Friday, December 3, 2010

Jalinan Pertemanan Baru, antara Saya dan Dia


Tiba-tiba tadi dapet sms..

“ apa  kabarmu.. aku kangen kelompok komuda kita.. :( ”

Kebetulan saya sekarang menggunakan hp yang dulu hampir amat jarang saya pake, jadi nomer hp temen-temen juga masih sedikit sekali yang kusimpen. Jadinya, hampir setiap sms yang masuk, tanpa nama, tapi saya familiar dengan sms ini. Ini pasti dari dia! Temen yang hampir setiap stase komudanya sekelompok terus denganku, tapi sekarang kelompok koas kita berpisah.

Hwaaa..jadi terharu dia mengirim sms tersebut. Sudah lama sekali kita tidak berhubungan. Kemudian beberapa hari yang lalu, kami bertemu di RS dan berasa jadi reuni komuda. Dulu awal-awalnya aku sangat canggung dengan dia karena hampir tidak pernah berinteraksi, bahkan tidak pernah sekelas sama sekali. Tapi, komuda telah menyatukan kita. Hampir setiap stase komuda saya bersamanya, mulai dari interna, jiwa, bedah, dan obsgyn saya selalu sekelompok dengannya, hanya stase anak dan neuro kami tidak sekelompok, itu pun neuro kami sering bersama karena selalu seruangan dalam menunggu apapun, jadi tetep berasa sekelompok.

Awalnya, saya syok saat pertama kali sekelompok dengannya di stase interna, sementara temen sekelompok yang lainnya pun laki-laki semua, hanya saya dan dia yang perempuan, jadi otomatis saya pun lebih banyak interaksi dengannya. Tapi, waktu itu saya masih kurang nyaman, dia sering menghilang kemana-mana, akhirnya saya sering sendirian, keliling bangsal nyari-nyari kerjaan dan menyelesaikan tugasku sendirian. Sedih waktu itu, baru pertama kali berinteraksi dengan pasien, tapi malah sendirian, rasanya ingin sekali ditemenin. Akhirnya sekali-sekali ketika memeriksa pasien, saya minta temenin temen lain yang tidak sekelompok. Lama-lama saya berpikir, saya tetap harus bisa jalan walaupun sendiri dan hal itu semakin membuatku kuat dan tenang, sehingga tak peduli lagi.

Eh, lama-lama kami sering ngobrol dan ngerjain tugas bareng, saling membantu, membenarkan dan diskusi, akhirnya kami klop juga. Menurut saya, suatu pertemanan atau kedekatan itu bisa terbentuk karena adanya interaksi yang intens, saling membutuhkan, dan saling mengerti. Itulah yang terjadi pada kami. Walaupun kami berbeda latar budaya dan pemikiran, tetapi tetap terbentuk kedekatan yang sehat.

Saat di Jiwa, saya sudah tidak lagi canggung dan semakin seru saja obrolan kami. Semakin asik berdiskusi dan belajar, keliling bangsal bareng-bareng dan memeriksa pasiennya bersama. Walaupun penampilannya sangat glamour, tapi sikapnya rendah hati juga, tidak membicarakan yang menunjukkan kehebatan atau keglamourannya. Dia pun bisa menyesuaikan sepertinya, saat ngobrol dan berteman dengan saya, maka topik pembicaraannya pun lebih kearah keseharian dan tugas-tugas kita. Sekali-kali saya pun sering mendengar cerita tentang keluarganya, tentang ibunya, adiknya, neneknya, pacarnya, dsb, lucu juga denger ceritanya.

Saat di bedah, ini adalah puncak kedekatan kita, karena kembali seperti di interna, dalam satu kelompok hanya kita berdua perempuannya. Kemudian ditambah lagi, bedah adalah stase menunggu sedunia, jadilah waktu menunggu itu sebagai ajang cerita-cerita dan diskusi pengalaman-pengalaman kita. Ditambah lagi, di bedah, kita banyak mengalami kejadian heboh dan tak terlupakan bersama. Mulai dari cerita “hukuman jada UGD” sampai cerita “Indomie terenak sedunia”. Ceritanya ntar-ntar aja deh..panjaaaaang.. udah gitu, dulu sangat tidak napsu untuk nyeritainnya, gara-gara amat sangat berat stressor di bedah ini, jadi rasanya berat juga untuk menuliskannya. Tapi, sekarang jadi seperti kisah yang sangat memoriam dan lucu. Hihi..

Kemudian berlanjut ke stase obsgyn, kami jaga bersama, ngerjain kasus bersama, tentiran bersama, nunggu bersama, dan dapet stressor yang sama juga. Terkadang stressor yang besar yang diberikan kepada satu kelompok itu, bisa menguatkan kekompakkan ketika ada kemauan untuk menyelesaikan stressor tersebut bersama-sama dan tidak saling menyalahkan atau berlepas tangan.

Kami tidak saling egois, kami tidak saling mendahului, dan kami selalu berbagi. Itulah kunci pertemanan kami. Pertemanan singkat ini.

Semoga saya bisa beradaptasi dengan teman-teman baru lainnya di koas ini dan bisa bekerja sama dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap stressor yang ada. Amin..

6 comments:

  1. suatu pertemanan atau kedekatan itu bisa terbentuk karena adanya interaksi yang intens, saling membutuhkan, dan saling mengerti.

    sepakat

    ReplyDelete
  2. kemudian berikutnya.. bisa terjadi ketergantungan dan saling kecocokan, ditambah sebuah kepercayaan, maka terjalinlah sebuah persahabatan.. :)

    ReplyDelete
  3. sms dari cicik ya ma? hehe. di koass gak berasa sekelompok koassnya. karena puterannya beda-beda dan ngerjain kasusnya jalan sendiri2 :(

    ReplyDelete
  4. yuuupppiii... si ncik kita itu.. 8)

    sangat setuju..kemandirian sangat diperlukan di dunia ini..
    perlu banyak adaptasi..mencari segala info dan mekanisme sendiri agar segala tugas dan kasus tetap bisa terselesaikan..
    sangat wajar ya..keegoisan semakin mudah tampak..
    persaingan sangat terasa..hoho..

    semangat luk..sukses selalu..
    *eh kita bakal ada yang se-stase g si luk?

    ReplyDelete
  5. baca dong komen di atas.. keknya udah disebutin siapa..
    masa gtau.. hehe.. :p

    ReplyDelete