Monday, November 30, 2009

Dialog Api dan Cahaya

Api:

Cahaya, taukah kamu apa yang kurasakan?

Aku kecewa..aku sedih..ingin sekali menangis..

Aku merasa dikhianati, aku merasa seperti sampah yang sudah usang dan tak diperlukan lagi..

 

Cahaya:

Oh api..janganlah seperti itu..janganlah engkau egois pada keadaan..

Kamu hanyalah bagian terkecil, wajar ada saatnya kau terlupakan..

Begitulah hidup, terkadang kamu pun melakukannya..

 

Api:

Tapi, dahulu aku adalah yang terutama, aku selalu menjadi perhatian..kenapa sekarang tak lagi seperti itu?

Sekedar disapa pun telah jarang..apalagi mendapatkan lebih..

 

Cahaya:

Kamu tau, walaupun dulu kamu yang utama dan menjadi perhatian, tapi kamu tetap bagian terkecil..

Kamu hanya mengisi relung-relung dangkal diantara relung-relung dalam lainnya..

Kamu hanya setetes air diantara hamparan lautan luas..

Kamu hanya selembar daun diantara rimbunan dedaunan pohon lebat..

Kamu hanya seekor nyamuk diantara ribuan serangga lainnya..

Kamu hanya setetes darah diantara aliran deras darah dalam tubuh..

Kamu hanya sehelai rambut diantara geraian rambut di kepala..

Kamu hanya sebuah angka diantara deretan bilangan yang panjang..

Kamua hanya sebuah huruf tak bermakna diantara deretan kalimat bermakna..

Kamu hanya seutas benang dalam sebuah kain indah..

Kamu hanya segores cat dalam sebuah lukisan indah..

Wajar kamu sesekali menjadi perhatian, sesekali menjadi yang utama, tapi sering kali kamu bisa menjadi yang terlupakan dan terbelakang..

Wahai api..janganlah engkau egois..bersabarlah dan tenanglah selalu..

Cukup berikan yang terbaik..dan selalu ada untuk saling mengisi..Tanpa ingin diberi lebih..

3 comments: