Saturday, June 13, 2009

Kisah di Bangsal Neuro

Subhanallah..
saya suka saat-saat ini..

ketika bertemu dengan orang-orang sakit..
berbicara dan mencoba menenangkan hati mereka..
ketika mendengarkan kisah dan perasaan mereka..

seorang ibu yang sudah tua, orang jawa asli, dan masih bisa mengerti bahasa Indonesia walaupun dia sendiri mungkin kesulitan bila berbahasa Indonesia.
wanita dengan anak-anaknya yang sudah besar dan berkeluarga, bahkan sudah mempunyai cucu yang hampir sebaya dengan kami.
wanita yang telah renta dimakan usia yang hanya bisa pasrah dengan pertolongan Allah yang maha kuasa.
wanita yang bisa dibilang merupakan keluarga yang kurang mampu, terlihat dari ketika kami mengajaknya berbicara dia langsung megeluhkan tentang biaya yang dikeluarkan untuk ini dan ketika keluarganya -yaitu anaknya- bertemu kami, padahal kami hanya ingin memberikan buku panduan solat kecil secara cuma-cuma, tapi mereka langsung spontan menolak karena dipikirnya kami ingin berjualan. kami maklum dengan respon mereka.

wanita ini awalnya sendirian tiduran tak berdaya di bangsal neuro di salah satu rumah sakit di kota Semarang. kami berniat mengunjungi beliau, selain ini program dari rumah sakit yang bekerja sama dengan remaja masjid rumah sakit tersebut, kami ingin meringankan penderitaan mereka. mereka pasti merasa tersiksa berada di penjara -kalo bisa dibilang seperti itu- tidak bisa melakukan segenap aktivitas yang biasa dilakukannya dulu ketika masih sehat. saya iba melihat wanita renta ini, suaranya yang parau dan sudah tidak jelas ini, spontan berbicara ketika melihat kami, tak lupa sebelumnya kami salam dan memperkenalkan diri. saya melihat kesenangan akan kedatangan kami terpancar pada wajah wanita tua ini. dengan segala kelemahan yang beliau alami, wanita ini tetap berusaha bercerita tentang keadaannya, dia mengeluhkan semua yang bisa ia keluhkan kepada kami, sejujurnya kami bukan dokter, kami hanya berusaha untuk menampung keluh mereka agar mereka bisa tenang. keluhan-keluhan rasa sakit yang dialami, sulit berjalan, mata kirinya tidak bisa membuka, mata kanannya yang masih normal pun sudah kabur, kedua tungkainya alami udem. wanita ini mengalami hipertensi sepertinya. penyakit yang hampir mengenai orang usia tua. (semoga engkau diberi kesabaran ya bu, dan semoga sakitmu ini bisa menghapuskan dosamu, insyaAllah-- la ba'sa thohurun, insyaAllah)

lalu, kami berusaha sebisa mungkin ntuk menenangkan dan menguatkan kesabaran ibu ini (sebenernya saya hanya ikut menemani seorang kaka, saya pun di sana hanya bisa tertegun, terperana, dan miris mendengar cerita si ibu dan melihat kondisinya terkulai lemas di atas tempat tidur, hanya sekali-kali menimpali dan ikut menyemangati si ibu). saya bingung dan tidak bisa berkata-kata.

akhirnya, kami menjurus ke tujuan utama kami, yaitu mengingatkan mereka yang sedang dalam keadaan tidak berdaya ini, agar tetep ingat ke pada Allah, tetep menjalankan perintah Allah walau kondisi terkadang tidak memungkinkan. salah satunya solat, dimana solat merupakan amalan yang akan pertama kali dihisab. dan ketahuilah bahwa sakit kita datangnya dari Allah, maka sudah selayaknya kita serahkan juga kepadaNya.oleh karena itu, kita tetap tidak boleh lupa kepadaNya dalam kondisi seperti apapun. Allah sangat baik kepada kita, Dia selau memberikan keringanan-keringanan. ketika kita sakit tak mampu untuk bergerak dan menyentuh air sekalipun kita tetap bisa berrwudhu. Allah mengajarkan kita untuk bertayamum. Dan ketika kita tidak mampu berdiri, maka Allah memberikan keringan kepada kita untuk solat dalam keadaan duduk, begitu pula ketika duduk pun tak mampu, maka ada keringan lagi untk kita, yaitu kita diperkenankan untk solat dambil tiduran dan menghadap kiblat, jika tak mampu juga, maka kita cukup dalam posisi kita, semampu kita bisa dengan niat yang mengiringi kita. yang pasti adalah kita harus tetep ingat padaNya dan tetap menjalankan perintahNya.

wanita tua ini, ketika kami tanya "ibu, gimana solatnya selama sakit?"
dia hanya bisa berkata, saya tidak solat udah seminggu ini,"Astaghfirullah" lalu, kakak saya ini menjelaskan betapa pentingnya solat itu. Kita dalam kondisi apapun wajib melaksanakannya. hanya Allahlah yang punya kewenangan akan kita, Dia punya Kuasa akan sakit kita, jika Dia menghendaki kita sembuh saat ini juga, maka kita akan sembuh. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mendekatkan diri denganNya, tetap ingat padaNya, dan tetap sujud padaNya. kalau kita lupa padaNya maka Allah pun akan lupa pada kita.
"jadi, ibu tetap solat ya.."
"nanti ibu bisa minta anak ibu untuk membantu ibu solat, ibu tinggal bilang 'ibu ingin solat' insyaAllah mereka mau membantu ibu"

Hm..terpancar kesedihan dan juga kesenangan dalam hati wanita tua ini. Sepertinya wanita ini sangat senang dengan kunjungan kami. yah..walaupun saya hanya sebagai pelengkap di sana, tapi pertemuan ini sangat berefek pada saya juga. benar sekali, kata kakak saya ini "2 hal yang paling aku senangi, menjenguk orang sakit dan ngajar, karena keduanya itu setelah kulakukan akan berefek pada diriku juga. Jadi tidak hanya manfaat ke merekanya, tapi kitapun merasakan efeknya"

hm..saya setuju sekali teh..Terimakasih atas pembelajaran-pembelajarannya..Jazakillahu Khair..Uhibbukifillah..

3 comments:

  1. Hm..terpancar kesedihan dan juga kesenangan dalam hati wanita tua ini. Sepertinya wanita ini sangat senang dengan kunjungan kami. yah..walaupun saya hanya sebagai pelengkap di sana, tapi pertemuan ini sangat berefek pada saya juga. benar sekali, kata kakak saya ini "2 hal yang paling aku senangi, menjenguk orang sakit dan ngajar, karena keduanya itu setelah kulakukan akan berefek pada diriku juga. Jadi tidak hanya manfaat ke merekanya, tapi kitapun merasakan efeknya"

    ReplyDelete
  2. Dari Al-Barra` bin ‘Azib radhiallahu ‘anhu dia berkata : nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara : beliau memerintahkan kami agar mengikuti iringan jenazah, mengunjungi orang sakit, menjawab undangan, menolong orang yang dizhalimi, berbuat baik bagi orang yang bersumpah, menjawab salam, menjawab orang yang bersin, dan beliau melarang kami memakai bejana yang terbuat dari perak, cincin emas, kain sutra, kain yang bercampur dengan sutra, al-qissi dan al-istibraq

    ReplyDelete