Sunday, May 16, 2010

Di Sudut Jalan Itu

"Apa yang harus kuberi..
Aku malu untuk kembali..
Sementera keluargaku menanti..
Sesuap nasi dariku sejak pagi.."

Di sudut jalan itu kau menanti..
Tak lupa becakmu menemani..
Tapi tak satupun menghampiri..
Hingga petang mengganti..

Sabarlah yang kau punya..
Kau tetap setia pada becakmu..
Yang dulu kau berjaya degannya..
Tapi sekarang tak satupun melirikmu..

Kejayaan berpihak pada kendaraan bermesin..
Engkau kalah pamor dengan angkot-angkot itu..
Apalagi mobil pribadi..
Juga motor-motor yang semakin seperti semut..

Tapi kau tak kan menyerah..
Menanti datangnya pelanggan setia..
Engkau yakin akan pertolonganNya..
Dan kau percaya, tetap menanti dalam do'a..

1 comment: