Thursday, April 7, 2011

Ini Adalah Curhatan

Ini adalah curhatan..
Belum sempat menulis di buku curhat anak, saya tulis dulu saja di sini kali ya, mumpung nganggur, tidak ada pasien. (Pentingnya menulis curhatan ujian, bisa menjadi pengalaman untuk kelompok-kelompok berikutnya yang akan ujian dengan dokter yang sama, menjadi bekal dan arahan untuk pertanyaan yang senang ditanyakan, biasanya setiap penguji memiliki karakteristik khas sendiri-sendiri)

Banyak yang ingin diceritakan. Alhamdulillah, akhirnya aku melewati ujian anak. aku benar-benar bersyukur atas segala rencanaNya terhadap saya dan saya akan selalu percaya bahwa apa yang direncanakanNya untuk saya pasti itu yang terbaik! Walaupun kadang saya suka sedih dan timbul pertanyaan 'kenapa?', setelah itu saya kembali meyakinkan diri, bagaimanapun dan apapun yakinlah ini yang terbaik, lebih baik buatku dari apa yang teman saya dapatkan. Satu hal pula yang kupikirkan, bahwa Allah akan menguji hambaNya sesuai dengan kemampuan.

Saya bersyukur, karena teman-teman saya banyak yang dimudahkan kasbesnya dan selesai sebelum minggu ketujuh, sehingga yang kocokan untuk ujian awal-awal bisa lebih banyak jumlahnya, jadi kemungkinan untuk tidak ujian hari senin masih ada. Alhamdulillah, kocokan saya dapat hari Selasa.

Hari Senin berlalu, 3 orang teman ujian hari itu, dan berakhir dengan gembira.

Selasa adalah giliranku. Hm.. sedikit berliku tapi berakhir..

pertama, tidak ada kasus baru yang sesuai kompetensi pada malam itu, akhirnya dipilihkan kasus-kasus yang menjadi pilihan terakhir dan bukan kasus fresh yang baru datang. Sudah menunggu sampai jam 11 malam, tidak ada juga pasien yang datang. UGD adem ayem hari itu... sekalinya datang pasien dengan kegawatan semua.

kedua, proses pengocokan telat, jam 7 lebih baru dikocok, itu artinya, waktu untuk mengerjakan laporan dan belajar sebelum diskusi menjadi semakin sempit, padahal harusnya jam setengah 6 sudah dikocok, walaupun pada akhirnya seringnya molor, setidaknya paling telat jam setengan 7 itu biasanya udah kocokan dan udah tau kasusnya apa.

ketiga, saya dapat kasus asfiksia sedang dengan neonatal infeksi disertai muntah. Kok kasusnya kompleks ya? biasanya kasus untuk ujian itu dipilihkan yang tidak kompleks yang sesuai dengan kompetensi kita (dokter umum). Kemudian, selama ini saya belum pernah melaporkan kasus asfiksia saat laporan pagi. Oow..

keempat, saya dapat bedside yang katanya si, dihindari oleh koas-koas. Dia bukan bedside saya sebenarnya waktu awal pembagian, tapi ntahlah kenapa, pada akhirnya jadilah dia bedsideku. Awalnya, yang menjadi bedsideku adalah bedside yang sangat baik, pintar, dan gemar membantu. Tapi sabar saja. Selama dia tidak merugikanku, tidak dibantu pun yasudah. Ntahlah kenapa dia mau menukar. Tapi, akhirnya saya bisa tau, dia cerita kalau dia berharap ujian dengan supervisor yang mengujiku akan tidak prolong. Tapi, buktinya apa, justru prolong. Tapi, saya katakan, bahwa beliau baik kok, dan membantuku juga, terkadang dia nulisin jawaban, nyariin jawaban, walaupun banyak juga dicuekinnya.

kelima, saya dapat penguji pakar neonatologi. Dan beliau ini mood-mood an katanya, kalau ujian dengan beliau lama, kalau nanya juga kemana-mana. Apalagi pakar neonatologi, habis sudah saya. Sampai lab pun ditanya, bukan lab apa yang digunakan atau harga normalnya (itu juga si), tapi yang ngenes adalah, bagaimana cara membuatnya. Bayangin, saya tidak membaca ulang, dan terakhir kali adalah saat pre klinik, saya hanya ingat sedikit, tapi kalau merincikan caranya secara jelas, tidak sanggup saya. Tapi, beliau malah menertawakan jawaban saya. Hiks..

keenam, ujian saya prolong. Tapi, justru saya bersyukur, karena saya jadi bisa belajar dulu lebih dalam untuk teorinya. Hari pertama hanya pemeriksaan fisik, belum membahas kasus sama sekali. Itu pun waktunya singkat sekali, waktu saya lebih banyak untuk menunggunya. Minta ampun lamanya nungguin beliau ini. Sebenarnya si itu kesempatan saya untuk belajar lagi, tapi tidak bisa, karena yang ada saya tegang, jadi saya gunakan untuk menenangkan diri saja. Udah gitu, pf saya mengecewakan. Saya melompat hal yang penting, meloncat kesan umum. Itulah akibat, tidak pernah memeriksa pasien dengan lengkap. Besoknya, yaitu hari ini baru diskusinya. Laporan saya disimpannya. Yup, ini adalah kesempatan besar untuk memperdalam. Alhamdulillah.

