Friday, March 19, 2010

[lika-liku penilitian] “arisan dulu yuuu..!!!”

Salah satu cara kami agar bisa mendapatkan sample banyak dalam satu waktu di satu RT adalah dengan mendatangi pertemuan warganya. Pertemuan warga RT yang rutin dilaksanakan adalah arisan RT. Hamper setiap RT punya arisan RT, tapi ada beberapa sih ayng suka g jalan arisannya, terutama arisan bapak-bapak. Mungkin karena bapak-bapak lebih sibuk kali yaa…
Saat kita sowan pertama kali ke pak RT, selain minta izin melakukan penelitian di RTnya, kami juga menanyakan jadwal arisan RT mereka. Untuk mendatangi 16 RT di semarang ini kami membaginya dalam 3 kelompok kecil. Saya, amali dan gisda kedapetan 6 RT di 6 kelurahan (Pleburan, plombokan, genuk, kemijen, purwodinatan, dan gayamsari). Lalu kelompok yuli dan rio juga 6 RT di 6 kelurahan (plamongansari, tinjomoyo, candi, bendungan, sekaran, sambiroto). Dan satunya kelompok Dian dan Azilzal, the couple, yaitu di karang malang, kali pancur, cabean, mangkang wetan.

Setelah itu, data terkumpul sehingga bisa terjadwal kapan kami bisa ke sana untuk kami datangi dan kami ambil sample untuk diperiksa di laboratorium. Sebelumnya, kmai pasti konfirmasi terlebih dahulu dan juga ketua penelitian kami yang juga menjadi dosen pembimbing kami pasti minta sowan langsung ke bapak RTnya sebelum kami datang bersama rombongan. Walaupun tidak semuanya, akrena keterbatasan waktu juga. Setelah jadwal benar-benar fix maka kami akan dikumpulkan sebelum pengambilan sample ini. Biasanya yang lebih tau jadwalnya hanya ibu Helmia dan anak-anak yang kebagian jatah baut sowan ke RT masing-masing. Kalo bukan tempat yang kami sowani biasanya kami tau jadwalnya mendadak, d isms oleh bu Helmia. Smsnya selalu sama..diawali dengan..’Dear Tim Swab…bla bla bla’, kalau ada sms depannya seperti itu, pastilah kerjaan kita dimulai, dan beberapa minggu kemaren serangkaian kerjaan kami lakoni tanpa henti, berentet..

Tapi, dalam hati yang paling dalam secara jujur saya akui, saya sangat menyenanginya, saya suka penelitian ini, dan saya senang bisa tergabung dalam tim ini, walaupun sampe bercucuran keringat kami lakoni penelitian ini, tapi saya senang, bu!! Terimakasih untuk kesempatannya, bu.

Yang membuat senang salah satunya adalah..ikutan arisan..itu artinya..kita dapet makan gratis!!hehe..udah penelitiannya gratis, kita sering dapet makan gratis pula, hehe..
Arisan pertama di kelurahan mangkang wetan, saya sedikit tidak beruntung karena saya bertugas untuk keliling ke rumah-rumah warga mencari yang usianya > 54 tahun. Tapi, karena ini saya mendapat kesempatan utnuk melakukan swab nasofaring. Setelah kami dapatkan 3 orang warga yang usianya > 54 tahun, kami ditemani bapak RT pergi menuju lokasi arisan ibu-ibu warga setempat. Sesampainya di sana, makanan bergelimang, tapi acara telah usai. Ternyata teman-temanku yang mengambil sample di acara tersebut, semuanya kebagian makanan. Huuu.. kami yang keliling tidak beruntung. Hehe..tapi tetap dapet minum sama kerupuk, lumayanlah ya..

