Tuesday, November 30, 2010

Sakit Gila No.11: Gila Bayi!!

Haha..Asli itu nomer ngarang abis..hehe.. :)

Ini adalah efek dari abis ketemu ponakan nan lucu dan imut-imut itu. Bikin kangen luar biasa. Kangen senyumannya yang selalu diberikan saat bangun tidur, kangen nemenin main, kangen ngayunin dia saat tidur di ayunan kain buatan ayah, kangen denger teriakannya,  kangen denger tangisannya, kangen denger ocehan tak keruannya, kangen pelukannya, kangen buntelan yang tidur dipangkuanku, kangen megangin saat dia leloncatan, kangen makein baby oil, minyak telon, bedak, pampers, baju ma celananya, kangen ikutan mainan air pas mandi, kangeeeeenn kamu adekku sayang..

Haha..Parah..




Gila Bayi!!

Awas!! Waspadalah!! Hati-hati akan penyakit menular dan mewabah saat ini!! Penyakit yang tidak disadari, tiba-tiba saja muncul setelah bertemu, mencium, dan memeluk bayi. Tidak lain tidak bukan..  sakit Gila Bayi..

Penyakit apaan ini..

Penyakit ini menyerang banyak orang, terutama wanita yang sudah melihat dan bercengkrama dengan bayi, baik itu bayi sendiri ataupun bayi milik orang lain. Bahkan wanita yang dulunya tidak pernah berpikiran tentang anak sekalipun, jika telah menyentuh bayi, maka akan terserang penyakit ini. Mereka menjadi haus akan keberadaan anak-anak.
Cobalah sentuh, rasakan kehangatan dan kelembutan bayi yang baru dilahirkan, maka penyakit ini akan kambuh dan merasuk dalam jiwa. *lebay...

Kalau berdasarkan teori yang saya baca dari buku  “the Female Brain” karya Louann Brizendine, hal ini dikarenakan adanya suatu perubahan yang terjadi pada otak dan terbentuknya realitas baru. Kenapa bisa terjadi seperti itu?
Bau harum kepala bayi sendiri menghadirkan feromon yang dapat merangsang otak  perempuan untuk menghasilkan ramuan cinta yang ampuh, yaitu oksitosin, sehingga menimbulkan reaksi kimia yang membangkitkan rasa gila bayi.

Jadi, hubungan sebab akibatnya seperti ini..

Dengan memeluk dan mencium kehangatan sosok bayi, ini menciptakan feromon dalam tubuh, yang mana keberadaan feromon ini dapat merangsang otak agar tubuh menghasilkan oksitosin, hormon yang dapat merangsang suatu mekanisme menyenangkan, sehingga timbulah rasa cinta yang luar biasa pada bayi ini, mungkin hingga tergila-gila pada bayi.

*
Haha..
Maafkan kalau saya rada aneh..
Efek belajar jiwa, g ngerti-ngerti.. hihi.. :)

Benarkah Wanita Tidak Bisa Memasak?

“saya tidak bisa masak”

Cukup banyak wanita yang berujar seperti itu. Salah satunya adalah ibu saya. Ibu adalah seorang anak yang dulunya tidak bisa memasak sama sekali, berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain, dimana sangat jago dalam memasak. Dan memanglah begitu ibu saya, sangat malas jika disuruh memasak. Dia lebih senang untuk mengurusi rumah dibandingkan mengerjakan pekerjaan seperti memasak ini. Dia  tidak pernah ingin belajar memasak saat kecilnya. Tetapi ternyata, setelah beliau menikah, tidak ada kata selain, “masakannya sangat enak!” ibu sangat jago memasak, walaupun kata ibu, ibu bisa masak asalkan untuk kalian saja, kalau untuk orang lain, ibu tidak bisa.

Itu pula yang teman saya katakan, “aku bisa masak karena ada suamiku yang mau memakannya, kalau bukan dia, aku pun tidak mungkin bisa memasak.” Padahal dulunya teman saya ini, keukeuh sekali bilang bahwa dia tidak bisa masak. Saat dilamar pun dia mengatakan bahwa dia tidak bisa memasak. Tapi buktinya setelah menikah, 2 kali saya merasakan masakannya, rasanya sangat mantab!! Saya jadi teringat ceritanya saat dulu kala, ketika dia bercerita untuk menggoreng saja dia merasa kesulitan, tapi sekarang dia menjadi seorang wanita yang pandai sekali memasak. Hebat!

Soal rasa, itu penyesuaian lidah menurutku. Ibu pun masakannya kadang tidak enak, kadang hambar, kadang biasa-biasa aja, tapi tidak jarang masakannya luar biasa enak. Kalau masakan ibu sedang spesial, maka saya akan berkata, “ibu, masakannya enak sekali” dan ibu akan menjawab, “ini karena ibu masaknya dengan kasih sayang”

 Yup, betul. Jika kita membuatnya dengan penuh cinta dan keikhlasan maka akan terpancar pada rasa masakannya. Sepertihalnya juga orang yang hatinya tulus dan penuh cinta, maka akan terpancar pada sikapnya.

Ibu pernah berkata padaku, bahwa jika anaknya meminta, maka ibu akan berusaha dengan keras untuk memenuhi pintanya. Saat aku ingin sate padang, ibu tidak sampai hati, ketika aku pulang beliau membuatkannya untukku. Padahal sebelumnya, ibu keukeuh sekali tidak ingin membuatnya, beliau sangsi karena sebelumnya, beliau belum pernah membuatnya dan dirasa terlalu ribet, udah gitu cape-cape buat,  gda yang makan. Tapi, ternyata dengan kemauan dan keinginan yang kuat demi rasa sayangnya pada anaknya, beliau berhasil membuatkannya untukku, dan menurutku, itu adalah sate padang terenak yang pernah kucicipi. Sate mak syukur..lewaaaat..hehe..

Masih belum percaya kalau wanita pasti bisa masak?

Ini dibuktikan lagi dengan pernyataan temanku, yang menurutku dia adalah orang yang hidupnya sangat glamour. Orang-orang yang sangat akrab dengan salon kecantikan beserta segala perawatan tubuh lainnya, dan juga segala ekmewahan lainnya. Tapi, dia bercerita banyak hal pada kami tentang kemampuannya memasak. Dia memberikan banyak resep masakan yang sering dia masak. Dia pun bercerita tentang ibunya. Dulu sama sekali tidak bisa masak, bahkan setelah menikah dengan ayahnya. Tapi, lama kelamaan, mau tidak mau, seorang istri harus bisa memasak, tidak mungkin kalau harus beli makanan setiap hari, apalagi saat-saat dimasa krisi perekonomian keluarga, sehingga dibutuhkan keterampilan ini. Dan akhirnya, ibunya pun belajar untuk memasak agar lebih menghemat pengeluaran.

Belum menikah pun tetap bisa memasak..

Akhir-akhir ini, amat sangat banyak temanku yang ternyata dalam memenuhi makanan kesehariannya adalah dengan membuat lauk sendiri. Saya masih ingat, dulu saat kami masih di semester awal-awal, bahwa memasak adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki seseorang. Hanya segelintir orang yang sanggup melakukannya. Salah sautnya adalah seorang wanita anggun yang kami kagumi dan terlihat amat sangat dewasa, bahkan kami memanggilnya ‘mami’. Tapi, ternyata sekarang semakin terbongkar semua keahlian teman-temanku yang lainnya, mereka semua ternyata rata-ratahampir  bisa memasak bahkan masaknya jago-jago, tidak tanggung-tanggung masakan western pun mereka bisa. Dan ntah kenapa saya senang menanyakan resep-resepnya sambil berujar dalam hati, pengen juga bikin. Tapi, tidak sekarang. Belum ada kemauan. Hehe..

Intinya, jika ada kemauan dan keinginan untuk mencoba dan berusaha. Maka, insyaAllah segala sesuatunya itu bisa dilakukan. Maka, para wanita yang saat ini masih ‘belum ada kemauan untuk memasak’ (saya tidak berkata tidak bisa, karena saya percaya semua wanita pasti bisa memasak), jangan khawatir, jika keadaan mendesak, kita pasti bisa memasak!! Hoho..


*sebuah mekanisme pertahanan jiwa yang terbentuk pada diri penulis..haha..

Saturday, November 27, 2010

Pentingnya Bermain Untuk Anak-Anak..

Bermain..adalah kegiatan anak-anak untuk merangsang dan menstimulasi otaknya. Jadi, biarkan anak anda bermain sesuai dnegna keinginannya dan sesuai dengna keingintahuan mereka. Jadi, jangan paksakan anak anda bermain sesuatu, cukup rangsang mereka utnuk bermain dan biarkan secara alamiah mereka yang menentukan permainannya.

Begitulah saya mengamati ponakan saya yang umurnya sudah jalan 6 bulan. Dia sudah bisa memperhatikan suara, mengenal benda, dan penasaran dengan apa yang dilihat dan ditemuinya. Masalah permainan sangat tidak sulit, tidak perlu membelikan mainan bagus untuknya, cukup mainan-mainan yang membantu menstimulus perhatiannya atas suara, permainan yang bisa dipegang olehnya karena genggaman tangannya sudah mulai kuat saat itu dan reflek menggenggamnya masih sangat kuat.

Permainan dilakukan untuk membantu gerak kasarnya. Dalam hal tengkurep, duduk tanpa dipegangin, berdiri dengan berpegangan, berdiri tanpa dipegang, berdiri sendiri, berjalan, dan berlari. Permainan pun dilakukan dengan duduk, karena dia sedang dalam pembelajaran untuk duduk sempurna tanpa jatuh, agar dia betah duduk sehingga dapat menstimulus proses pertumbuhan motorik kasarnya. Permainan yang dilakukan dengan duduk, bisa dalam bentuk apapun, contohnya kalau ponakan saya diaksih plastik-plastik atau kertas dan membiarkan dia bereksperimen sendiri mencari tau apa yang diinginkannya dari plastik-plastik dan kertas tersebut. Permainan pun dilakkukan untuk membantunya dalam pembelajaran merangkak, misalnya memberikan boneka atau apapun yang mengalihkan perhatian mereka dan agak jauh dari jangkauan sehingga dia ingin meraihnya dan merangsang keinginannya untuk maju. Ponakan saya ini sangat lucu sekali ketika dia ingin maju merangkak, dan selalu gagal, karena memang belum masanya, tapi dia sepertinya sudah bersemangat sekali untuk merangkak terus dan terus, tapi akhirnya dia cuma terjatuh dan kembali terlentang, lalu dia berusaha untuk kembali tengkurap dan mencoba lagi tapi gagal lagi dan mencoba lagi, tapi gagal lagi, dan seterusnya. Yang sudah bisa dilakukan baru guling-guling, dan dia senang sekali guling-gulingan, kalau tidur harus diperhatikan dan harus diberikan pengaman, karena anak umur 5-6 bulanan ini lagi aktifnya bergerak dan berputar-putar, sehingga sangat mungkin untuk perpindahan posisinya sangat cepat, seperti ponakan saya, awalnya dimana, bangun-bangun posisinya udah berubah dan sangat jauh tempatnya, haha..bahaya bener emang. *hebat perjuanganmu nak! Dia cepat sekali belajarnya, belum 6 bulan duduknya pun sudah sangat baik, hm..80% lah, karena masih suka tidak seimbang dan terjatuh. Keterampilan motoriknya sesuai dengan anak seusianya, bahkan tergolong cepat. Walau masih jalan 6 bulan, dia sudah ingin diberdirikan, memang belum menapak, baru jinjit dan masih sangat lemah kakinya, jadi saat bermain dia selalu ingin diposisikan lurus terus kakinya, yaitu jadinya seperti loncat-loncat. Ini yang selalu dia inginkan, diberdirikan sambil diloncat-loncatkan. Haha..kamu belum waktunya berdiri, nak.. sabar ya! insyaAllah kurang lebih umur 8 bulanan baru bisa diberdiriin dengan baik, sambil dititah-titah. *saya agak sangsi, sepertinya ponakan saya akan sudah bisa dititah-titah sebelum usia itu. haduuu.. dia terlalu aktif.

Permainan juga dapat merangsang dan menstimulus tumbuh kembang lainnya. Bermain ini sangat penting bagi anak. Berdasarkan website IDAI yang say abaca, ada beberpa peran bermain bagi anak, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Aspek fisik, dengan mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat.
2. Aspek perkembangan motor kasar dan halus, hal ini untuk meningkatkan ketrampilan anak
3. Aspek sosial, anak belajar berpisah dengan ibu dan pengasuh, anak belajar menjalin hubungan dengan teman sebaya, belajar berbagi hak, mempertahankan hubungan, pemecahan masalah, perkembangan bahasa dan bermain peran sosial.
4. Aspek bahasa, anak akan memperoleh kesempatan yang luas untuk berani berbicara. Hal ini penting bagi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan memperluas pergaulannya.
5. Aspek emosi dan kepribadian. Melalui bermain, anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya. Dengan bermain berkelompok anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang dimiliki sehingga dapat membantu pembentukkan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga diri.
6. Aspek kognisi. Pengetahuan yang didapat akan bertambah luas dan daya nalar anak juga bertambah luas, kreativitas, kemampuan berbahasa dan peningkatan daya ingat anak.
7. Aspek ketajaman panca indera. Dengan bermain anak dapat lebih peka pada hal-hal yang berlangsung di lingkungan sekitarnya.
8. Aspek perkembangan kreativitas. Kegiatan ini menyangkut kemampuan melihat sebanyak mungkin alternatif jawaban. Kemampuan divergen ini yang mendasari kemampuan kreativitas seseorang.
9. Terapi. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengubah emosi negatif menjadi positif dan lebih menyenangkan.

Jadi, ayoo ajak adik, ponakan, anak, anak tetangga, cucu, cicit, dsb anda untuk bermain.. :)

[Simbiosis Mutualisme] Orang Utan vs (H)Utan

“Jaga, lindungi dan lestarikan hutan kita!”

*Kaya pernah denger..hehe..slogannya pelestarian hutan bukan si..
Kalau sepemahaman saya, kita memang harus melindungi hutan, sebab hutan merupakan sumber kehidupan bagi makhluk yang ada di dalamnya maupun manusia yang menikmati hasilnya. Jika hutan rusak, maka ini akan berefek pada makhluk yang ada di dalamnya, salah satunya orang utan yang semakin langka saja bahkan nyaris punah. Kalau hutan rusak, dimana lagi mereka hidup? Kalau hutan rusak, apa lagi yang akan mengontrol air di muka bumi ini? kalau hutan rusak, apa lagi yang menyeimbangkan mekanisme alam ini? kalau hutan rusak, lalu kehidupan berikutnya apa kabar? Kalau hutan rusak, adalagikah kekayaan alam yang bisa menggantikannya?

Tapi, setelah saya mengunjungi penangkaran orang utan di Borneo dan membaca brosur penyelamatan orang utan Borneo, jadi tau kalau keberadaan orang utan pun sangat menentukan keberadaan hutan di bumi ini. Hutan pun butuh orang utan. Nah lo..kok bisa? Baru tau kalo hutan dan orang utan ini saling melengkapi. Kalau saya belajar biologi waktu SMA dulu sih jadinya bisa tergolong ke dalam simbiosis mutualisme gitu deh. Hehe..

Selama ini, saya hanya tau hubungan sebab akibat yang seperti ini: “jika hutan terlindungi, maka orang utan akan lestari”.  Tapi ternyata ada juga pemikiran lain, jika 2 premi “jika hutan terlindungi” dan “maka orang utan akan lestari” posisinya kita balik, akan menjadi sebuah hubungan sebab akibat baru, berupa: “jika orang utan terlindungi, maka hutan akan lestari”. Hebat ternyata hubungan diantaranya. Akhirnya, ujung-ujungnya terjadi lingkaran kehidupan yang tak terputuskan dan semuanya saling menyambung. *jangan-jangan hanya saya saja lagi yang baru tau kenyataan ini.  Saya memang kurang update, hehe..

Begini teorinya:
Menurut brosur yang saya baca, jadi orang utan ini dianggap sebagai hewan penyemai biji di hutan. Karena orang utan ini suka memakan buah dan biji-bijian, sehingga biji-biji tersebut akan berjatuhan ditempat-tempat yang dia lewati dan memang mereka ini paling suka pindah-pindah antar pohon bukan? Dari biji-biji yang berjatuhan  inilah nantinya akan menjadi benih-benih baru untuk pohon-pohon baru yang tetap menjaga kelestarian hutan. Sehingga kita pun harus menjaga keberadaan orang utan di hutan tempat tinggalnya agar mamapu menjaga kelestarian hutan juga. Jadi, kalau orang utang punah, hutan pun terancam punah, semakin sering ditebang, tapi tidak ada lagi hewan yang membantu menyebar biji, menyemai benih secara alami lagi, maka hutan akan semakin terancam, hutan pun semakin lama semakin punah, tanpa ada penanaman hutan kembali secara alami yang dilakukan oleh orangutan ini. Kalau hutan punah, kehidupan makhluk di dalamnya terancam juga, mereka kehilangan tempat tinggal dan sumber kehidupannya, begitu juga manusia akan berangsur-angsur mendapatkan efek hilangnya hutan, cuaca yang semakin kacau, banjir yang tak lagi terserap, sumber tumbuhan untuk kehidupan semakin langka, dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, ayooo.. Save our world.. Save the orangutans..

Jadi, kalau gini, lindungi hutan atau lindungi orang utan yang bener?
Hm.. lindungi dua-duanya dong ya.. hihi..

Friday, November 26, 2010

Dari tukang parkir hingga supir bis..

Beberapa hari yang lalu, saya menonton sidak yang temanya retribusi parkir. Saya pun jadi ingin membahas tentang parkir. *mumpung berita juga lagi hot hot nya masalah parkir di ibu kota. Tapi, saya ingin membahas khusus ke arah tukang parkirnya dan segala kesemena-menaan yang lainnya, tentang pengalaman-pengalaman indah antara diriku dan dirinya. Tapi, saya tidak membahas dari segi hukum, cukup dari sudut pandang sosial aja.

Saya ini memang orangnya agak mudah terpancing untuk menonjolkan ketidaksukaan saya akan sesuatu, sebenernya ingin menegur langsung, tapi saya tidak cukup berani untuk melakukannya, tapi kadang saya memiliki keberanian itu lo. Akhirnya saya hanya bisa lebih sering menyindir secara tidak langsung, semoga mereka sadar dengan sindiran yang kuberikan dan mau berubah.

Semuanya pasti sering parkir dan diminta bayaran oleh tukang parkir dadakan yang ada di sana. Misalnya saat ke warung, beli pulsa, beli makan di tempat makan, dsb. Kadang memang diberikan tempat untuk parkir dan kita pun membayarnya, tapi kadang mereka itu sengaja saja membawa pluit dan berlagak mendatangi kami untuk menagih uang parkir, padahal saat kami markir, mereka entah kemana, eee..tau-taunya saat kita pergi, mereka sudah stand by dengan pluitnya itu sambil menggerakkan tangannya, tapi setelah kami kasih uangnya, mereka kembali menghilang ke mangsa-mangsa berikutnya. Ya ampuuuuun.. saya paling kesal dengan hal itu. Benar-benar tidak suka dengan kelakuannya. Okehlah, saya akan membayar atas jasa tempat (emang itu tempat punya mereka ya?) dan jasa atas bantuannya memarkirkan dan membantu dalam memeberikan jalan, misalanya saat nyebrang. Dengan sangat senang hati sekali saya sukarela memberinya, bahkan kalaupun seharusnya tidak ada retribusi parkirnya, ikhlas sekali saya ngasihnya. Tapi, yo kalo cuma numpang mejeng n nampang n menengadahin tangan sambil tiup-tiup pluit kok piye gitu.. Saya katakan dengan tegas, saya sangat tidak suka!! Saya anggap mereka itu sangat tidak bertanggung jawab, hanya mau menagih hak saja (hm..itu pun kalau bisa dibilang hak). Spontan saya akan kesal kalau diperlakukan seperti itu. tergantung emosi saat itu, kalau lagi stabil, maka saya akan diam sambil mengelus dada saja, kalau agak labil tampangku pasti langsung cemberut, dan kalau sedang kesal berlipat-lipat saya bisa negor tu bapak, “pak, bisa disebrangin?”, kalau bapak parkirnya udah ngilang aja, bisa marah-marah sendiri saya. Haha…

Ini juga terjadi pada tindakan kesewenangan yang dilakukan orang-orang lainnya (kaya g pernah aja berbuat kesewenangan, hehe..). Contoh lainnya lagi, orang ngerokok. Beuh..ini ni sangat menyebalkan. Ngerokok seenaknya di tempat umum. Sangat merugikan banyak orang. Kali ini bukan hanya saya yang dirugikan, tapi semua orang disekililingnya. Siapa juga coba yang suka asap rokok?? Hm..Jawabannya: orang yang juga suka ngerokok!! Kalau ada ayng ngerokok disekeliling saya, pasti saya kebuk-kebukan tangan saya didepan muka saya, kalau bisa sangat mencolok agar tu orang yang ngerokok sadar, dan juga sambil ngasih tampang jutek sedunia sambil ngelirik-ngelirik pelakunya. Haha.. udah gitu, aku tutup hidung saya dengan jilbab saya, itu juga dengan tingkah semencolok mungkin! Hehe.. Tapi, dudulnya ada aja yang g sadar, walau banyak juga yang jadi g enak ngeliat tingkah saya dan mematikan rokoknya. Parahnya lagi, ada kisah, waktu itu masih SMA atau tidak awal kuliah, masih tinggal di daerah, waktu itu saya naik elf, kendaraan umum daerah setempat, ada yang ngerokok! Hwaaa.. buete deh.. lalu, saya bilang lumayan keras, ”kata MUI rokok tuh haram lo pak.” Aku berharap, dia bakal mematikan rokoknya, ternyata tidak, malah semakin asik.. hoho..jangan-jangan bapak ini bukan orang islam lagi, jadi g berespon..