ketujuh, ujian saya Alhamdulillah selesai. Luar biasa, penantian panjang. Hari ini selesai laporan pagi, jam 10 kurang saya sudah menunggu di depan kantor beliau. Setelah visite besar katanya, karena saya tidak tahu kapan akan selesai, maka saya tunggui saja di depannya, sampai jam 11 baru mulai diskusi ujian. Diskusi baru berjalan beberapa menit, sudah diputus-putus dengan kerjaan lain, sampai akhirnya beliau pergi dan menyuruh kami (saya dan bedside) untuk menunggu saja di situ dengan diskusi yang masih ngegantung. Dan taukah teman, berapa lama kami menunggu? satu jam. Hehe, minta ampun, udah sakit-sakit ni badan. Kemudian, bedsideku bilang, kamu dilulusin palingan, dek. Udah disuruh nunggu lama gini. Aamiin.. langsung ku aamiin in. Padahal aku udah ngeri aja, dengan pertanyaan awal yang sudah tidak bisa kujawab maksimal. Pertama, diagnosisku kurang, ternyata neonatus aterm itu masuk ke assessment. Saya pikir tidak usah, hehe, inilah akibat belum pernah melaporkan kasus bayi baru lahir. Lalu, karena kasus ibunya KPD (ketuban pecah dini) dan partus macet, jadilah saya ditanya-tanyain tentang KPD dan partus macet. Mana saya baca. Fokus saya sama diagnosis bayinya. Lalu, saya ber-MPJ dalam hati, kalau saya belum masuk obsgyn, dok.. (itu bukan alasan ima). Ya, setidaknya, Allah masih menolong saya dengan memberikan ingatan lama, jadi setidaknya saya tidak hanya diam, masih ada yang kujawab sedikit-sedikit (sedikit sekali). Beliau malah tertawa bahagia melihat saya yang tidak bisa jawab, beliau terus bertanya, sampai akhirnya aku mentok dan tidak bisa menjawab. Lalu, akhirnya aku diterangkan.

Seputar obsgyn nya, tentang KPD, kenapa bisa KPD dan akibatnya apa kalau ada KPD, kemudian tentang partus macet, apa saja yang menyebabkan partus macet lalu apa yang harus dipikirkan kalau ada partus macet? hoho.. Penyakit-penyakit kehamilan apa saja yang berpengaruh? kenapa kamu bertanya pemakaian jamu pada saat kehamilan?

Setelah itu, ditanyakan terkait assessment ku, Alhamdulillah assessment yang dibahas lebih banyak Asfiksianya, sedikit menyinggung neonatal infeksi dan sama sekali tidak menyinggung observasi muntahnya.

kurang lebih ini yang ditanyakan, asfiksianya kenapa? apa saja yang bisa nyebabin asfiksia? dari mana pertama kali mendiagnosis asfiksia? komponen APGAR score dan nilainya? diagnosis asfiksia dengan apa lagi? apa akibatnya kalau terjadi asfiksia? hipoksia bisa mengakibatkan apa saja? HIE apa? tandanya apa? tindakan apa yang dilakukan pada pasien ini (asfiksia)? bagaimana cara resusitasi? perawatan neonatal esensial apa aja? langkah pertama resusitasi apa aja? jika tidak bernapas, apa yang dilakukan? ventilasi tekanan positif seperti apa yang digunakan?

neonatal infeksi, apa yang bisa nyebabin neonatal infeksi? bagaimana penegakan diagnosis neonatal infeksi? perlu dilakukan laboratorium apa aja? apa yang diliat dari hasil lab nya? menggunakan kriteria apa? apa aja kriterianya? (untuk ini, aku tak ingat, hanya bisa mengingat i/t ratio dan jumlah leukosit, lalu ditanya, berapa jumlah leukositnya? saya malah mejawab lebih dari 34.000, beliau kaget dan bertanya saya dapet dari mana, hehe, saya bingung jawabnya, karena saya inget batas maksimal jumlah leukosit yang baru aja diapalin, 4.300-34.000 dari nelson, tapi saya tidak melihat langsung, hanya dikasih tau, jadi tidak berani ambil risiko, sampai pada akhirnya, beliau menyuruh saya turun ke PBRT, untuk melihat kriteria ini lagi, ternyata lebih dari 25.000 atau kurang dari 5.000)

lalu, ditanya tentang pemberian imunisasinya? pemberian ASI nya? lalu apakah orang tua memakai KB? apakah saran kamu untuk kontrasepsi bagi ibunya?
sama, laboratorium apa yang dilakukan? bagaimana cara pemeriksaannya?

ya.. kurang lebih itu yang ditanyakan..dengan pertanyaan-pertanyaan merembet yang terkait jawaban kita..


2 comments:

  1. makasih ma, udah shareee :D lain kali lagi yaaa ^^

    ReplyDelete
  2. iya haya..sama-sama..
    pas lagi gda kerjaan juga..hehe.. :)

    ReplyDelete