Thursday, March 17, 2011

Cerita Si Kuning

Kuning. Orang berbaju putih itu menyebutnya ikterik neonatologis. Itulah yang sekarang saya alami. Saya ini, anak yang lahir dari seorang ibu yang masih muda, lahir ditolong dokter dan cukup bulan 38 minggu. Lahir-lahir nongol di dunia, eh kok saya warnanya kuning. Padahal kan teman-teman saya yang lain warnanya pink. Kuning ini juga digolong-golongkan. Penggolongannya itu berdasarkan kriteria kremer, sepertinya tuan kremer ini telah menemukan istilah baru yang katanya si memudahkan dalam penilaian klinis. Jika, saya kuning di kepala leher saja, maka saya tergolong kremer 1. Jika sampai dada saya yang kuning, maka saya tergolong kremer 2. Kalau sampai perut dan lengan atas serta paha saya pun kuning, saya jadi tergolong kremer 3. Kalau lengan bawah saya serta tungkai bawah yang sudah kena, saya digolongkan kremer 4. Kalau telapak-telapak tangan dan kaki saya sudah kuning-kuning juga, maka saya telah masuk ke dalam golongan kremer 5. Ini berarti saya sudah semakin parah.

Katanya, saya disuruh minum yang banyak, jika ini adalah kuning yang sama dengan teman-teman seusia saya lainnya, maka kuning saya akan sembuh. Lagi-lagi mereka mengistilahkan istilah aneh, ikterus neonatorum fisiologis. Tapi, kalau ternyata saya kuning yang khusus, dimana teman-teman saya lainnya tidak mungkin mengalami hal serupa, maka saya dibilangnya mengidap ikterus neonatorum patologis. Apa bedanya fisiologis dengan patologis? Toh saya tetap kuning. Mereka terlalu banyak memberikan istilah aneh, membuat saya bertambah pusing, padahal saya sudah pusing dengan kuningnya tubuh ini.

Katanya si, semua itu tergantung dari waktu kuning di tubuh saya muncul, terus juga tergantung dari kadar suatu zat yang namanya pun asing di telinga saya. Maklum..saya kan orang baru di dunia ini. Hm..Bilirubin! yap bilirubin. Saya mendengar mereka menyebut-nyebut kata bilirubin tadi. Katanya, bilirubin saya tinggi.  Kalau kuning ini sudah muncul pada hari pertama kelahiran saya, maka saya dikatakan ikterus neonatorum patologis berapapun kadar bilirubin dalam tubuhku. Tapi, kalau munculnya bukan hari pertama, tapi bilirubin total ku mencapai lebih dari sama dengan 13 (karena saya lahir cukup bulan) atau ada peningkatan kadar bilirubin total lebih dari 5 dalam 24 jam. Selain tiu, jika bilirubin yang sudah dikonjugasinya lebih dari 2, bisa juga kalau kuning pada tubuh saya ini menetap selama seminggu lebih, maka saya dikatakan ikterus neonatorum patologis. Hm.. patologis, berarti katanya tidak normal, maka tidak cukup hanya pemberian air minum yang banyak saja. Perlu yang namanya penyinaran khusus dilakukan. Pantas saja, saya selalu diberikan cahaya lampu setiap harinya, mata saya mereka tutupi dengan kasa, gelap sekali rasanya. Orang-orang berbaju putih itu mengistilahkan penyinaran dengan lampu ini sebagai fototerapi. Sebenarnya, yang mengalami ikterus neonatorum fisiologis juga tetap dilakukan fototerapi seperti saya ini, jika ternyata kadar bilirubin totalnya lebih dari sama dengan 15 untuk teman-teman saya yang lahirnya sama seperti saya, cukup bulan, antara 37 sampai 42 minggu. Tapi, kalau teman-teman saya lehirnya kurang bulan, tidak sampai usia kehamilan ibu mereka 37 minggu, maka bilirubin lebih dari sama dengan 10 saja sudah harus di fototerapi. Jika, kadar bilirubin saya sangat tinggi hingga mencapai lebih dari 20, maka sudah harus dilakukan transfusi tukar, untuk menggantikan darah lama yang ada ditubuh saya dengan darah baru dari orang lain untuk saya, hm.. darah donor maksud saya.

Oiya, bilirubin yang tinggi di sini memang bilirubin totalnya, tapi dengan dominasi dari bilirubin indireknya. Jika bilirubin direk yang lebih tinggi, maka saya tidak bisa lagi dikatakan sebagai ikterus, karena bisa jadi justru ada hambatan dalam pengaliran bilirubin yang sudah dikonjugasi ini, misalnya ada hambatan di duktus koledokusnya, biasanya si orang-orang mengistilahkannya dengan kolestasis. Dengan pemeriksaan sederhana, kolestasis bisa ditegakkan dari pemeriksaan feses tiga porsi, yang dilakukan dalam 24 jam, dicek tiap 8 jam, apakah ada kondisi feses yang berwarna dempul, maksudnya feses dempul di sini adalah, feses akolik, warnanya pucat keputihan dengan diselubungi fese normal pada umumnya.

Penangan saya, harus segera dilakukan, jika tidak, lambat laun, saya bisa semakin parah, bisa menyebabkan komplikasi yang lebih fatal. Kern ikterus. Masa dimana, bilirubin indirek ini pergi ke otak, melewati sawar-sawar darah yang ada di otak dan menyerang organ vital tersebut. Hanya bilirubin yang indirek yang bisa melewati sawar darah otak ini.  

4 comments:

  1. kamu pinter ya deek

    cepet sembuh yaa :D

    ReplyDelete
  2. haha..
    iya kakak..terima kasih doanya..
    doakan aku selalu ya kakak.. =))

    ReplyDelete
  3. suka deh.. jadi lebih mudah utk ngerti apa itu ikterus :)

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah kalo begitu.. makasih mba.. :)

    ReplyDelete