Monday, July 26, 2010

Purnama


shutter speed 1/20 detik, F5.3, ISO 800
tgl 13 sya'ban

ini foto kedua purnama yang ku ambil..
sebelumnya udah diupload di:
http://imadr.multiply.com/photos/album/20/Purnama_Mengintip

sosok purnama memang anggun..
selalu ingin ku abadikan keanggunannya..
ini hanyalah gambar yang sama sekali tak mewakili keanggunannya jika melihat dengan mata sendiri..
maka..nikmatilah langsung dengan menatap langit malam..
menikmatinya di setiap pertengahan bulan hijriah..
pun sebagai pengingat..untuk berpuasa 3 hari di setiap bulannya..

diambil:
12-13 sya'ban 1431 H..

Friday, July 23, 2010

Demi Mereka..

Demi mereka yang tersayang..
Ku seorang diri di sini..
Di kursi restorasi..
Ditemani asap rokok..
Ditemani harumnya makanan..
Hiruk pikuk orang-orang berbincang..

Demi mereka yang terkasih..
Ku tinggalkan tugasku..
Tugas yang tertunda, sementara..
Dengan harap, tetap terselesaikan pada waktunya..
Dengan harap, aku mendapat ridho mereka..
Smga Yang Maha Kuasa pun akan meridhoi..amin..

Demi mereka..
Aku di sini..
Saat ini..

Berjalanlah..
Melajulah..
Dengan cepatnya..
Antar aku..temui mereka..
Jangan berhenti, sebelum aku tiba di stasiun tujuan..

hik, 230710

Monday, July 19, 2010

[Semarang] Lawang Sewu "Putu-Putu Iseng"


tukang foto: ima

tema:
g ngerti..item2 deh..
*temenku bilangnya, dedemit kota Semarang, tega..

moment:
foto buku tahunan buat klmpk2 kecil di Lawang Sewu ceritanya..

model:
iffa, yaya, muti, indra, hanin

ini hasil tukang foto amatiran..yang fotografer benerannya lebih keren, tapi di kamera nya die..

Nyoba-nyoba moto orang yang rada profesional dikit lah (baca: fokus ke orangnya, bukan profesional bak fotografer beneran lo ya, tapi profesional versiku aja, hihi..)
Soalnya selama ini, saya emang g suka moto objek orang, males..

Kali ini aku lagi baik, lebih memfokuskan ke kalian..
walaupun beebrapa tetep aja, memfokuskan latarnya, wkwkwk..
Abis terkadang emang latarnya yang lebih OK! haha..*pisss...

[Semarang] Lawang Sewu




ini adalah kali pertama aku ke Lawang Sewu,, hihi..
Setelah 4 tahun di Semarang..

dan ternyata..
bukan cuma aku yang menjadikan moment tadi sebagai moment pertama kali ke lawang sewu..

Iffa juga..hihi.. :)

*tau aja nih yang milih tempat, kalo kita belum pernah ke lawang sewu..

Sunday, July 18, 2010

[Semarang] Tembalang 'Sisi Lain'


perjalan menuju Tembalang

Tembalang ini daerah Semarang yang tinggi, jadi tempatnya kalo pagi, hawanya masih dingin, sebelum matahari menyengat. Klo matahari udah menyengat, sama aja panas.

Tempatnya masih banyak ilalangnya, jadi sepertinya masih dijadikan tempat memelihara Sapi,, Sapinya banyak banget.. Waktu tadi jalan-jalan ke Tembalang aja, saya sudah menemukan 6 Sapi, hehe..
Bahkan, sendal saya kena t** sapi yang ada di jalan, hwaaa...

[Semarang] Tembalang 'Kampus Undip'




Abis dari Gombel, nanggung deh ke Tembalang, cari sarapan..hoho..
Soalnya tempat makan di Tembalang itu emang banyak banget, beda dengan di Kariadi.. Tembalang itu emnag berasa banget sebuah kampusnya..
klo di tempat kami, iklim kampusnya kurang berasa..

Rencananya Undip, semua fakultasnya akan dipindahkan ke Tembalang semua, dari yang di Undip Pleburan sampe FK juga ikut dipindahin ke sana, bahkan di Temablang akan dibangun Rumah sakit Pendidikan Undip jg..
Saat ini masih dalam rangka pembangunan gedung-gedungnya..
Sekalian deh, kita muterin..*aku belum pernah lagi muterin Kampus Tembalang sejak dilakukan pembangunan gedung-gedung kampus baru ini..

Karena ada perlu, jadi kami tidak bisa berlama-lama, hanya muterin naik motor aja, jadi motonya juga sambil naik motor, sering miss juga, makanya beberapa di crop dulu biar fokus..

[Semarang] Gombel "Mengejar Matahari"


mengintip dibalik pohon..

Mengejar Matahari..

Itu yang kami lakukan pagi ini!!
Biasa ide ini emang datang dari luluk..
Tiba-tiba dia ngajakin buat liat sunrise di Gombel. Selama ini, kalo lewat Gombel saya cuma lirik-lirik, abis ini pemandangannya abgus, dan klo di tempat yang pas, bahkan laut pun bisa terlihat.. wow banget deh!! Tapi, spot yang kita ambil tak bisa melihat laut, lagi pula karena cahaya matahari maish dikit dan masih tertutup sedikit kabut, maka agak kurang jelas tumpukan kota Semarangnya..

Tadinya, kita berencana pergi berempat, tapi dua orang berguguran..tinggal kami berdua deh.. Udah gitu, niat aneh kita, awalnya kita sempet berencana, jalan kaki aja ke Gombelnya.. haha..yang ada kita g nyampe sini klo jalan kaki, secara jauuuuuuuhhh..hihi..

