Sunday, November 7, 2010

Nano-Nano.. Ramai Rasanya.. :)

Huft.. *ingin menghela napas sebentar aja dengan menuliskannya di sini..

Lepas dari bedah, saya bisa menghela sedikit napas..kenapa? bukan karena saya super sibuk di bedah. Kegiatan saya di bedah tidak banyak, hanya menunggu dengan anteng, kemudian mengikuti apa kata supervisornya, yo diskusi ya manut, yo ditelantarin ya manut juga. Selama diskusi kami pun tidak bisa leluasa, ‘nasihat-nasihat’ berderet kami terima, tapi sedikit sekali menyinggung kasus kami, baru ngebahas judul, kami udah kena semprot, bahkan kami kena hukum, disuruh datang ke UGD malam-malam di atas jam 21.00 untuk meminta tentiran pada koas terkait dengan kasus kami. Alhamdulillah tidak sampai paginya kami di sana, setelah selesai dan membantu-bantu sedikit di UGD kami tidak kuat juga dan akhirnya pamit pulang jam 00.30. Besoknya dan besoknya terus seperti itu, menunggu di depan ruangan supervisornya, mau diperhatiin mau tidak, katanya itu yang harus kami lakukan, nungguin beliau di depan ruangannya. Haha.. itu berat menurut saya ditambah lagi dengan permainan mental yang diberikan oleh supervisornya, hehe..

Setelah itu, ketemu obsgyn, senang, stase terakhir dan juga detik detik wisuda berjalan. Akhirnya, perhatian lebih ke sana, gladi untuk wisuda, menunggu ayah ibu datang, kemudian udah wisuda saja, besoknya saya tepar, dan akhirnya fokus saya pada stase ini hilang sudah dengan mengembalikan kekuatan lagi. Apesnya, saya ditunjuk jadi ketua kelompok kami, huah!! Ini semua karena tinggal sisa saya dan seorang teman yang sepertinya masih sibuk dengan hidupnya yang baru, jadilah saya mengalah. Tidak susah menjadi ketua itu, hanya siap jadi relawan pulsa , tanggap hp, siap wara wiri ngubungin residen, siap akan segala respon yang diberikan residennya, disemprot atau mengabarkan kabar yang tak menyenangkan, siap menerima respon teman-teman kl ada kabar yang tidak menguntungkan, dsb. Jadi, enjoy aja, pikirku. Jadwal diberikan, subagian yang harus dilewati, tema kasus yang akan dipresentasikan, dan penguji kasus kami. Dengan senyum aku kabari pada teman-temanku, “kita tumor jinak ovarium.” Temanku merespon, “dr. M???” dengan senyuman, “iya” “ko kamu malah senyum to?” “lah, masa mau marah-marah, yasudahlah kita g bisa protes juga.” Bukan masalah kasusnya, tapi yang menjadi masalah adalah pengujinya yang..hm.. termasuk penguji killer. *senyum… :)
Saat saya menemui residennya, responnya adalah “kenapa aku lagi yang dengan dr. M?? siapa yang buat jadwal??” haduuu..saya tidak tau bu..Cuma bisa senyum senyum dan diem, hehe..

Tapi, mereka dengan senang hati mau membimbing kami, walau terkadang mendapatkan semprotan omelan dan senantiasa menunggu g jelas bahkan mpe sore, *mungkin itu karena mereka juga lagi pusing wara wiri. Harap maklum, siap mental aja. Sebenarnya mencari kasus tidak begitu sulit, di bangsal banyak pasien dengan utmor jinak ovarium, tapi masalahnya, kita harus mencari dari poli, dan kita harus ikut memeriksa (ikut VT), jadi kami harus stand by di poli menunggu pasien, sementara, kegiatan kami banyak, seperti menyaksikan presentasi kasus dari kelompok lain, kegiatan di setiap bangsal masing-masing yang sesuai jadwal, kuliah, dsb. Nah, kegiatan-kegiatan tersebut di jam dimana justru pasien berobat, antara jam 9 sampai jam 12.00, ya sudah, kami selalu saja miss di waktu-watu tersebut. Akhirnya, waktu semakin mepet dengan deadline pengumpulan, residen kami memberikan pasien yang di bangsal juga, salah satu diantara kami diminta untuk VT. Aku g VT pasien ini, temenku yang VT. Aku sempet VT pasien myoma, tapi gagal merasakan, harusnya aku bisa merasakan goyangan portio saat perut digoyangkan.

