Saturday, June 25, 2011

IKM Magelang: Part 1

Banyak sekali cerita di IKM ini.. mungkin akan saya coba uraikan sedikit demi sedikit..


Bapelkes, Salaman


Di Magelang, kami ditempatkan di Bapelkes, Salaman.. Di sini, kita diberikan pelatihan terkait manajemen Puskesmas, pendekatan sistem, Hukum kedokteran, PHBS (Perilaku hidup sehat), Primary Health Care, Penelitian Deskriptif, penelitian analitik, metode hanlon kuantitatif dan kualitatif, sampai paired comparison, belajar teori advokasi, dsb. Kuliah yang sangat padat untuk 3 hari pertama, dari jam 07.00 sampai jam 22.00, dengan istirahat tentunya.

Kemudian, dilanjutkan dengan tugas lapangan kami yang pertama, mempelajari Manajemen Puskesmas. Kami dibagi 2 kelompok besar, masing-masing 10 orang. Satu kelompok di Puskesmas Bandongan dan satunya lagi di Puskesmas Tempuran. Personil kelompok Puskesmas Bandongan adalah Ana, Galuh, Ginanjar, Gisda, Grace, Gugum, Hanif, Hanin, Ima, Iffa. Kelompok tersebut merupakan gabungan dari 2 kelompok koas.



Puskesmas Bandongan


Puskesmas Bandongan ini sebelum-sebelumnya, jarang didatangi Mahasiswa seperti kami, sedangkan Tempuran itu sudah lumayan sering. Sehingga manajemen dan administrasinya tampak sekali perbedaannya.

Puskesmas Bandongan ini lokasinya cukup jauh dari tempat kami berdomisili (Bapelkes, Salaman). Perjalanan dari Salaman kurang lebih setengah jam sehingga kelompok Bandongan memang selalu harus lebih pagi. Berbeda dengan kelompok Tempuran yang lokasinya sangat dekat dengan Bapelkes.



Terus juga, track perjalanannya  menuju Puskesmas Bandongan dari Salaman itu.. Wow!! Di sini sangat menguji kemampuan menyetirnya Gisda. Pertama, jalanan sempit, hanya cukup untuk satu mobil dan 1 motor, klo ada 2 mobil berpapasan, harus ada yang mengalah untuk berhenti atau bahkan mmundur unutk memposisikan tempat. Kemudian, jalanannya berliku-liku dan naik turun. Cukup memacu adrenalin. Tapi, semua itu terobati dengan sajian view yang sangat indah.


Sesampainya di sana, kami mulai kerja cepat. Kami berkenalan dengan staf Puskesmas. Kepala puskesmasnya dokter gigi, perempuan, baik hati dan cantik sekali. Di sana, kami banyak dibantu oleh staf P2M, dokter puskesmasnya. Sama salah seorang dari sekian banyak staf yang membuatku kagum, yaitu Staf Kesling. Dia ini paling aktif dan yang paling mengetahui kondisi puskesmas ini. Secara garis besar, memang untuk administrasi di sini, masih sulit untuk bisa tertib. Oia, membicarakan bapaknya ini, dia banyak sekali berkontribusi dalam setiap intervensi yang kami lakukan.



Kegiatan Luar Gedung Puskesmas: Posbindu di Desa Trasan
Selama 4 hari di Puskesmas, 1 harinya kami diajak untuk kegiatan luar gedung, yaitu Posbindu di Desa Trasan. Ini program langsung dari Dinkes, katanya si masih percontohan untuk setiap Kecamatan baru satu Desa. Posbindu ini singkatan dari Pos Pembinaan Terpadu. Konsep dari Posbindu sendiri diambil dari kegiatan Posyandu untuk Balita maupun Lansia.

Sasaran dari Posbindu ini adalah masyarakat usia produktif, 20-60 tahun. Posbindu ini merupakan bentuk surveilans faktor risiko penyakit tidak menular.

Kita ketahui bahwa, masyarakat usia produktif ini merupakan cikal bakal dari munculnya penyakti-penyakit tidak menular yang banyak dijumpai di usia tua. Penyakit tidak menular itu seperti penyakit jantung koroner, Hipertensi, Diabetes Melitus, Kanker, PPOK, dan Asma. Diharapkan dengan adanya posbindu ini, maka penyakit tersebut bisa dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Pencegahan di awal bisa dilakukan pada masyarakat yang sudah muncul faktor risiko ke arah penyakit-penyakit tersebut, salah satunya dengan gaya hidup yang benar.

Sama seperti Posyandu, Posbindu ini juga memakai sistem 5 meja, yaitu dimana meja pertama adalah pendaftaran.


Meja kedua merupakan pengukuran fisik yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang pinggul, tekana darah, lemak tubuh& perut (di sini memakai alat seperti timbangan digital yang bisa mengukur body mass, body fat, dan body water).


Meja tiga merupakan pengukuran Biokimia sederhana yang meliputi Glukosa darah, Kolesterol darah, Asam Urat, dan trigliserid.


Kemudian, meja empat merupakan meja pencatatan dan pelaporan, untuk dibawa ke meja lima yaitu meja konseling dan rujukan kasus.


No comments:

Post a Comment