakan oleh ROHIS kampusku, diadakan di sebuah panti di Semarang. Argh..membawa mereka keluar dari sarangnya adalah sebuah kerepotan tersendiri, anak orang. Sebelum berangkat, ibu salah seorang anak ikut mengantar ke tempat ngumpul, Al Kaustar, dan ibunya tampak khawatir sekali, dan kami beri nomer hp salah satu diantara kami, kalau sewaktu-waktu beliau ingin menghubungi. Hehe.. kami maklum sekali kalau mereka khawatir dengan anaknya. Lalu, waktu mereka ditanya ingin ikut lomba apa? Hampir semuanya serentak menjawab “lomba mewarnai”. Haduuuu.. piye to? Kok gda yang mau ikut lomba tilawah, lomba cerdas cermat, azan, atau menggambar. Kalau kita ajak buat ikut lomba yang lain lagi, pada geleng-geleng, maunya ikut lomba mewarnai aja. Akhirnya, dengan beberapa dorongan ortu, shalsa mau ikut lomba tilawah, kemudian ivan dengan senang hati memilih lomba azan. Alhamdulillah mereka menang, Shalsa juara 2, kalo ivan aku lupa, kalo g salah si juara 3. *semoga g salah.

Lama, sejak itu, kami liburkan mengaji, sampai setelah lebaran. Dan baru masuk seminggu ini. oalah, aku kira udah dari minggu2 yang lalu masuknya, dan aku sama sekali emang g pernah datang, secara setiap hari pulangnya udah sore menuju magrib. Dan sekarang Alhamdulillah pulang cepet, jadi bisa meluangkan waktu buat ketemu mereka lagi. Seperti biasa, jumlah mereka mengurang banyak, masih awal-awal mungkin ya..

Argh..ntah kapan lagi aku bisa berkumpul bersama kalian lagi..mungkin hari ini adalah yang terakhir..tapi, tidak ada yang memastikan, bisa jadi besok-besok aku masih longgar dan bisa mendedikasikan waktuku buat kalian..semoga..amin..

Baik-baik selalu ya..tetep rajin mengaji, dengan mbak-mbak yang baru..
Hwaaa..aku akan kangen kalian..

[Palembang] "Musi-Ampera"




jembatan ampera di malam hari sepertinya lebih cantik..
sayang malamnya hujan..

Friday, October 1, 2010

[SumBar] "Desaku yang Kucinta.."


ini sawah sepupuku..hwaaa...asiknya..tapi sayang lagi g ditanam padi..

inget lagu jaman TK-SD..
judulnya desaku yang kucinta..

desaku yang kucinta..
pujaan hatiku..
tempat ayah dan bunda..
dan handay taulanku..

tak mudah kulupakan..
tak mudah bercerai..
selalu kurindukan..
desaku yang permai..

*persis kek desaku yang satu ini..lokasinya di pesisir selatan..desa taman, tuik, dan koto gunuang..kabupaten batang kapas.. klo bahasa aslinya si bilangnya batang kapeh..hehe..