Rencana awal sebelum jam 05.30 udah pergi, ternyata malah lebih dari jam itu, kita udah watir aja, jangan-jangan g dapet liat sunrisenya lagi..
sepanjang jalan kita liatin tuh langit..kok udah terang ya..janga-jangan sunrisenya udah lagi, haha..k
Tapi, ternyata tidak, semakin lama kita melihat merahnya langit, hwaaa...ayooo segera sampai Gombel sebelum mataharinya muncul..kita berpacu dengan langit.. hanya untuk melihat sunrise..
Horeeee..sampai juga di Gombel sebelum mataharinya mucul..

hihi..dengan isengnya kami beri nama perjalanan ini dengan judul.."Mengejar Matahari" :D

Friday, July 16, 2010

Untuk Ayah dan Ibu

Lagi pusing-pusingnya berkutat dengan SPSS, berusaha untuk mengenalinya dengan baik, tak kenal maka tak sayang, itu yang kurasakan diawal, dan setelah aku mengenalnya lebih dalam algi, aku jadi sayang (karena mau g mau saya harus menggunakannya, jadi kudu n wajibun buat mengenal si dia)!!!

Nah, panduan saya belajar SPSS adalah buku Statistiknya M. Sopiudin Dahlan. Jadi deh berkutat dengan ni buku, tanya sana sini, belajar dari pakar, dan akhirnya hasil penelitianku berbuah juga, yeeeaaahhhaaa!!! *walaupun masih juga ragu, apakah aku telah menggunakan cara dan uji yang benar??? hwaaa...semoga jawabannya iya..amin..karena masih harus menunggu senin untuk dikoreksi dosen pembimbingku yang sangat sibuk.. *ini pertemuan perdana ku sejak beliau pulang dari Belanda.. Jadi, saya harus coba-coba berhadiah dulu sementara ini..haha..

hehe..intronya panjang bener..
padahal inti dari postingan ini adalah..
dalam buku statistik untuk kedokteran dan kesehatan karya M. Sopiyudin Dahlan ini ada sebuah puisi karangan beliau yang diperuntukkan bagi Ayah dan Ibu beliau..
*jadi inget Ayah dan Ibu..

Ini saya kutipkan..

Untuk Ayah dan Ibu yang sangat saya cintai:

Malam itu
Kampungku dingin sekali
usiaku tujuh tahun
tangan yang sangat halus tiba-tiba menyentuh diriku
diselimutinya tubuhku
tak perlu aku membuka mata saat itu
karena aku yakin
Dia adalah ibuku
Terima kasih ibu
karena bukan sekali itu saja
kau curahkan kasih sayangmu padaku

Sore itu
segerombolan kerbau lewat di kampungku
habis membajak sawah rupanya
aku ingin naik kerbau, pintaku
orang-orang dewasa disekitarku memlarangku
nanti kau jatuh, katanya
tapi ayahku tidak
kau boleh naik kerbau
tapi kau harus hati-hati katanya
lalu aku naik punggung kerbau
melewati kampungku
dan hari itu menjadi hari terindah dalam hidupku
Terima kasih ayah
karena bukan sekali itu saja
Kau memberi aku kebebasan
dalam memilih

Aula FKUI,
April 2001

Tuesday, July 13, 2010

Heboh Lulus = Heboh Wisuda = Heboh Ngabisin Uang

Bismillah..

Heboh dan gaung-gaung kelulusan telah terasa, semua orang membicarakan, semua orang mempersiapkan, tak kalah persiapan untuk menuju koass ikut-ikut mengheboh. Baju toga lah, toefl, foto, ijazah, foto angkatan, baju koass, baju OK, alat kesehatan, dan perlengkapan koass lainnya harus dipersiapkan. Semua orang membicarakan, penting nggak beli ini? penting nggak beli itu? Tanya sana, tanya sini, semua cara dijalani. Apa harus semua itu terpenuhi??

Alhamdulillah sebentar lagi ngedapetin gelar S.Ked. Siapa yang tidak senang? Bisa lulus dan mendapat gelar sarjana, langkah pertama untuk menjadi pengabdi bisa dilalui. Serentetan ujian demi sebuah gelar hampir selesai dilalui.. Tapi, apakah kelak kita akan mampu menghadapi ujian sesungguhnya?? Saya harap jawabannya iya!! Tunjukilah selalu kami jalan yang lurus, jalan yang Engkau ridhoi..amin..

InsyaAllah, 3 bulan lagi kami akan diwisuda, tepat bulan Oktober. Begitulah siklusnya, sulit untuk bisa lebih cepat (saya tidak ingin bilang tidak mungkin, karena kesannya seperti mendahului ketetapan Allah, siapa tau besok-besok ada yang bisa memcahkan rekor ini di kampus kami) karena sampai saat ini susunan kurikulumnya memang didisain seperti itu. Wisuda S.Ked ini menurut saya bukan suatu kesenangan, atau sesuatu yang harus dirayakan dan dibanggakan, karena ini belum ada apa-apanya, perjuangan belum berakhir untuk bisa dirayakan dan dibanggakan. Bahkan bisa jadi, hari ini wisuda, malamnya saya harus jaga di salah satu stase (ini pengalaman kakak tingkat saya dulu) dan ini tidak menutup kemungkinan akan saya alami atau mungkin teman saya yang lain alami. Memang kami belum koas saat itu, tapi kami sudah masuk stase sebagai komuda, seorang junior yang belajar mengenal bagian-bagian di rumah sakit, masih menjadi anak bawang saat itu posisi kami, belum disuruh ini itu, belum dimarah-marahi, masih diajari (berdasarkan cerita dan pengalaman kakak2 senior).

