Saturday, July 30, 2011

Bercerita pada Keheningan

kenapa saya menulis? khususnya kenapa menulis di blog ini?

jawabannya..

"karena saya ingin bercerita pada keheningan."

Jika ada masalah, tidak gampang bagi saya untuk bercerita pada orang lain. Mungkin, kalian akan berkata, "ceritakanlah agar hati dan pikiran menjadi tenang, biar ada dua otak atau lebih yang akan membantu memecahkan masalah." "Cerita aja padaku, saya siap mendengarkan."

Betul, tapi saya tidak bisa dengan mudah bercerita pada orang lain. Salah satu sifatku yang tidak begitu saya sukai juga sebenarnya, ingin sekali bisa bercerita pada seseorang, seduaorang atau lebih tentang semuanya. Ingin sekali ada seseorang, seduaorang atau lebih yang bisa saya tumpahkan segala macam cerita, sebenarnya..

Ntah kenapa, sulit sekali rasanya setiap saya ingin menceritakan berbagai masalah saya pada orang lain. Bahkan, pada keluarga saya sekalipun, tidak semua masalah bisa saya utarakan pada mereka. Saya adalah orang yang tertutup. Bisa dikatakan seperti itu. Sesuatu hal yang tanpa sadar baru saya sadari.


Saya berusaha untuk mengelabui bahwa saya ini tidak ada masalah teman, saya baik-baik saja. Ayo kita bergembira. Saya banyak bercerita tentang suka cita pada mereka, tapi banyak hal yang tidak bisa saya utarakan ternyata. Banyak hal dari sedikit hal yang bisa saya ceritakan pada mereka.

Tanpa disadari bahkan olehku sekalipun. Saat seperti itu, saya menulis. Saya menulis. Menulis dicoret-coretan kertas sampai disebuah buku bergembok atau buku terlarang dibaca, menulis apapun yang ingin saya ceritakan. Menulis, bercerita dalam keheningan. Bercerita kepada diri saya sendiri. Bercerita hanya kepada Tuhan.

Dengan menulis, penatku bisa hilang. Dengan menulis, jiwaku akan kembali segar dan bisa sedikit melupakan masalah yang ada. Dengan menulis perasaan jadi lebih lega. Saat melewati segala kepenatan dan bingung mau ngedumel dan bercerita kemana, saya akhirnya menulis, agar penat  itu bisa terlupa. Saya menulis untuk bercerita dalam keheningan. Bercerita pada siapapun juga. Bercerita pada diriku. Karena ketika kita telah bercerita, maka kita telah membagi beban kita maupun kebahagiaan kita. Dan itu, salah satu cara saya bercerita.

Setelah saya mengenal blog, dari Luluk, teman saya yang lebih dulu ngeblog dari saya. Saya, beralih, dari menulis di kertas-kertas coretan maupun di buku bergembok serta buku terlarang dilihat, saya jadi menulis di mesin tulisan. Saya menulis tentang cerita hidupku. Saya bebas bercerita dalam keheningan. Saya bebas bercerita pada diriku dalam keheningan. Dan bebas dibaca siapapun juga dalam keheningan.

###

terimakasih buat teman-temanku di Multiply dan dimanapun yang sudah bersedia mendengarkan ceritaku dalam keheningan.. lewat blog ini.. :)

12 comments:

  1. Sama-sama kak.. Dan kita sama, aku pun begitu :)

    ReplyDelete
  2. iya fath.. toooss kalo begitu.. :)
    aku juga nulis ini gara-gara notemu.. hehe..

    ReplyDelete
  3. Hehe.. Aih senengnya nemu orang yang senasip :p

    ReplyDelete
  4. wiiiiiiiiiii..... introvert ya mba?
    samaaaaaaaa....... toss..
    susah juga bisa 'cerita'.. hihihi

    ReplyDelete
  5. haha.. iya mba.. introvert..
    tooosss..

    betul.. saat ingin menceritakan sesuatu ke orang lain, seringnya ada sisi hati yang lain akan berkata, sudah tidak usah diceritakan.. hehe.. :)

    ReplyDelete
  6. ho'oh.. apalagi kalo berkaitan dengan hal yang bikin sedih.. hehehe
    kalo hal bahagia si masih mending bisa cerita.. hihi
    padahal kan justru saat berat tu harus ada tempat berbagi.. naaaaaaahhhh.. bercerita lewat blog ini salah satu caranya.. qiqiqi
    seephlah.. lanjutkan imaaaaaaa..... =)
    smangaaaaaaD..

    ReplyDelete
  7. iya mba.. dengan menulis setidaknya bisa sedikit mengurangi.. hehe..
    semangat juga mba fajar.. lanjutkan!! haha..
    Makasih ya mba fajar.. :)

    ReplyDelete
  8. latian ngapalin keyboard..jadinya klo besok jadi tukang ketik,ga kikuk..C#

    ReplyDelete