Sunday, October 10, 2010

Lebih Dekat dengan Pasien RSJ

sebenernya siapa sih yang jiwanya terganggu?
baca dulu yang ini.."gangguan jiwa tidak selamanya hitam"

Psikiatri merupakan stase yang berbeda dengan stase lainnya. Ada perasaan yang khas ketika berada di stase ini, begitu banyak cerita yang kuperoleh di sini. Pertama, adalah perasaan syukur yang luar biasa karena Allah masih melindungi ku dan memberikanku akal sehingga bisa membedakan mana yang nyata dan tidak. Kedua, stase ini sangat menghiburku, cerita mereka dan tingkah mereka sangat polos, tapi kepolosan mereka megungkapkan sebuah perasaan mendalam dalam dirinya, bukan kebohongan yang banyak dilakukan orang waras pada umumnya, kalaupun tidak sesuai dengan kenyataannya bukanlah karena dia ingin berbohong, tapi memang itu yang dipikirkannya. Ketiga, begitu banyak pelajaran yang bisa kuambil dari berbicara dan mengenal mereka. Mereka ada di sana dengan keadaan yang seperti itu bukan karena keinginan mereka, siapa yang mau gila? Tidak ada!! Pasti ada stressor yang mengawali kegilaan mereka itu dan stressor tersebut dapat berupa suatu peristiwa atau situasi yang harus diatasi oleh setiap manusia, mungkin saja stressor ini ulah orang lain, dan tentu saja ditambah dengan diri yang lemah, lingkungan yang tidak kondusif, dan adanya genetik yang mendukung sehingga ada beberapa orang yang tak sanggup untuk menghadapi stressor tersebut.

Ada sebuah kisah, tentang seorang anak remaja perempuan. Dia bercerita banyak kepada kami, walaupun tentu saja, cerita mereka tidak bisa kita percaya 100%. Tapi, satu yang bisa kusimpulkan, apa yang mereka ucapkan dan mereka ceritakan dilatarbelakangi oleh kejadian sebelumnya, walaupun itu sebuah khayalan mereka. Dia masuk ke rumah sakit karena tidak boleh menikah dengan orang tuanya, lebih tepatnya bapaknya, semenjak itu dia melakukan tindakan diluar kendali dan bicara sendiri. Dan dalam setiap ceritanya, dia selalu membicarakan tentang cinta, tentang laki-laki, tentang pacarnya, dia tidak pernah menyebut bapaknya, tapi dia masih menceritakan ibunya. Masih berhubungan kan, antara yang dibicarakannya dengan stressor yang melatarbelakangi sakitnya ini. Ada lagi, kisah seorang laki-laki yang didiagnosis PK (perilaku kekerasan), dia tiba-tiba mengamuk kalau sedang sedih sekali atau bahagia sekali, jiwanya labil. Dia bertingkah seperti itu, awalnya adalah karena dia larang dengan keras untuk mendekati perempuan yang dia sukai oleh kakaknya perempuan.

Penting sekali rasanya agar kita bisa menguatkan diri terhadap segala stressor yang memungkinkan jiwa kita labil. Kuncinya adalah kembali menyerahkan diri pada Allah, dan kembali meluruskan niat, bahwa apa yang kita lakukan itu adalah untuk Allah, jadi cobaan apapun akan terasa ringan dan meniatkan untuk ibadah. Dan juga hidup itu jangan terlalu ngoyo, terimalah dan syukuri segala pemberianNya..

*harus banyak belajar nih!! Semangat semua..bersihkan hati..bersihkan jiwa..dicuci pake byclin..hihi..

-091010-

2 comments:

  1. ..iya sih..faktor orang tua pihak perempuan memang sangat penting..feeewh..*jadi deg2an nggu kisah itu selanjutnya.C#

    ReplyDelete
  2. iya..msh bnyak nih ksh2 mrka yg bsa diambil hikmahnya.. tunggu ksh slnjtnya,hehe.. ;)

    ReplyDelete