Kemudian, kami ke kelurahan kali pancur, acara arisan ibu-ibu juga, sore hari, kami disuguhi makanan ringan banyak sekali (ada lumpia, arem-arem mi, risol, hm..apa lagi ya..lupa..) tanpa malu-malu kami makan deh. Wajar lah makannya, sekedar mencicipi. Tapi, ada seorang teman kami, yang luar biasa memanfaatkan moment ini, dia makannya tidak nanggung-nanggung, semua item kue dicicipi, udah gitu satu macam item tidak cukup satu, pasti dia makan berkali-kali. Kami sampai kaget, kenapa sampah sisa makanan banyak sekali, ternayta sumbernya pada satu orang!! Siapakah dia? Orang yang selalu mengaku-aku bahwa dirinya ganteng, ntah diliat dari mana dan berdasarkan apa dia selalu merasa dirinya ganteng. Udah gitu, sepulangnya dari arisan, kami sangat berterima kasih sekali dan kami pamit. Tapi teman saya yang satu ini, salaman terakhir, dan sepertinya ditawari tuan rumah untuk dibekeli kue, kami semua menolak dan sudah sangat berterimakasih di jamu di rumahnya, tapi teman saya ini tidak, dia tidak menolak dan hanya dia yang membawa sekotak kue beserta beberapa aqua gelas. Kami yang melihat dari jauh, cuma bisa cengengesan. Tidak sampai di sini ulahnya. Setelah itu, dia mendekat ke kami dan meminta tolong agar kami mebawakan barang-barang yang ada dalm genggamannya, kebetulna kami naik mobil sementara dia naik motor. Yaudah, secara spontan saya ambil semuanya mau ditaro di dalam mobil, waktu saya mau mengambil kotak kuenya, dia langsung berujar, ‘jangan yang ini, ini biar aku yang bawa.’ Plisss deh.. nggak akan kita mabil juga, cuma pengen bawain biar dia g ribet bawa naik motor, tapi tetep aja dia keukeuh biar di bawa sendiri. Hahaha.. kami cuma keketawaan aja di mobil kalo inget-inget ulah temanku yang satu ini.

Hari berikutnya, kami ke acara arisan bapak-bapak di Cabean. Ada dosen kami ternyata, depan rumahnya persis arisannya dilaksanakan. Beliau ini sangat ramah dan juga randah hati, walaupun sudah professor tapi beliau tetap mau diambil swab nasofaringnya. Waaa… bapak okeh deh..
Di acara arisan ini juga kami dapet makanan lagi, biasalah..seperti ayng sudah-sudah. Sampai salah seorang temenku bilaing, ‘lumayanlah, itung-itung aja ini ongkos makan gratis’ hwahaha..pliss deh.. niat utama kita penelitian, bukan makan gratisnya..haha..
Di tempat ini,  kami dapet serabi solo sama hm..apa ya..lupa euy..abis makannya cuma serabi aja. Di tempat ini juga ada kejadian menarik. Jadi, setelah selesai swab kami istirahat sebentar duduk, sambil mencari moment yang tepat buat pamit, sekalian juga mencari kekurangan jumlah target minimal kami. Salah seorang teman kami, masih menanyakan kuesioner untuk melengkapi jumlah target minimal kami, tapi kami semua sudah istirahat sambil mencicipi makanan yang dihidangkan. Setelah teman kami selesai menanyakan kuesioner, dia bergabung dengan kami. Lalu, melihat makanan udah hampir ludes, dia men-cakcung sebuah serabi yang tinggal sendirian itu. Dia cuci tangannya dulu dengan hand sanitizer sebelum hendak melahapnya. Usai memakai hand sanitizer, dia kaget melihat serabinya udah jatuh dalam gigitan teman kami yang lain, teman kami yang yang membawa kotak kue pada cerita paragraph sebelumnya. Kamu semua, langsung ketawa kompak..  dan teman kami yang memakan memasang tampang g bersalah gitu.. teman kami yang g kebagian serabi cuma bisa SABAR..

