Wednesday, May 6, 2009

DO’A SANG NELAYAN

Di waktu pagi di hari Minggu di Pantai Marina, Semarang.

Saya melihat begitu banyak aktifitas yang dilakukan di pantai ini, pantai yang notabenenya merupakan salah satu objek wisata di Semarang.  Dijumpai orang-orang yang asyik olah raga jalan pagi, bahkan ada sekelompok ibu-ibu yang melakukan senam di sini. Ada pula keluarga yang asik bersenang-senang dengan anak-anaknya, bahkan ada pula yang melakukan maksiat di sini, berduaan dengan orang yang mereka bilang kekasih tercinta, padahal mereka telah berzina dengan itu.

 

Saya bersama teman saya hanya bisa miris dan agak tidak nyaman berada di tempat ini, ditambah lagi tempatnya kotor dan tak terawat. Jujur, ini kali pertama saya ke pantai ini. Sedikit kecewa dengan pertemuan pertama saya dengan pantai Marina. Pasir pantai yang saya bayangkan pun ternyata tidak ditemukan di sini. Penuhnya pantai ini membuat kami merasa tidak punya space untuk bisa menikmati ciptaan Allah ini. Kami bingung mau ngapain. Tujuan awal untuk berolah raga pagi, enggan kami lakukan lagi. Kami hanya muter2 dengan motor mengitari kawasan ini, tidak jelas memang. Di salah satu sisi pantai yang agak sepi namun sayangnya lebih kotor, akhirnya kami memutuskan untuk turun, kami tetap ingin menikmati indahnya ciptaanNya ini. Hm...menarik napas sedalam-dalamnya...menghirup segarnya udara pagi dan amisnya udara laut. Tak sengaja saya menatap pada satu sosok yang sangat menarik hati, telihat seorang nelayan penjaring ikan sedang asik mencari tangkapannya. Wah, si bapa berhasil menangkap ikan-ikan itu. Ikan yang kelak akan dijual dan hasilnya akan ia berikan pada keluarganya. Sungguh hebat perjuanganmu, pak! Bekerja keras membanting tulang di pantai ini, sementara di sisi lain orang-orang berdatangan ke pantai hanya sekedar untuk berekreasi bahkan berbuat maksiat di hari libur ini. Tak mengapa pak, sesungguhnya kerja kerasmu ini akan berbuah rekreasi yang lebih indah jika engkau laksanankan dengan ikhlas, yaitu surga Allah kelak, amin..

Semakin jauh mata memandang, perahu-perahu nelayan menampakkan dirinya terombang-ambing di laut yang tenang. Banyak ternyata orang-orang yang bekerja keras di pantai ini. Mereka dengan susah payah bekerja becucuran keringat untuk  mendapatkan uang. Tak hanya uang yang kau cari tapi ridho Allah dan kebahagiaan keluarga pun menjadi tujuanmu. Begitu besar risiko yang kau dapatkan, pak, tapi engkau tetap terus menekuninya hanya untuk membahagiakan hati keluargamu. Padahal jika engkau tahu, menjadi nelayan itu berati menjerumuskan dirimu untuk terkena kanker kulit, sebagaimana kita ketahui engkau selalu terpapar sinar matahari yang terik tanpa pelindung apapun, sinar UV dari matahari itu bisa menjadi zat carcinogen untuk kulitmu, pak. Mengayun-ayun dan terombang ambing di lautan, itu pun sangat berisiko untuk tenggelam dan terhempas kerasnya ombak di lautan. (jadi ingat ayahnya lintang yang hilang ketika berlayar untuk bekerja). Angin laut yang sangat kencang membuat tubuhmu rentan untuk masuk angin, penyakit rakyat yang sudah umum, tapi patofisiologinya tidak jelas. Beberapa penelitian pun mengatakan bahwa engkau rentan terkena katarak karena paparan UV itu. Semua itu bisa kau lawan, pak. Hanya do’a-do’a yang tak henti-hentinya engkau lantunkan di setiap sujudmu , seusai solatmu, diantara suara azan dan iqomah, ba’da ashar hari jum’at, dan di setiap penghujung malammu dimana semua orang asik dengan tidurnya, yang dapat menolongmu dari bencana itu semua.