Kemudian, kita buat kasusnya, dan yang pasti berkali-kali revisi, dan di saat yang tepat kami harus mengumpulkannya, masih perlu revisi dari residen pembimbing yang lebih senior, karena beliau baru bisa merevisi beberapa jam saat harus dikumpulkan ke supervisornya. Haduuu.. bener-bener kalut. Udah gitu, hari itu kami sedang jaga VK, dan ada seorang ibu yang harus menlahirkan anaknya, dari jam 03.00 pembukaan 4, tapi sampai jam 09.00, masih belum melahirkan, cukup lama kemajuan persalinannya untuk seorang ibu yang sudah melahirkan lebih dari satu kali. Setelah, revisi dengan residen senior selesai, teman kami yang laki-laki kebagian untuk revisi dan kami mencatat pemeriksaan penunjang yang masih kurang dari status ibunya, setelah itu kami, kembali ke VK, untuk kembali melaksanakan tugas di VK, dan ingin ,melihat partus pertama kami setelah jaga 12 jam lebih. Sewaktu kami kembali, ibu telah dipimpin mengejan, lumayan lama, tapi sedikit lagi hampir memasuki kala 2, teman-teman yang bikin laporan sms udah di lantai 3. Segera aku lari ke sana, karena aku punya kewajiban untuk menyerahkannya ke supervisor. Kemudian segera kuserahkan pada sekretarisnya, Alhamdulillah dr. M masih ada di mejanya dan sedang sibuk jadi tidak meminta bertemu dengan kami secara langsung. Setelah itu, kami semua langsung turun, berharap partus belum selesai, sampai ruang VK, ngos ngosan, tapi seneng, satu tugas terselesaikan. Tapi, kala 2 telah berakhir, aku g liat, bayinya udah keluar, perempuan. Aku masih sempat melihat kala 3, setelah lama placenta tidak keluar, perdarahan semakin banyak, akhirnya dilakukan manual placenta agar mencegah komplikasi yang lebih berat. Hwaaa.. kami partus pandang saja rasanya lelah sekali, apalagi ibunya yang melahirkan pasti makin ngosh ngosh dan yang membantu partusnya pun pasti lebih cape. Hayoo semangat!! Belum ada apa-apanya ini ima..

14 comments:

  1. wah, dapet VT ternyata; dulu pas di Obgin cm observasi VT tok

    ReplyDelete
  2. hyahhh imaaa,, sering2 nulis pengalaman kek gini,, hee

    ReplyDelete
  3. ini karena aku dapet penguji/pembimbing dr. M, din..hehe.. :)

    ReplyDelete
  4. kamu juga to, berbagi pengalaman.. dapet berapa partus pandang?
    insyaAllah, semoga aja aku selalu sempat menulis terus..

    ReplyDelete
  5. hehe..gimana ya rasanya..
    aku gagal merasakan og..tanganku belum nyampe ke portionya sepertinya, karena udah kelamaan, jadi yaudah aja deh..
    yang aku rasakan ada ruangan sempit yang terdesak, dan samping2nya jaringan kenyal, seperitnya rugae vagina..selebihnya g ngerasain apa2..
    besok2 kl ada kesempatan belajar lg, hehe..

    eh, temen klmpkku yang cowo2 pada g berani/g mau loh..pada pusing duluan.. *heran aku..

    ReplyDelete
  6. hwaa mb ima nulisnya pake emosi yaa...bahasanya beda,hehe

    Sabar nggih B-)

    ReplyDelete
  7. ah..masa sih..
    g dengan emosi..tapi dengan kelelahan..hihi..
    yup..yupi..harus sabar emang.. :)

    *mangganya udah habis yupi..makasih ya..kmrn ku kasih ke mba luluk juga 1.. gpa2 ya.. :)

    ReplyDelete
  8. Insya Alloh nanti kalo bener2 ada pengalaman yg menyenangkan aja yaaaa,, hee

    ReplyDelete