Thursday, March 29, 2012

Antara Maya dan Nyata, maka jangan diabaikan..


Sejak saya difasilitasi modem internet, saya merasa dunia saya berubah. Saya terlalu banyak menghabiskan waktu di depan internet. Saya terlalu banyak berdiskusi dengan teman-teman maya melalui internet. Dan saya lebih banyak menuangkan perasaan saya di dunia maya. Yap, orang yang baru menemukan dunia tanpa interaksi visual, namun bisa menemukan segalanya, menjadi ketagihan dan melupakan logika. Sampai akhirnya terjebak dan sulit untuk lepas dalam dunia maya. Yap, namanya juga maya, sesuatu yang tak tervisualisasikan. Imajiner.

Dunia maya, tempat yang sangat bebas dan tak mengenal mana benar dan mana yang salah. Segalanya mungkin terjadi, kebohongan bahkan kebenaran sekalipun bisa kita peroleh dari sini. Kritis. Itulah selayaknya yang harus dipegang sebelum menyelami dunia ini. Sebelum menyerap segala informasi yang didapatkan dari dunia ini. Bukan lagi memposisikan hati dan perasaan, tapi logika. Tak selayaknya setiap mendapatkan informasi dari dunia maya, langsung serta merta menyimpulkan sesuatu. Apakah kita yakin semua informasi yang kita terima itu adalah benar? sedangkan kita tak pernah mengalami atau menyaksikannya secara langsung, kita hanya mendengar, kita hanya membaca sebuah informasi. Semuanya tetap harus di cross check sebelum berani menyimpulkan. Sekuat apapun hati kita meyakinkan kebenarannya. Bahkan dalam dunia nyata saja di mana kita terlibat di dalamnya, banyak kebohongan yang dapat kita saksikan, apalagi ini? kita tidak ada di dalamnya, kita tidak pernah terlibat secara langsung di dalamnya. Kita hanya menjadi pembaca dan pendengar, yang mana temanya bisa benar dan bisa salah.

Saya baru menyadari, setelah saya mengetahui sebuah petunjuk tentang kebohongan dunia maya. Seberapa besar saya menaruh kepercayaan pada dunia maya, namun tidak disangka, ada kebohongan dibaliknya. Saya, masih bersyukur Allah masih memberi petunjuk sedikit demi sedikit dan satu per satu terungkap, mungkin tidak semua yang diberitakan adalah kebohongan, tapi setidaknya saya mengetahui ada satu bagian dari kisah ini yang mana ada kebohongan dibaliknya. Bagaimana bisa dipercaya jika ada ketidakjujuran di depannya.

Dan peristiwa tersebut, membuat kondisi underpressure untuk diri saya secara pribadi. Butuh beberapa waktu sampai saya benar-benar menyadari, let see.. Itulah kejamnya dunia yang sedang kamu jalani. Kamu telah jauh dari dunia nyatamu. Ada keluargamu, ada teman-temanmu, ada guru-gurumu, ada masyarakat di dalam dunia nyatamu yang seharusnya lebih kamu hargai. Dan saya malah terokupasi dengan dunia maya ini. Padahal, ada teman-teman saya di sampingku, teman-teman yang akan menemani suka dan duka. Yap, mereka juga yang akhirnya selalu ada dan kusaksikan sendiri bagaimana hidup mereka. Kami hidup bersama dalam dunia yang sama, kami berinteraksi dalam moment yang sama, kami berkomunikasi dalam dinding yang sama, kami yang bersenda gurau dalam ruang yang sama. Kami ada hidup bersisian.

"Tidak selamanya dunia maya itu salah, namun tidak selamanya juga dunia maya itu benar. Begitu juga sebaliknya, tidak selamanya dunia nyata itu benar, namun tidak selamanya juga dunia nyata itu salah. Maka, bijaklah dalam memposisikan diri."

No comments:

Post a Comment