“ya Allah segala puji hanya bagi-Mu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan apa yang telah Engkau lapangkan dan tidak ada yang dapat melapangkan apa yang Engkau tahan, tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepada orang yang telah Engkau sesatkan, dan tidak ada yang dapat menyesatkan orang yang telah Engkau beri petunjuk, tidak ada yang dapat memberikan apa yang telah Engkau cegah, dan tidak ada yang dapat mendekatkan apa ayng telah Engkau jauhkan, dan tidak ada yang dapat menjauhkan apa yang telah Engkau dekatkan. Ya Allah lapangkanlah keberkahan, rahmat, karunia, dan rizki-Mu kepada kami. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kenikmatan abadi yang tidak berubah dan tidak pula lenyap. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kenikmatan pada hari kesengsaraan, dan keamanan pada hari ketakutan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang telah Engkau berikan kepada kami dan kejelekan dari apa yang telah Engkau cegah kepada kami. Ya Allah, jadikanlah kami cinta terhadap keimanan, jadikanlah ia hiasan dalam hati kami dan tanamkanlah kebencian kepada kami terhadap kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan, serta jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. Ya Allah wafatkanlah dan hidupkanlah kami dalam keadaan muslim, serta pertemukanlah kami dengan orang-orang shalih dalam hal tidak terhina dan tidak pula terfitnah. Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang mendustakan Rasul-rasul-Mu dan menghadang jalan-Mu dan timpakanlah siksaan dan azab kepada mereka. Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang telah diberi  Alkitab, ilah yang Maha benar. Aamiin” (HR. Ahmad)

 

Keluh kesah pun tak pernah keluar dari bibirmu, karena engkau percaya akan ada balasan yang lebih baik dari Allah. Engkau hanya bisa berusaha bekerja dengan seikhlas mungkin. Hanya do’a-do’a Yang engkau panjatkan yang keluar dari bibirmu itu, pak

” Ya Allah, jadikanlah aku merasa Qana’ah  (merasa cukup, puas, dan rela) terhadap apa yang telah Engkau rizkikan pasaku, dan berikanlah berkah kepadaku di dalamnya dan gantikanlah bagiku semua yang hilang dariku dengan yang lebih baik.” (HR. AlHakim I/510 dan dishahihkan serta disepakati oleh adzDzahabi dari Ibnu ‘Abbas)

 

Bahagiamu adalah melihat orang-orang sehat dengan tangkapanmu itu. Ketahuilah, pak, bahwasannya tangkapan yang engkau peroleh ini sangatlah menyehatkan dan bergizi. Ikan merupakan sumber protein yang tinggi, bagus untuk perkembangan otak kita. Protein juga dibutuhkan untuk regenerasi dari sel-sel tubuh kita. Kandungan yodium yang tinggi pun diperlukan untuk mencegah penyakit gondok, kerennya disebut goiter atau struma tiroid. Karena tangkapanmu itu, anak Indonesia dapat tumbuh sehat dengan sempurna. Begitu besar pahalmu, pak. Semoga Allah memberimu posisi yang terbaik dan membalasnya dengan kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin..

6 comments:

  1. indah memang, menjadi apa pun kita, asalkan mampu memaknainya dengan benar dan segar. :)
    tfs

    dokter ya, mba hikma?

    ReplyDelete
  2. bukaaannnn..salah denk..beluuuummm tepatnya..
    insyaAllah akan..aamiin..doakan saja..perjalanan yang masih jauh penuh onak dan duri...halah!!

    ReplyDelete
  3. @dani:
    komentar woi!! isinya..penulisan,,kata2,,dsb..

    ReplyDelete
  4. curaaaaaaaaaang!!! jalan2 ga ngajak2! hehehe

    Jadi inget ayah sama kakek yang juga nelayan... Hiks... kangen ayah... (halah, ga nyambung ya,ma?)

    hehe.. Ok, ma... Do'anya aku copas yah!

    ReplyDelete
  5. hehehe...

    itu bukan niat mau jalan2..
    tapi niat mau olah raga..
    tapi kesiangan..hahaha...

    kapan2 kita k pantai baron yuk..
    katanya lebih bgus..

    loh ayahmu nelayan?bukannya pegawai negri??

    ReplyDelete