Ada lagi, pengalaman saya dengan supir kendaraan umum, hehe..
Ini paling membuat teman-temanku heboh. Lagi-lagi, ini sangat merugikan orang-orang. Contoh sikap tidak disiplin bangsa Indonesia (kaya kamu disiplin aje ma..keknya sama aja..hehe..). bagi yang sering naik angkot, naik bis, dan kendaraan umum lainnya, pasti tidak pernah jauh-jauh dari kata menunggu. Saya paling sebel, sama angkot yang berhenti seenaknya dipinggir jalan, mending nepi, ini mah sukanya rada ke tengah, di tepi belokan, dan ditempat-tempat yang tidak semestinya. Saya sebagai pengendara motor, dirugikan atas penghalangan jalan yang dibuat oleh angkot-angkot ini. Dan saya sebagai penumpang sangat dirugikan dengan lamanya angkot-angkot atau bis, dan kendaraan umum lainnya saat mengetem. Hati kecil saya yang g tegaan mengatakan, “mereka juga ingin cari rejeki ima, jadi sabar ya..” okehlah, aku sabar, tungguin. Lah masa iya mpe jam-jaman, siapa yang betah? (ekstrim bener contohnya.. pokonya lama lah..) itu kelewatan! Saya tidak sesabar itu. Lalu, hati saya yang lain berujar”g gitu caranya kalau mau nyari penumpang, bukan dengan merugikan penumpang lain. Toh kalau udah rejeki sambil jalan pun, insyaAllah g kemana, ada aja yang mau naik dan g perlu merugikan penumpang lain.”
Udah nunggunya dengan berhenti seenaknya ditempat yang g bener dan keberadaannya merugikan pengguna jalan lainnya, terus ngetemnya kadang g kira-kira lagi, merugikan penumpang yang memang mengejar waktu. Sangat tidak bertanggung jawab lagi, kalau sampe mesinnya dimatiin dan mereka malah turun meninggalkan para penumpangnya. Siapa yang tidak kesal diperlakukan seperti itu? *hebat sekali mereka yang sabar itu, saya harus banyak belajar sepertinya untuk sabar dengan segala tindakan tidak mengenakkan. Huft..
Oiya, puncaknya, saya pernah bertingkah sangat diluar jangkauan orang-orang (lebnih tepatnya teman-teman saya). Saat naik bis, tiba-tiba bis berhenti, lalu supirnya turun, dan tidak kembali-kembali dalam waktu yang lama tanpa menginformasikan pada kami, penumpang, gimana g geram, disuruh nunggu untuk hal yang tidak jelas seperti itu. semena-mena saja bapak supirnya. Ga bisa dibiarkan, lalu saya berpikir, harus diapakan ni supir biar paham bahwa dia itu g boleh begitu, coba diinformasikan, mungkin kami bisa menerima. Lalu, saya malah dengan dudulnya, pindah ke deket bangku supir dan memencet klaksonnya. Haha.. *parah banget emang aku ini..

Untuk itu, mengapa teman saya menjuluki saya preman, karena terkadang saya amat berani. Tapi, saya serem aja kalau mpe g terkontrol. Ingin jadi yang kalem aja, diem melihat kesewenangan, hm.. g juga..tapi mungkin caranya harus lebih halus.

Overall, saya sangat tidak suka tindakan yang merugikan orang lain, jadi harus berusaha untuk mengaca diri agar tidak merugikan orang lain dan berbuat dijalurnya. Dan semoga kita semua tidak tergolong pada manusia yang senang merugikan orang lain. Dan semoga tetap diberi kesabaran dalam menghadapi segala hal yang tidak mengenakkan dan merugikan. Amin.. *hehe..

..banda naira.. *oke punya..

haduuu cireboooon..gregetan ah jadinya..

wow..sate padang.. :)

Wednesday, November 17, 2010

It's The Way To Be.....


Alhamdulillah..Yudisium komuda selesai..
Degdegan menunggu hari ini, apalagi saat tadi dipanggilin namanya.. pikiran udah takut aja g lulus. Karena kita sering memperoleh lulus nyaris, haha.. terutama untuk bedah dan obsgyn. Nyaris bener dah pokoknya. Bedah, untung aja dokternya g mau mempersulit, walaupun kita kena semprot sana sini, mpe dibego2in, tapi beliau malah nanya ke kita mau nilai berapa, padahal yo kita g pantes banget dah dengan nilai segitu. Kemudian obsgyn, kita kena semprot penguji kita, dan saking beliau keselnya, kita dikaish nilai 65 pukul rata. Hweee.. udah takut aja g lulus, tapi ternyata 65 itu masih B. B nyariiiiisssss…ris.. pokonya masih bersyukur deh, Allah masih baik ke kita. Alhamdulillah ya Allah..

Udah sah menjadi koas nih sekarang, hehe..
Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sekarang, ingin cerita tentang koasku ke depan. Aku masuk rombongan 15, sesuai dengan nomor urut. Dulu, koas itu ditentukan sendiri kelompoknya. Tapi, sekarang sejak angkatan 2004 diatur sepenuhnya oleh bagian akademik. Dan itu artinya sesuai dengan nomor urut dan rolling ditentukan, jadi intinya ya kita pasrah aja dapet rolling nya bagaimana pun juga.

Aku akan sekelompok koas dengan gugum, hanif, hanin, dan iffa, 4 orang teman yang memang nomor urutnya serentetan. Satu dosen wali, sering satu kelompok apapun kelompoknya, walau kadang terpecah tapi setidaknya masih ada salah satu diantaranya yang sekelompok. Dulu, sewaktu masih pendidikan S1 tidak begitu sering dengan kelompok ini, paling-paling sedosen wali dan sekelompok BBDM, selebihnya lebih sering kelompok yang bebas. Tapi, semenjak semester 8, dimana intensitas kerja kelompok semakin banyak, semakin sering pula kami sekelompok. Mulai dari panum, PBL, dan komuda. Dan pembagian kelompok komuda pun sering sesuai nomor urut dibandingkan dengan acaknya, walau ada juga yang acak. Ada bagusnya juga, sebelum koas sudah dibiasakan sekelompok dengan mereka sebagai penyesuaian sebelum di koas. Mereka ini hanya teman sekelompok untuk memasuki setiap stasenya, tapi untuk di masing-masing stasenya kami belum tentu sekelompok, karena kadang akan diacak dengan kelompok lain yang masuk di stase yang sama dengan kami.

Alhamdulillah ada iffa, cukup membuatku senang dan tenang dengan siapapun teman lainnya,  setidaknya ada iffa yang sudah cukup kenal dan dekat, jadi lebih tau karakter dan tidak sungkan, dan lebih mudah mengompakkan. Hanya saja iffa sudah menikah, agak membatasiku ketika ada suaminya, haha.. jadi inget tadi, aku kurang menyadari kalau iffa itu saat ini udah punya suami, jadi mereka otomatis akan bersama dong. Nah, sedangkan aku merasa menjadi temannya, yang masih suka duduk deket-deketan, dan barengan. Masih suka kebawa perasaan kalau aku masih sesuka hati duduk disebelahnya. Tadi, iffa duduk duluan dan masih ada 2 bangku kosong disebelahnya, spontan saja saya mendekat dan ingin menduduki tempat itu, sampai akhirnya saya tidak sadar dibelakang saya suaminya, dan dia pun ingin duduk disampingnya, haha.. aku langsung tersadar dan segera pindah, terus suaminya pun jadi berkata, “kamu mau duduk bareng temen-temenmu atau bareng aku?” haha.. jadi g enak. Aku pindah ko..aku pindah.. aku dan temanku yang lain berinisiatif pindah, tapi kemudian suaminya udah duduk di barisan sebelah, karena sebelahnya masih kosong, gantian kita usir si iffa, biar pindah ke sana, dan kita yang duduk di tempat duduknya. Haha..
3 orang lainnya, laki-laki semua dan memang kurang begitu akrab awalnya, baru akrab baru-baru ini saat komuda. Saya jadi tau sedikit karakter masing-masing. Ada yang ramah dan royal pulsa, cocok buat jadi ketua, haha.. tapi dia suka malas kalau terlalu sering minta tentiran. Kemudian ada juga yang suka menghilang, dan kalo pato sendirian, pas kita lagi kumpul-kumpul dia sendiri yang menghilang ntah kemana, jadi yang paling sering dicari. Terus, ada juga yang paling fisiologis diantara kami, pendiem bener dan senang menolong. paling g keberadaannya akan mengingatkan saat ke-pato-an kami makin tak terkontrol, hehe..