Oleh karena itu, saya rasa, tidak ada yang spesial dengan wisuda S.Ked nanti, hanya sebuah pengakuan bahwa saya telah menjadi seorang sarjana. Dan yang pasti adalah masa menuju wisuda S. Ked adalah masa-masa dimana pengeluaran saya membengkak drastis!! Tapi, dilain pihak, ini menjadi sebuah kesempatan besar bagi beberapa teman saya untuk melakukan bisnis. Mereka dengan semangatnya mengkoordinir, menjadi agen, memesankan, dan menjual keperluan-keperluan tersebut. Jadi, bagi sebagian orang ini merupakan ajang mencari uang. *harusnya saya juga ya..haha..
 
Begitu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, dan mau tidak mau uang harus dikeluarkan, untuk keperluan wisuda dan untuk keperluan koas bahkan hanya sekedar untuk keperluan memori saja. Beberapa diantaranya keperluan yang harus dipenuhi dan inilah yang telah menjadi kehebohan di angkatan dan kampus saya saat-saat ini:
1.    Alat kesehatan (ini wajib punya untuk seorang koass, tersedia berbagai merek, dari yang paling canggih sampai yang biasa aja, tapi fungsinya tetap sama)
Ini yang kubeli:
Stetoskop spirit grandeur (Rp 140.000) + sphyg aneroid ABN (Rp 140.000) + Alat-alat lain = Rp 340.000 (kalo g salah kurang lebih begitu, saya lupa harga tepatnya berpa. Alhamdulillah nya ini udah dicicil diawal semester! *blm punya stetoskop littman, pengen punya, mungkin nanti, klo udah punya uang, kalo g minta hadiah dari kakak aja deh..hwehehe..)
2.    Baju koas (wajib ini mah, g boleh nggak, apalagi dipake terus tiap hari, mesti ada persediaan juga..)
3 buah baju koas, mesen ditemen @ Rp 45.000 = Rp 135.000
3.    Name tag komuda (2) dan name tag koass (3).
Berapa ya harganya..klo g salah @ Rp 7.000 x 5 = Rp 35.000
4.    Baju OK (wajib punya juga!)
Rp 95.000
5.    Minor set (bingung sebenarnya mau beli apa tidak. Tapi, berhubung kelak juga diperlukan insyaAllah ketika telah menjadi dokter, jadi gpa2 deh nyicil membelinya sekarang. Kata ayah juga klo untuk urusan membeli alat kedokteran tidak masalah, kan toh ntar dipake, hehe..)
Rp 185.000 (ini termasuk murah, dgn wadah yg besar, dibeberapa tempat bisa sampai Rp 250.000)
6.    Toga (hm..kata ayah beli aja, jadi nurut deh..*sebenernya ada alternative pilihan, pertama g usah ikut wisuda, jadi g usah beli; kedua, pinjem punya kakak senior aja; ketiga, ya beli sendiri)
Rp 100.000
7.    Buku tahunan (ini dia, menjadi dilemma, beli apa nggak, beli? Nggak? Beli? Nggak? Beli.. akhirnya pilihan jatuh ke beli.. nyicil si bilangnya, tapi tetep waeee..muahale..puol..)
Rp 220.000 + sewa tempat (Rp 30.000) = Rp 250.000
8.    Kebaya (saya heran, beberapa teman saya udah menghebohkan untuk masalah kebaya wisuda, haha..)
Hm..pake kebaya SMA aja deh..semoga masih muat..haha..
9.    Salon (klo pengalaman dari kakak2 senior, orang-orang biasanya heboh pada ke salon pas wisudaan)
No Make Up!!! Sama seperti dulu pas SMA. Pertahankan!! Walaupun tampak berbeda dan jegleg ma temen2 yg ke salon, but..it’s not important!! Masa bodo lah haiii..
10.    Bla bla bla (apalagi kira-kira yang akan menyusul???)

Hwaaa…g mau notalin ah, stress saya klo tau totalnya. Banyak banget!! Semua itu sudah diminimalisir dengan mencari yang murah. Tapi tetep aja besar pengeluarannya. Sebenarnya masih bisa kalo mau diminimalisir lagi,, hanya saja saya sudah malas.. Jadi cma sampe sini deh peminimalisiran saya..hehe.. *Alesan yang digunakan sebagai MPJ rasionalisasi..haha..

Akhir kata, karena pengeluaran membengkak, harus dipress jajannya...

Ahaaa!! Lama Tidak Membicarakan F1..


Lamaaaa sekali saya tidak mengikuti F1, dulu gencar-gencarnya saya suka balapan ini waktu SMA kelas 1 dan 2. Dulu Schumi masih di tim Ferrari, dan ntah mengapa kenapa selalu dia yang menang. Sampai akhirnya, aku sama sekali nggak ngejagoin dia! Jagoan ku adalah Fernando Alonso, masih muda, bibit masa depan, kupikir. Dia ini ada di tim Renault, dan dulu Renault sendiri masuk dalam 5 besar tim keren di F1, setelah Ferrari, Mclaren, dan Mercedes. Dan benar saja Alonso menjadi juara dunia saat itu. Selain Alonso, saya ngejagoin Kimi Raikonen dari tim Mclaren, sepertinya itu yang membuat saya namain motor saya dengan kimi (tentunya, selain itu ada lagi arti2 keren lainnya dari Kimi. Kimi ini mempunyai segudang arti, hehe..).

Sejak itu, saya hampir jarang mengikuti F1 lagi, paling hanya nonton sekilas dan tidak tau perkembangannya lagi. Terakhir yang saya lihat, Kimi pindah ke tim Ferrari. Sebenarnya saya senang-senang saja melihatnya, walaupun lebih senang lagi klo saat itu, teman satu timnya kimi adalah Alonso. Haha.. Kemudian, tadi ceritanya saya buka twitter, mau liat judul-judul berita, siapa tau ada berita menarik, dan  saat saya buka ada berita Alonso, saya langsung buka linknya deh. Ternyata dari berita itu saya baru tau kalo Alonso udah ada di tim Ferrari sekarang, hahay.. ketinggalan jaman sekali aku.. Ternyata tahun 2010 ini Alonso bergabung dengan tim Ferrari menggantikan Kimi, dan telah menandatangani kontrak selama 3 tahun. Walaupun telat, tapi saya senang karena harapan saya menjadi nyata juga, Alonso ada di tim Ferrari sekarang!! *haha..rodo g penting ni..

Selamat Alonso!! Kamu sekarang ada di tim Ferrari dan semoga bisa menjadi juara dunia berturut-turut tak terganti mengalahkan Schumi, hihi..
Perjuanganmu masih panjang, nak!! *sok tua..

*Gambar dari sini!


Friday, July 9, 2010

Siapkan Romadhanmu..


Sebentar lagi bulan Rajab akan berganti..
Kemudian akan datang bulan Sya'ban..
Tak terasa hari bergulir, Romadhon semakin dekat..

Ntahlah apa yang telah kulakukan..
Untuk menyambutnya sebaik mungkin..
Mengharap hadirnya, tak lagi kusiakan laksana tahun lalu..
Kuingin siap untuk saat ini, menunggu datangnya kemuliaan itu..

hik, 090710


Keutamaan Bulan Sya’ban

Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathoif Al Ma’arif, 235)

Banyak Berpuasa di Bulan Sya’ban

Terdapat suatu amalan yang dapat dilakukan di bulan ini yaitu amalan puasa. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri banyak berpuasa ketika bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan lainnya selain puasa wajib di bulan Ramadhan.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Dalam lafazh Muslim, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja.” (HR. Muslim no. 1156)

Dari Ummu Salamah, beliau mengatakan,“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Sya’ban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Lalu apa yang dimaksud dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya (Kaana yashumu sya’ban kullahu)? Asy Syaukani mengatakan,  “Riwayat-riwayat ini bisa dikompromikan dengan kita katakan bahwa yang dimaksud dengan kata “kullu” (seluruhnya) di situ adalah kebanyakannya (mayoritasnya). Alasannya, sebagaimana dinukil oleh At Tirmidzi dari Ibnul Mubarrok. Beliau mengatakan bahwa boleh dalam bahasa Arab disebut berpuasa pada kebanyakan hari dalam satu bulan dengan dikatakan berpuasa pada seluruh bulan.” (Nailul Author, 7/148). Jadi, yang dimaksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di seluruh hari bulan Sya’ban adalah berpuasa di mayoritas harinya.

Lalu Kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak puasa penuh di bulan Sya’ban? An Nawawi rahimahullah menuturkan bahwa para ulama mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib. ” (Syarh Muslim, 4/161)

Di antara rahasia kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Sya’ban adalah karena puasa Sya’ban adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah wajib). Sebagaimana shalat rawatib adalah shalat yang memiliki keutamaan karena dia mengiringi shalat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikianlah puasa Sya’ban. Karena puasa di bulan Sya’ban sangat dekat dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan. Dan puasa ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab, 233)

Hikmah di balik puasa Sya’ban adalah:

   1. Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa. Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
   2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban.  Jadi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
   3. Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif,  hal. 234-243)

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan kita mengikuti suri tauladan kita untuk memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Semoga dengan melakukan hal ini kita termasuk orang yang mendapat keutamaan yang disebutkan dalam hadits qudsi berikut.
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506). Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya (terkabulnya) do’a. (Faedah dari Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abad)

Malam Nishfu Sya’ban, Malam Diturunkannya Al Qur’an (?)

Di antara kaum muslimin ada yang menganggap bahwa malam Nishfu Sya’ban (malam pertengahan bulan Sya’ban) adalah malam yang istimewa. Di antara keyakinan mereka adalah bahwa malam tersebut adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Sandaran mereka adalah perkataan ‘Ikrimah tatkala beliau menjelaskan maksud firman Allah,

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Qs. Ad Dukhan: 3-4)

Yang dimaksud dengan malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam Lailatul Qadar, menurut mayoritas ulama. Sedangkan ‘Ikrimah –semoga Allah merahmati beliau- memiliki pendapat yang lain. Beliau berpendapat bahwa malam tersebut adalah malam nishfu sya’ban. (Zaadul Maysir, 5/346)

Namun pendapat yang mengatakan bahwa Al Qur’an itu turun pada malam Nishfu Sya’ban adalah pendapat yang lemah karena pendapat tersebut telah menyelisihi dalil tegas Al Qur’an. Ayat di atas (surat Ad Dukhan) itu masih global dan diperjelas lagi dengan ayat,

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an.” (Qs. Al Baqarah: 185)

Dan dijelaskan pula dengan firman Allah,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada Lailatul Qadr.” (Qs. Al Qadr: 1)

Syeikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi rahimahullah mengatakan, “Klaim yang mengatakan bahwa malam yang penuh berkah (pada surat Ad Dukhan ayat 3-4) adalah malam Nishfu Sya’ban –sebagaimana yang diriwayatkan dari ‘Ikrimah dan lain-lain-, tidak diragukan lagi bahwasanya itu adalah klaim yang jelas keliru yang menyelisihi dalil tegas dari Al Qur’an. Dan tidak diragukan lagi bahwa apa saja yang menyelisihi al haq (kebenaran) itulah kebatilan. Sedangkan berbagai hadits yang menerangkan bahwa yang dimaksudkan dengan malam tersebut adalah malam Nishfu Sya’ban, itu jelas-jelas telah menyelisihi dalil Al Qur’an yang tegas dan hadits tersebut sungguh tidak berdasar. Begitu pula sanad dari hadits-hadits tersebut tidaklah shahih sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul ‘Arobi dan para peneliti hadits lainnya. Sungguh sangat mengherankan, ada seorang muslim yang menyelisihi dalil Al Qur’an yang tegas, padahal dia sendiri tidak memiliki sandaran dalil, baik dari Al Qur’an atau hadits yang shahih.” (Adhwaul Bayan, 1552)

Menghidupkan Malam Nishfu Sya’ban dengan Shalat dan Do’a (?)

Sebagian ulama negeri Syam ada yang menganjurkan untuk menghidupkan atau memeriahkan malam tersebut dengan berkumpul ramai-ramai di masjid. Landasan mereka sebenarnya adalah dari berita Bani Isroil (berita Isroiliyat). Sedangkan mayoritas ulama berpendapat bahwa berkumpul di masjid pada malam Nishfu Sya’ban –dengan shalat, berdo’a atau membaca berbagai kisah- untuk menghidupkan malam tersebut adalah sesuatu yang terlarang. Mereka berpendapat bahwa menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan berkumpul di masjid rutin setiap tahunnya adalah suatu amalan yang tidak ada tuntunannya (baca: bid’ah).

Namun bagaimanakah jika menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan shalat di rumah dan khusus untuk dirinya sendiri atau mungkin dilakukan dengan jama’ah tertentu (tanpa terang-terangan, pen)? Sebagian ulama tidak melarang hal ini. Namun, mayoritas ulama -di antaranya adalah ‘Atho, Ibnu Abi Mulaikah, para fuqoha (pakar fiqih) penduduk Madinah, dan ulama Malikiyah- mengatakan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang tidak ada tuntunannya (baca: bid’ah). (Lathoif Al Ma’arif, 247-248). Dan di sini pendapat mayoritas ulama itu lebih kuat dengan beberapa alasan berikut:

Pertama, tidak ada satu dalil pun yang shahih yang menjelaskan keutamaan malam Nishfu Sya’ban. Bahkan Ibnu Rajab sendiri mengatakan, “Tidak ada satu dalil pun yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Dan dalil yang ada hanyalah dari beberapa tabi’in yang merupakan fuqoha’ negeri Syam.” (Lathoif Al Ma’arif, 248).

Seorang ulama yang pernah menjabat sebagai Ketua Lajnah Ad Da’imah (komisi fatwa di Saudi Arabia) yaitu Syeikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz mengatakan, “Hadits yang menerangkan keutamaan malam nishfu Sya’ban adalah hadits-hadits yang lemah yang tidak bisa dijadikan sandaran. Adapun hadits yang menerangkan mengenai keutamaan shalat pada malam nishfu sya’ban, semuanya adalah berdasarkan hadits palsu (maudhu’). Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh kebanyakan ulama.” (At Tahdzir minal Bida’, 20). Begitu juga Syeikh Ibnu Baz menjelaskan, “Hadits dhoif barulah bisa diamalkan dalam masalah ibadah, jika memang terdapat penguat atau pendukung dari hadits yang shahih. Adapun untuk hadits tentang menghidupkan malam nishfu sya’ban, tidak ada satu dalil shahih pun yang bisa dijadikan penguat untuk hadits yang lemah tadi.” (At Tahdzir minal Bida’, 20)

Kedua, ulama yang mengatakan tidak mengapa menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dan  menyebutkan bahwa ada sebagian tabi’in yang menghidupkan malam tersebut, sebenarnya sandaran mereka adalah dari berita Isroiliyat. Lalu jika sandarannya dari berita tersebut, bagaimana mungkin bisa jadi dalil untuk beramal[?] Juga orang-orang yang menghidupkan malam Nishfu Sya’ban, sandaran mereka adalah dari perbuatan tabi’in. Kami katakan, “Bagaimana mungkin hanya sekedar perbuatan tabi’in itu menjadi dalil untuk beramal[?]” (Lihat Al Bida’ Al Hawliyah, 296)

Ketiga, adapun orang-orang yang berdalil dengan pendapat bahwa tidak terlarang menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan shalat sendirian sebenarnya mereka tidak memiliki satu dalil pun. Seandainya ada dalil tentang hal ini, tentu saja mereka akan menyebutkannya. Maka cukup kami mengingkari alasan semacam ini dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718). Ingatlah, ibadah itu haruslah tauqifiyah yang harus dibangun di atas dalil yang shahih dan tidak boleh kita beribadah tanpa dalil dan tanpa tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.  (Lihat Al Bida’ Al Hawliyah, 296-297)

Keempat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dari malam lainnya untuk shalat. Dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dari hari lainnya untuk berpuasa.” (HR. Muslim no. 1144)

Seandainya ada pengkhususan suatu malam tertentu untuk ibadah, tentu malam Jum’at lebih utama dikhususkan daripada malam lainnya. Karena malam Jum’at lebih utama daripada malam-malam lainnya. Dan hari Jum’at adalah hari yang lebih baik dari hari lainnya karena dalam hadits dikatakan, “Hari yang baik saat terbitnya matahari adalah hari Jum’at.” (HR. Muslim). Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan agar jangan mengkhususkan malam Jum’at dari malam lainnya dengan shalat tertentu, hal ini  menunjukkan bahwa malam-malam lainnya lebih utama untuk tidak boleh dikhususkan suatu ibadah di dalamnya kecuali jika ada suatu dalil yang mengkhususkannya. (At Tahdzir minal Bida’, 28).