Setelah itu jadwal berikutnya ada arisan bapak-bapak di Kemijen. Di jadwalkan oleh teman kami yang janjian dengan bapak RT di kemijen, arisan bapak-bapak diadakan hari jum’at malam. Kami berangkat ba’da isya dari mesjid AsySyifa, tempat mangkal kami biasanya. Sesampainya di sana.. loh..ko ada hajatan di tetangganya, wah kebetulan nih..dapet banyak sample, dapet makan juga.. wkwkwkw..pikiran licik anak-anak kos! Ternyata setelah sowan terlebih dahulu dengan bapak RT, terjadi kesalahan. Arisan bapak-bapaknya diundur besok malam. Hwehehe.. kita cuma senyum-senyum aja. Ternyata pak RT lupa memberitahu kalau jadwal arisan bulan ini diundur karena ada hajatan tadi dan teman kami pun lupa menghubungi bapaknya terlebih dahulu untuk memastikan lagi kedatangan kami. Ya.. sudah sampai sana juga, jadi tidak usah menyalahkan siapa-siapa. Hanya saja, kami minta ganti traktiiirrr… traktir mi ayam.. hwahaha.. tpai sampai sekarang g dapet-dapet nih traktirannya. Besoknya kami, janjian lagi di waktu ayng sama dan di tempat yang sama. Kali ini tidak salah, bahkan kami dapat bonus, selain bapak-bapak kami pun dicarikan anak-anak yang memenuhi kriteria. Setelah usai, kami kumpul algi di tempat tuan rumah yang mengadakan arisan bulan itu. Sambil menunggu yang lain, kami  mengurutkan kuesioner dan mengkode sample dalam media amies. Lagi asik asik nya member kode, saya mencium aroma mie tektek dan sempet terlontar ucapan ‘baunya enak banget..’ beberapa menit kemudian, seorang ibu menyodorkan 3 piring mie tektek ke kami. Ternyata tinggal kami bertiga (saya, gisda dan amali) yang belum makan. Oalah..yang lain udah to.. hehe.. rejeki..rejeki..

Besoknya masih lanjut perjalanan penelitian kami, benar-benar tanpa henti deh..
Kali ini giliran kelurahan sekaran yang arisan, arisan bapak-bapak, malem juga acaranya. Kali ini tidak semua personel, karena sebagian ada yang tinggal utnuk melakukan isolasi primer di lab, soalnya sebelumnya kami juga sudah melakukan sampling juga. Sample hanya bisa bertahan 6 jam di media amies, jadi sebelum itu harus sudah diisolasi. Ternyata saya kebagian tim yang ikut sampling di arisan bapak-bapak Sekaran. Widdiiihh..kali ini arisannya berbeda dengan arisan bapak-bapak yang sebelumnya, bukan arisan ding..tapi perkumpulan bapak-bapak, di sini g pake arisan bapak-bapaknya. Malah terkesan kaya tahlilan, doa-doanya banyak, saya sendiri agak bingung, udah gitu ceramahnya make bahasa jawa, agak roaming, hehe.. Kami mengikuti hingga acara selesai ternyata, bahkan dosen kami, dr. Helmia memberikan sedikit sambutan juga. Dan di sini, seperti biasa, kami dapat jatah makan lagi..kali ini kaya kupat tahu kayanya, bingung juga apa nama makanannya, baru makan pertama kali.  Haduh haduh..sepertinya makin lama, penelitian ini bisa bikin kita gemuk karena selalu makan malem-malem. Tapi klo g dimakan juga ya g enak, terkesan tidak menghormati. Jadi, tetap saya makan. Hehe..

Seperti itulah kisah arisan kami..hehe..
Acara sampling selalu kami lakukan di setiapa acara arisan dan di posyandu balita serta lansia..

4 comments:

  1. pasukan bu helmia yang super sibukers :P go ima go! aku masih merasa jadi pengangguran nih, karena surat ijin penelitian dari diklitnya belum turun2 T_T

    ReplyDelete
  2. hwaaaa...luluk lebay ah..g super ko luk..masih wajar..
    semangat luluk!! semoga cepet turun ya..biar bisa cepet mulai, amin..

    luluk juga sibuuuukkk...ngilang terus..udah lama nih g jalan bareng..
    ayooo luk, rencana kita kapan dimulai?

    ReplyDelete
  3. hahaha, ima kangen ya? tiap hari ketemu di kelas ini... hehe. ima yang susah dipegang jadwalnya! aku sih tinggal ngikut sebenernya. kita bahas senin besok deh :)

    ReplyDelete
  4. hahaha...iya nih..kehilangan temen jalan..wkwkwk..
    semenjak ada kimi..jadi jarang nebeng luluk klo kemana2, hehe..

    ReplyDelete