Overall, kelompok koasku cukup menyenangkan, setidaknya jika dibandingkan dengan teman-teman kelompok lain, yang jelas-jelas sudah menunjukkan pertentangannya padahal belum apa-apa. Jadi ngeri sendiri ngeliatnya. Kalau tidak kompak, bagaimana nasib hidup mereka. Yah, setidaknya toleransi diantara kami masih baik. Semoga ke depannya juga. Walaupun aku yakin, sepertinya saat koas nanti jelek-jeleknya akan semakin terlihat. Komuda belum begitu tampak mungkin ya..
Yah, teman-temanku..semangat terus ya berjuang di dunia perkoasan, semoga kita bisa saling membantu, dan bisa lulus tepat waktu berbarengan, tidak ada yang tertinggal maupun yang mendahului.. kompak selalu.. :))

Oia, stase pertamaku psikiatri!! Hosh..hosh.. semangat!!


---------------------------------------------------------------------------------
*diposting setelah internet kembali jalan dan ditulis sesaat setelah Yudisium Komuda, 16-11-10..

Dialah, Kimi...

Pengen cerita tentang kimi..sepertinya belum pernah saya cerita tentang kimi. Hehe.. dia teman setia saya, yang selalu menemani, dikala sendiri dan saat tanpa arah. Saya suka nge geje jalan-jalan g jelas, yang penting keluar aja, kalau lagi suntuk dan itu pasti bersama kimi, hehe..

Kimi ini keren, gagah. Awalnya saya belum bisa menyeimbangkan diri dengannya, karena dia terlalu besar dan sangat berat, sehingga kadang kala saya suka tidak seimbang, tapi Alhamdulillah jatuhnya dalam keadaan lagi diam. Hehe.. itu artinya bikin dia lecet, tapi Alhamdulillah saya tidak kenapa-kenapa. Hihi.. Lama kelamaan saya terbiasa dengan beratnya dan semakin pandai menyeimbangkan, sudah kepeganglah intinya.

Awalnya kimi datang, gmn si?
Selama ini, saya sering sekali minjem motor orang kalau pergi jauh-jauh, dan intensitas itu semakin sering dilakukan sejak penelitian dimulai, hm.. semester 7 kalau tidak salah. Untuk itu, saya semakin tidak enak, dan semakin memaksa ayah untuk mengirimkan motor yang ada di rumah. Tentu saja dengan alasan untuk keperluan penelitian, hehe.. Ayah setuju dan ibu pun mau tiak mau setuju juga, hihi.. walaupun ibu agak berat memberikannya. Selama ini saya memang tidak boleh menggunakan motor di sini, katanya bahaya. Padahal sudah sangat sering saya minta dikirimin motor ke Semarang, tapi ternyata alasan penelitian inilah yang paling diterima mereka. Dan nyatanya selama ini tetap saja saya sering make motor orang, kata mereka g ngebayangin kamu naik motor di sana, serem aja ngeliat orang-orang naik motor. Hehe.. Kapan bisanya dong kalo g pernah dilepas.. Saya pun sempat untuk menggantikan alternative dari motor ke sepeda, setidaknya aku butuh kendaraan. Tapi, ini dilarang keras sama ayah, lebih bahaya naik sepeda kata ayah, karena gda sen nya, gda lampunya, gda sepionnya, dan bersanding dengan kendaraan-kendaraan yang super ngebut (red: mobil dan motor). Iya juga si. Harusnya dibikin jalan sepeda. Ide liar yang selalu merasuki otakku. Kenapa pemerintah g membuat jalan sepeda??? Saya tau jawabannya, dana! Haha..

Kenapa KIMI?
Hihi..kenapa ya dikasih nama kimi, aku pun lupa awalnya, yang pasti yang memikirkan nama motorku ini, bareng-bareng dengan luluk dulu.. dan akhirnya kupilih kimi. Karena mengandung sejuta arti, *ceileh..
Pertama, karena motorku itu Kharisma, jadi kukasih kimi sebagai nama kecilnya. Bisa juga jadi, kharisma ima, jadi kimi.

Kedua, kendaraan ima, disingkat jadi kimi. *maksa..haha..

Ketiga, ekstrimnya, kendaraan ima menuju illahi, jadi aku pengennya keberadaan aku dan kimi ini bisa bermanfaat untuk orang banyak untuk menggapai ridho illahi..hehe.. *g kuat ya..

Keempat, karena aku suka kimi raikonen, pembalap F1 yang aku suka selain Alonso. Hehe..hm.. berharap kimi bisa ngebut juga si..hwehehe..
Tapi memang bener..itu menimbulkan efek bahwa aku tidak suka pelan, justru keseimbanganku jadi rusak kalau bawanya pelan, haha..

Kata teman-temanku, aku bawa motornya menyeramkan, padahal aku tidak merasakannya, bahkan temanku mau mau aja dibonceng, bahkan kadang mereka yang minta untuk dibonceng. Tapi, masa iya, segelintir orang berujar, “kalau mau naik wahana, g usah jauh-jauh ke dufan, naik motor sama ima aja.”
Hwaaaa…jatuh harga diriku..wkwkwk..
Ya, aku tetap berusaha untuk selalu hati-hati dan tidak ngebut dikeramaian, dan selalu memohon perlindungan dari Allah. Semoga aku selalu dilindungi saat naik motor dan diberi kelancaran, amin..

Benarkah Saya Cemburu?

"Benarkah saya cemburu?
dan
Pernahkah anda cemburu?"

Jadi terpikir untuk menulis tentang pengalaman saya dengan cemburu, setelah membaca salah satu bukunya Asma Nadia. Haha.. aku juga geli kenapa bisa beli buku ini, tapi setelah membaca isinya, ternyata ada yang lucu juga. Bisa banyak ngambil pelajaran juga, lumayanlah. Ceritanya saya ke toko buku diskon mencari buku Asma Nadia yang lagi pengen dibaca, diantaranya kumpulan cerpen emak ingin naik haji, catatan hati bunda, dan catatan di setiap sujudku, tapi nihil! Gda semua di toko buku diskonnya. Jadi, saya beli yang ada aja deh..

Ini dia..kisah saya dengan cemburu.. Saya ingat, sepertinya rasa cemburu yang membekas sampai sekarang dalam hidupku itu ada 2, hm..2 apa 3 ya.. yang pasti si 2..

Pertama, waktu saya masih kecil pas masih SD kelas 1 kalau tidak kelas 2, lupa tepatnya. Waktu itu, kami memang lagi berkunjung ke rumah saudara dari pihak ibu yang jaraknya lumayan jauh. Itu kali pertamaku bertemu dengan sepupu-sepupuku itu, begitu juga dengan ayah yang baru pertama bertemu dengan ponakannya. Ayah itu orangnya supel sama anak-anak, sangat ramah dan sangat sayang anak-anak. Itulah yang membuat saya cemburu, mungkin karena dulu saya statusnya masih anak-anak, jadi merasa diduakan, haha.. ngomong-ngomong soal sepupu saya ini, dia sepertinya suka juga sama ayah, jadi senengnya nempel banget sama ayah, ga mau lepas, selalu ngebuntutin ayah, mengambil seluruh ruangku saat itu. Saya benar-benar kesal dan tidak begitu suka dengan sepupu saya yang satu itu. Haha.. *dasar anak kecil.. tapi setelah itu dan setelah lama sekali tidak bertemu dengannya, saya merasa baik-baik aja pas ketemu dengannya lagi di lain wakti pun sudah tidak ada apa-apa lagi, tapi saya suka geli aja. Padahal sebenernya, saya dan ayah memang mirip, sama-sama suka anak-anak, dan setelah saya semakin besar, justru itu menjadi kekompakan kita, bukan lagi hal yang dicemburui. Hehe..

Yang kedua, ini cemburu baru aja beberapa tahun yang lalu. Lagi-lagi, gara-gara ayah yang berulah. Haha..
Waktu itu, kakak-kakakku baru saja menikah, dan memang jarak pernikahan mereka hanya dalam itungan bulan. Saya mudah akrab dengan ipar-iparku itu, mereka itu lucu-lucu dan baik hati. Ayah ibu pun mudah sekali membaur dan tidak ada kecanggungan pada masing-masingnya, sudah seperti anak sendiri bagi mereka. Pada suatu ketika, saat semua ngumpul, aku, kakak2ku dan istri2nya di rumah, saat itu lebaran haji kalau tidak salah, cuma ayah aja yang tidak ada di tempat, beliau harus kerja di luar kota. Akhirnya, kita yang nyamperin ayah waktu itu, dan kebetulan menantu-menantunya ini pun hanya sebentar dan harus segera kembali ke tempat asalnya masing-masing. Mereka semua memang tinggal di luar pulau semua. Yang satu di pulau Sumatra dan yang satu lagi di pulau Kalimantan. Jadi, memang moment untuk kumpul bersama saat ini jarang ditemui. Setelah kumpul, kami bersuka cita. Ayah juga kebetulan udah boleh pulang, ganti dinesnya dengan yang lain. Saat di jalan, ayah meluapkan rasa bahagianya. “Alhamdulillah, ketemu sama menantu-menantu ayah.” Terus ada yang nyeletuk, “adek ima nya yah?” dan si ayah malah menjawab, “yang penting menantu-menantu ayah dulu, adek mah bisa kapan-kapan.” Jlep..jlep..jlep..hwaaa…aku langsung diem, sakit hatiiiiii… padahal kan jarang juga ketemu aku.. huks.. air mata tak sanggup tertahankan dan menetes juga..

Haha..dasar ababil!! Kalo diinget lucu juga, tapi memang bener, saat itu aku bener-bener merasa terkoyak dan merasa seperti terlupakan. Padahal selama ini aku fine fine aja bahkan seneng malah dengan keakraban keluargaku dengan adanya pendatang baru, jadi semakin rame. Dan mereka berdua itu orangnya sangat rame, jadi makin bikin rame. Pokonya seneng deh kalo bisa ngumpul bertujuh gini. Aku g marah sama ipar-iparku itu, tapi justru aku ngambek sama ayah. Sepanjang perjalanan aku bener-bener nyuekin ayah dan ga mau nyapa sedekitpun. Semuanya pada ngegodain dan mendamaikan kita. Akhirnya aku luruh juga dan tersenyum, setelah sekian lama cecemberutan, apalagi di depan ayah. Padahal ayah juga udah minta maaf, tapi masih kesel, Haha.. *emang dasar anak ayah!!hihi.. jadi inget temen-temen yang selalu ngejulukin aku dengan sebutan “anak ayah” haha..

Yang ketiga..hm..ada g yah.. udah ah cukup dua aja..

---------------------------------------------------------------------------------
*diposting setelah internetku kembali jalan dan ditulis tanggal 15-11-10, hehe..

Sunday, November 14, 2010

Serunya Bermain.. :)

Beberapa hari ini, kerjaanku adalah bermain..dan bermain..
Dan aku suka sekali bermain..
Aku main lipat-lipat kertas lagi, main balon-balonan yang bisa dibentuk-bentuk..
Nyanyi-nyanyi sesuka hati, bahkan dapet lagu baru, gini lagunya..

Di sini senang..di sana senang..
Di mana-mana hatiku senang..

Di sini senang..di sana senang..
Di mana-mana hatiku senang..

Letakkan tangan di pinggang..
Pinggul digoyang-goyang..
Hentakkan kaki ke depan..
Dan berputar..

Letakkan tangan di pinggang..
Pinggul digoyang-goyang..
Hentakkan kaki ke depan..
Dan berputar..

Itu lagu di sini senang di sana senang..lagu favoritku..
Tapi lalalalala nya diganti teksnya, hihi..
Terus sambil dipraktekkan..makin seruu..

Udah gitu..hari ini, aku main-main lagi. Tapi, bukan main dengan mainan mesin yang selama ini lebih sering kulakukan setelah gede. Tadi kita main dengan interaksi, kek jaman TK dan SD dulu. Hwaaa..kangen rasanya seperti ini.

Hari ini memang sudah direncanakan untuk silaturahmi ke rumahnya couple. Habis ashar, siap-siap, kami langsung melaju bertandang ke rumah couple. Mumpung libur dan gda kerjaan, selama ini selalu saja tidak sempat. Sampai di sana, kami bingung, gimana ya masuknya, ada pagernya. Terus temanku berinisiatif, kita panggil aja yuuu… “iffaaaa….main yuk..” *dengan nada anak-anak kalau mau ngajakin main, hihi.. :)) Tapi, malu juga sama tetangga, akhirnya kita miskol deh, menandakan kami sudah di depan.

Setelah menunggu tidak begitu lama, karena ternyata dia lagi asik main game di lepi (hobi banget dah ni anak main game, emang bocil pokonya), jadi g denger miskolan kita, akhirnya kita dipersilakan masuk, dan duduk-duduk di ruang TV nya. Lalu, si bocah satu ini, menjamu kita dengan makanan dan minuman, horeeee… dan… dia langsung memperkenalkan kepada kami, mainan yang baru dibelinya, Tumbling Monkey!! Sebelumnya kita cuma denger ceritanya aja, kek dia dan suaminya seruu bener mainnya..*dasar emang doyan main si ya..hehe..

Haha..dan kami pun main bertiga. Awalnya, merasa aneh..game apa si ini? seru dari mananya si? Gitu aja nih? Haha.. ternyata setelah bermain seru juga. Apalagi, aku kalah telak!! Hwaaaa… *g terima saya.. masa iya saya menjatuhkan 19 monyet, sementara yang lain cuma ngejatuhin 4-5 monyet!! *pasti ada kecurangan ini!! haha.. pikiran orang yang gmau kalah, hihi..

Akhirnya kita main lagi dan main lagi.. seru juga ternyata.. dan aku semakin menguasai permainan, dari yang kalah telak, juara2 dengan menjatuhkan 6 monyet, sampai akhirnya menaaaang…horeeee..hanya menjatuhkan 1 monyet!! *ketahuilah..itu semua adalah kebetulan semata..karena saya mainnya tanpa taktik sedikitpun..hehe..

Overall..
Saya kangen masa kecil saya..
Masa di mana saya hanya ingat bermain dan bermain..masa di mana saya selalu tertawa..walau kadang saling benci2an parah ala anak-anak, bener-bener tidak dewasa! Haha..
Masa di mana saya bebas mengekspresikan diri yang polos itu..

Dan yang paling kukangenin adalah…segala permainan yang sering kumainkan dulu dan juga teman-teman bermainku dulu..
Ingin bermain lagiiiii…dengan aneka mainan dan teman bermain yang banyak..
Kalau sekarang, tidak semua bisa diajak bermain interaksi seperti dulu..
Main gobak sodor..main petak umpet..main engklek..main karet..main bekel..main congklak..main domikado..main cublek-cublek suweng..main kasti..main monopoli..main ular tangga..main ular naga panjangnya..main coca-cola..*argh..banyak banget dan tak bisa disebutkan satu-satu di sini..

Ada yang mau menambahkan? Pasti permainan kita tidak jauh berbeda bukan..


*oya, setelah selesai bermain, kami ditraktir makan malam sama couple, hehe.. Makasih banyak ya buat the couple.. :)
semoga keberkahan selalu melimpah pada kalian.. :)

[Potret Malam] Warna-Warni Gulita




Gelap...





Gulita..





Gemerlap..





Warna-warni cahaya..

Senyum Meraka, Duka Mereka..


Keceriaan mereka sangat membahagiakan..
Walupun tak punya rumah, tapi tempat ini bagaikan rumah untuk mereka..
Bertemu teman sebaya..berkumpul, bermain, dan bercanda..
Mengaji bersama..dan belajar bersama..
Yang besar mengajari yang kecil..yang besar sambil belajar..
Memasak bersama..
Saling berbagi dan memberi..
Saling menguatkan satu sama lain..
Ukhuwah semakin terjalin..

Tengoklah mereka..
Yang mensyukuri setiap waktu yang tersedia..
Yang mensyukuri apa yang ada..
Tengoklah mereka..
Yang hidup penuh bahagia..
Walau hati mungkin terluka..
Tengoklah mereka..
Yang tak bisa berkata..
Yang tak sanggup bicara..
Tengoklah mereka..
Walau kesedihan senantiasa menerpa..
Mereka tetap harus melewatinya..
Tengoklah mereka..
Pikiran yang luar biasa..
Menambah loyo fisik mereka..

Ya Allah..tolonglah mereka..ampuni segala dosa mereka..
Tambahkan nikmat dan rizki untuk mereka yang senantiasa bersyukur..
Berilah kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi segala cobaan-Mu, ya Allah..
dan berikanlah kehidupan yang lebih baik lagi dari sekarang..
amin..amin ya robbal ‘alamin..

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”(QS. 2:86)

Diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari daripada Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa derita, atau penyakit, atau kesusahan, atau kesedihan, atau kesakitan, atau kedukaan, bahkan gangguan yang berupa tusukan duri saja pun, melainkan semuanya itu akan menjadi penebus dosa-dosa yang dibuatnya".

“Dan (ingatlah juga) ketika Robb kalian mengatakan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka ketahuilah sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih’.” (QS. 14: 7)

[Potret Merapi] "Potret Dunia Abu-Abu"




tergelitik suatu pikiran..
abu vulkanik yang sangat banyak jumlahnya ini yang menutupi wilayah sekitar merapi, salah satunya Muntilan, kalau dikumpulkan, bisa g ya diolah menjadi matrial bangunan..
Sangat lumayan sekali, untuk modal pembangunan kembali desa mereka..
ayooo..para peneliti teknik sipil..dicoba dilakukan penelitiannya.. :))






merapi..
dunia seperti diselimuti semen..
dunia menjadi abu-abu..

mereka tak hanya membutuhkan logistik makanan..
mereka tak hanya membutuhkan tempat untuk saat ini..
mereka tak hanya membutuhkan pakaian..
mereka tak hanya membutuhkan air maupun listrik..

mereka pun butuh kelanjutan hidupnya ke depannya..
mereka pun butuh desa mereka kembali berdiri..
mereka pun butuh rumah mereka kembali berdiri tanpa abu vulkanik menyelimuti rumah mereka..
mereka pun butuh pekerjaan mereka kembali..ternak mereka kembali..ladang mereka kembali..

tak hanya manusia..
taneman dan hewan pun ingin dibebaskan dari abu..
sudah berat tubuh mereka menyangga lumpur abu yang menyerang mereka..

daun berguguran..
ikan tewas mengambang-ngambang..
pohon-pohon loyo jatuh ke arah tanah..

mereka ingin segera dibersihkan dan dibebaskan dari abu ini..
terlalu lama mereka menyangga abu..
tolong..bersihkan abu di tubuh saya.. *mungkin ini teriak para taneman-taneman itu jika bisa berbicara..

mereka semua butuh bantuan..apapun bentuknya..
mereka butuh perhatian kita..
dan mereka butuh perhatian pemerintah dalam pembenahan segera wilayahnya..
dan mereka semua butuh do'a dari seluruh saudara-saudaranya di muka bumi ini..









ini pun diperuntukkan untuk daerah lainnya yang terkena musibah..
mentawai dan wasior..

mari do'akan mereka semua..

Saturday, November 13, 2010

Tuesday, November 9, 2010

Kami Ini Komuda..

Alhamdulillah..komuda selesai..
Dapet apa yah selama 2 bulan menjadi komuda? yah..semoga saja tidak hanya sekedar KOngko-kongko, MUndar-mandir, DAda-dada, aja deh.. hehe..

Kami ini komuda, tapi senior pun senang menyebut kami komodo..

Kami memang komodo,
yang belum pandai berjalan, kami baru bisa merangkak dengan keempat ekstremitas kami, perlahan-lahan, sangat pelan, melewati setapak demi setapak, mencari dan mengais ilmu yang berserakan yang disemai oleh senior..

Kami ini komuda..
yang masih tak paham aturan tak tertulis yang berceceran di kampung ini..kampung yang terdiri dari banyak stase yang kelak harus kulewati satu per satu, setahap demi setahap, dengan sabar..kenapa tidak ditulis saja aturan-aturan aneh dan menyebalkan itu? bikin takikardi, akral dingin, cemas, lemas, lupa makan, gara-gara harus menghadapi kerasnya hukuman akan aturan tak tertulis tersebut..

Kami ini komuda..
Tugas kami adalah orientasi. Orientasi pemetaan wilayah kampung ini, orientasi waktu, orientasi beraneka sifat senior-senior mpe supervisor, orientasi alat, orientasi oba-obatan, orientasi aturan, dan orientasi kantin pastinya..kami butuh makan..

Kami ini komuda..
Anak bawang dalam setiap permainan. Maka, jangan hukum kami..jangan persulit kami, jangan marahi kami, jangan ungkit-ungkit kesalahan kami. Kami masih orientasi. Maka, maafkanlah kami. Kami di sini belajar untuk bekal tapakan berikutnya, koas..

Kami ini komuda..
Kami sangat haus akan ilmu klinis, dan masih segar-segarnya mencari.. Padahal kami tak tahu apa-apa..hanya tukang liat-liat, tukang menuh-menuhin, ndesek-ndeseki, tapi g bisa disuruh-suruh..

Kami ini komuda..
Bingung dengan tugas kami, bingung dengan fungsi kami, akhirnya kami menepi, menuju tongkrongan kami, kongko-kongko akhirnya kami, di stase KB (baca: kantin bersama) yang paling diminati, sambil konsultasi gizi hari ini, hihi..

Kami ini komuda..
Datang sesuka hati, semau hati, semau bangunnya kami, tapi mesti hati-hati, karena kami tetap diawasi dan absen menjadi bukti. Jam 07.00 masuk jam 14.00 pulang itu jam kerja kami yang bisa maju yang bisa mundur, tak ada yag pasti.

Kami ini komuda..
Mengertilah kami..jangan persulit kami.. biarkan kami melangkah ke tapkan berikutnya dengan mulus..
Amin..

Untuk teman-temanku,,
Sukses semuanya..semoga yudisium tanggal 161110 membawa kabar gembira untuk kita semuanya.. :))
Selamat menempuh hidup baru di dunia per-koas-an..
Semangaaaattt...terussss...
Jangan patah semangat dengan segala gertakan, ancaman, hujatan, dan sebagainya..tetaplah tegar melewati itu semuaaa...
dimarahi..dicaci..dibentak..diperlakukan yang tidak adil..di..di..di.. cool aja.. just give your smile, teman..

Sunday, November 7, 2010

[tanya] hp fren yang harganya < 250rb ada g?

Nano-Nano.. Ramai Rasanya.. :)

Huft.. *ingin menghela napas sebentar aja dengan menuliskannya di sini..

Lepas dari bedah, saya bisa menghela sedikit napas..kenapa? bukan karena saya super sibuk di bedah. Kegiatan saya di bedah tidak banyak, hanya menunggu dengan anteng, kemudian mengikuti apa kata supervisornya, yo diskusi ya manut, yo ditelantarin ya manut juga. Selama diskusi kami pun tidak bisa leluasa, ‘nasihat-nasihat’ berderet kami terima, tapi sedikit sekali menyinggung kasus kami, baru ngebahas judul, kami udah kena semprot, bahkan kami kena hukum, disuruh datang ke UGD malam-malam di atas jam 21.00 untuk meminta tentiran pada koas terkait dengan kasus kami. Alhamdulillah tidak sampai paginya kami di sana, setelah selesai dan membantu-bantu sedikit di UGD kami tidak kuat juga dan akhirnya pamit pulang jam 00.30. Besoknya dan besoknya terus seperti itu, menunggu di depan ruangan supervisornya, mau diperhatiin mau tidak, katanya itu yang harus kami lakukan, nungguin beliau di depan ruangannya. Haha.. itu berat menurut saya ditambah lagi dengan permainan mental yang diberikan oleh supervisornya, hehe..

Setelah itu, ketemu obsgyn, senang, stase terakhir dan juga detik detik wisuda berjalan. Akhirnya, perhatian lebih ke sana, gladi untuk wisuda, menunggu ayah ibu datang, kemudian udah wisuda saja, besoknya saya tepar, dan akhirnya fokus saya pada stase ini hilang sudah dengan mengembalikan kekuatan lagi. Apesnya, saya ditunjuk jadi ketua kelompok kami, huah!! Ini semua karena tinggal sisa saya dan seorang teman yang sepertinya masih sibuk dengan hidupnya yang baru, jadilah saya mengalah. Tidak susah menjadi ketua itu, hanya siap jadi relawan pulsa , tanggap hp, siap wara wiri ngubungin residen, siap akan segala respon yang diberikan residennya, disemprot atau mengabarkan kabar yang tak menyenangkan, siap menerima respon teman-teman kl ada kabar yang tidak menguntungkan, dsb. Jadi, enjoy aja, pikirku. Jadwal diberikan, subagian yang harus dilewati, tema kasus yang akan dipresentasikan, dan penguji kasus kami. Dengan senyum aku kabari pada teman-temanku, “kita tumor jinak ovarium.” Temanku merespon, “dr. M???” dengan senyuman, “iya” “ko kamu malah senyum to?” “lah, masa mau marah-marah, yasudahlah kita g bisa protes juga.” Bukan masalah kasusnya, tapi yang menjadi masalah adalah pengujinya yang..hm.. termasuk penguji killer. *senyum… :)
Saat saya menemui residennya, responnya adalah “kenapa aku lagi yang dengan dr. M?? siapa yang buat jadwal??” haduuu..saya tidak tau bu..Cuma bisa senyum senyum dan diem, hehe..

Tapi, mereka dengan senang hati mau membimbing kami, walau terkadang mendapatkan semprotan omelan dan senantiasa menunggu g jelas bahkan mpe sore, *mungkin itu karena mereka juga lagi pusing wara wiri. Harap maklum, siap mental aja. Sebenarnya mencari kasus tidak begitu sulit, di bangsal banyak pasien dengan utmor jinak ovarium, tapi masalahnya, kita harus mencari dari poli, dan kita harus ikut memeriksa (ikut VT), jadi kami harus stand by di poli menunggu pasien, sementara, kegiatan kami banyak, seperti menyaksikan presentasi kasus dari kelompok lain, kegiatan di setiap bangsal masing-masing yang sesuai jadwal, kuliah, dsb. Nah, kegiatan-kegiatan tersebut di jam dimana justru pasien berobat, antara jam 9 sampai jam 12.00, ya sudah, kami selalu saja miss di waktu-watu tersebut. Akhirnya, waktu semakin mepet dengan deadline pengumpulan, residen kami memberikan pasien yang di bangsal juga, salah satu diantara kami diminta untuk VT. Aku g VT pasien ini, temenku yang VT. Aku sempet VT pasien myoma, tapi gagal merasakan, harusnya aku bisa merasakan goyangan portio saat perut digoyangkan.

Kemudian, kita buat kasusnya, dan yang pasti berkali-kali revisi, dan di saat yang tepat kami harus mengumpulkannya, masih perlu revisi dari residen pembimbing yang lebih senior, karena beliau baru bisa merevisi beberapa jam saat harus dikumpulkan ke supervisornya. Haduuu.. bener-bener kalut. Udah gitu, hari itu kami sedang jaga VK, dan ada seorang ibu yang harus menlahirkan anaknya, dari jam 03.00 pembukaan 4, tapi sampai jam 09.00, masih belum melahirkan, cukup lama kemajuan persalinannya untuk seorang ibu yang sudah melahirkan lebih dari satu kali. Setelah, revisi dengan residen senior selesai, teman kami yang laki-laki kebagian untuk revisi dan kami mencatat pemeriksaan penunjang yang masih kurang dari status ibunya, setelah itu kami, kembali ke VK, untuk kembali melaksanakan tugas di VK, dan ingin ,melihat partus pertama kami setelah jaga 12 jam lebih. Sewaktu kami kembali, ibu telah dipimpin mengejan, lumayan lama, tapi sedikit lagi hampir memasuki kala 2, teman-teman yang bikin laporan sms udah di lantai 3. Segera aku lari ke sana, karena aku punya kewajiban untuk menyerahkannya ke supervisor. Kemudian segera kuserahkan pada sekretarisnya, Alhamdulillah dr. M masih ada di mejanya dan sedang sibuk jadi tidak meminta bertemu dengan kami secara langsung. Setelah itu, kami semua langsung turun, berharap partus belum selesai, sampai ruang VK, ngos ngosan, tapi seneng, satu tugas terselesaikan. Tapi, kala 2 telah berakhir, aku g liat, bayinya udah keluar, perempuan. Aku masih sempat melihat kala 3, setelah lama placenta tidak keluar, perdarahan semakin banyak, akhirnya dilakukan manual placenta agar mencegah komplikasi yang lebih berat. Hwaaa.. kami partus pandang saja rasanya lelah sekali, apalagi ibunya yang melahirkan pasti makin ngosh ngosh dan yang membantu partusnya pun pasti lebih cape. Hayoo semangat!! Belum ada apa-apanya ini ima..