Syeikh Ibnu Baz rahimahullah mengatakan, “Seandainya malam Nishfu Sya’ban, malam jum’at pertama di bulan Rajab, atau malam Isra’ Mi’raj boleh dijadikan perayaan (hari besar Islam) atau ibadah lainnya, tentu Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memberi petunjuk kepada kita umat Islam mengenai hal ini atau beliau sendiri merayakannya. Jika memang seperti itu beliau lakukan, tentu para sahabat radhiyallahu ‘anhum akan menyampaikan hal tersebut pada kita umat Islam dan tidak mungkin para sahabat menyembunyikannya. Ingatlah, para sahabat adalah sebaik-baik manusia di masa itu dan mereka paling bagus dalam penyampaian setelah para Nabi ‘alaihimus shalatu was salaam. … Dan kalian pun telah mengetahui sebelumnya, para ulama sendiri mengatakan bahwa tidak ada satu dalil yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau para sahabat yang menunjukkan keutamaan malam jumat pertama dari bulan Rajab dan keutamaan malam Nishfu Sya’ban. Oleh karena itu, menjadikan hari tersebut sebagai perayaan termasuk amalan yang tidak ada tuntunannya sama sekali dalam Islam.” (At Tahdzir minal Bida’, 30). Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kaum muslimin yang masih ragu dengan berbagai alasan ini. [Silakan lihat penilaian kelemahan beberapa hadits mengenai malam Nishfu Sya'ban di akhir pembahasan ini]

Adapun mengenai Shalat Alfiyah, apakah shalat ini adalah suatu amalan yang dituntukan ketika malam Nishfu Sya’ban?

Perlu diketahui, orang yang pertama kali menghidupkan shalat ini pada malam Nishfu Sya’ban adalah seseorang yang dikenal dengan Babin Abul Hamroo’. Dia tinggal di Baitul Maqdis pada tahun 448 H. Dia memiliki bacaan Qur’an yang bagus. Suatu saat di malam Nishfu Sya’ban dia melaksanakan shalat di Masjidil Aqsho. Kemudian ketika itu ikut pula di belakangnya seorang pria. Kemudian datang lagi tiga atau empat orang bermakmum di belakangnya. Lalu akhirnya jama’ah yang ikut di belakangnya bertambah banyak. Ketika datang tahun berikutnya, semakin banyak yang shalat bersamanya pada malam Nishfu Sya’ban. Kemudian amalan yang dia lakukan tersebarlah di Masjidil Aqsho dan di rumah-rumah kaum muslimin, sehingga shalat tersebut seakan-akan menjadi sunnah Nabi. (Al Bida’ Al Hawliyah, 299)

Lalu kenapa shalat ini dinamakan shalat Alfiyah? Alfiyah berarti 1000. Shalat ini dinamakan demikian karena di dalam shalat tersebut dibacakan surat Al Ikhlas sebanyak 1000 kali. Shalat tersebut berjumlah 100 raka’at dan setiap raka’at dibacakan surat Al Ikhlas sebanyak 10 kali. Jadi total surat Al Ikhlas yang dibaca adalah 1000 kali. Oleh karena itu, dinamakanlah shalat alfiyah.

Adapun hadits yang membicarakan mengenai tata cara dan pahala mengerjakan shalat alfiyah ini terdapat beberapa riwayat sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnul Jauziy dalam Al Maudhu’at (Kumpulan Hadits-hadits palsu). Ibnul Jauzi mengatakan, “Hadits yang membicarakan keutamaan shalat alfiyah tidak diragukan lagi bahwa hadits tersebut adalah hadits palsu (maudhu’). Mayoritas jalan dalam tiga jalur adalah majhul (tidak diketahui), bahkan di dalamnya banyak periwayat yang lemah. Oleh karena itu, dipastikan haditsnya sangat tidak mungkin sebagai dalil.” (Al Maudhu’at, 2/127-130)

Wallahu a'lam

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kesimpulan yang didapat adalah..mulai berpuasa yang banyak di bulan Sya'ban..tidak menspesialkan malam nishfu sya'ban..dan membekali diri dengan ilmu untuk menyambut Romadhon..Semangat teman-teman semua!!

*kopas dari sini!

[CoPas] Perayaan Isro’ Mi’roj

Perayaan Isro’ Mi’roj

Sebelum kita menilai apakah merayakan Isro’ Mi’roj ada tuntunan dalam agama ini ataukah tidak, perlu kita tinjau terlebih dahulu, apakah Isro’ Mi’roj betul terjadi pada bulan Rajab?

Perlu diketahui bahwa para ulama berselisih pendapat kapan terjadinya Isro’ Mi’roj. Ada ulama yang mengatakan pada bulan Rajab. Ada pula yang mengatakan pada bulan Ramadhan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Tidak ada dalil yang tegas yang menyatakan terjadinya Isro’ Mi’roj pada bulan tertentu atau sepuluh hari tertentu atau ditegaskan pada tanggal tertentu. Bahkan sebenarnya para ulama berselisih pendapat mengenai hal ini, tidak ada yang bisa menegaskan waktu pastinya.” (Zaadul Ma’ad, 1/54)

Ibnu Rajab mengatakan, “Telah diriwayatkan bahwa di bulan Rajab ada kejadian-kejadian yang luar biasa. Namun sebenarnya riwayat tentang hal tersebut tidak ada satu pun yang shahih. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau dilahirkan pada awal malam bulan tersebut. Ada pula yang menyatakan bahwa beliau diutus pada 27 Rajab. Ada pula yang mengatakan bahwa itu terjadi pada 25 Rajab. Namun itu semua tidaklah shahih.”

Abu Syamah mengatakan, “Sebagian orang menceritakan bahwa Isro’ Mi’roj terjadi di bulan Rajab. Namun para pakar Jarh wa Ta’dil (pengkritik perowi hadits) menyatakan bahwa klaim tersebut adalah suatu kedustaan.” (Al Bida’ Al Hawliyah, 274)

Setelah kita mengetahui bahwa penetapan Isro’ Mi’roj sendiri masih diperselisihkan, lalu bagaimanakah hukum merayakannya?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Tidak dikenal dari seorang dari ulama kaum muslimin yang menjadikan malam Isro’ memiliki keutamaan dari malam lainnya, lebih-lebih dari malam Lailatul Qadr. Begitu pula para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik tidak pernah mengkhususkan malam Isro’ untuk perayaan-perayaan tertentu dan mereka pun tidak menyebutkannya. Oleh karena itu, tidak diketahui tanggal pasti dari malam Isro’ tersebut.” (Zaadul Ma’ad, 1/54)

Begitu pula Syaikhul Islam mengatakan, “Adapun melaksanakan perayaan tertentu selain dari hari raya yang disyari’atkan (yaitu idul fithri dan idul adha, pen) seperti perayaan pada sebagian malam dari bulan Rabi’ul Awwal (yang disebut dengan malam Maulid Nabi), perayaan pada sebagian malam Rojab (perayaan Isro’ Mi’roj), hari ke-8 Dzulhijjah, awal Jum’at dari bulan Rojab atau perayaan hari ke-8 Syawal -yang dinamakan orang yang sok pintar (alias bodoh) dengan Idul Abror (ketupat lebaran)-; ini semua adalah bid’ah yang tidak dianjurkan oleh para salaf (sahabat yang merupakan generasi terbaik umat ini) dan mereka juga tidak pernah melaksanakannya.” (Majmu’ Fatawa, 25/298)

Ibnul Haaj mengatakan, “Di antara ajaran yang tidak ada tuntunan yang diada-adakan di bulan Rajab adalah perayaan malam Isro’ Mi’roj pada tanggal 27 Rajab.” (Al Bida’ Al Hawliyah, 275)

Catatan penting:

Banyak tersebar di tengah-tengah kaum muslimin sebuah riwayat dari Anas bin Malik. Beliau mengatakan, “Ketika tiba bulan Rajab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengucapkan,

“Allahumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya’ban wa ballignaa Romadhon [Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan]“.”

Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam musnadnya, Ibnu Suniy dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah. Namun perlu diketahui bahwa hadits ini adalah hadits yang lemah (hadits dho’if) karena di dalamnya ada perowi yang bernama Zaidah bin Abi Ar Ruqod. Zaidah adalah munkarul hadits (banyak keliru dalam meriwayatkan hadits) sehingga hadits ini termasuk hadits dho’if. Hadits ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Imam Ahmad.

Demikian pembahasan kami mengenai amalan-amalan di bulan Rajab dan beberapa amalan yang keliru yang dilakukan di bulan tersebut. Semoga Allah senantiasa memberi taufik dan hidayah kepada kaum muslimin. Semoga Allah menunjuki kita ke jalan kebenaran.


wallahu a'lam

*bisa klik judul untuk mendapatkan linknya..

Monday, July 5, 2010

she's the best mother for me..




ini semua yang memelihara ibu..
murni ibu..g pake tukang kebun segala..dia emang suka merawat taneman..
hm..kayanya bukan hanya taneman..semuanya..hehe..termasuk aku..dirawat olehnya dengan baik..

Ada di rumah adalah suatu hal yang menyenangkan, ditambah lagi dengan kehebatan ibu dalam memelihara rumah dengan baik, agar tetap nyaman dihuni..

Rumah ibu memang tidak besar dan cantik, tapi sangat apik! Tampak bersih dan asri sehingga saya paling suka rumah ibu..hoho..Apalagi ibu merawatnya penuh dengan kasih sayang jadi nempel dan berasa di hati..

Ibu ini nomor satu kalo masalah perawatan rumah..Rumah benar-benar cling! klo ibu yang ngurus..tanpa pembantu..
Hanya satu bagian rumah yang paling berantakan, itu kamerku klo aku lagi di rumah, hihi..

Ibu.. aku ingin mengikuti keapikanmu dalam merawat segalanya..termasuk tempat tinggal.. :)

Just Another Place..

http://imadr.wordpress.com/
just another place..for a rest.. :)

Saturday, July 3, 2010

[pernak-pernik] When I was Waiting!!




Inilah kerjaan saya di Rumah Sakit saat menemani mbak di rawat setelah melahirkan..
Selain melototin Fakhira mpe ga bosen-bosen, bengong nonton TV, tidur-tiduran g jelas, ya jalan-jalan deh di Rumah Sakit sambil jepret-jepret..

[pernak-pernik] It's about Green




warna yang sangat meneduhkan..
suka warna hijauuuu...
tapi g fanatik sama ini warna..karena semua warna itu indah..
bersyukur masih diberi kemampuan untuk melihat keindahanNya dengan mata ini..Alhamdulillahirobbil'alamin..
juga melihat dunia yang sangat berwarna-warni dengan mata ini..
klo di dunia ini hijau semua..juga g teduh jadinya..hehe..

tapi ini adalah warna yang spesial di hati ini..
but it's not the only i love.. :)

Thursday, July 1, 2010

Sinopsis Topeng Kaca

Tokoh utama komik ini adalah seorang gadis belia bernama Maya Kitajima. Penampilannya biasa-biasa saja, tak ada prestasi khusus yang menonjol di sekolah. Bahkan dia dikenal sebagai anak miskin yang bodoh. Tapi diam-diam dia punya minat tinggi di bidang drama. Sementara itu Tsukikage Chigusa, seorang mantan artis, mencari pemeran utama untuk drama legendaris Bidadari Merah. Drama ini hanya dia yang memiliki hak pementasannya. Cacat wajah yang didapatnya dari kecelakaan membuatnya pensiun sebagai artis.

Drama Bidadari Merah pun 'tertidur' selama bertahun-tahun karena Chigusa tak kunjung menemukan pengganti yang dirasa mampu membawakan peran tersebut sebaik dirinya. Tanpa sengaja Chigusa bertemu dengan Maya dan tertarik pada kemampuan akting Maya. Chigusa pun mulai menggembleng Maya dengan latihan yang keras. Maya terpaksa bertentangan dengan sang ibunda, yang menganggap cita-cita Maya menjadi artis sebagai olok-olok.

