Saturday, June 27, 2009

Ini Bukan Saatku

BIsmillah..

Khitan Massal,. saatnya berlatih, mencoba menjahit, atau menyuntik..

Sudah lumayan sering ikut khitan, tapi selalu saja mencuci dan melihat..
ingin rasanya mencoba untuk melakuakn sebagian dari tindakan itu..
Mencoba menjahit ataupunmenyuntik..
Kami butuh suatu keterampilan itu..
Kami belajar dengan didampingi para ahli..

InsyaAllah khitan kali ini adalah sebuah kesemmpatan untukku..
untuk belajar lebih mendalam lagi, melihat, dan memperhatikan lebih seksama..

Awal mula aku menjadi asisten alat dulu. Yups, siapkan mental terlebih dahulu. Kami satu tim bertiga, seorang dokter sebagai operator, dan seorang teman sebagaiasisten operator, kemudian aku sebagai asisten alat. berikutnya posisi kami berubah, aku sebagai asisten operator dan temanku sebagai asisten alat.

Ternyata operator kami melakukannya sendiri, dari anestesi, memotong preputium, juga menjahit dilakukan sendiri. Tidak memberi kesempatan kepada kami, asisten operator, untuk belajar. Mungkin tujuannya biar cepet selesai, sehingga anak ini tersebut tidak perlu mengalami kesakitan ataupun menunggu terlalu lama. Tapi, kami pun ingin belajar, setidaknya merasakan sekali dulu..

Apa boleh buat, lagi2 dan lagi2, aku belum mendapatkan kesempatan tersebut. Padahal, teman-temanku yang lain, sudah mendapatkan kesempatan itu. Apa boleh dikata, hanya bisa pasrah dan terus berharap.

Akhirnya, aku putuskan untuk pindah, karena ada yang menggantikan posisiku di meja operasi tersebut. Sekalian istirahat dan baru tersadar kalau belum mengisi perutk dair pagi tadi. Kemudian, aku keliling melihat teman-temanku yang lain sedang beraksi, dengan asiknya memotong atau bahkan menjahit. Kapan giliranku? dalam hati ku berujar dan hanya bisa kusampaikan dengan pilu ke teman-teman.

Sampai akhirnya, aku disuruh untuk mengantikan seseorang untuk menjadi asisten operator. He..:) dengan sumringah aku  mengiyakan. Alhamdulillah..

Lalu, aku segera bersiap diri untuk belajar juga membantu. Dengan mensterilkan diri dan mulai memakai sarung tangan. "Yeah, it's my time!" ujarku. Bismillah..
Kemudian, seorang anank datang ditemani ibunya, diiringi dengna suara gaduh dari anak-anak lain yang sudah mulai di khitan. Anak ini belum apa-apa sudah mengatur kami, "jangan diperban, jangan disuntik, jangan ini itu," pokoke jangan aja semua.. Jadi heran anak in maunya gimana?? Kami hanya bilang "iya..iya.." Lalu, kami mlai memberi antiseptik dan hendak mulai memberi anestesi terlebih dahulu, tapi gagal karena reaksi berontakan anak ini. Baru nempel aja jarumnya, anak tersebut sudah teriak bukan main, ditamah dumelan kekesalannya karena merasa tidak dituruti. Anak ini keras kepala luar biasa, ditambah lagi fobia tingkat tinggi dengan jarum suntik sepertinya.

Kami berusaha sekuat tenaga untuk menenangkannya agar mau diam juga menghilangkan segala bentuk ketakutannya. Karena kalau masih diliputi rasa takut dan tidak yakin, anastesi sebanyak apapun kagak bakal mempan! dan kunci khitan adalah anastesi! kalau anastesinya bagus, anak tenang, operator lancar menyelesaikan sirkumsisinya.

Anak ini pinter dan cerdik, juga sangat kritis, dalam hal mengelak dari segala bentuk tindakan yang harus dijalankan terutama menghindar dari jarum suntik! berganti-ganti dkter untuk menenangkan anak tersebut. Sekuat tenaga ibunya berusaha untuk menyadarkan bahwa betapa wajibnay khitan ini, "ntar kalo di khitan dapet pahala," ujarnya. Dengan dipandu ibunya, anak ini membaca absmallah, alfatihah, dan zikir-zikir lain untuk menenangkan, tapi cuma mempan bentar! habis itu, kumat lagi ngamuk2nya. Dibujuk kaya apa juga g mempan! Lalu, kami tutupi anak ini agar tidak melihat apa yang kami lakukan, dia malah berontak dan marah2 udah kami tutupi. baru dipegang suntikannya, dia udah teriak-teriak, pokonya dia selalu curiga pada kita, dan selalu memperhatikan dengan baik, tindak-tanduk kita, waspada siaga 3! Sulit melakukan tipu daya pada anak ini. Dengan segala kekuatan dan aturannya, dia tetep keukeuh g mau diapa-apain.
Cape juga menenangkan anak ini, akhirnya kami bilang, "Kalo gitu g usah di khitan aja ya, ntar adek sendiri loh yang g di khitan, ntar g jadi dapet hadiah. hayo..mau g di khitan?"
"mau..tapi jangan ditutupin hayo..jangan disuntik juga, suntikannya dipendekin, suntiknya di tangan aja, jangan di situ, terus janagn diperban juga"
Loh?! piye to dek..
"gpa2, g sakit ko. Sekali aja sakitnya, abis itu g sakit lagi, tuh liat temen2nya. Disuntik sekali aja ya.."
"tadi udah og!"
Padahal tadi jarum suntiknya cuma mampir bentar banget dikulitnya, sampe akhirnya anak ini bangkit dan berontak.

Ngabisin waktu 20menitan sendiri untuk menenangkan anak ini. Walhasil, sia-sia juga usaha kita, anak ini tetep menolak. Meng-inform consent satu orang aja, sama kaya nyunat satu orang. Susah emang menanamkan suatu keyakianan pada anak-anak! Hohoho..ini butuh keterampilan! Mari kita berlatih!

Akhirnya, kami benar2 nyerah. Dan ditengah-tengah keputusasaan kami membujuk anak ini, kemudian, anak ini dipanggil untuk khitan di dalam masjid, agar suasana lebih tenang dengan seorang yang cukup saya kagumi.

Oh no! ternyata dia pasien terakhir, tadi adalah kesempatan terakhirku pada khitan kali ini. Dan ternyata, aku gagal belajar dari anak ini. Kecewa, tapi g boleh egois! musti nrimo..
Maybe, it's not my time! I believe, there's a time for me to do it! but i don't know when..just hoping it! InsyaAllah, waktunya akn tiba.
Apa yang dilakukan sangat berguna, inilah sebuah TIM! Walau hanya menjadi tukang cuci atau menyiapkan alat, tapi insyaAllah hari ini tetep bermanfaa dan tidak sia-sia. Coba kalo gda yang nyuci, gda yang nyiapin alat, gda ayng manggilin adik2nya, gda yang nanya kondisi umum pasiennya, insyaAllah, g jadi khitanan kita! bisa gagal total! he..

Oiya, ternyata anak tadi walau sudah diambil alih, sama saja susah diajak kompromi. Tapi akhirnya berhasil juga disunat! Dengan berbuah cakaran pada sang dokter dan sang residen yang membantu. Oalah..adeknya ganas sekali..
Setelah selesai, kami lihat ekspresi anak ini yang senang dan udah jalan2 lagi, seperti tidak terjadi apa2 saja..
Dasar..Gemes liatnya! Apalagi kalo inget kejadian sebelumnya..pengen ketawa..
Dan tentunya senang sekali...




2 comments: