Saturday, October 2, 2010

Cerita tentang Seorang Anak

Sebut saja..Tema.. pasien anemia aplastik yang sebelumnya didiagnosa ITP, sejak 4 bulan yang lalu. Tema ini sudah sering bolak balik ke Rumah Sakit untuk diterapi.

Pertama kali aku berjumpa dengannya adalah saat hari pertama aku berada di stase anak, dan pertemuan terakhirku adalah Sabtu kemarin, bisa dibilang hari terakhir aku di bangsal, karena senin dan selasa udah ujian dan udah tidak ada jadwal ke bangsal lagi. Tema diperbolehkan pulang hari Sabtu siang. Pagi-pagi saat tiba di bangsal, aku langsung menengok tema, dan dia sedang dikursi lagi boboan dan infuse udah di lepas, memakai kemeja rapih pula. Setelah itu, kuhampirin tema yang sedang sendirian ini, bapaknya mungkin lagi beli makan, biasanya seperti itu dan makanan favorit tema adalah soto, hehe.. Dengan suaraku yang masih serak ini, kutanyakan ke tema, “tema ngapain ko duduk? Wah..infusnya udah dilepas nih..” tema cuma diem aja, dia emang pelit ngomong, hehe.. terus kutanyakan pertanyaan favoritku buat tema “tema, udah makan?” hihi.. dia emang jagoan klo soal makan. “udah..” jawabnya. “pake apa? Soto?” tapi tema menjawab, “nggak, pake ikan.” Lalu aku tanyain bapaknya, tapi tema hanya diam aja. Tau tidak, beberapa jam berikutnya setelah aku pergi kemana-mana, aku kembali lewat bangsalnya tema, dan apa yang terjadi, aku melihat tema lagi makan dengan lahapnya, hwehehe.. dasar tema.. padahal tadi dia bilang udah makan ikan, hihi..

Tema, pertama kali aku mendengar suara tangisnya yang menggelegar. Saat itu, dia lagi di BMP, untuk melakukan pemeriksaan penyebab penyakitnya. waktu itu, aku hanya bertemu bapaknya. Ibunya di dalam menemani tema. Awalnya, aku dan beberpa teman sudah menunggu tindakan BMP ini, dan ingin ikut masuk untuk melihat prosesnya, tapi ternyata kami keduluan teman yang lain, jadi hanya bisa mendengar tangisannya saja. Selain itu, mencoba buat ngobrol dengan bapaknya. Dari anamnesis pertama dengan bapaknya, aku tau kalau tema ini didiagnosa ITP sebelumnya, udah 4 bulan yang lalu, dan sebelumnya juga pernah dilakukan tindakan BMP, tapi tidak ada hasilnya. Tema ini udah dua kali ke RSDK untuk terapi, selain itu di rumah juga dibekelin obat yang diminum tiap hari, ternyata dikasih steroid untuk meningkatkan pembentukan sel trombositnya. Dulu, tema trombositnya rendah sekali, datang dengan keluhan memar-memar, lemes, dan dicek trombositnya rendah sampai 3000. Penggunaan obat jangka panjang ini membuat wajah tema mengalami perubahan, moon face klo bahasa kedokterannya. Kata bapaknya dulu wajahnya tidak seperti itu. Hanya sejak sakit saja.

Perawatan saat ini, tema tidak diberikan darah sama sekali. Tapi, berdasarkan CMnya waktu awal-awal, tema diberikan PRC,TC, PRP, dan satu lagi aku lupa. Pemberian transfuse ini baru dilakukan atas indikasi, jika trombosit kurang dari 20000 tanpa perdarahan atau lebih dari 20000 dengan perdarahan.

Aku memberikan perhatian lebih, karena penasaran dengan penyakit ITP. Selain itu, ini adalah pasien non infeksi yang aku baca statusnya pertama. Anak ini lucu banget, pipinya keras banget dan sangat tembam. Kalo dipegang juga diem aja, hehe.. tema ini juga salah satu pasien yang hanya ditemani bapaknya, ibunya jarang sekali kelihatan, cuma saat di BMP aja ibunya datang, selama hampir 2 minggu setelah itu tidak pernah tampak batang hidungnya. Aku pernah bertanya pada tema, “tema, ibu mana?” dan tema menjawab “kerja” oh..hehe.. aku ingat, waktu hari pertama ngobrol dengan bapaknya, aku sempat bertanya, pekerjaan bapaknya, katanya beliau seorang buruh serabutan. Mungkin, saat ini sedang tidak ada kerjaan, makanya bisa menemani tema full di Rumah Sakit, kalau tidak aku g bisa ngebayangin, kasian sekali tema sendirian. Oia, tema ini anak satu-satunya. Hari sabtu, beberapa hari setelah Tema akhirnya diagnose bergeser ke anemia aplastik, Tema dikatakan sudah boleh pulang. Dan tau kah kalian? Waktu ditanya tema mau pulang? Dia tak mampu untuk menahan senyumnya. Terlihat sekali bahwa dia senang. Betul, di rumah sakit pasti jenuh sekali, tidak bisa bebas bermain, tidak bisa ngapa-ngapain, dan hanya duduk dan tiduran di atas kasur. Waktu awal-awal, Tema punya teman di tempat tidur sebelah, seorang anak yang sedang menjalani perawatan terapi rutin untuk leukemia, sebut saja Unyil. Tapi, unyil ini udah lebih dulu diperbolehkan pulang, sejak saat itu, Tema sendirian. Unyil ini juga selalu ditemani kakaknya, jadi pasti rame sekali di kamer itu dulu. Kemudian, saya sapa bapaknya Tema, dan menanyakan kabarnya, dan juga berita gembira bahwa Tema sudah boleh pulang, bapaknya pun tak sanggup menyembunyikan senyumnya waktu itu. Ah..saya senang melihatnya.. tapi, kemudian bapaknya berkata, “tapi hanya sebentar kok mba, 4 hari lagi harus ke sini lagi, ambil obat dan perawatan.” Ho.. kesenangan mereka hanya sesaat. Huft.. Semoga cepat sembuh Tema!!

Hari Selasa, hari terakhir aku di bagian anak, waktunya ujian berlangsung. Setelah selesai, rencananya kami ingin bertemu dengan pasien yang kami majukan untuk kasus ujian, sebut saja Rara. Tapi, ternyata dia sedang tertidur, jadi kami tak sempat pamit dengannya, seorang anak perempuan yang terlihat sangat ceria sekali dan sangat akrab dengan ibunya, bagaikan teman yang sedang bersenda gurau saja, senang sekali melihat mereka. Akhirnya kami memutuskan pulang tanpa membangunkan Rara lagi. Dan kami terkejut, bukannya bertemu dengan rara justru kami bertemu bapaknya Tema lagi. Argh..dia kembali dirawat, huft..sedih liatnya. Dan kami sapa bapaknya, “loh pak, kok udah dirawat lagi?” “iya, mbak. Cuma bentar aja di rumah.” Kan belum 4 hari padahal. Argh..yang sabar ya Tema. Sambil pulang, kami lewat ke bangsalnya Tema, “Tema..” tak lupa kami menyapanya, tapi ternyata dia lagi teriak-teriak menangis, baru sekali datang, masih berpakaian rapih. Haha.. suaranya kenceng banget, kalau udah ada suara tangisan sambil teriak-teriak, kami udah tau aja kalau itu Tema, haha..gemes deh..

Hm..kangen sekali ingin mampir ke bangsal anak dan melihat perkembangan kemajuan mereka. Padahal letaknya sebelahan dengan interna, tapi peraturan tak tertulis yang mengatakan bahwa harus mengenakan jilbab putih, selalu menggagalkan kami untuk berkunjung. Cepet sembuh ya adek-adek.. dan semoga setelah ini kalian bisa bermain-main lagi..
*berilah ketabahan dan kesembuhan pada mereka ya Allah..amin..

4 comments:

  1. hidup tembam...cubitable brarti yg ini.C#

    ReplyDelete
  2. tapi pipinya keras banget..jadi sulit dicubit..

    ReplyDelete
  3. tau ga, ma, mainan si anak ini yang balok bisa dilekuk-lekukin itu, dia bikin bentuk jerapah lho! rasanya pengen ngrebut, hehe. Kesian yak. kangen liat anak2,

    *betewe, ngasih nama samarannya yang keren dikit napa! :P

    ReplyDelete
  4. haha..itu keren tau..sinonim lah..
    haha..iya luk,ceu iffa jg bsa lo bikin jerapah gt.. keren jg ya dia..
    *iya luk..Kangeen..Pdhl td aq udh pke jlbb pth,eeeh..plgnya telat..cape n 2 laporan menunggu..

    ReplyDelete