Di tengah jalan, usaha Chigusa dihalangi Masumi Hayami, direktur Daito-perusahaan entertainment terbesar di Jepang. Masumi dikenal berhati dingin, gila kerja, dan menghalalkan segala cara demi mensukseskan perusahaannya, namun dia juga dikenal sangat tampan dan cuek terhadap wanita. Masumi ingin mendapatkan hak pementasan Bidadari Merah untuk Daito, namun Chigusa tidak mau memberikannya walau dengan imbalan materi. Masumi pun menghalangi usaha Chigusa mementaskan sendiri Bidadari Merah. Maya mengetahuinya dan menjadi benci setengah mati pada pria itu.

Masumi akhirnya tahu bahwa Chigusa sedang melatih Maya untuk menggantikannya sebagai Bidadari Merah. Awalnya Masumi heran dengan pilihan Chigusa itu, tapi setelah melihat sendiri kemampuan akting Maya dalam beberapa pentas drama kecil yang diadakan teater binaan Chigusa, diam-diam Masumi mengakui keistimewaan Maya. Bahkan selanjutnya Masumi diam-diam menjadi pengagum Maya. Dia rutin mengirimkan buket mawar ungu kepada Maya dengan identitas yang disembunyikan. Maya pun menjadi penasaran, apalagi si Mawar Ungu sering mambantu Maya dari jauh saat Maya dalam kesulitan. Masumi pun berusaha serapat mungkin menyembunyikan identitas si Mawar Ungu agar bisa terus mendukung Maya dari belakang.

Karena Masumi tahu Maya sangat membenci dirinya. Seiring waktu, lambat laun Masumi menyadari bahwa dia bukan lagi sekedar pengagum biasa, tapi dia telah jatuh cinta pada Maya, si gadis biasa yang mampu bertransformasi menjadi orang lain di atas panggung. Gadis yang memiliki seribu topeng.

Dalam usahanya berjuang mengasah kemampuan aktingnya demi Bidadari Merah, Maya mendapat saingan. Dia adalah Ayumi Himekawa. Anak tunggal pasangan sutradara dan artis. Cantik luar biasa, anggun dan berkharisma. Ayumi adalah artis belia yang sudah diakui bakat dan kemampuannya diatas rata-rata. Sebagian besar orang masih dianggap Maya adalah gadis biasa yang tak istimewa, namun Ayumi melihat Maya sebagai saingan yang menakutkan. Chigusa menetapkan Ayumi dan Maya sebagai calon pemeran Bidadari Merah dan menyuruh mereka melatih kemampuan dan saling bersaing. Siapa yang menang akan menjadi pewaris tunggalnya atas peran dan pementasan Bidadari Merah.

Topeng Kaca terbit dalam serial buku komik yang bersambung dalam beberapa volume. Karya besar komikus Jepang, Suzue Miuchi ini pertama kali terbit tahun 1976 dalam sebuah majalah komik di Jepang. Kemudian dibuat buku komiknya, dan diterbitkan di Indonesia juga. Sampai Oktober 2009, total komik Topeng Kaca yang sudah terbit ada 43 volume. Di Indonesia serial Topeng Kaca terbit dengan beberapa sub judul, yaitu:
• Vol. 1-9 berjudul Topeng Kaca, ada 9 volume, lalu bersambung ke
• Vol 10-17 dengan judul Syair Lidah Api, ada 8 volume, lalu bersambung ke
• Vol 18-27 dengan judul Sejuta Pelangi, ada 10 volume, lalu bersambung ke
• Vol 28-33 dengan judul Bayang-Bayang Jingga, ada 6 volume, lalu bersambung ke
• Vol 34- ... (belum tamat) dengan judul Bidadari Merah

sinopsis ini kopas dari ruang baca topeng kaca

TOPENG KACA

http://topengkacaindo.blogspot.com/
Komik favoritku jaman SD-SMP (aku jg lupa tepatnya)..jadul banget pokoknya..
Dulu, di komplek rumah ku ada perpustakan, isinya buku komik, dsb. Saya meminjam dari perpustakaan ini, kami mengantri untuk membacanya. Awalnya, saya direkomendasikan teman, dan saat saya membacanya, ternyata bagus, dan tak henti-henti nya saya meminjam semua seri yang ada diperpustakaan ini. Sayang sekali proses membaca komik ini terhenti di Bidadari Merah nomor 3, karena perpustakaan ini hanya punya sampai nomor itu. Dan semenjak itu, saya tidak lagi membacanya. Di toko buku - toko buku sulit menemukannya.

Sedikit sekali komik yang saya ikuti, karena saya malas menunggu seri komik keluar, lama dan g selesai-selesai. Itulah mengapa saya cenderung lebih menyukai novel daripada komik. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi saya untuk membaca komik juga. Komik jaman sekarang favoritku adalah MIKO, lucuuu bener ni komik dan g berat! Sama komik berat yang saya suka juga judul MONSTER (dari judulnya g banget, tapi cerita iya banget, hehe..)

Waktu ada bookfair, sukanya ada buku-buku bekas, bahkan dijual komik bekas, bener udah komplit semua seri nya, saya datangin stan tersebut, dan saya mencari komik ini. Tidak ada ternyata.
Sampai akhirnya, tadi aku membaca status ym temanku, kalo dia lagi baca topeng kaca. Langsung deh saya tanyakan, dan dia memberiku link ini..

Bagi yang ingin tau atau bahkan salah satu orang yang mencarinya juga seperti saya..ni saya kasih link nya..

*sinopsisnya akan saya posting di blog..